You are on page 1of 4

Pengelolaan Sampah di RSUD Tidar Magelang Pengelolaan sampah di RSUD Tidar Magelang tidak jauh berbeda dengan pengelolaan

sampah di rumah sakit lainnya. RSUD Tidar Magelang membagi sampah tersebut dalam 2 jenis yaitu sampah medis dan non medis. Pengelolaan untuk kedua jenis sampah tersebut cukup berbeda karena sifat sampah yang berbeda pula. 1. Sampah Non Medis Sampah padat non medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan. RSUD Magelang membedakan sampah non medis dalam 2 bentuk yaitu sampah organik dan sampah non organik. Pemisahan sampah organik dan non organik tersebut memang telah dicanangkan diberbagai tempat agar tidak terjadi pencampuran sampah dan dapat dilakukan pemisahan langsung pada sampah tersbut. Dengan begitu diharapkan sampah tersebut dapat dimanfaatkan. Misalnya untuk sampah organik dapat dimanfaaatkan sebagai kompos atau pupuk. Sedangkan sampah non organik dapat dilakukan daur ulang. Gambar 1 Tempat Sampah Non Medis RSUD Tidar Magelang

Sampah-sampah yang ada di tempat sampah nantinya akan dikumpulkan menjadi satu di tempat pembuangan sampah yang lebih besar dan berada dibagian belakang rumah sakit. Selanjutnya setiap harinya sampah-sampah ini dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah TPA Banyu Urip Kota Magelang. Sampah-sampah tersebut akan mengalami pengolahan di TPA Banyu Urip. 2. Sampah Medis Sampah medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan tindakan medis terhadap pasien. Termasuk dalam kajian tersebut juga kegiatan medis di ruang poliklinik, perawatan,

bedah, kebidanan, otopsi dan ruang laboratorium. Limbah padat medis sering juga disebut sampah biologis. Gambar 2 Contoh Sampah Medis di RSUD Tidar Magelang

Menurut Djojodibroto (1997), Limbah medis dapat digolong-golongkan menjadi : a. Limbah benda tajam Limbah ini bisa berupa jarum, pipet, pecahan kaca dan pisau bedah. Benda-benda ini mempunyai potensi menularkan penyakit. b. Limbah infeksius Dapat dihasilkan oleh laboratorium, kamar isolasi, kamar perawatan, dan sangat berbahaya karena bisa juga menularkan penyakit. c. Limbah jaringan tubuh Limbah ini berupa darah, anggota badan hasil amputasi, cairan tubuh, dan plasenta. d. Limbah farmasi Berupa obat-obatan atau bahan yamg telah kadaluarsa, obat-obat yang terkontaminasi, obat yang dikembalikan pasien atau tidak digunakan. e. Limbah kimia Terdapat limbah kimia yang berbahaya dan tidak berbahaya dan juga limbah yang bisa meledak atau yang hanya bersifat korosif. f. Limbah radioaktif Bahan yang terkontaminasi dengan radio-isotof. Limbah ini harus dikelola sesuai dengan peraturan yang diwajibkan.

Secara umum, pengolahan limbah rumah sakit dapat dilihat pada skema berikut:

1. Limbah Infeksius Pengelolaan sampah medis dalam bentuk limbah infeksius dilakukan cara

mengumpulkan limbah infeksiusi dari seluruh rumah sakit. Limbah-limbah yang telah dikumpulkan kemudian dibawa ke suatu ruangan khusus yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah medis sementara. Dari tempat penampungan limbah sementara ini kemudian sampah-sampah medis yang telah dikumpulkan tadi diproses agar tidak menjadi limbah yang berbahaya dengan cara dibakar hingga menjadi abu di incinerator (tempat pembakaran) yang bersuhu minimal 1.200 derajat celcius. Gambar 3 Tempat Penampungan Sementara Limbah Medis (kiri); Proses Pembakaran Sampah Medis (kanan)

2. Limbah Kimia Untuk pengelolaan sampah medis dalam bentuk limbah kimia di RSUD Tidar Magelang ini dilakukan dengan mengumpulkan limbah kimia dari seluruh rumah sakit lalu menempatkannya di suatu ruang khusus untuk diolah menjadi limbah yang tidak berbahaya bagi manusia. Setelah proses pengolahan limbah kimia tersebut selesai, kemudian limbah-limbah kimia tersebut dibuang melalui pipa-pipa khusus yang tersambung dari ruang pengolahan limbah kimia tadi. Gambar 4 Tempat Pengolahan Limbah Kimia di RSUD Tidar Magelang

Tempat-tempat penampungan dan pengolahan sampah medis ini diletakkan di bagian belakang rumah sakit dengan mempertimbangkan segi keamanan, kenyamanan, dan kesehatan pasien, pengunjung, maupun staff rumah sakit yang berada di dalam areal rumah sakit ini agar terhindar dari dampak negatif yang timbul dari sampah medis ini. Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/04/12/limbah-medis-berbahaya/ http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html

You might also like