You are on page 1of 32

PENGARUH MEDIA TANAM KOMPOS, SERBUK GERGAJI DAN ARANG SEKAM TERHADAP PERTUMBUHAN GELOMBANG CINTA

ERNAWATI, EKA (2008) PENGARUH MEDIA TANAM KOMPOS, SERBUK GERGAJI DAN ARANG SEKAM TERHADAP PERTUMBUHAN GELOMBANG CINTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. PDF 65Kb

Preview PDF Restricted to Repository staff only 1246Kb Image view: http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/2008

Abstract

PENGARUH MEDIA TANAM ARANG SEKAM, KOMPOS DAN SERBUK GERGAJI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GELOMBANG CINTA Eka Ernawati, A 420 030 075 Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008, halaman ABSTRAK Media merupakan bagian yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, media tanam saat ini berkembang sangat pesat tidak hanya tanah tetapi bahan organic lain juga sudah banyak digunakan untuk media tanam. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan serbuk gergaji, kompos dan arang sekam terhadap pertumbuhan tanaman gelombang cinta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam arang sekam kompos dan serbuk gergaji terhadap pertumbuhan tanaman gelombang cinta. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor dan tiga kali ulangan, M1 media tanam arang sekam dan kompos, M2 media tanam arang sekam, kompos dan serbuk gergaji (1:1:2) M3 media tanam arang sekam kompos dan serbuk gergaji (2:1:1) M5 media tanam arang sekam dan serbuk gergaji (2:2). Analisis yang dipakai adalah anava satu jalur. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan pemberian media tanam arang sekam kompos dan serbuk gergaji, karena Fhitung > F tabel 3,547>3,48 untuk tinggi tanaman dan 4,165 > 3,48 untuk jumlah daun setelah dilakukan pengujian dengan BNT perlakuan yang menunjukkan paling signifikan terhadap pada M5 media arang sekam dan serbuk gergaji (2:2). Kata kunci: Media tanam, serbuk gergaji Kompos dan arang sekam, tinggi tanaman. Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi) ID Number: Uncontrolled Keywords: Subjects: Divisions: ID Code: Deposited By: Deposited On: Last Modified: A420030075 Media tanam, serbuk gergaji Kompos dan arang sekam, tinggi tanaman. S Agriculture > S Agriculture (General) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi 2008 Mbak Esti Handayani 02 Jun 2009 15:51 03 Jun 2009 13:42

Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Posted by: zhye on: 6 July 2009

In: Makalah Comment!

Rate This BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menurut para pendapat tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji. Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut. Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, siswa-siswi selalu memakai kapas untuk perkecambahan biji mereka. Sedangkan, media tanam yang menggunakan air biasanya dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik. Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbedabeda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu

biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsurunsur dan struktur yang berbeda-beda. 1.2. Rumusan Masalah

Dari penjelasan di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Pengaruh Berbagai Media Tanam terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji Kacang Hijau? 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui pengaruh berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. 2.1.1. Kajian Teori Teori dalam Perkecambahan Biji Kacang Hijau

Dalam perkecambahan biji Kacang Hijau ini, dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh SCHLEIDEN dan SCHWANN (Suryowinoto dan Suryowinoto, 1977) yang menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora. Perkecambahan biji ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Air Suhu Faktor perkecambahan O2 Cahaya Dalam perkecambahan biji (Jann dan Amen dalam Khan, 1934) selalu mengalami proses, yaitu:

Fisiologis dan genetis:

Serangkaian proses-proses yang merupakan kelanjutan dari metabolisme dan pertumbuhan yang telah terjadi sebelumnya; serta awal dari transkripsi genom.

Morfologis:

Transformasi dari bentuk embrio menjadi seedling (semai) yang sempurna.

Biokimia:

Diferensiasi sekuensial (satu persatu) pada proses-proses oksidasi dan sintesis. Proses perkecambahan biji secara fisiologis: 1. Penyerapan air

Masuknya air secara imbibisi dan osmose Pelunakan kulit biji Pengembangan embrio dan endosperm Kulit biji pecah, radicle keluar

1. Pencernaan

Merupakan proses terjadinya pemecahan zat / senyawa bermolekul besar dan kompleks menjadi senyawa bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut melalui membran dan dinding sel Makanan cadangan utama pada biji : pati, herniselulosa, lemak, protein Proses pencernaan dibantu oleh enzim

1. Pengangkutan zat makanan


Hasil pencernaan diangkut dari jaringan penyimpanan makan menuju titik-titik tumbuh pada embryonic axis, radicle dan plumulae Biji belum punya jaringan pengangkut, sehingga pengangkutan dilakukan secara difusi atau osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya

1. Asimilasi

Merupakan tahap terakhir dalam penggunaan cadangan makan Merupakan proses pembangunan kembali Tenaga / energi berasal dari pernafasan

1. Pernafasan (respirasi)

Merupakan proses perombakan makanan (karbohidrat) menjadi senyawa lebih sederhana (proses reduksi), dengan membebaskan sejumlah tenaga

Pertama kali terjadi pada embryonic axis; setelah cadangan habis, baru beralih ke endosperm / kotiledon Aktivitas respirasi tertinggi adalah pada saat redicle menembus kulit biji

1. Pertumbuhan

Ada dua bentuk pertumbuhan embryonic axis Tenaga / energi berasal dari proses pernafasan

Proses perkecambahan morfologis


Merupakan suatu tahapan segera setelah terjadinya proses pengangkutan makanan dan pernafasan Diawali oleh pembelahan dan perpanjangan sel Dilanjutkan dengan embryonic axis yang makroskopik yanitu keluarnya redicle atau plumulae dari kulit biji.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan perkecambahan dalam penyerapan air: 1. Permeabilitas kulit/membran biji 2. Konsentrasi air Karena air masuk secara difusi (dari konsentrasi rendah ke tinggi), maka konsentrasi larutan di luar biji harus tidak lebih pekat dari dalam biji. 1. Suhu air Suhu air tinggi : energi meningkat, difusi air meningkat sehingga kecepatan penyerapan tinggi 1. Tekanan hidrostatik * berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air * ketika volume air dalam membran biji telah sampai pada batas tertentu, akan timbul tekanan hidrostatik yang mendorong ke luar biji, sehingga kecepatan penyerapan air menurun 1. Luas permukaan biji yang kontak dengan air * berhubungan dengan kedalaman penanaman biji * berbanding lurus dengan kecepatan penyerapan air 1. 6. Daya intermolekul

* merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah / media tumbuh : makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji * berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air 1. Spesies dan varietas Berhubungan dengan faktor genetik yang menentukan susunan kulit biji 1. Tingkat kemasakan Berhubungan dengan kandungan air dalam biji : biji makin masak, kandungan air berkurang, kecepatan penyerapan air meningkat 1. Komposisi kimia * biji tersusun atas karbohidrat, protein, lemak * kecepatan penyerapan air : protein>karbohidrat>lemak 10. Umur Berhubungan dengan lama penyimpanan : makin lama disimpan, makin sulit menyerap air 2.1.2. Teori mengenai Media Tanam

Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa yang akan melakukan penelitian biologi. Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya, dijelaskan terlebih dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang terkandung dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam: 1. Profil tanah

Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah. Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C.

a Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan. B Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini memiliki bahan organik yang lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horizon A. c. Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk. 2. Warna tanah Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+ 3. Tekstur tanah Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : 1. Pasir, berukuran 50 mikron 2 mm 2. Debu, berukuran 2-50 mikron 3. Liat, berukuran dibawah 2 mikron Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Tabel 1. Perbandingan hara yang terdapat dalam jenis tekstur tanah Jenis Tekstur Pasir Debu Liat P 0,08 0,10 0,20 K 2,53 3,44 4,20 Ca 2,92 6,58 5,73 Fe2O3 5,19 9,42 17,10 MgO 1,02 2,22 1,77

Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena

unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap. Sedangkan, kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama. 2.1.3. Hubungan Media Tanam terhadap Kecepatan Perkecambahan

Hubungan antara media tanam dengan kecepatan perkecambahan adalah: 1. 1. Daya intermolekul * merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah / media tumbuh : makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji * berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air Hal ini menyebabkan biji Kacng Hijau akan sulit untuk berkecambah. 1. Media tanam bertekstur pasir sangat mudah diolah, media jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Sehingga dapat menghambat kecepatan pertumbuhan kecambah karena kurangnya kelembaban. 1.2. Kajian dan Hasil Penelitian

Setiap media tanam selalu memiliki daya intermolekul (tenaga listrik pada molekulmolekul media tumbuh) yang berbeda-beda. Apabila, molekul-molekulnya rapat maka air akan sulit diresap oleh biji tersebut. Sedangkan, apabila molekul-molekulnya renggang maka air akan mudah diresap oleh biji tersebut. Jadi, daya intermolekul itu berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air. Sehingga, perkecambahan dapat terpengaruh oleh daya intermolekul suatu media tanam. Selanjutnya, setiap media tanam selalu memiliki tekstur yang berbeda-beda. Apabila, media tanam tersebut bertekstur pasir maka media itu mudah untuk diolah, media jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memmiliki luas permukaan komulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah dan media tersebut lebih cepat kering. Yang kemudian, kecambah biji akan sulit bertumbuh karena kekurangan air. Tidak hanya tekstur dan daya intermolekul yang dapat mempengaruhi perkecambahan, tetapi juga kandungan-kandungan unsur yang ada dalam media tanam tersebut. Kandungan unsur-unsur itu ada yang dapat mempercepat pertumbuhan dan juga

memperhambat pertumbuhan. Tapi, kebanyakan unsur-unsurnya dapat membantu biji dalam perkecambahan. 1.3. Rumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut Berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau.. Hipotesis ini disebut juga hipotesis alternatif, hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 5.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah. Oleh karena itu, variabel sering diebut faktor ubah atau faktor penentu. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu sebagai berikut

Variabel bebas:

Media tanam untuk perkecambahan biji Kacang Hijau

Variabel kontrol:

Jenis biji Kacang Hijau, air untuk penyiraman, volume air, tempat untuk media tanam beserta kecambah

Variabel terikat / respon:

Kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau Dalam sebuah penelitian, tidak hanya variabel yang ditentukan tetapi operasional variabel juga. Operasional variabel ini berguna sebagai penjelasan bagaimana variabel tersebut diukur atau dibedakan. Operasional variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini ada 2 macam, yakni:

Operasional variabel bebas

Media tanam untuk perkecambahan dibedakan dengan cara melihat struktur / tingkat resapan air media tersebut pada tiap tempat.

Operasional variabel terikat / respon

Kecepatan perkecambahan diukur dengan melihat tinggi kecambah tersebut dalam per hari. 5.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menggambarkan bagaimana hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, rancangannya adalah sebagai berikut

Kelompok 1 : Perlakuan disimpan di media tanah Kelompok 2 : Perlakuan disimpan di media kapas

Keterangan: Tiap kelompok terdiri dari 6 biji Kacang Hijau, dan masing-masing ditempatkan dalam gelas aqua yang terpisah. 5.3. Sasaran Penelitian

Populasi ialah seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek di mana kesimpulan akan digeneralisasikan. Dalam penelitian ini, populasi adalah semua jenis biji kacang-kacangan. Sedangkan, sampel ialah bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Pada penelitian ini, jenis biji kacang-kacangan yang dipakai adalah biji Kacang Hijau. Jadi, jumlah sampel penelitian adalah 2 6 biji Kacang Hijau. 5.4. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen, yaitu: a) b) c) harus sama volumenya Tanah secukupnya d) Kapas secukupnya 12 biji Kacang Hijau Air 50 ml

e) f) g) 5.5.

2 buah gelas aqua berukuran sama Stopwatch/jam Pensil, penggaris Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini adalah prosedur penelitian pengaruh media tanam untuk biji Kacang Hijau terhadap kecepatan perkecambahan. 1. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan. 2. Masukkan tanah ke tempat kelompok 1 dan kapas ke tempat kelompok 2, volume dari keduanya harus berjumlah sama, lebih kurang bagian. 3. Tanam 6 biji Kacang Hijau ke dalam setiap gelas aqua yang berisi tanah dan kapas. 4. Amati perkecambahan biji dengan interval 24 jam atau sehari sekali. 5. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan. 5.6. Rencana Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini, analisis data yang dapat dilakukan adalah: 1. Mencari nilai rata-rata kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau pada tiap perlakuan 2. Membandingkan hasil antara satu perlakuan dengan perlakuan yang lain. 5.7. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian mengenai pengaruh berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau, adalah sebagai berikut Minggu 1 Nama Kegiatan 1234567 1. 1. Menyusun proposal 1. 2. Menyiapkan alat dan bahan 1. 3. Melakukan penelitian 1. 4. Analisis data 1234567 1234567 xxx xx xxxxx xx Minggu 2 Minggu 3

1. 5. Menulis laporan penelitian BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data

xxxxxx

Dalam setiap media tanam, terdapat daya intermolekul: * merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah / media tumbuh : makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji * berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air Hal ini menyebabkan biji Kacang Hijau akan sulit untuk berkecambah di media tanah. Juga, terdapat tekstur yang berbeda-beda: Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Tabel 1. Perbandingan hara yang terdapat dalam jenis tekstur tanah Jenis Tekstur Pasir Debu Liat P 0,08 0,10 0,20 K 2,53 3,44 4,20 Ca 2,92 6,58 5,73 Fe2O3 5,19 9,42 17,10 MgO 1,02 2,22 1,77

Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap. Sedangkan, kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama. Dalam penelitian ini, biji dengan media kapas lebih cepat daripada dengan media tanah. Berikut ini adalah hasil pengukuran pertumbuhan biji selama jangka waktu 5 hari.

Dalam cm Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Biji 6

rabu kapas tanah -

kamis kapas tanah 0,5 0,2 0,3 0,2 0,2 0,1 0,1 -

Jumat

sabtu

minggu kapas 12,4 11,1 8,6 7,9 6,9 4,3 tanah 8,3 8,0 4,4 1,6 1,2 1,0

kapas Tanah kapas tanah 1,5 0,7 3,2 1,8 1,3 0,9 0,9 0,7 0,5 0,5 0,4 0,3 0,3 0,1 2,4 1,8 1,7 1,3 1,2 1,5 0,7 0,6 0,5 0,3

Dalam penelitian ini, juga diperoleh gambar yang menunjukkan bahwa perkecambahan biji Kacang Hijau lebih cepat di media kapas. 4.2. Uji Hipotesis

Dengan penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap suatu perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul dan tekstur setiap media tanam berbeda. Hal itulah yang membuat pengaruh terhadap perkecambahan. Jadi, rumusan hipotesis diterima karena sesuai dengan hasil penelitian. Hipotesis mengatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang. Contoh, siswa dan insinyur pertanian. Kebanyakan siswa memilih kapas sebagai media tanam untuk penelitian kecambahnya. Sedangkan insinyur pertanian kebanyakan memeran pentingkan tanah dalam pertaniannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara media tanah dan kapas yang kemudian mempengaruhi suatu perkecambahan. Sehingga, hipotesis ini dapat berlaku di kemudian hari. 4.3. Pembahasan

Setelah diteliti, ternyata perkecambahan biji Kacang Hijau lebih cepat di media kapas. Alasannya:

Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap oleh biji. Sedangkan di kapas, molekumolekulnya renggang sehingga biji dapat menyerap dengan mudah. Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, media ini memeliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air

sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Sehingga dapat menghambat kecepatan pertumbuhan kecambah karena kurangnya kelembaban. Jadi, setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap suatu perkecambahan. Karena, setiap media tanam pasti memiliki daya intermolekul, tekstur, unsur, dan yang lainnya berbeda-beda. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya adalah media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau. Mulai dari daya intermolekul, tekstur media tersebut dan lain-lain. Apabila media tanam memiliki daya intermolekul yang kecil maka kecepatan perkecambahan juga akan lambat dikarenakan biji sulit dalam menyerap air. Sedangkan, apabila daya intermolekul besar maka sebaliknya. Sedangkan, dilihat dari tekstur, apabila media tanam memiliki tektur pasir atau kasar, maka akar akan sulit mendapatkan air dikarenakan tekstur pasir mudah kengalami kekeringan. Sedangkan, tekstur serat atau halus membuat akar mudah mendapatkan air karena kelembaban akan terjadi dalam jangka waktu lama. 5.2. Saran

Saran terhadap penelitian ini adalah:


Lebih baik dilakukan penelitian lebih detail mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam media tanam. Perlu dilakukan penelitian kembali untuk mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan perkecambahan kacang Hijau. DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A., S. Maryati, Srikini, Suharno, & Bambang S. 2007. BIOLOGI untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga www.google.com http://ftp.ui.edu/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0055%20Bio %202-3b.htm http://elisa.ugm.ac.id/files/yeni_wn_ratna/67PHjdvQ/III-perkecambahan.doc.edu.htm http://ditjenbun.deptan.go.id/benihbun/benih/index

http://www.kebonkembang.com/content/view/168/44/ http://e-learning.unram.ac.id/KulJar/BAB%20I%20PENDAHULUAN/I %20Pendahuluan.htm LAMPIRAN Hasil Penelitian: rabu kapas tanah kamis kapas tanah 0,5 0,2 0,3 0,2 0,2 0,1 0,1 Jumat sabtu minggu kapas 12,4 11,1 8,6 7,9 6,9 4,3 tanah 8,3 8,0 4,4 1,6 1,2 1,0

Dalam cm Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Biji 6

kapas Tanah kapas tanah 1,5 0,7 3,2 1,8 1,3 0,9 0,9 0,7 0,5 0,5 0,4 0,3 0,3 0,1 2,4 1,8 1,7 1,3 1,2 1,5 0,7 0,6 0,5 0,3

MEDIA TANAM TUJUAN

Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas bibit. TINJAUAN PUSTAKA Media tanam merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perbanyakan tanaman dan pertumbuhan awalnya. Agar pertumbuhan bibit dapat baik, media tanam diharapkan mempunyai sifat-sifat sebagai: Media hendaknya gembur agar pertumbuhan akar tidak terganggu dan akar dapat leluas menembus. Kelembaban media harus cukup dan ini dapat diatasi dengan penyiraman, karena air sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Media hendaknya bersifat sarang sehingga oksigen dapat masuk untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Media hendaknya bebas dari gulma, nematoda dan berbagai penyakit. Sebaiknya kadar salinitas rendah. Media hendaknya mengandung hara yang diperlukan bagi tanaman. Berdasarkan persyaratan tersebut diatas maka media yang digunakan adalah pasir, tanah, sekam padi, dan pupuk kandang (Sumiarsih, 1999). Media tanam berfungsi sebagai tempat akar melekat, mempertahankan kelembaban dan sebagai sumber makanan. Media yang baik dapat menyimpan air untuk kemudian dapat dilepaskan sedikit demi sedikit dan dimanfaatkan oleh tanaman (Budiyati,1994). Meskipun kerusakan tanah dapat dicegah dengan memperbaiki struktur tanah tetapi penggunaan pestisida dan conditioner dalam sekala besar tidak dapat dibenarkan. Hal ini dapat mempengaruhi dalam hal konservasi tanah dan penyerapan nutrisi dalam tanah. Dengan pupuk organik tanah tidak akan miskin hara dan tanaman akan memperoleh keuntungan dengan menyerap nutrisi dari dalam tanah (Buurman,1980). Unsur-unsur yang penting dan harus tersedia adalah N,P,K. N berfungsi mempercepat pertumbuhan klorofil ,menambah lebar daun, besarnya benih. Dosis yang digunakan tergantung pada varietas benih dan keadaan tanah. Pupuk P berfungsi untuk pembentukan akar, pertumbuhan tanaman, menstimulasi pembentukan buah dan mempercepat panen. Unsur P berpengaruh untuk kandungan total benih terutama dalam bentuk Fitin. Fitin berfungsi sebagai cadangan fosfor dan untuk pemeliharaan energi yang diperlukan untuk perkecambahan (Anderson dan Bernard, 1952). Media tanam dapat didefinisikan sebagai kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuh benih yang disebarkan atau ditanam. Media tanam banyak macam ragamnya, dapat merupakan campuran dari bermacam-macam bahan atau satu jenis bahan saja asalkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain cukup baik dalam memegang air, bersifat porous sehingga air siraman tidak menggenang (becek), tidak bersifat toksik (racun) bagi tanaman, dan yang paling penting media tanam tersebut cukup mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman (Widarto, 1996). Disamping memberikan dukungan secara fisik pada tanaman, tanah merupakan sumber mineral dan air bagi tanaman. Kondisi tanah dan mineral dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Lingkungan atmosfer harus tersedia pada kedalaman yang cukup dalam tanah sehingga akar tanaman dapat memperoleh oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi secara langsung dari udara (Villareal dan Donald, 1969). Pemberian pupuk kandang yang berupa pupuk kotoran ayam diharapkan akan dapat

membantu menetralkan pH tanah, menetralkan racun akibat adanya logam berat dalam tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur, membantu penyerapan hara dari pupuk kimia yang ditambahkan, membantu mempertahankan suhu tanah sehingga fluktuasi tidak tinggi, mendorong kehidupan jasad renik, dan sebagai sumber unsur mikro yang dibutuhkan tanaman, sehingga keseimbangan unsur hara di dalam tanah menjadi lebih baik. Semakin baiknya kondisi fisik tanah dan semakin meningkat kandungan unsur hara di dalam tanah menyebabakan laju pertumbuhan fotosintesis meningkat dan tersedia fotosintat yang cukup untuk meningkatkan jumlah polong isi per tanaman (Nurjen, 2002).

III. METODOLOGI Bahan yang dipergunakan pada yang membahas tentang media tanam adalah biji kacang hijau (Vigna radiata), tanah, pasir, dan pupuk kandang. Sedangkan alat yang kita pergunakan adalah ember plastik/pot/polibag, cetok, oven, dan penggaris. Cara kerja pada praktikum kali ini adalah dipersiapkan media tanam yang akan digunakan yaitu: Tanah Tanah+pupuk kandang ( pukan ) 2:1 Tanah+pukan + pasir 1:1:1 Ember/polibag/pot diisi dengan media tanam yang telah disiapkan dengan berat yang sama ( 2 cm dari permukaan pot), masing-masing sebanyak dua ulangan. Media tanam dibasahi dengan air sampai kapasitas lapang. 10 biji ditanam pada pot dan dilakukan pemeliharaan perkecambahan diamati tiap hari selama satu minggu. Kemudian penjarangan dilakukan pada awal minggu kedua, disisakan 3 tanaman yang pertumbuhannya relatif sama. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman setiap 2 hari selama dua minggu. Dilakukan pemanenan, berat basah (BB) shoot dan root ditimbang untuk masing-masing perlakuan. Lalu dioven selama 3 hari, berat kering (BK) shoot dan root ditimbang. Kemudian dilakukan perhitungan GB dan IV. Dibuat Grafik GB dan IV, TT dan jumlah daun vs hari pengamatan serta histogram BB dan BK untuk shoot and root. DAFTAR PUSTAKA Anderson, B dan Bernard S. 1952. plant physiology. D Van Nostrand Company, Jepang. Second edition. Budiyati, H. S., Arifin, N. Anshori. 1994. Pengaruh beberapa media tanam dan jenis waktu pemberian air pada saat penyampaian terhadap bibit anggrek Dendrobium. Buletin Agronomi 15 (3) : 61-75. Buurman, P. 1980. Red Soils in Indonesia. Soil Research Institute. Bogor.

Nurjen, M., Sudiarso, dan Agung N. 2002. Peran pupuk kotoran ayam dan pupuk nitrogen (urea) terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Phoseolus radiatus L.) varietas sriti. Agrivita 24 (1): 1-8 Sumiarsih, N., Setyawati, N., Wandyatmoko, J. 1999. Pengaruh media terhadap pertumbuhan setek buluh bambu kuning. Duta Farming 17 (3) : 2 4 Villareal, R. L. and Donald H. W. 1969. Vegetable Training Manual. The Departments Of Agricultural Communications, Laguna Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, stek, Cangkok, Sambung, Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius. Yogyakarta. Diposkan oleh manaree di 23:43

Pengaruh Media Tanam pada Perkecambahan Biji Kacang Hijau

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Proposal ini kami buat untuk memenuhi tugas biologi yang diberikan oleh Bu Suprapti selaku guru biologi di SMA N 1 Lawang.Dengan dibuatnya proposal ini diharapkan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.Dan juga dapat menambah pengetahuan dari para pembaca. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang bernutrisi tinggi.Didalamnya terkandung protein,Vitamin B,A,dan,E.Selain itu juga bisa untuk melancarkan BAB dan menambah semangat.Dengan dasar-dasar dari atas dapat kita simpulkan bahwa kacang hijau sangatlah bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Sehingga kami memilih kacang hijau sebagai bahan penelitian kami.Kami sangat tertarik untuk melakukan inovasi pada kacang hijau,salah satunya kecambah.Kecambah merupakan salah satu tumbuhan yang multifungsional,selain dapat digunakan sebagai sayuran,juga sebagai makanan tambahan pada masakan nusantara.Dalam penelitian ini kami mencari tahu adakah pengaruh media tanam pada perkecambahan biji kacang hijau. B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas,rumusan masalahnya adalah Adakah pengaruh media tanam pada perkecambahan biji kacang hijau. C.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adakah pengaruh media tanam pada pertumbuhan biji kacang hijau. D.Manfaat Penelitian -Untuk membantu produksi kecambah -Mempercepat produksi kecambahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kajian Teori Berdasarkan pengamatan kami selama melaksanakan penelitian di SMP menggunakan biji kacang hijau,pada saat itu kami meneliti tentang pengaruh cahaya pada perkecambahan biji kacang hijau waktu yang diperlukan pada proses perkecambahan adalah 5 hari.Media yang kami gunakan pada saat itu adalah kapas. Kapas digunakan dalam penelitian tersebut karena dapat menggantikan tanah sebagia media tanamanya.Kapas dapat menahan biji kacang hijau agar tidak sepenuhnya

terendam air ketika di beri air.Kapas juga kuat untuk menggantikan tanah sebagai tempat menancapnya bakal akar pada pertumbuhan biji kacang hijau. B.rumusan Hipotesis Berdasarkan pengalaman kami,terjadinya perkecambahan pada biji kacang hijau dengan menggunakan media kapas waktu yang dibutuhkan adalah 5 hari.Sehingga perkecambahan biji kacang hijau dengan menggunakan media kapas merupakan yang tercepat. BAB III METODE PENELITIAN A.Varibel dan DOV Variabel Manipulasi Menggunakan media tanam yang berbeda,dilakukan dengan cara biji kacang hijau di kapas dan daun. Variabel Respon Perbedaan kecepatan perkecambahan pada biji kacang hijau yang dukur setiap hari. Variabel Kontrol Berupa jenis biji kacang hijau,suhu ruangan,intensitas cahaya yang sama. B.Rancangan Peneltian Perlakuan I : Biji kacang hijau ditanam pada media kapas Perlakuan II : Biji kacang hijau ditanam pada media daun C.Sasaran Penelitian Menemukan media tanam yang cepat mempengaruhi perkecambahan biji kacang hijau,dengan target kurang dari 7 hari. D.Alat dan Bahan -9 biji kacang hijau -3 tempat media tanam -Daun

-Kapas E.Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan Pada sesi ini kami akan menyiapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan kami gunakan dalam penelitian ini.kami akan mempersiapkan media tanam dan biji kacang hijau. 2. Pelaksanaan Penelitian Setelah menyiapkan segala sesuatunya,selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan dalam kurun waktu 7 hari.Dalam penelitian ini kami menilai,meneliti,dan menanggapi tentang pengaruh mdia tanam pada perkecambahan biji kacang hijau. 3. Mencatat Setelah dilakukan pengamatan,kami mencatat perkembangan-perkembangan yang terjadi pada biji kacang hijau yang tercantum pada tabel berikut : HARI KE PANJANG KECAMBAH DIAMATI PUKUL F.Rencana Analisis Data Data di analisa setelah kurun waktu yang telah di tentukan.Dalaam penelitian ini waktu yang di perlukan adalah 7 hari.Data tersebut akan kami rata-rata sesuai dengan ketentuan.Setelah hasil anasilisa keluar,akan kami gunakan untuk menguji hipotesa kami. G.Jadwal penelitian Hari ke 1-2 Hari ke 3 : mencari alat dan bahan yang dibutuhkan : mempersiapkan alat dan bahan

Hari ke 4-10 : melakukan penelitian Hari ke 11-12: analisis data

Hari ke 13-16: membuat laporan DAFTAR PUSTAKA Drs.Gunomo,2009,Modul Siswa Biologi untuk SMA.Surakarta : PT. YUDHA DUT GRAFIKA Drs.H.B.Dzulkarnain,2000,Cara menggunkan TOGA.Jakarta : PT. PENEBAR SWADAYA

Contoh Karya ilmiah Pengaruh media Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible(tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal(Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal(Kotiledon tetap berada di dalam tanah). Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormone Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji kacang tanah dengan membedakan perlakuan terhadap masing-masing biji. 1.2 Rumusan Masalah 1 Bagaimana pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji kacang tanah? . 2 Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang tanah? . 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biji kacang tanah 2. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuan biji kacang tanah

1.4 Hipotesis 1. Media tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan 2. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan 1.5 Manfaat 1. Mengetahui apa saja faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 2. Sebagai tugas awal pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 3. Memperoleh pengalaman dalam menguji dan membuat karya ilmiah 1.6 Definisi Operasional Gelas : Media kapas dengan air sabun A Gelas B : Media kapas dengan alcohol Gelas C : Mesia kapas dengan air mineral BAB II KAJIAN TEORI
PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversible. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu: 1. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun

b. akar embrionik yaitu calon akar c. kotiledon yaitu cadangan makanan 2. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi: 1. Faktor luar a. Makanan: Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel. b. Air: Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji. c. Suhu: Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang d. Kelembaban: Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan e. Cahaya: Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di setiap tumbuhan 2. Faktor dalam: a. Gen: Terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya, berfungsi mengantur reaksi kimia di dalam sel(missal sintesa protein). b. Hormon: Auksin, sitokinin, giberlin, asam traumalin, Kalin

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat : 1. 3 Gelas aqua kosong A, B, C 2. Kapas 3. Jarum Bahan: 1. 2. 3. 4. 6 biji kacang tanah Alcohol 75 % Air sabun Air mineral

3.3 Cara Kerja 1. Rendam biji kacang tanah semalaman

2. Siapkan 3 gelas aqua kosong, masing-masing sudah diberi label A, B, dan C 3. Lubangi ketiga gelas tersebut bagian bawahnya dengan jarum.

4. Masukkan kapas kedalam masing-masing botol 5 Kemudian masukkan masing-masing 2 biji kacang tanah ke ketiga aqua gelas tersebut

6. Pada gelas A: disiram dengan air sabun; Pada gelas B: disiram dengan alcohol 75%; Pada gelas C: menggunakan air mineral 7. Amati pertumbuhan dan perkembangan dan catat apa yang terjadi setiap hari.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu: Juli 20099 Tempat: Laboratorium Biologi SMAN 1 Malang 3.4 Variabel Variabel bebas : Jenis media tanam Variabel : Tinggi batang dan panjang daun Terikat 3.5 Jenis data Jenis data: Kuantitatif 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan eksperimen/percobaan BAB IV HASIL dan ANALISA DATA 4.1 Hasil Pengamatan Setelah dicatat dan diamati berikut hasil pengamatan:

Tinggi Batang Hari ke1 A B C Hari ke2 A B C Hari ke3 A B C Hari ke4 A B C Hari ke5 A B C Hari ke6 A B C 3 cm

Jumlah batang

Cabang

Jumlah Daun

Warna Daun

Kondisi

Tetap Tetap Tetap

Kulit membuka Mulai tumbuh bakal daun Kulit mengkerut Kulit membuka Mulai tumbuh bakal daun

1 cm

0.6 cm

4 bakal daun Hijau tua Kotiledon membuka Mengkerut Hijau 4 bakal daun muda Kotiledon membuka segar

1.5 cm

1 cm

Hijau tua Daun tidak lebar berubah warna, busuk Hijau muda Daun lebar dan segar

3.4 cm

Pertambahan cabang 4 daun dgn Hijau Tua batang 4 bakal daun Hijau Tua dan daun(Normal) busuk Pertambahan cabang 4 daun dgn Hijau Tua batang Hijau 4 bakal daun muda dan daun(normal)

3.4 cm 6 cm

1 1

2 3

Hijau Tua Tiada pertambahan tinggi Busuk 8 daun Hijau Tua Tinggi bertambah Hijau Pertambahan cabang 4 bakal daun muda batang dan daun(Normal)

Hari ke7 A B C Hari ke8

3.4 cm

8.3

Hijau Tua Daun mengkerut Batang merunduk Busuk 12 daun Hijau Tua Pertumbuhan dan Hijau 4 bakal daun muda Perkembangan Normal

NB: Pengambilan data diambil setiap sore di atas jam 6 4.2 Analisa Data Pertumbuhan pada biji kacang tanah pada gelas C dengan media kapas dan air tumbuh dengan baik dan normal walaupun terlihat pada gelas A, dengan media kapas dan air sabun di awal pertumbuhan lebih cepat daripada gelas C, tetapi setelah hari ke-5 tidak mengalami pertambahan tumbuh melainkan semakin mengkerut. Kondisi daun juga tidak sama, lebar daun pada tumbuhan gelas C lebih lebar daripada daun pada tumbuhan gelas A. Pada gelas B dengan media kapas dan alcohol 75%, biji tidak mengalami pertumbuhan. BAB V 5.1 LAMPIRAN Gambar:

5.2 Kesimpulan PENUTUP

Demikian atas karya ilmiah yang kami buat. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terimakasih sekali lagi kami ucapkan kepada guru pembimbing kami yang telah membimbing kami dalam pembuatan karya ilmiah ini. Atas segala kekeliuran dalam perangkaian kata dan kata-kata yang kami tulis, kami mohon maaf. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Saran dan Kritik kami nantikan. Daftar Pustaka Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio %202-3a.htm

Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau. Use Zapafly to find all your info gambar tumbuhan hijau pengaruh. IAA . terhadap Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Pengaruh Intensitas Penyinaran Matahari dan Media Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Tanam Pengaruh Acetobacter xylinum dan Ekstrak Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Terhadap PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TAOGE DAN KACANG HIJAU PADA MEDIA VACIN AND WENT (VW) TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH ANGGREK BULAN ( Media Tanam Media tanam adalah senya-wa

penggunaan triakontanol dan jarak tanam pada tanaman kacang hijau ( pengaruh media dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuva Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau: Blogs; Rpp Penjaskes: Blogs; Nomor Togel Keluar: Blogs; Perawan Bugil: Blogs; Nomor Keluar Togel Hari Ini: Blogs Pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau A.Tujuan Tanamlah biji kacang hijau sebanyak 20 biji tanaman. 10 biji tanaman di tanam di tempat biji lagi pada wadah media kapas Faktor yang memengaruhi perkecambahan dan pertumbu Bagaimana pengaruh media tanam terhadap laju pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau? Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Blogs. Includes Bahan Organik, Yang Berbeda, Dengan, Blogspot, Pupuk, Dan Hasil, Tanaman Kacang, Vigna Sinensis and Septian Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau: Blogs; Fesyen: Blogs; Sertifikasi Guru Depag 2009: Blogs; Hasil Sertifikasi Rayon 09 2009: Blogs PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TAOGE DAN KACANG HIJAU PADA MEDIA PENGARUH WAKTU TANAM TUMPANG SARI KACANG HIJAU Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau for

You might also like