You are on page 1of 3

RESUME Nama NIM : Zulfikar Tito Enggartiarso : F1I012003

Matkul/Dosen : Teori Hubungan Internasional/Nuriyeni K. Bintarsari, S.IP., MA Karl Marx, Konsepsi Hubungan Internasional Karl Marx adalah seorang filsuf yang kontroversial dan sangat berpengaruh di abad 19an. Banyak orang melihat bahwa Karl Marx lebih identik pada pemikiran pondasi komunis tetapi sebenarnya Karl Marx mempengaruhi sistem dunia secara keseluruhan. Eropa ketika zaman Marx adalah perubahan dahsyat secara sosial, politik dan ekonomi. Sampai pada akhirnya Bismark dideklarasikan pada 18 Januari 1871, fondasi dari Kekaisaran Jerman. Jerman dibagi menjadi 38 negara bagian dengan kekuatan dan luas wilayah yang berbeda-beda tetapi rata-rata ekonominya tidak begitu bagus. Dan selama hampir satu generasi, Jerman mendahului Inggris. Pemerintahan Prusia, unit militer dan politik utama di Jerman, saat itu ketika zaman Marx, konservatif dan menentang reformasi. Marx lahir di Trier, sebuah kota di Prusia dekat dengan perbatasan Perancis pada tahun 1818. Dia belajar hukum dan filsafat di Bonn dan Berlin. Reputasi Marx ketika dia bersekolah tidak begitu bagus bahkan cenderung buruk. Dan selama hidupnya, Marx tidak pernah punya pekerjaan yang tetap. Dia bergantung pada saudara, kerabat dan teman-temannya seperti Friedrich Engels. Bahkan karena pemikirannya yang radikal, dia pernah diasingkan dari Perancis, Belgia dan Jerman. Pada akhirnya di tahun 1849, dia diasingkan di London, Inggris dan meninggal sebagai orang yang tidak punya kewarganegaraan. Menurut akademisi Erich Fromm, konsep manusia dari Marx berdasarkan konsep Hegel pula makanya jikalau kita ingin lebih mengerti tentang konsep manusia dari Marx, kita harus menengok pandangan Hegel, seorang pemikir dialektika harus membedakan antara earthy dan heavenly. Menurut Hegel dan begitu juga Marx, manusia yang rasional adalah manusia ketika ia menjadi produktif.

Menurut penulis Gajo Petrovic, manusia menurut Marx adalah menjadi praksis. Dia menolak anggapan bahwa manusia adalah hewan rasional. Manusia hidup dengan mengambil nilai-nilai dan hal-hal dari lingkungan dan dirinya sendiri, ini yang disebut praksis oleh Marx. Lebih jauh lagi, kesadaran membedakan aktivitas manusia dan aktivitas hewan. Dengan demikian, praksis bisa didefinisikan sebagai aktivitas kehidupan (manusia) yang sadar. Dari perubahan manusia itu sendiri dan dunia yang manusia tinggali, hanya manusia yang mempunyai sejarah. Dalam hal ini, Marx melihat ada 2 penggerak alami untuk manusia yaitu keinginan seksual dan keinginan untuk makan yang mana 2 hal ini tidak akan pernah berubah. Disisi lain 2 hal ini terkadang berdasar pada struktur sosial yang mendominasi. Contohnya pada masyarakat kapitalistik, uang menjadi penggerak dasar bagi manusia, manusia menjadi kalkulatif dan rakus, dia teralienasi. Marx lebih jauh menjelaskan bahwa manusia tidak hanya punya sejarah tapi manusia juga punya masa depan, manusia dengan kekuatannya sendiri bisa keluar dari alienasinya, manusia butuh proses emansipasi dalam rangka meraih kebebasan dari alienasi. Marx tidak pernah mengungkapkan bagaimana ideal sebuah negara dalam metode tetapi dalam esensial, dituangkan dalam beberapa tulisan dan salah satunya adalah Communist Manifesto. Marx menjelaskan tahapan dari evolusi sebuah negara dari mulai masyarakat primitif yang tidak membutuhkan negara, lalu naik ke negara feodal yang memakai sistem keturunan. Setelah itu dengan cepat berkembang perdagangan pada akhirnya muncul kaum burjois yang kaya dan kaum buruh yaitu proletariat. Marx melihat perilaku sebenarnya dari sebuah negara adalah menggunakan negara sebagai sarana mencapai kepentingan sendiri, memperkuat posisi sendiri dan mengeksploitasi kelas pekerja. Maka dari itu perlu adanya emansipasi manusia seperti penghapusan hak milik pribadi dan ini membuat kaum borjuis menjadi sama rata dengan kaum proletar. Marx dan Engels pernah menulis dalam Critique of the Gotha Programme bahwa kapitalisme bisa berubah menjadi komunisme dan negara dimasa transisi dipimpin oleh dictatorship of the proletariat. Dan komunisme ini menurut Marx, negara harus menyediakan layanan kesehatan gratis, institusi pendidikan gratis pula bagi kaum pekerja. Tugas dari diktator adalah menasionalisasi makna produksi dan menegakkan demokrasi yang sesungguhnya.
2

Dengan menasionalisasi makna produksi, perbedaan kelas akan hilang dan keberadaan negara jadi seperti tidak dibutuhkan. Inilah yang disebut dengan masyarakat komunis. Marx percaya bahwa masa depan akan dibentuk dengan dialektika struktur dan aksi tetapi teori ini tidak bisa melihat apa hasil dari proses ini. Marx banyak menyebutkan tentang konsep kelas yang menurut pandangannya adalah aktor dominan dari sistem internasional. Karena apa yang terjadi di dunia ini adalah konflik antar kelas. Maka dari itu tekad Marx untuk menerapkan prinsip sama rata sama rasa sangat menggebu-gebu. Di pertengahan tahun 1840, Marx mengkritik dan menulis banyak tentang kapitalis dan komunis. Menurutnya kapitalis akan berekspansi ke seluruh dunia dan menggantikan sistemsistem tradisional di negara-negara non-kapitalis. Kolonialisme atau penjajahan adalah salah satu cara menyebarkan kapitalisme, tapi itulah yang diharapkan oleh Marx. Kapitalis adalah prakondisi komunis. Kepemilikan harta dan properti pribadi muncul di sistem kapitalisme maka dari itu setelah kapitalisme muncul, komunisme bisa muncul dan menggantikan kapitalisme. Menurut Marx, kedamaian dunia hanya bisa diraih dengan penghapusan batas-batas negara dari struktur internasional dan menyatu menjadi masyarakat sosialis dunia. Seperti yang dikatakan oleh partner Marx dalam pemikiran komunis yaitu Engels, tidak akan terjadi gangguan kedamaian bagi siapapun dan masyarakat komunis tidak akan berperang seperti yang mereka tahu tidak akan ada perang karena itu hanya akan menghabiskan modal dan manusia. Pada kesimpulannya, komunisme itu sendiri butuh kapitalisme dulu sampai berjaya setelah itu akan hancur dengan sendirinya karena Marx melihat ada self-destroying mechanism di dalam kapitalisme. Marx juga sedikit menyampingkan peran negara, yang pada akhirnya juga mengenyampingkan elemen politik didalam hubungan internasional seperti diplomasi, keseimbangan kekuatan, nasionalisme dan perang. Maka dari itu, banyak kritik kepada Marxisme. Marx semasa hidup yakin komunisme akan mencapai kejayaan seperti kapitalisme saat ia masih hidup, sayangnya umurnya yang tak terlalu panjang membuatnya tidak bisa melihat bagaimana komunisme dan liberalisme atau kapitalisme berperang.

You might also like