You are on page 1of 4

RUKUN IMAN

Iman adalah sesuatu yang paling mendasar dalam kehedupan manusia, karena itu tinggi rendahnya kehidupan manusia tergantung dari iman atau kepercayaan yang ada dalam hatinya, karenanya dalam kehidupan manusia, segala sesuatunya itu senantiasa diawali dengan iman atau kepercayaan, sebab bila kehidupan manusia tidak diawali dengan iman, maka nilai kehidupan menjadi rendah dan berantakan. Dalam kaitannya dengan pengertian, Nabi Muhammad SAW pernah memberikan keterangan tentang iman di hadapan para sahabat, sewaktu Jibril menyamar dalam bentuk manusia, bertanya kepada beliau : Apa sebenarnya iman itu?, lalu Rasulullah memberikan jawaban :

Artinya : Iman hendaknya kamu beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada menemui-Nya, dan kepada Rasul-Rasul-Nya, serta kamu beriman kepada hari kebangkitan (Hari kiamat). (H.R. Bukhori Muslim). Memperhatikan jawaban Nabi Muhammad SAW. Tentang iman maka iman atau kepercayaan itu mempunyai beberapa unsur pokok yang harus dipercayai, beberapa unsur iman sering diistilahkan dengan Rukun Iman yang terdiri dari enam rukun, yaitu : 1. Beriman kepada Allah Subhaanahu Wa Taaalaa. 2. Beriman kepada Malaikat-Malaikat Allah. 3. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah. 4. Beriman kepada Kitab-Kitab Allah. 5. Beriman kepada adanya Hari Akhir (kiamat) 6. Beriman kepada ketentuan baik atau buruk Allah. Keterangan : 1. Beriman kepada Allah Subhaanahu Wa Taaalaa. Beriman kepada Allah Subhaanahu Wa Taaalaa adalah percaya bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan selain hanya Allah Yang Maha Esa, Maha Agung, Maha Suci, dan Maha segala-galanya. Dengan demikian selain Allah adalah bukan Tuhan, tetapi makhluk dan setiap makhluk adalah Allah yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Tentang konsep Ketuhanan, Allah telah menerangkan lewat firman yang ter cantum dalam Al-Qur-an Surat Al-Ikhlash :

Artinya : Katakanlah : Dia adalah Allah yang Maha Esa Allah adalah tempat bergantungnya segala sesuatu. Dia (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (Allah).

Oleh karena itu setiap makhluk wajib beriman kepada Allah Yang Maha Tinggi, dan sangat dilarang beriman atau percaya kepada Tuhan selain Allah. Singkatnya Allah adalah Tuhan yang patut disembah, patut ditaati, patut dipuja dan dipuji, karena Dia-lah Tuhan yang paling sempurna dari segala sifat yang baik dan jauh dari segala sifat yang buruk serta suci dari segala sifat yang hina. Dan sifat-sifat Allah yang wajib dipercayai itu adalah sebagaimana yang tercantum dalam nama-nama Allah yang baik (Asmaa-ul Husna). Dan orang yang beriman kepada Allah itu sangat dilarang untuk berbuat yang mengakibatkan rusaknya iman, misalnya mempercayai kepad akekuatan azimat, ramalan nasib, perdukunan dan lain sebagainya, serta sangat dilarang menganggap bahwa Allah itu berbadan atau berjisim. Dan salah satu bukti percaya atau beriman kepada Allah adalah menjalankan segala apa yang diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur-an atau hadits Nabi Muhammad SAW. dan meninggalkan segala apa yang dilarang-Nya. 2. Beriman kepada Malaikat-Malaikat Allah. Rukun iman yang kedua adalah beriman kepada Malikat-Malaikat Allah. Malaikat adalah suatu makhluk yang diciptakan dari cahaya, suatu makhluk yang dimuliakan oleh Allah, suatu makhluk yang senantiasa melaksanakan perintah Allah, suatu makhluk yang tidak pernah berbuat masiat kepeda Allah dan makhluk yang tidak pernah berlaku sombong serta senantiasa membaca tasbih kepada Allah. Tentang keberadaan Malaikat manusia tidak diperintahkan untuk mengetahiu dan menyelidikinya, sebab malaikat adalah termasuk dalam katagori alam ghoib. Dan semua keimanan dan kepercayaan kepada malaikat itu hanya berdasarkan kepada Al Qur-an dan keterangan Nabi Muhammad SAW. lewat hadits-haditsnya. Demikian itulah cara kita beriman atau percaya kepada malaikat-malaikat Allah. Adapun Malaikat-Malaikat yang harus dipercayai dan diimani serta wajib diketahui adalah 10 Malaikat, yaitu : 1. Malaikat Jibril yang juga disebut Ruhul Qudus atau Ruhul Amin, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. 2. Malaikat Mikail, yang bertugas untuk membantu Allah dalam bidang menyampaikan rizki dan hujan kepada makhluk. 3. Malaikat Isrofil, yang bertugas menunggu-nunggu perintah Allah untuk meniup terompet sangkakala dengan dua kali tiupan, tiupan terompet sengkakala pertama menandakan datang hari akhir atau hari kiamat, maka rusaklah semua makhluk Allah, sedangkan tiupan terompet yang kedua adalah untuk menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang telah mati dan rusak. 4. Malaikat Izroil, yang bertugas untuk membantu Allah dalam bidang mencabut nyawa manusia, yakni untuk mematikan manusia. 5. Malaikat Munkar dan 6. Malaikat Nakir, kedua malaikat itu bertugas untuk bertanya kepada manusia sewaktu di alam kubur, tentang seluruh amal perbuatan manusia sewaktu hidup di dunia. 7. Malaikat Rokib, yang bertugas untuk mencatat atau merekam seluruh amal perbuatan baik manusia sewaktu hidup di dunia. 8. Malaikat Atid, yang bertugas untuk mencatat atau merekam seluruh amal perbuatan buruk manusia sewaktu hidup di dunia. 9. Malaikat Ridlwan, yang bertugas sebagai juru kunci surga Allah.

10. Malaikat Malik, yang bertugas sebagai juru kunci neraka Allah. Demikian itulah malaikat-malaikat yang harus dipercaya oleh manusia, agar manusia senantiasa berhati-hati dan waspada dalam setiap akan melakukan sesuatu perbuatan, karena disamping merasa ingat kepada Allah, juga merasa bahwa dirinya senantiasa diawasi dan direkam serta dicatat oleh para malaikat, sehingga manusia senantiasa berjalan di jalan yang lurus dan benar serta diridloi oleh Allah SWT. dan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dimurkai oleh Allah. Demikian itulah salah satu hikmah dari beriman kepada malaikat-malaikat Allah. 3. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah. Rukun iman yang ketiga adalah beriman kepada Rasul-Rasul-Nya, Rasul adalah suatu makhluk Allah yang berbentuk manusia yang telah dipilih dan ditunjuk oleh Allah menjadi utusan-Nya untuk menyampaikan wahyu dan risalah Allah yang telah diterimanya, yang kemudian disampaikan kepada kaumnya yang sekaligus menjadi pemimpin manusia ke jalan yang lurus dan benar, agar manusia atau kaumnya tidak tersesat waktu hidup di dunia hingga di akhirat, karenanya orang yang telah beriman kepada Rasul-Rasul Allah maka secara tidak langsung ia hidup di dunia haruslah senantiasa mencontoh kepada kehidupan para Rasul. Yang dimaksud Rasul disini juga termasuk dalam katagori Nabi, dan orang yang terpilih menjadi Rasul atau Nabi itu haruslah mempunyai sifat-sifat di bawah ini : 1. Sifat Shiddiq, yang berarti benar, bahwa Rasul dan Nabi itu senantiasa benar, baik perkataannya maupun perbuatannya dan terhindar dari sifat munafiq dan dusta, oleh karena Rasul dan Nabi itu patut menjadi panutan dalam bartutur kata dan bertingkah laku, serta wajib dibenarkannya. 2. Sifat Amanah, yang berarti bisa dipercaya, bahwa Rasul dan Nabi itu senantiasa dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya, dan senantiasa terhindar dari sifat khianat yakni mengingkari janji, baik berkhianat kepada manusia maupun kepada Allah. 3. Sifat Tabligh, yang berarti menyampaikan, bahwa Rasul dan Nabi itu senantiasa menyampaikan apa saja tang telah diterimanya dari Allah, baik berbentuk perintah maupun larangan baik risalah dan wahyu itu rasanya pahit atau menyengsarakan bagi diri Rasul dan Nabi, dan senantiasa terhindar dari sifat menyembunyikan dan merahasiakan risalah dan wahyu Allah Sunhaanahu Wa Taaalaa. 4. Sifat Fatonah, yang berarti cerdik dan bijaksana, bahwa Rasul dan Nabi itu senantiasa mempunyai daya pikir yang tinggi dan masuk akal, serta mempunyai alasan-alasan yang kuat dan rasional dalam setiap menyampaikan risalah dan wahyu Allah, sehingga risalah dan wahyu itu mudah difahami dan diterima oleh kaumnya. Demikian itulah empat sifat yang harus dan wajib dipunyai oleh setiap Rasul dan Nabi, dan keempat sifat itu merupakan sifat kelebihan dan keistimewaan yang diberikan Allah kepadanya, serta keempat sifat itu merupakan bukti, bahwa ia adalah seorang Rasul dan Nabi, ke empat sifat itu sering diistilahkan dengan Sifat-sifat Wajib Bagi Rasul dan Nabi.

Adapun Rasul dan Nabi yang wajib dipercayai atau diimani serta wajib diketahui itu hanya 25 Rasul dan Nabi yang tercantum dalam firman Allah yakni Al-Qur-an yaitu : 1. Adam 13. Syuaib 2. Idris 14. Musa 3. Nuh 15. Harun 4. Hud 16. Ilyasa 5. Sholeh 17. Dzulkifli 6. Ibrohim 18. Daud 7. Luth 19. Sulaiman 8. Ismail 20. Ilyas 9. Is-haq 21. Yunus 10. Yakub 22. Zakariya 11. Yusuf 23. Yahya 12. Aiyub 24. Isaa 25. Nabi Muhammad SAW. Demikian itulah 25 Nabi dan Rasul yang wajib dipercayai atau diimani, Nabi Adam sebagai Rasul dan Nabi yang pertama dan Nabi Muhammad adalah sebagai Rasul dan Nabi yang terakhir, oleh karena itu pada zaman yang sekarang ini tidak mungkin muncul lagi seorang Nabi atau Rasul, sebab Nabi Muhammad itu sebagai Rasul dan Nabi pamungkas, dan risalah yang dibawanya sebagai penyempurna dari risalah-risalah yang dibawa oleh Rasul dan Nabi yang sebelumnya.

You might also like