You are on page 1of 5

Proses Penggandaan CD

Proses ini dinamakan replikasi, Mengapa demikian? Karena proses replikasi membutuhkan persiapan yang panjang dibandingkan dengan cara manual (burning/duplikasi) yang tidak memiliki persiapan khusus dalam penggandaan. Namun, proses penggandaannya sendiri replikasi berjalan lebih cepat dibandingkan dengan burning yang memiliki waktu cukup lama. Terlebih jika data yang dimasukkan sangat banyak dan menggunakan alat duplikasi (biasanya CD-RW drive) yang tidak berjalan sangat cepat. Proses replikasi dibutuhkan untuk penggandaan cd/dvd dalam jumlah besar (diatas 500keping) karna mesin penggandaan (injection) itu sendiri mampu menggandakan cd/dvd dengan kecepatan 1000keping/jam. Secara fisik, hasil dari keduanya juga mengalami perbedaan. Berhubung pada saat proses replikasi yang dipilih, maka data masuk ke dalam kepingan langsung pada saat kepingan diproduksi. Sedangkan pada proses duplikasi kepingan diproduksi terlebih dahulu, baru kemudian data dimasukkan. Ini menyebabkan pada fisik kepingan hasil duplikasi terdapat satu buah layer tambahan yang digunakan untuk menyimpan data. Biasanya lapisan atau layer ini memiliki warna kebiruan, kehijauan, kecoklatan, atau keemasan. Sedangkan hasil replikasi biasanya hanya terdiri dari dua warna saja, keperakan dan keemasan.

Proses tahapan replikasi :

*PREMASTERING* Dalam proses replikasi yang disebut sebagai master adalah sebuah stamper. Stamper sendiri dibuat dengan menggunakan laser, yang prosesnya mirip dengan penulisan pada CD kosong. Dan yang akan menjadi kontrol laser nantinya adalah data yang akan dimasukkan ke dalam keping disc itu sendiri. Oleh sebab itu, sebelum tahap mastering (pembuatan master) dilakukan, maka ada sebuah tahap yang disebut premastering. Tahap premastering dalam replikasi memiliki cara yang sangat mirip dengan tahap mastering dalam proses duplikasi. Pada tahap ini, data yang akan disimpan ke dalam kepingan disc terlebih dahulu disimpan atau dipindahkan dari komputer ke dalam sebuah media. Jenis media yang digunakan sangat beragam, tergantung pada kepingan replikasi apa yang diinginkan. Antara CD dan DVD masing-masing memiliki kemampuan berbeda-beda dalam hal kapasitas. Di samping itu, format yang digunakan juga tidak selalu sama. Antara CD audio dengan Video CD jauh berbeda, begitu pula dengan software. Sedangkan dalam DVD lebih beragam lagi jenis maupun formatnya. Keping DVD sendiri ada beberapa jenis. Begitu pula dengan kebutuhannya. Tahapan ini sendiri memiliki perbedaan pada masing-masing jenis CD/DVD yang akan direplikasi.

-CD-AudioIni adalah salah satu jenis CD yang datanya bukan berupa data seperti file biasa. Coba saja Anda buka sebuah CD-Audio. Maka, Anda tidak akan melihat seperti apa data yang dimilikinya, kecuali hanya nama file saja. Data pada CD-Audio berupa hasil sampling frekuensi suara, yang sudah terlebih dahulu melewati beberapa proses editing dan penambahan beberapa atribut. Untuk CD-Audio, premastering-nya dapat menggunakan beberapa media, seperti U-Matic, DAT, atau CD-R. -CD-ROM/VCDYang dikelompokkan dalam jenis kedua ini adalah semua data yang sifat datanya seperti file biasa. Jika mambuka sebuah CD dari kelompok ini, maka Anda dapat mengetahui bobot setiap file yang terdapat dalam CD. Proses premastering kelompok ini sama seperti halnya ketika Anda mem-burn sebuah CD-R biasa dengan CD-RW drive dengan bantuan burning software, misalnya saja dengan Nero dan sebagainya. Oleh sebab itu, media yang digunakan untuk premastering pada kelompok ini dapat cukup hanya menggunakan CD-R biasa saja. -DVD-VideoPremastering DVD-Video sangat kompleks, sebab ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam melakukan premastering DVD-Video, seperti mengompres data video dan audio, mengedit serta menambahkan beberapa bagian seperti menu, fitur-fitur tambahan, dan sebagainya. Untuk medianya sendiri, DVD-Video harus menyediakan dengan keping DVD yang akan direplikasi nantinya. Misalnya untuk jenis DVD-5 dan DVD-10, maka premastering dapat menggunakan media DLT atau DVD-R. Namun untuk DVD-9, media yang dapat digunakan hanya DLT saja. -DVD-AudioPanjang proses untuk membuat DVD Audio hampir sama dengan membuat DVD-Video, namun data yang dihasilkan sangat mirip dengan CD-Audio. Bedanya terdapat pada besar frekuensi dan nilai kuantitas suara. Pada CD-Audio menggunakan frekuensi 44,1 kHz, sedangkan DVD-Audio menggunakan frekuensi 96 kHz. Dan jika CD-Audio menggunakan kuantitas suara 16-bit, DVD-Audio menggunakan kuantitas suara 24-bit. Pada tahap premastering, DVD-Audio dapat menggunakan DLT. Tetapi jika tidak menggunakan proteksi, maka DVD-R juga dapat digunakan untuk membuat replikasi DVD-5. -DVD-ROMUntuk DVD-ROM tahap premastering tergantung pada hasil DVD akhir yang diinginkan. Jika menginginkan DVD-9, maka premastering harus dilakukan ke dalam dua buah DLT, satu DLT untuk setiap satu layer. Mengapa tidak dengan dua buah DVD-R saja? Sebab pada DVD-9 dua bagian data berada dalam satu sistem. Sedangkan jika menggunakan dua buah DVD-R, maka data tidak akan berada dalam satu sistem. Sedangkan untuk jenis DVD-5 atau DVD-10 DVD-R masih dapat digunakan.

*PROSES GLASS MASTERING* Setelah tahap premastering selesai dilakukan, maka mulai memasuki tahap selanjutnya yaitu glass mastering. Di sinilah pembuatan master data dilakukan. Yang dikatakan master dalam mereplikasi sebuah kepingan disc adalah sebuah stamper. Stamper ini yang nantinya akan digunakan untuk mencetak pit pada setiap replika kepingan disc. Untuk membuat sebuah stamper memerlukan empat tahapan, yaitu: Tahap 1: Persiapan Pada tahap ini, dilakukan beberapa persiapan. Pertama-tama, yaitu menyiapkan sebuah kepingan yang dinamakan glass master (terbuat dari kaca plastik) yang sebelumnya telah dibersihkan menggunakan air yang mengalami ionisasi terlebih dahulu. Lalu, kepingan tersebut dilapisi dengan lapisan yang dinamakan photo-resist layer setebal 120 mikron. Tahap 2: Mencetak pit dengan sinar laser Pit adalah tempat data disimpan. Pit diperoleh dari hasil tembakan laser yang mengenai lapisan photo-resist. Sinar laser yang digunakan ada yang berwarna biru dan ada juga yang berwarna violet. Sedangkan, sinar laser itu sendiri bekerja berdasarkan data yang diperoleh dari tahap premastering sebelumnya. Seiring dengan sinar laser yang mulai menembak, kepingan disc akan bergerak memutar mengimbangi sinar agar data tepat ditembakkan pada jalur yang tepat. Jika menginginkan hasil replikasi yang tidak dapat diduplikasi atau di-copy, maka proses proteksi akan dilakukan pada tahap ini. Namun, sumber dari proteksi itu sendiri apapun bentuknya, baik berupa kode ataupun pengenkripsian data semuanya berasal dari tahap premastering sebelumnya. Tahap 3: Metalisasi Setelah pit dihasilkan dengan tembakan laser, maka lapisan hasil tembakan diberikan lapisan metal. Lapisan metal yang digunakan berasal dari bahan nikel. Proses pelapisan ini sendiri tidak akan mempengaruhi lapisan kaca plastik di bawahnya.

Tahap 4: Elektroforming Ini adalah tahap pembuatan stamper-nya itu sendiri. Setelah glass master selesai dilapisi nikel, maka pembuatan stamper pun dilakukan. Stamper sendiri merupakan cetakan yang nantinya digunakan untuk mencetak replikasi kepingan disc. Pembuatan stamper bersumber dari glass mastering yang telah dilapisi nikel. Jika stamper telah selesai, maka stamper siap digunakan.

*REPLIKASI/PENGGANDAAN* Setelah tahap mastering selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya alah tahap replikasi. Pada tahap ini, ada beberapa perbedaan proses tergantung pada jenis kepingan disc. -CDUntuk mereplikasi CD prosesnya adalah yang paling cepat. Pertama-tama setiap kepingan yang terbuat dari bahan polycarbon dicetak dengan stamper yang telah jadi terlebih dahulu. Kemudian hasil cetakan diberi lapisan alumunium agar dapat melakukan refleksi cahaya (sinar laser nantinya). Setelah itu, lapisan alumunium diberikan palisan pelindung lagi. Jika proses pelapisan yang terakhir sudah selesai, maka kepingan CD siap diberi label.

-DVDDalam mereplikasi DVD, ada sebuah proses yang tidak dimiliki oleh CD yaitu proses bonding atau penyatuan. Bonding pada DVD berbeda-beda menurut dari jenis DVD masing-masing. Untuk DVD-5, proses bonding dilakukan antara keping polycarbon yang telah dicetak dan diberikan alumunium dengan keping polycarbon yang tidak diberikan lapisan alumunium. Setelah itu, baru proses lapisan pelindung kemudian pemberian label. Untuk DVD-10, proses bonding dilakukan antara dua keping polycarbon yang sudah dicetak dan diberikan lapisan alumunium. Sebenarnya pada DVD-9, proses bonding dilakukan sama seperti pada DVD-10. Hanya saja, bedanya terletak pada lapisan metalnya. Jika pada DVD-10 keduanya sama-sama menggunakan lapisan alumunium, maka pada DVD-9 salah satunya ada yang menggunakan lapisan emas atau silicon. Yang menjadi alasan mengapa ketiga DVD memiliki proses bonding yang berbeda-beda adalah susunan dari DVD itu sendiri.

*FINISHING* Ini adalah tahap akhir dalam proses replikasi. Ada dua hal yang biasanya terjadi dalam tahap finishing. Yang pertama adalah pencetakan label CD pada bagian paling atas. Kemudian yang kedua adalah peletakan barcode atau kode barang lainnya yang memang keduanya dapat dilakukan pada saat tahap finishing dilakukan dan sifatnya adalah permanen. Keduanya merupakan hal yang sangat berbeda. Jika proses pembuatan label mirip dengan proses mencetak gambar dengan printer, maka proses pembuatan kode barang atau barcode tidaklah sama, begitu pula peletakannya.

*LABEL* Menurut diameter, ada dua pilihan dalam pemberian label pada CD. Pertama dari diameter 38 mm sampai 117 mm, sedangkan pilihan yang kedua lebih bersifat menyeluruh, yaitu dari diameter 21 mm sampai 117 mm. Yang lebih sering dilakukan adalah pemberian label pada diameter 38 mm sampai 117 mm. Pada DVD tidak jauh berbeda kecuali pada DVD 10 yang bersifat double sided. Kadang ada juga pemberian label yang dimulai dari diameter 43,8 mm sampai 117 mm. Untuk membuat label bergambar dibutuhkan lima warna, yang terdiri dari putih sebagai dasarnya lalu empat warna lainnya adalah warna dasar yang biasa dipakai untuk mencetak, yaitu warna-warna CMYK (biru, merah, kuning, dan hitam). Pembuatan label juga dapat dilakukan secara terpisah dari proses replikasi, namun juga dapat dilakkan secara bersambung. Jika dikerjakan secara terpisah, maka Anda harus memiliki sebuah printer khusus untuk membuat label CD/DVD. Printer untuk membuat label sudah banyak dijual di pasaran. Proses pencetakan label sendiri tidak memakan waktu panjang. Dalam semenit bisa mencapai 70 keping cetakan.

*BARCODE* Barcode diletakkan pada wilayah yang sering dinamakan Burst Cutting Area (BCA). Yaitu sebuah wilayah pada kepingan yang terletak antara ring tengah dengan wilayah akhir penyimpanan data yaitu pada diameter 22,3 mm sampai 23,5 mm. Biasanya barcode ini berisikan informasi mengenai serial number CD atau DVD. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk berisi hal lain. Seperti contohnya pada CD PC Media tertulis edisi majalah. Apapun bentuk informasi yang ada dalam barcode tersebut, besarnya hanya sekitar 12 byte sampai 188 byte. Pembuatan barcode dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama pada saat mastering dilakukan. Sehingga pencetakan barcode akan berbarengan dengan pencetakan isi CD/DVD. Atau pembuatan barcode dan nomor serial ini juga dapat dilakukan pada saat finishing dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan YAG Laser. Dengan cara ini, informasi Barcode ditembakan oleh sinar laser pada setiap kepingan yang sudah jadi. Dan biasanya barcode ini dapat dibaca, khususnya oleh DVD Drive. Saat ini, di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan yang mampu memproduksi CD/DVD dengan cara seperti ini. Bahkan salah satunya adalah CD-CD Original yg Anda miliki saat ini juga hasil dari replikasi bukan duplikasi. Hal ini ditandai dengan warna dasar CD dan logo serta judul pada bagian dasar. Oleh sebab itu, CDCD tersebut lebih tahan lama dari pada CD copy-an yang biasa. Replikasi CD/DVD dapat dilakukan untuk yang ingin memproduksi software sendiri ataupun Anda yang ingin mencetak album rekaman atau film dalam jumlah banyak.

You might also like