You are on page 1of 15

1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Status gizi2.1.1.

Pengertian status gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yangdikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untukmempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,serta menghasilkan energi (Supariasa dkk, 2002). Keadaan gizi merupakan keadaan akibat dari keseimbangan antarakonsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, ataukeadaan fisiologis akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh (Supariasadkk, 2002). Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentukvariabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu(Supariasa dkk, 2002). Dibedakan antara status gizi buruk, baik dan lebih di antaranya: 1. Gizi seimbang adalah sesuai antara suplai dan kebutuhan zat gizi. 2. Gizi kurang adalah suplai tidak mencukupi kebutuhan zat gizi. 3. Gizi lebih adalah suplai melebihi kebutuhan zat gizi.2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep gizi makro sebagaisalah satu strategi untuk menanggulangi masalah gizi kurang. Dalam kerangkatersebut ditunjukan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh penyebablangsung dan penyebab tak langsung (Azwar, 2004).a. Secara langsung Timbulnya gizi kurang secara langsung, tidak hanya dikarenakan asupanmakanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanantetapi sering menderita sakit, pada akhirnya akan menderita gizi kurang. Demikianjuga pada anak yang tidak memperoleh asupan makanan yang cukup, maka daya 6 2. 7tahan tubuhnya akan menjadi lemah dan akan mudah terserang penyakit (Azwar,2004).b. Secara tidak langsung Ada 3 penyebab tidak langsung untuk terjadinya gizi kurang yaitu: Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik, jumlah maupun mutu gizinya. Pola pengasuh anak kurang memadai Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik (fisik, mental, sosial). Pelayanan kesehatan lingkungan kurang memadai Sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan,dan keterampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan danketerampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik polapengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanankesehatan (Azwar, 2004). Berbagai masalah nasional seperti krisis ekonomi, sosial, politik secaralangsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dantingkat pendidikan, pendapatan serta status kesehatan masyarakat salah satudiantaranya adalah status gizi. Dimana gizi buruk dapat mengakibatkan berbagaidampak negatif yang cukup fatal dan berakibat buruk pada masa kehidupanberikutnya yang sulit diperbaiki (Azwar, 2004).2.1.3. Penilaian status gizia. Secara langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat, yaitu: 3. 81) Antropometri Antropometri adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, dkk., 2002). Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan AntropometriKeunggulan KelemahanProsedur sederhana, aman dan dapat Tidak sensitif,

metode ini tidak dapatdilakukan dalam jumlah sampel yang mendeteksi status gizi dalam waktu singkat. besar. Disamping itu tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti Zink dan Fe.Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dantetapi cukup dilakukan oleh tenaga yang penurunan penggunaan energi) dapatsudah dilatih dalam waktu singkat dapat menurunkan spesifikasi dan sensivitasmelakukan pengukuran antropometri. pengukuran antropometri.Kader gizi (posyandu) tidak perluseorang ahli, tetapi dengan pelatihansingkat ia dapat melaksanakankegiatannya secara rutin.Alat murah, mudah dibawa. Kesalahan yang terjadi saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.Metode ini tepat dan akurat, karena dapatdibakukan.Dapat mendeteksi atau menggambarkanriwayat gizi dimasa lalu.Umumnya dapat mendeteksi status gizisedang, kurang, dan gizi buruk.Metode antropometri dapat mengevaluasiperubahan status gizi pada periodetertentu, atau dari satu generasi kegenerasi berikutnya. 4. 9Kesalahan terjadi karena :a. Pengukuranb. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringanc. Analisis dan asumsi yang keliruBeberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:a) Berat Badan menurut Umur (BB/U) Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Sehingga indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (current nutrition status) (Supariasa dkk, 2002).Kelebihan indeks BB/U: (1) Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum (2) Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis (3) Berat badan dapat berfluktuasi (4) Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil (5) Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)Kelemahan indeks BB/U: (1) Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites (2) Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik (3) Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia lima tahun (4) Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan (5) Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya setempat. 5. 102) Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Sehingga indeks ini mengganbarkan status gizi masa lampau (Supariasa dkk, 2002)Keuntungan indeks TB/U: (1) Baik untuk menilai status gizi masa lampau (2) Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawaKelemahan indeks TB/U: (1) Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun (2) Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya (3) Ketepatan umur sulit didapat3) Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menetapkan pelaksanaan perbaikan gizi adalah dengan menentukan atau melihat. Ukuran fisik seseorang sangat erat hubungannya dengan status gizi. Atas dasar itu, ukuran- ukuran yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi dengan melakukan

pengukuran antropometri. Hal ini karena lebih mudah dilakukan dibandingkan cara penilaian status gizi lain, terutama untuk daerah pedesaan (Supariasa dkk, 2002). Pengukuran status gizi pada anak sekolah dapat dilakukan dengan cara antropometri. Saat ini pengukuran antropometri (ukuran-ukuran tubuh) digunakan secara luas dalam penilaian status gizi, terutama jika terjadi ketidakseimbangan kronik antara intake energi dan protein. Pengukuran antropometri terdiri atas dua dimensi, yaitu pengukuran pertumbuhan dan 6. 11 komposisi tubuh. Komposisi tubuh mencakup komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (non-fat mass) (Riyadi, 2004). Indeks IMT/U paling baik untuk mengukur keadaan status gizi yang menggambarkan keadaan status gizi masa lalu dan masa kini.Tabel 2. Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, IMT/UStandard WHO 2007 NO Indeks yang Batas pengelompokan Sebutan status gizi dipakai 1 BB/U < -3SD sangat kurus <-2 SD s/d -3SD kurus > -2SD s/d +1 SD Normal > +1SD s/d +2SD Risiko gemuk > +2SD s/d +3SD gemuk >+3SD sangat gemuk 2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek < -2SD s/d -3 SD Pendek > -2SD s/d +2 SD Normal > 2SD s/d +3SD Tinggi 3 IMT/U < -3SD Sangat Kurus <-2 SD s/d -3SD Kurus > -2SD s/d +1 SD Normal > +1SD s/d +2SD Risiko gemuk > +2SD s/d +3SD Gemuk >+3SD Sangat gemuk Sumber : www.who.int/growthref/en2) Klinis Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel di mata, kulit, rambut, mukosa mulut dan organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid (Supariasa dkk, 2002). 7. 123) Biokimia Pemeriksaan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik (Supariasa dkk, 2002).4) Biofisik Pemeriksaan biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dan jaringan (Supariasa dkk, 2002) Contoh: Tes adaptasi gelapb. Secara tidak langsung 1) Survei konsumsi makanan Yaitu metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi (Supariasa dkk, 2002). Contoh: Recall 24 jam 2) Statistik Vital Yaitu dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, data kesakitan dan kematian akibatakibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat (Supariasa dkk, 2002). 3) Faktor Ekologi Dengan mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya seperti: iklim, tanah dan irigasi. Pengukuran faktor ekologi 8. 13 dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Supariasa dkk,

2002).2.1.4. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak sekolah Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnyaberbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan danperkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud denganpertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut:a. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukurdengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umurtulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)(Soetjiningsih, 2002).b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dandapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkutadanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dansistem organ yang berkembang sedemikikan rupa sehingga masing-masing dapatmemenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dantingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2002). Kualitas anak masa kini merupakan penentu SDM dimasa yang akandatang. Pembangunan manusia di masa depan dimulai dengan pembinaan anakmasa sekarang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas di masa yang akandatang maka anak perlu dipersiapkan agar anak bisa tumbuh dan berkembangseoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya (Soetjiningsih, 2002). Nutrisi yang adekuat dan seimbang, merupakan kebutuhan akan asuh yangterpenting. Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruhterhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertamakehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesatterutama pertumbuhan otak (Soetjiningsih, 2002). Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilanpertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi dapat dikatakan bahwa nutrisi, selain 9. 14mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi perkembangan otak(Soetjiningsih, 2002). Kebutuhan akan energi pada anak untuk tumbuh kembang pada umumnya: Tabel 3. kebutuhan akan energi pada anak Usia anak Kebutuhan energi Anak 7-9 tahun 80 kkal/kgBB/hari Anak laki-laki 10-12tahun 60-70 kkal/kgBB/hari Anak perempuan 10-12 tahun 50-60 kkal/kgBB/hari Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampakterhadap aspek fisik. Sedangkan pertumbuhan berkaitan dengan pematanganfungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secarasinkron pada setiap individu (Soetjiningsih, 2002).2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadaptumbuh kembang anak, yaitu:a. Faktor genetik Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.b. Faktor lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi: 1) Faktor lingkungan yang mempengaruhi bayi pada waktu masih dalam lingkungan (faktor prenatal), antara lain; a) Gizi ibu pada waktu hamil. b) Mekanis. c) Toksin/zat kimia. d) Endokrin. e) Radiasi. f) Infeksi g) Stress. 10. 15 h) Imunitas. 2) Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal): a) Lingkungan biologis antara lain: ras atau suku bangsa, jenis kelamin umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit

kronis, fungsi metabolisme, hormon. b) Faktor fisik: cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, Sanitasi, keadaan, radiasi. c) Faktor psikososial: stimulasi, motivasi belajar, ganjaran atau hukuman, kelompok sebaya, stres, sekolah. d) Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain: pekerjaan/pendapatan keluarga, pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu, urbanisasi, kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain lain.2.1.6. Anak Usia Sekolah (6-12tahun) Anak usia sekolah adalah generasi penerus bangsa, dan kualitas bagsadimasa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak ini. Upaya peningkatan kualitasSDM (Sumber Daya Manusia) harus dilakukan sejak dini, sistematis danberkesinambungan. Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimaltergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar(Yusuf, 2010). Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisiklebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung denganorang tua. Walaupun pertumbuhan fisik anak SD cenderung lambat, namun takdapat disangkal bahwa kebutuhan gizi yang seimbang di usia SD tetap perludiperhatikan. Hal ini mengingat, pada usia SD, anak berada pada masapertumbuhan yang kelak akan berpengaruh pada masa-masa selanjutnya(Moehdji, 2003). Bahwa menjelang usia 6-12 tahun anak menjadi lebih tinggi dan berat. Halini karena pada usia tersebut terjadi perkembangan skeletal dan muskular yang 11. 16banyak berkaitan dengan jaringan tulang atau kerangka otot seseorang danbiasanya pertumbuhan anak putri lebih cepat daripada putra (Moehdji, 2003). Karakteristik anak sekolah meliputi: Pertumbuhan tidak secepat bayi. Gigi merupakan gigi susu yang tidak permanen (tanggal) Lebih aktif memilih makanan yang disukai Kebutuhan energi tinggi karena aktivitas meningkat Pertumbuhan lambat Pertumbuhan meningkat lagi pada masa pra remaja. Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir masa kanak-kanak sejakusia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai dengan kondisi yangsangat memenuhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak, akhir masakanak-kanak memiliki beberapa ciri:a. Usia sekolah dasar adalah suatu masa ketika anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dinggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari berbagai ketrampilan penting tertentu baik kurikuler maupun ekstrakurikulerb. Periode kritis dalam berprestasi adalah sutu masa ketika anak membentuk kebiasan untuk mencapai sukses atau sangat sukses, yang cenderung menetap sampai dewasa, bahwa tingkat prilaku pada masa kanak-kanak mempunyai korelasi yang tinggi dengan prilaku prestasi pada masa dewasa (Yusuf, 2010).2.1.7. Gizi Seimbang Gizi seimbang adalah pola makan yang seimbang antar zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makanan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat, cerdas dan produktif. Pemasyarakatan pemahaman gizi seimbang: 1. Tahun 1950 melalui slogan 4 sehat 5 sempurna 2. Tahun 1994 melalui pedoman umum gizi seimbang (PUGS)4 sehat 5 sempurnaPola makan sehari-hari yang terdiri dari: Makanan pokok sumber karbohidrat/kalori. 12. 17 Lauk-pauk sumber protein hewani dan nabati. Sayur-mayur sumber vitamin dan mineral. Buah-buahan sumber vitamin dan mineral. Susu sumber lemak, protein dan lemak.Pedoman Umum Gizi SeimbangPedoman ini berisi 13 pesan dasar gizi seimbang disertai dengan logo tumpeng(kerucut).Pesan dasar tersebut antara lain: Makanlah aneka ragam makanan Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi Gunakan garam beryodium Makanlah makanan sumber zat besi Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan Biasakan makan pagi Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur Hindari minum minuman beralkohol Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Bacalah label makanan yang dikemas 13. 18Gambar 1. Gizi Seimbang2.1.8. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Dasar Anak sekolah dasar berada dalam masa pertumbuhan yang cepat dan aktif.Dalam kondisi ini anak harus mendapat makanan bergizi dalam kulitas dankuantitas yang tepat. Kualitas hidangan menunjukan adanya semua zat gizi yangdiperlukan oleh tubuh di dalam susunan hidangan dan perbandingan yang satuterhadap yang lain. Kuantitas menunjukan kuantum masing-masing zat, terhadapkebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan memenuhi kebutuhan tubuh baik darisegi kualitas dan kuantitasnya maka tubuh akan mendapatkan kondisi kesehatangizi yang sebaik-baiknya disebut konsumsi yang adekuat (Setiawati, 2005). Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untukmenunjang masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akanenergi jauh lebih besar dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebihbanyak melakukan aktivitas fisik seperti bermain, berolahraga atau membantuorangtuanya. Memasuki usia 10-12 tahun, anak semakin membutuhkan energi danzat gizi yang lebih besar dibanding anak yang berusia di bawahnya. Pada usia inipemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai dibedakan(Setiawati, 2005). Gizi menjadi masalah yang penting bagi anak sekolah, karena gizi bisamencerdaskan anak. Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang 14. 19bergairah yang dapat menganggu proses belajar di sekolah dan menurun prestasibelajarnya, daya pikir anak juga akan kurang, karena pertumbuhan otaknya tidakoptimal. Orang tua perlu memerikan perhatian pada anak usia sekolah, karenapada umumnya mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumahsehingga cenderung melupakan waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi.Makan pagi yang cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama belajar disekolah, sekaligus mencegah penurunan kadar gula darah yang berakibat padaterganggunya konsentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah (Setiawati,2005). Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalamjangka waktu yang lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anakusia sekolah sangat memerlukan asupan makanan yang seimbang untukmenunjang tumbuh kembangnya. Anak sekolah perlu mendapat asupan gizi yangseimbang, sehingga akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan adakesesuaian antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB (Setiawati, 2005). Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan danmengkonsumsi berbagai bahan makanan. Pada awal usia 6 tahun anak sudahmulai masuk sekolah. Hal ini akan mempengaruhi kebiasaan makan anak. Zat giziyaitu zat-zat yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi mempunyai nilai yangsangat penting, yaitu:a. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama bagi mereka yang masih dalam proses pertumbuhan.b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan kebutuhan gizi anak kelompokusia sekolah: 15. 20 Tabel 4. Unsur-unsur Zat Gizi Yang Diperlukan Anak Usia SekolahUmur Energi Pospor Vitamin Vitamin Tiamin Kalsium Zat(tahun) (Kkalori) (gram) A(RE) D (mg)

(mg) Besi (g) (mg)L/P : 7-9 1900 37 400 10 1 500 10L: 10-12 2050 50 500 10 1 700 14P: 13-5 2400 60 600 10 1 700 17L: 10-12 2050 50 500 8 1 700 14P: 13-5 2100 70 500 8 1 700 19 Sumber: widya karya pangan dan gizi (2004) 2.2. Kecerdasan 2.2.1. Pengertian kecerdasan Intelegensi merupakan sebuah konsep abstrak yang sulit didefinisikan secara memuaskan. Hingga sekarang, masih belum dijumpai sebuah definsi tentang intelegensi yang dapat diterima secara universal. Meskipun demikian, dari sekian banyak definsi tentang dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga klasifikasi berikut: (Desminta, 2008) Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, beradaptasi dengan situasi-situasi yang sangat beragam Kemampuan untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan Keamampuan untuk berfikir secara abstrak, menggunakan konsep-konsep abstrak dan dan menggunakan secara luas simbol-simbol dan konsepkonsep Sedangkan IQ ( Intelligence Quotient ) adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Intelligence Quotient atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia 16. 21yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari Perancispada awal abad ke-20 (Walgito, 2004). Inti kecerdasan intelektual ialah aktivitas otak. Tingkat kecerdasan seoranganak yang ditentukan secara metodik oleh IQ memegang peranan penting untuksuksesnya anak dalam belajar. Menurut penelitian, IQ atau daya tangkapseseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap sangatdipengaruhi oleh garis keturunan (genetik) yang dibawanya dari keluarga ayahdan ibu di samping faktor gizi makanan yang cukup (Desminta, 2008).2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual Bayley (1979) di dalam studinya menemukan beberapa faktor yangmempengaruhi kemampuan intelektual individu, yaitu:a. Keturunan: Studi korelasi nilai-nilai tes intelegensi di antara anak dan orang tua, atau dengan kakek-neneknya, menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai pada tingkat tertentu.b. Latar belakang sosial ekonomi: Pendapatan keluarga, pekerjaan orangtua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun sampai dengan remaja.c. Lingkungan hidup: Lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang baik pula. Lingkungan yang dinilai paling buruk bagi perkembangan intelegensi adalah panti-panti asuhan serta institusi lainnya, terutama bila anak ditempatkan di sana sejak awal kehidupannya.d. Status gizi: Untuk mencapai tumbuh kembang yang baik maka diperlukan zat makanan yang adekuat. Makanan yang kurang baik secara kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan gizi kurang. Keadaan gizi kurang dapat mengakibatkan perubahan struktural dan fungsional pada otak. Jenis makanannya yang mengandung Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin dan Mineral. 17. 22 Menurut Georgieff (2007), Otak manusia mengalami perubahan strukturaldan fungsional yang luar biasa antara minggu ke 24 dan minggu 42 setelahkonsepsi. Sel-sel otak mulai terbentuk pada trimester pertama kehamilan,danberkembang pesat sejak dalam rahim. Perkembangan ini berlanjut saat setelahlahir hingga usia 2 atau 3 tahun, periode tercepat usia 6 bulan pertama. Setelahusia tersebut praktis tidak ada pertumbuhan lagi, kecuali pembentukan sel neuronbaru untuk mengganti sel otak yang rusak. Dengan demikian diferensiasi danpertumbuhan otak berlangsung hanya sampai usia 3 tahun.2.2.3.

Penilaian kecerdasan (Intelegence Question) Nilai yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasaan. Tes ini memberikanindikasi mengenai taraf kecerdasaan seseorang dan menggambarkan kecerdasaanseseorang secara keseluruhan (Walgito, 2004). Rumus kecerdasan umum, atau IQ yang ditetapkan oleh para ilmuwanadalah : Usia Mental Anak x 100 IQ Usia Sesungguhnya Umur mental (MA/mental age) diketahui dari hasil pengerjaan soal- soaltes, sedangkan umur kronologis (CA/chronologic age) diketahui dari tanggalkelahiran. Angka 100 digunakan sebagai bilangan pengali supaya IQ bernilai 100bila MA sama dengan CA. Bila MA < CA = Maka IQ < 100. Sebaliknya bilaMA > CA = maka IQ > 100 (Desminta, 2008).Contoh : Misalnya anak pada usia 3 tahun telah punya kecerdasan anak-anak yangrata-rata baru bisa berbicara seperti itu pada usia 4 tahun. Inilah yang disebutdengan Usia Mental. Berarti IQ si anak adalah 4/3 x 100 = 133 (Desminta, 2008). Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak matang, tidak terjadiperkembangan lagi bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.Dengan demikian, MA akan mengalami stagnasi dan penurunan pada waktutertentu, tetapi CA terus bertambah. Bila rumus diatas tetap dipakai, maka skor IQseorang akan turun bila diukur kembali setelah ia berumur 50 tahun (Desminta,2008). 18. 23Tabel 5. Skala Skor IQ Menurut Binet IQ Klasifikasi Tingkat sekolah Diatas 139 Sangat superior Orang yang sangat pandai 120-139 Superior Dapat menyelesaikan studi di universitas tanpa banyak kesulitan 110-119 Diatas rata-rata Dapat menyelesaikan sekolah lanjutan tanpa kesulitan 90-109 Rata-rata Dapat menyelesaikan sekolah lanjutan 80-89 Dibawah rata-rata Dapat meyelesaikan sekolah dasar 70-79 Borderline Dapat mempelajari sesuatu tapi lambat Di bawah 70 Terbelakang secara Tidak bisa mengikuti Mental pendidikan di sekolah2.2.4. Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Diantara perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anakawal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipunotak terus bertumbuh pada masa awal anak-anak, namun pertumbuhannya tidaksepesat pada masa bayi (Desminta, 2008). Pada saat bayi, mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dariotak dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90%otak orang dewasa. Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orangdewasa (3 pon), menerima 20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaianoksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya (Desminta, 2008). Jumlah sel otak secara keseluruhan adalah satu trilyun sel termasuk 100milyar sel aktif dan 900 milyar sel lainnya yang menempel, memberikan makandan mengisolasi sel-sel yang aktif. Masingmasing sel otak manusia membentukjaringan atau yang dinamakan dendrit, sampai sebanyak 20.000 tiap sel otaknya.Tiap jaringan yang terbentuk dirangsang oleh informasi yang masuk ke dalam 19. 24otak. Saat janin mulai terbentuk dalam perut ibu, sel neuron berkembang denganpenambahan kecepatan yang luar biasa, yaitu 250.000 sel per menitnya. Semakinbanyak jaringan yang terbentuk (dendrit), semakin cerdas dan kreatif anaktersebut, yang akan mempengaruhi hasil prestasi belajar anak tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan otak adalah nutrisi,salah satunya adalah asam amino. Zat yang bersumber dari protein ini sangatmembantu proses pengolahan informasi di otak, dimana indikatornya denganmenggunakan TB/U, anak yang tinggi kurus akan lebih cerdas dibandingkandengan anak yang pendek dan gemuk. Saat bayi lahir, seluruh neuron sudah lengkap seperti manusia dewasa.Setelah itu, perkembangan yang terjadi adalah pembentukan jaringan-jaringanyang menghubungkan antara neuron yang satu

dengan neuron yang lain: sinaps(Windura, 2008). Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahanmyelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekatdengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatankecepatan informasi yang berjalan melalui sistem saraf. Beberapa ahli psikologiperkembangan percaya bahwa myelination adalah penting dalam pematangansejumlah kemampuan anak-anak (Desminta, 2008). Otak tumbuh maksimum di usia 0 18 tahun, dan pertumbuhan yang pesatterjadi pada usia anak usia 0 5 tahun, para ahli mengatakannya sebagai TheGolden Age (masa keemasan) sebab di usia ini otak tumbuh 90 % dan 100 %setelah anak berusia 18 tahun. Hingga usia dewasa awal (1940 tahun), kematangan otak manusia barutercapai. Terutama, pada bagian korteks prefrontal, yang berfungsi sebagai pusatperencanaan (planning), mencari jalan keluar (problem solving), nalar, emosi,gerakan dan sebagian pusat bicara manusia, masih ada banyak kesempatan yangmendukung tumbuh-kembang otak selama proses maturitas otak masih berjalan. Menurut Judith Rapoport dan Paul Thompson kematangan otak terjadisecara bertahap: bagian otak yang pertama kali menjadi matang adalah bagiandepan dan belakang, yang antara lain berfungsi memproses sensasi indrawi danmelakukan gerakan. Kemudian, diikuti oleh maturitas bagian otak yang berfungsi 20. 25mengembangkan orientasi spasial dan bahasa. Sedangkan bagian otak denganfungsi-fungsi yang lebih lanjut, seperti mengintegrasikan informasi dari berbagaiindra, matang paling akhir. Kapasitas otak tidak terbatas terbukti dari penilitian Prof, MarcRosenweig, apabila dalam 1 detik saja kita bisa mengingat 10 informasi baru, jikakita terus mengingat informasi-informasi baru tanpa berhenti selama 100 tahun kedepan, kita baru saja mempergunakan kapasitas otak kita kurang dari 10% saja(Windura, 2008). Namun pertumbuhan dan perkembangan otak akan maksimal hanya jikaanak mendapatkan rangsangan dari lingkungannya, rangsangan yang dimaksudadalah semua obyek dan perlakuan yang didapat anak dari lingkungan yangmelibatkan semua indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan danindera pengecap. Semua alat indera ini harus dioptimalkan untuk menyerapsemaksimal mungkin stimulus dari luar dirinya. Peranan orang tua sebagai orang yang terdekat dengan anak begitu besardan sangat menentukan keberhasilan anak dalam perkembangan intelektual danpribadinya. Anak akan menjadi apa dan siapa kelak di kemudian hari sangattergantung pada bagaimana orang tua mengambil bagian dalam membentuk danmengarahkannya sejak kecil.2.2.5. Fungsi Otak Manusia Secara struktural, otak dibangun oleh komponen seluler yang meliputi sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel pendukung (neuroglia), komponen air, ion-ion,karbohidrat, lemak, dan protein. Jumlah sel saraf dalam otak: 100.000.000.000dan jumlah sinaps yang dibentuk 1014 (Pasiak, 2009). Secara fungsional, transmisipesan dalam otak melibatkan neuron, neurotransmitter, sinaps, reseptor, ion-iondan molekul-molekul. Neurotransmisi itu dapat berlangsung dengan cara elektris(sinaps elektris) maupun kemis (sinaps kimia) (Pasiak, 2009). Otak terbagi menjadi 2 sisi, yaitu sisi kiri dan sisi kanan yang disebuthemisfer kiri dan hemisfer kanan. Hemisfer kiri berfungsi sebagai pengendali IQ(Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa,hitungan dan logika. Karena bersifat logis maka ia berhubungan erat denganpembentukan kecerdasan anak pada pendidikan formal. Daya ingat hemisfer kiri 21. 26bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kirimaka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa danmatematika

(Pasiak, 2009). Hemisfer kanan bertanggung jawab untuk dalam perkembangan EQ(Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atauruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat hemisfer kanan bersifat panjang (longterm memory). Bila terjadi kerusakan pada hemisfer kanan misalnya padapenyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalahkemampuan visual dan emosi misalnya (Pasiak, 2009). Berbagai aktivitas yang menstimulasi kedua hemisfer secara bersamaanakan mendorong perkembangan inteligen secara global. Sementara ituhipokampus berfungsi untuk interaksi sosial, emosi dan memori (Pasiak, 2009).2.2.6. Nutrisi Bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Otak merupakan organ yang banyak mengandung lemak. Lemak ada tigajenis yaitu trigliserida, asam lemak fosfolipid, dan sterol. Yang merupakankomponen pembentuk sel-sel otak adalah asam lemak fosfolipid. Sel-sel saraf(neuron) mempunyai selubung atau lapisan yang dinamakan mielin. Sebagianbesar lemak dibutuhkan untuk pembentukan sel neuron dan myelin (Jensen,2007). Nutrisi sangat mempengaruhi otak, seperti vitamin dan nutrisi lainnyasangat penting bagi perkembangan otak kita, pemeliharaan sel-sel saraf danmetabolisme otak. Glukosa yang merupakan gula darah adalah satu-satunyasumber energi bagi sel-sel otak kita (Jensen, 2008).a. Nutrisi utama bagi otak (Pasiak, 2009) : 1) Air merupakan komponen utama (80%) darah. Fungsi air adalah alat transportasi untuk nutrien dan sampah-sampah yang terbentuk akibat proses kimia dalam sel. Air bersih yang tersedia cukup dapat membentuk menjadi konsentrasi dan kewaspadaan. 2) Protein, ditemukan dalam daging, ikan, susu, keju dan biji-bijian. Protein menyediakan materi untuk pembangunan struktur tubuh, termasuk otak. Juga digunakan sebagai meningkatkan fungsi mental dan membangkitkan semangat. 22. 273) Karbohidrat ditemukan dalam biji-bijian dan buah. Setelah dicerna karbohidrat dipecah menjadi glukosa yang merupakan sumber energi utama bagi otak.4) Lemak, ada dua jenis lemak dalam makanan, asam lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak jenuh ganda dikenal dengan Omega-6 (misalnya asam linoleat dan AA) dan Omega-3 (misalnya asam -linolenat, EPA, dan DHA) sering di sebut asam lemak esensial (ALE). ALE inilah yang dapat meningkatkan ukuran otak dan jumlah sel otak, memperbaiki penglihatan, dan membantu belajar. Sumber utama ALE adalah ikan salmon, kacangkacangan, biji-bijian. Paling penting bagi otak adalah asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakhidonat (AA). DHA turut merancang pembentukan sistem saraf, memperbanyak dendrit dan menebalkan myelin pembungkus saraf.5) Vitamin dan mineral diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi otak. Vitamin B kompleks berperan penting dalam menghasilkan energi bagi otak. Vitamin A, C dan E merupakan antioksidan kuat dan penting untuk meningkatkan serta menjaga memori pada usia lanjut. Mineral berperan penting dalam menjaga kekuatan otak. Magnesium dan Mangan dibutuhkan untuk memberikan energi bagi otak. Sodium, potasium dan kalsium sangat penting untuk komunikasi sel saraf dan mempermudah pengiriman pesan. 23. 28Gambar 2. Nutrisi bagi otak (Eric Jensen, 2008)Beberapa tips nutrisi bagi guru: (Jensen, 2008) Kekurangan vitamin dan mineral dapat disebabkan oleh makanan yang tidak memadai maupun penyerapan nutrient yang kurang baik oleh tubuh. kedua hal ini dapat menyebabkan kelelahan, kehilangan selera, konsentrasi yang buruk, memori yang berkurang, dan sebagainnya. Bila ada masalah diantara para siswa, mintalah saran dari konsultan medis/keseharan yang ada disekolah Jika sekolah berlokasi di wilayah miskin, ada kecenderungan kuat bahwa banyak siswa yang tidak makan dengan layak. Mulailah

berinisiatif mengambil langkah-langkah untuk mencari program bantuan makan pagi dan siang dari negara untuk sekolah. Monitorlah menu yang ada di program makan siang kantin yang ada dan berikan usulan untuk memasukkan menu makanan tambahan yang kaya vitamin. 24. 29 Ajarilah kepada siswa mengenai hubungan antara makanan bernutrisi dengan kognisi dan kondisi tubuh yang baik. Dosis vitamin yang berlebihan tidak member manfaat dan justru dapat menjadi racun. Jagalah untuk tetap berada dalam ketentuan dosis yang dianjurkan.2.3. Prestasi Belajar2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi dari bahasa Belanda prestatie, dalam bahasa Indonesia menjadiprestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi dalam literature selalu dihubungkandengan aktivitas tertentu, seperti dikemukakan oleh (Robert M. Gagne dalamDjamarah, 2002), bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yangdapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement) seseorang. Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajarimateri pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh darihasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Djamarah, 2002). Sehingga Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorangdalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabilamemenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknyadikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhitarget dalam ketiga kriteria tersebut (Djamarah, 2002). Berdasarkan penilaian yang dilaksanakan guru disekolah, maka prestasibelajar dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) danpernyataan verbal (kualitatif). Prestasi belajar yang dituangkan dalam bentukangka misalnya 10,9,8 dan seterusnya. Sedangkan prestasi belajar yangdituangkan dalam bentuk pernyataan verbal misalnya, baik sekali, baik, sedang,kurang dan sebagainya (Djamarah, 2002).2.3.2. Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Slameto (2010), secara garis besar faktor-faktor yangmempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar digolongkan menjadi duabagian yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada 25. 30dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktoryang ada di luar individu.a. Faktor Intern1) Kondisi fisik Kondisi fisiologis umum dari pelajar sangat berpengaruh terhadap prosesdan hasil belajar. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainanbelajarnya dari orang dalam keadaan lelah atau sakit. Anak yang kekurangan gizi,belajarnya tidak sebaik anak yang sehat. Mereka lebih lekas lelah, mudahmengantuk, dan sulit menerima pelajaran. Kekurangan gizi disertai anemia akanmengurangi ketahanan fisik anak sehingga konsentrsi belajar anak menurun danakhirnya akan mengurangi prestasi belajar (Slameto, 2010). Selain kondisi fisiologis, bahwa yang tidak kalah pentingnya adalahkondisi pancaindera. Berfungsinya alat pancaindera dengan baik merupakansyarat yang memungkinkan proses belajar berjalan dengan baik. Dalam sistempendidikan, dewasa ini diantara pancaindera manusia yang paling berperan dalamproses belajar adalah mata dan pendengaran. Hal ini penting, karena sebagianbesar hal yang dipelajari oleh manusia, dipelajarinya melalui penglihatan danpendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik ataubahkan cacat mental akan menghambat dirinya di dalam menangkap pelajaran,sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi hasil prestasi belajarnya disekolah(Slameto, 2010).2) Kondisi Psikologisa) Kecerdasan Intelegensia atau kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannyadalam menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mengikuti

programpendidikan. Pada umumnya seseorang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggiakan lebih baik prestasinya dibandingkan dengan seseorang yang mempunyaitaraf kecerdasan yang sedang atau rendah. Hal tersebut sesuai dengan penelitianEdward dan Coleman menunjukkan adanya hubungan yang erat antara hasil tesintelegensia dengan prestasi belajar (Slameto, 2010). 26. 31 Pada umumnya sistem nilai yang ditekankan pada dunia pendidikan adalahpencapaian prestasi belajar. Sering kegagalan dalam mencapai prestasi yangdiharapkan dapat dicari keterangannya antaralain dari hasil tes integensi. Hal penting yang sering dihubungkan dengan kepandaian seseorang yaitudaya ingat. Kuatnya daya ingat seseorang tergantung 3 faktor:(1) Kapasitas Otak Telah terbukti bahwa kapasitas seseorang berhubungan serat dengan faktor gizi pada masa awal kehidupan, terutama pada masa didalam kandungan dan balita. Dikatakan bahwa intelegensi seseorang sangat dipengaruhi oleh perkembangannya selama dalam kandungan dan semasa kanakkanak.(2) Minat/Perhatian Jika perhatian untuk mengetahui sesuatu begitu besar, akan lebih mudah kita untuk mengetahuinya. Apa yang dialami dalam hidup sangat mempengaruhi minat kita, lingkungan kita juga mempengaruhi. Namun jika dalam pengalaman hidup kita menemukan hal yang kontradiksi dengan apa yang kita inginkan maka kita bisa tidak tertarik pada bidnag tersebut. Kalau sejak dini anak kerap kali mendapatkan informasi yang menarik maka perhatian anak akan ilmu tersebut menjadi lebih besar.(3) Asosiasi Dengan Peristiwa Lain Sering kita akan lebih mudah mengingat sesuatu bila kita menghubungkannya dengan peristiwa yang lain. Kita akan lebih mudah menjawab soal ujian, jika sebelumnya kita pernah berdebat soal itu dengan teman sekelas.b) Bakat Bakat ditinjau terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukansesuatu sedikit sekali tergantung pada latihan mengenai hal tersebut (Slameto,2010).c) Motivasi Motivasi sangat penting dalam keberhasilan belajar. Ada 2 macammotivasi: motivasi intrinsik (dari dalam) yaitu motivasi yang fungsinya tidak usahdirangsang dari luar karena memang dalam diri sendiri telah ada dorongan itu.Motivasi ekstrinsik (dari luar) adalah motivasi yang berfungsi karena ada 27. 32rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik lebih menunjang keberhasilan belajardibandingkan motivasi ekstrinsik (Slameto,2010).d) Konsentrasi Kemampuan konsentrasi dalam belajar mutlak diperlukan. Keluhan kurangkonsentrasi sering ditemui, terutama pada anak kecil, sering didapati adanyagangguan pemusatan pada perhatian bisa disertai hiperaktifitas maupun tanpahiperaktifitas. Di dalam setiap langkah belajar, apakah itu didalam kelas ataupunbelajar sendiri diperlukan konsentrasi pikiran yang tinggi (Slameto,2010).b. Faktor Ekstern Bahan atau alat yang harus dipelajari adalah merupakan masukan mentahikut menentukan bagaimana proses belajar itu terjadi dan bagaimana hasil yangdapat diharapkan. Belajar mengenai ketrampilan dan ketrampilan soal tidaklahsama. Taraf kesukaran yang harus dipelajari sangat berpengaruh terhadap prosesdan hasil belajar (Slameto, 2010).1) Lingkungan Lingkungan alami, misalkan keadaan suhu, kelembaban udara juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar dengan udara yang segar akan lebih baik hasilnya dibandingkan belajar dalam keadaan yang panas dan pengap. Untuk belajar yang baik diperlukan kondisi-kondisi: a) Kondisi fisik lingkungan: tempat belajar sendiri, tempat belajar yang tidak ramai, dan tempat belajar yang cukup penerangannya. b) Kondisi fisik anak: betapa cerdas dan rajinnya seorang anak, tapi kalau sering sakit pasti sukar sekali memperoleh kemajuannya dalam pelajarannya: keadaan fisik lemah merupakan penghalang sangat besar untuk dapat

menyelesaikan pelajarannya. Gejala-gejala yang menunjukkan adanya gangguan kesehatan badan harus diberi perhatian sepenuhnya; kelalaian atau keganasan. Lingkungan sosial berpengaruh langsung terhadap proses dan hasil belajar.2) Instrumental Faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Yang termasuk dalam faktor ini adalah gedung, perlengkapan belajar, alat praktikum dan fasilitas lainnya. Dan dapat berupa 28. 33 faktor lunak seperti: kurikulum, program, pedoman belajar, tenaga pengajarnya dan sebagainya.2.3.3. Pengukuran prestasi belajar Pengukuran yang dilakukan dengan memberikan skor yang dilanjutkandengan penilaian, penskoran adalah langkah awal dalam mengolah hasil pekerjaansiswa dan merupakan pengubahan jawaban tes menjadi angka-angka, atau denganistilah kita mengadakan kuantifikasi. Penilaian adalah ubahan dari skor, dan sudahdijadikan satu dengan skor-skor lain serta telah disesuaikan pengaturannya denganstandar tertentu (Djamarah, 2002). Standar yang dipakai oleh sekolah adalah standar yang sudah ditetapkanoleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dengan menggunakankurikulum berbasis kompetensi, dimana unsur pentingnya adalah partisipasimasyarakat, tranparansi dan akuntabilitas public. Atas dasar itu, laporan kemajuanhasil belajar peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolahkepada orang tua, komite sekolah (Djamarah, 2002). Pelaporan prestasi belajar mempunyai perhitungan sebagai berikut:Nilai Ulangan Harian 1, 2, dan 3 dijumlah dan rata-rataNilai Ulangan Tengah SemesterNilai Ulangan Akhir Semester Rumus perhitungan untuk nilai rapor adalah: (60% nilai ulangan harian rata-rata) + ( 20% nilai ulangan tengah semester) + ( 20% nilai ulangan akhir sekolah)Tabel 5. Kriteria Prestasi Belajar Nilai RaporNilai Prestasi belajar86-100 Baik Sekali71-85 Baik56-70 Cukup41-55 Kurang< 40 Sangat kurangSumber: Buku Laporan Pendidikan, 2008 29. 342.3.4. Pengertian evaluasi belajar Dalam sebuah tulisan tentang Penilaian Hasil Belajar, Annurachman(2009) mengemukakan banyak orang mencampuradukan pengertian antaraevaluasi, pengukuran, tes dan penilaian, padahal keempatnya memiliki pengertianyang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu programyang direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak dan dapat pulauntuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaanya (Annurachman, 2009). Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauhmana suatu programatau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan(Annurachman, 2009).2.3.5. Hubungan Status Gizi dan Prestasi Belajar Siswa Pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tidakcukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsunglama, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadiketidakmampuan berfungsi normal (Anwar, 2008). Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkanpertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yangjuga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan danketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruhterhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar, 2008). Masalahmasalah gizi yang terjadi di Indonesia masih sangat banyakantara lain Kekurangan Energi Protein (KEP), Anemia, Kurang Vitamin A(KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yang sangatmempengaruhi konsentrasi dan kemampuan belajar siswa (Depkes, 2005). Nutrisi yang baik menunjang pemfungsian neuron-neuron yang sehat.Kebutuhan paling penting untuk otak adalah oksigen dan glukosa. Yang kedua,otak membutuhkan air-air murni setiap hari untuk pembelajaran yang optimal.Otak terdiri

80% air dan sangat sensitif terhadap perubahan tingkat pH (Jansen,2007). Selain air dan oksigen, Judith Wurtman, dari MIT (1986) mengatakanbahwa asam amino dapat mempengaruhi tahap pembelajaran baik secara positif 30. 35maupun negatif. Kandungannya di dalam protein dangat penting bagi otak. Ratarata lima belas sampai tiga puluh gram perhari sudah cukup untuk mengkonsumsiprotein (Jansen, 2007).2.3.6. Hubungan IQ terhadap Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar danhasil belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktorsalah satunya IQ. Bahwa intelegensi (IQ) hanya merupakan salah satu faktor yangikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Interaksi antar berbagai faktor(internal dan eksternal) yang menjadi determinan atau penentu bagaimana hasilakhir proses belajar yang dialami individu. Peranan masing-masing faktor penentutidak selalu sama dan tetap. Banyak orang berpendapat untuk meraih prestasi yang tinggi dalambelajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang juga tinggi.Hal ini karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkandalam belajar (Bachtiar, 2009). Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukansiswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuaninteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi, tetapimemperoleh prestasi belajar yang relatif rendah. Namun, ada siswa yangwalaupun kemampuan inteligensinya rendah, dapat meraih prestasi belajar yangrelatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktoryang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yangmempengaruhi. Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagikesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), yaknikemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama(Bachtiar, 2009). Hasil penilitian tentang hubungan IQ dengan prestasi belajar telah banyakdilakukan. Pada umumnya hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini menunjukkanada korelasi yang cukup tinggi antara IQ dengan prestasi belajar, semakin tinggiIQ siswa semakin tinggi pula prestasi yang diperoleh. 31. 362.4. Penelitian terkait yang pernah dilakukan Dari hasil penelitian prestasi belajar siswa di salah satu sekolah dasar dikecamatan Selo kabupaten Boyolali yang dilakukan pada tahun 2005, ternyatamasih ada prestasi belajar siswa di bawah nilai rata-rata yaitu 7,04 sebesar 44,8%(Sukadi, 2005) untuk itu penulis melakukan penelitian tentang hubungan statusgizi terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisa Eti (1987) dengan uji korelasi p<0,05 dapat diketahuibahwa terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi energi dan protein(status gizi) dengan prestasi belajar murid SD Negeri Kebon jeruk 02 pagi. Dari hasil penelitian Siti Rahayu (2006) yang berjudul Hubungan statusgizi dengan tingkat prestasi belajar SDN Kerta Raharja IV Karawang didapatkanhubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi belajar. Di Indonesia, penelitian mengenai hubungan antara IQ dengan prestasibelajar telah banyak dilakukan. Penelitian Utami Munandar menunjukkan adanyakorelasi yang signifikan antara IQ dengan prestasi belajar sebesar r = 0,72 di SDdan r = 0,58 di SMP. Berbagai hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwabesarnya hubungan antara prestasi belajar dan intelegensi masih belum dapatdisimpulkan secara konsklusif.

32. 37 2.5. Kerangka teori Gambar 3 Kerangka teori faktor yang mempengaruhi prestasi belajarInternFaktor fisik- Umum (status gizi, anemia)- Pancaindera (penglihatan, pendengaran)Faktor psikologis- Kecerdasan (IQ,EQ,SQ)- Bakat- Motivasi- KonsentrasiDan sebagainya Prestasi belajarEkstern - Bahan - Bagan 2 Lingkungan (alami, sosial) Bagan 2 Instrumental (kurikulum, program, guru/tenaga pengajar, sarana dan fasilitas ) II.6. Kerangka konsep Berdasarkan uraian dari latar belakang, tujuan penelitian, dan landasan teori yang sudah dijelaskan sebelumnya maka kerangka konsep yang dapat dibuat sebagai berikut : 33. 38Gambar 4Kerangka Konsep Penelitian Faktor internal Faktor fisik - Umum (status gizi, anemia) - Pancaindera (penglihatan, pendengaran) Faktor psikologis - Kecerdasan (IQ,EQ,SQ) - Bakat - Motivasi - Konsentrasi - Dan sebagainya Status Gizi Prestasi Belajar IQ Faktor external - Lingkungan (alami, sosial) - Instrumental (kurikulum, program, guru/tenaga pengajar, sarana dan fasilitas)Variabel independent : status gizi, IQVariabel dependent : prestasi belajar : area yang diteliti2.7. HipotesisH1 : Ada hubungan antara status gizi (BB/U) dengan prestasi belajar siswa- siswi kelas I SD Pembangunan Jaya Bintaro Tahun Ajaran 2010-2011H2 : Ada hubungan antara status gizi (TB/U) dengan prestasi belajar siswa- siswi kelas I SD Pembangunan Jaya Bintaro Tahun Ajaran 2010-2011H3 : Ada hubungan antara status gizi (IMT/U) dengan prestasi belajar siswa- siswi kelas I SD Pembangunan Jaya Bintaro Tahun Ajaran 2010-2011H4 : Ada hubungan antara IQ terhadap prestasi belalajar siswa-siswi kelas I SD Pembangunan Jaya Bintaro Tahun Ajaran 2010-2011

You might also like