You are on page 1of 14

KLASIFIKASI AMFIBI

MATA KULIAH : TAKSONOMI HEWAN DISUSUN O L E H KELOMPOK IV 1. 2. 3. 4. 5. PEBY SUKMA MARTINA NINI KURNIASIH AGUS IRAWAN NINIK MASRI AGUSTA MELCY

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PERSADA KHATULISTIWA SINTANG TAHUN AKADEMIK 2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah taksonomi hewan Klasifikasi Amfibi.Walaupun dalam menyelesaikan makalah ini kami banyak menemui kendala-kendala, namun karena-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah taksonomi hewan, karena atas bimbingannyalah tugas ini dapat kami selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang selalu memotivasi kami dalam mengerjakan makalah ini hingga selesai. Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami selaku penyusun mengharapkan saran dan kritiknya apabila di dalam makalah ini ada kesalahankesalahan. Atas perhatianya penyusun ucapkan terima kasih.

Tim Penyusun

Sintang, 16 November 2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1 B. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Ciri-ciri umum amfibi .............................................................................................. 2 B. Struktur dan fungsi alat tubuh .................................................................................. 4 C. klasifikasi ................................................................................................................. 5 D. Peranan amfibi dalam kehidupan ............................................................................. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................................10 B. Saran .......................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................11

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Hewan adalah bentuk paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah didefenisikan sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05 mm hingga 30 mm. tempat hidup hewanpun beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga dibagian lautan yang terdalam. Karena banyaknya hewan yang ada dimuka bumi ini maka dibuatlah klasifikasi hewan berdasarkan cirri-cirinya. Berdasarkan yang memiliki tulang belakang(vertebrata), hewan dibagi kedalam beberapa kelas yaitu pisces, amphibia, reptilia, aves, dan mamalia. Amphibia atau amfibi merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Ampfibi terbagi kedalam beberapa ordo. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ciri-ciri umum amfibi, klasifikasi dan peranannya.

B. Tujuan penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu : 1. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cirri umum amfibi. 2. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi amfibi. 3. Agar mahasiswa dapat memahami peranan amfibi.

BAB II PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri umum

Nama amfibi berasal dari bahasa latin yaitu Amphibian (dua kehidupan), maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di laut. Kebanyakan amfibi bergerak ke air hanya untuk bereproduksi, hanya beberapa jenis yang mampu bereproduksi di darat. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembap dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paruparu.

Penyebaran Amfibi pertama yaitu periode karboniferus (tahun amfibi). Beberapa amfibi dapat melakukan Mimikri dan berfluoresen sehingga dapat berwarna hijau dan merah (khususnya katak beracun). Amfibi termasuk hewan eksoterm (berdarah dingin) sehingga, pengaturan suhu badan tergantung lingkungan. Oleh sebab itu amfibi hidup didaerah subtropik (tidak aktif dan tidak bergerak selam musim dingin).

Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel berikut:

Penutup tubuh

Kulit yang berlendir Dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput

Alat gerak

renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan

Alat pernapasan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam. Habitat Air dan darat Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya Suhu tubuh (berdarah dingin/poikiloterm) Peredaran darahnya Tertutup Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang Alat penglihatan disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam Dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang Berkembang biak jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal) Jantung Terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

Taksonomi amfibi yaitu :

Kerajaan

: Animalia

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Subkelas

: Tetrapoda

Kelas

: Amfibia

Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah ordo sesilia, serta kodok dan katak ( ordo Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik.

B. Struktur dan fungsi alat tubuh amfibi a. Tubuh terdiri dari kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor tubuh berlendir b. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut yang disebut koane c. Di kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V terdapat penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut Eustrachius d. Endoskeleton mempunyai kolumna vertebratis (ruas tulang belakang)

e. Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit


4

f. Kelopak mata digunakan untuk menjaga kelembaban mata. g. Telinga digunakan untuk menangkap gelombang suara. h. Alat pernapasan utama amfibi dewasa biasanya berupa paru-paru yang dibantu oleh pori-pori kulit. i. Sistem peredaran darahnya adalah system peredaran darah ganda. j. Kulit amfibi tidak bersisik dan halus, kelembaban kulit selalu terpelihara karena adanya kelenjar mokusa. Pada amfibi kulit berperan dalam : a) Menjaga keseimbangan air dan respirasi. b) Membantu mengatur suhu tubuh ketika berada didarat. c) Melindungi diri dari hewan predator. C. Klasifikasi Amfibi

Bangsa caudata atau salamander merupakan bangsa yang bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik. Bangsa kedua yaitu apoda atau gymnophiona yang mempunyai ukuran paling kecil diantara amfibi yang lain. Bentuknya seperi cacing dengan kepala dan mata yang tampak jelas. Satu lagi bangsa amfibi yang paling umum dijumpai yaitu bangsa anura atau katak. Katak mudah dikenali dari tubuhnya yang tampak seperti berjongkok dengan empat paha untuk melompat, leher yang tidak jelas, dan tanpa ekor (Iskandar 1998). Bangsa apoda tersebar di daerah tropis, kecuali di Madagaskar, New Guinea dan Australia. Salamander tersebar luas di daerah temperate dari belahan bumi utara meskipun terdapat satu famili yang terdapat di daerah tropis. Sedangkan bangsa anura

tersebar hampir di seluruh dunia, dengan keanekaragaman tertinggi di daerah tropis (Cogger & Zweifel 2003). Bangsa apoda mempunyai ukuran terkecil 15 mm sedangkan yang terbesar mencapai 1,5 meter. Bangsa salamander mempunyai ukuran terkecil 27 mm dan yang terbesar mencapai 160 cm. Sedangkan bangsa anura terkecil berukuran 1 cm dan yang terbesar mencapai 40 cm dengan berat 3,3 kg (Hofrichter 2000). Menurut AmphibiaWeb (2011) jumlah amfibi di dunia sekarang ini mencapai 6810 jenis yang terdiri dari 6013 anura, 608 caudata dan 189 gymnophiona. Indonesia memiliki sekitar 450 jenis anura dan terdapat 10 famili dari bangsa anura yang ada di dunia. Famili tersebut adalah Bombinatoridae (Discoglossidae), Megophryidae (Pelobatidae), Bufonidae, Lymnodynastidae, Myobatrachidae, Microhylidae,

Pelodryadidae, Ranidae, Rhacophoridae dan Pipidae (Iskandar 1998).

Dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa amfibi dibagi menjadi 3 ordo yaitu:

a. Urodela / Caudata contohnya salamander. b. Apoda / bymnophyona contohnya salamander cacing. c. Anura contohnya katak dan kodok. Berikut adalah penjelasan setiap ordo berdasarkan contoh-contohnya. a. Caudata Ciri-cirinya: a) Hewan karnivora (pemakan daging). b) Makanannya berupa invertebrata kecil (serangga, sifut, cacing, keong kecil)

c) Fertilisasi secara internal. Salamander jantan menghasilkan sel sperma yang mengandung spermatofor. Setelah proses kopulasi (kawin) spermatofor ditampung di dalam kloaka salamander betina, merupakan muara dari saluran urine, genital, dan pemcernaan. Didalam kloaka sel telur dibuahi oleh sel sperma.

b. Apoda Ciri-ciri: a) Tidak berkaki b) Sering kali buta c) Ukuran sama dengan cacing pada umumnya panjang 10 cm sampai 1 m. d) Habitat di dalam tanah yang subur. e) Makanan berupa cacing dan invertebrate tanah lainnya. f) Contohnya yaitu lehthyiphis glutinosus.

c. Anura Ciri-ciri katak : a) Jenis amfibi tidak berekor. b) Kepala bergantung pada anggota badan belakang yang terspesialisasi untuk melompat c) Memiliki kulit yang halus. d) Habitat didekat perairan air tawar.

Ciri-ciri kodok: a) Jenis amfibi tak berekor b) Kepala terhubung dengan anggota badan sehingga dapat terspesialisasi untuk melompat. c) Bertubuh gemuk. d) Kulit kasar berintil e) Habitat ditempat lumpur

D. Peranan Amfibi dalam kehidupan a. Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga. b. Amfibi merupakan makanan bagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung. c. Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau) d. Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Nama amfibi berasal dari bahasa latin yaitu Amphibian (dua kehidupan), maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di laut. Kebanyakan amfibi bergerak ke air hanya untuk bereproduksi. Penyebaran Amfibi pertama yaitu periode karboniferus (tahun amfibi). Beberapa amfibi dapat melakukan Mimikri dan berfluoresen sehingga dapat berwarna hijau dan merah (khususnya katak beracun). Amfibi termasuk hewan eksoterm (berdarah dingin) sehingga, pengaturan suhu badan tergantung lingkungan. Oleh sebab itu amfibi hidup didaerah subtropik (tidak aktif dan tidak bergerak selam musim dingin). Amfibi dikelompokan kedalam 3 ordo yaitu Urodela / Caudata contohnya salamander, Sesilia / bymnophyona contohnya salamander cacing, dan Anura contohnya katak dan kodok. B. Saran Kami berharap makalah yang sangat sederhana ini dapat memberikan sedikit ilmu bagi pembacanya dan juga dapat dijadikan bahan literature bagi teman-teman mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat kami perlukan agar dalam penulisan makalah kedepannya dapat menuju ke arah yang lebih sempurna.

10

Daftar Pustaka

www.wikipedia.com http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/amphibia.html http://yanuarefa.blogspot.com/2011/06/klasifikasi-amfibi.html

11

You might also like