You are on page 1of 64

TEKNIK COMPOUNDING SEDIAAN PADAT, CAIR DAN SEMI SOLID

Lucia Hendriati Compounding dan Dispensing

TEKNIK COMPOUNDING
Sediaan Padat

Powder dan granule


Powder : partikel halus dengan ukuran 0,1 10.000 mm, yang sering digunakan 0,1 1- mm Sediaan powder adalah campuran homogen antara obat kering dengan eksipien. Dapat digunakan untuk eksternal dan internal Granul sediaan terdiri dari partikel dengan ukuran 2,0 4,76 mm

Serbuk topikal
Persyaratan : Ukuran partikel relatif sama Free flowing Melewati ayakan yang terkecil (No.100 149 mm) untuk meminimalkan iritasi pada kulit Dapat menempel pada kulit Menghasilkan luas permukaan yang besar Tersebar rata Dapat mengabsorbsi keringat Memberi rasa dingin pada kulit

Serbuk topikal (2)


Serbuk yang sangat adsorptif tidak untuk luka basah karena membentuk kerak Gunakan serbuk yang hidrofobik akan menghindarkan kehilangan air dari kulit Talkum atau bahan lain untuk luka harus disterilkan dahulu Serbuk topikal biasanya terdiri dari pembawa seperti talk, Mg stearat, Ca stearat atau zinc stearat

Mencampur serbuk
Metode spatula serbuk dalam jumlah sedikit Metode triturasi dengan cara geometris : serbuk ditambahkan sama banyak dengan serbuk yang terdapat dalam mortir. Proses ini diulang sampai seluruh serbuk habis Pengayakan untuk bahan yang mudah mengalir Tumbling pencampuran dengan tekanan minimal, digunakan wadah bermulut lebar

Kominusi (memperkecil ukuran partikel)


Cara penggerusan dengan mortir/stamper atau blender Cara levigasi menghaluskan serbuk dengan bahan yang bukan pelarutnya, misal pada pembuatan salep/suspensi Cara intervensi memperkecil ukuran dengan pertolongan bahan kedua yang mudah dipisahkan. Biasanya bahan yang mudah menguap. Misal camphor dilarutkan dalam eter atau alkohol. Asam salisilat dilarutkan dalam alkohol

Tips untuk compounding powder


Coffee grinder mengecilkan ukuran partikel pada sejumlah serbuk yang sedikit Mencampur serbuk dengan ukuran partikel dan densitas sama dapat dengan menggunakan plastic bag dan spatula Serbuk yang beterbangan dapat dikompakkan dengan penambahan beberapa tetes alkohol, air atau parafin liq Mg stearat 1% dapt menaikkan sifat alir serbuk Na lauryl sulfat hinga 1% dapat ditambahkan pada serbuk untuk menetralkan daya elektrostatik serbuk yang mudah terbang Gunakan masker debu pada saat mencampur serbuk yang ringan

QUALITY CONTROL
Bulk Powder Cocokkan berat sebenarnya dengan berat teoritis Periksa homogenitas warna Daya alir Bebas dari caking Serbuk bagi Periksa berat masing-masing Bandingkan dengan berat teoritisnya Ukuran dan warna bungkus harus seragam Ikuti aturan membungkus

Penyimpanan dan labeling


Serbuk adalah sediaan kering umumnya stabil selama terlindung dari lembab dan panas Beyond use date ditentukan untuk sediaan yang dicompound dari obat hasil industri yaitu 25% dari waktu yang tersisa untuk mencapai expired date atau 6 bulan (pilih yang tercepat) Apabila sediaan dicompound dari bahan-bahan menurut USP beyond use date sekitar 6 bulan sudah memadai, kecuali ada bukti yang menunjang

Konsultasi pada Pasien


Serbuk bagi Cara penggunaan harus tepat, apakah harus dicampur dengan suatu cairan? Cairan apa? Teknik menakar dosis Bolehkan dicampur dengan cairan kemudian disimpan Bolehkan diminum bersama dengan makanan atau kinuman lain selain air? Diminum panas atau dingin?

Konsultasi pada Pasien


Topikal powder Berapa jumlah yang disebarkan Ditabur atau digosokkan Bagaimana keamanan terhadap anak kecil (dapat terhisap?) Kulit harus dikeringkan dahulu? Apa yang terjadi bila kulit berkeringat?

TEKNIK COMPOUNDING
Sediaan Tablet

Tablet
Merupakan bentuk sediaan yang paling banyak diresepkan Mudah dibawa, diidentifikasi dan digunakan Tersedia dalam berbagai kekuatan dosis dan kombinasi

Macam tablet

Tablet hipodermik/impant/pellet Tablet buccal Tablet sublingual Tablet effervescent Tablet kunyah (chewable tablet) Tablet Hisap (Lozenges) Tablet vaginal Tablet sustained release Tablet salut : film, enterik Tablet kompresi

Penyimpanan dan labeling


Disimpan pada suhu kamar kecuali dinyatakan lain Pada label harus dituliskan jenis tablet

Stabilitas
Relatif stabil dalam kondisi kering Beyond use date sediaan yang berasal dari tablet industri yaitu 25% dari waktu yang tersisa untuk mencapai expired date atau 6 bulan (pilih yang tercepat)

Konseling pasien
Cara pemakaian Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari jangkauan anak-anak Tergantung pada jenis tablet

Definisi solutio
Bahan cair yang terdispersi secara molekuler dalam pembawa yaitu air, kosolven dan campuran air Dapat diformulasikan : - langsung digunakan - didispensing dalam keadaan pekat sehingga perlu pengenceran sebelum pemakaian

Macam sediaan solutio


A. Oral Solutio Syrup, pembawa dapat berisi flavoring agent, sweetening agent, colouring agent Elixir hydroalcoholic solution. Obat tidak larut dalam air tetapi dalam campuran air-alkoholsolven/kosolven system (ex. Air, alkohol, gliserin, propilen glikol) Aromatic water : larutan jenuh minyak-minyak menguap terutama bahan yang berbau harumyang menguap B. Topical Solution (Istilah umum : Lotion) Sistem kosolvennya alkohol atau solen organik

Solutio dulu hanya sederhana terdiri dari sediaan galenika (ekstrak cair, tinctur, spirit solutio) Solutio pada masa kini dapat berisi buffer, flavoring agent, pemanis, osmolality, anti oksidan dll

Solubilisasi
Pemilihan solven tergantung dari sifat fisikokimia solut dan solevn serta tujuan pemakaian solutio Kelarutan obat tergantung dari beberapa faktor termasuk tranpor partikel solut dari bentuk padat ke bentuk larutan. Daya pendorong terjadinya disolusi adalah interaksi dari molekul solven dengan molekul solut atau ion solut

Proses yang menyangkut disolusi


1. Pemecahan ikatan antar ion atau ion dari solute 2. Pemisahan molekul-molekul solven untuk menyediakan tempat bagi solute 3. Interaksi antar solven dan molekul/ion solute sedangkan gaya tarik menarik yang tersangkut adalah gaya van der Walls, dipole-dipole dan kekuatan ionic

pH
pH dalam solutio berhubungn dengan kelarutan obat, aktivitas, absorbsi, stabilitas, sorption dan sifat fisika kimia sedian Untuk mengatur pH diperlukan pengasam dan pembasa Adjusment pH penting agar obat terlarut bentuk ion atau molekul, stabilitas obat optimum, sorption obat pada eksipien

Pembawa
Per oral : air, alkohol, gliserin syrup Topical : aseton, isopropranol, propilen glikol, PEG, colodion, minyak dan polimer Carilah tabel official solvent Air dalam USP XXV disebutkan bermacam-macam air sebagai pembawa

Yang perlu disiapkan dalam preparasi


Sifat fisika kimia komponen : obat tidak stabil lebih tidak stabil dalam bentuk solutio. Obat tidak larut disuspensi. Obat pahit ditutup rasa pahitnya Urutan mencampur Teknik farmasetis Incompatibility Stabilitas dan potensi Label yang harus ada

Melarutkan obat
1. 2. 3. 4. Partikel kecil lebih cepat larut daripada partikel besar Pengadukan menaikkan kecepatan melarutkan larut Cairan yang kental memperkecil kecepatan larut Kenaikan temperatur menaikkan kelarutan dan kecepatan melarut Penambahan elektrolit dapat menaikkan atau menurunkan kelarutan obat non elektrolit Alkaloid basa sukar larut ganti garamnya (pH diturunkan) Bahan-bahan bersifat asam yang sukar larut, kelarutan akan bertambah bila pH dinaikkan pH berperan pada stabilitas obat dalam larutan

5.
6.

7.
8.

Perhatikan pada oral liquid


Obat larut air > buat sirup Obat larut daalm sistem kosolven : water, alkohol, gliserin buat eliksir Obat tidak larut buat suspensi atau emulsi

Perhatikan pada sirup


Viskositas sirup memperlambat kelarutan obat Larutkan obat dalam air baru ditambah sirup Daya pengawet syrup tergantung pada konsentrasi sukrosa terhadap volume sediaan. Apabila konsentrasi sukrosa menurun dapat ditambahkan pengawet yang lain

Perhatikan pada eliksir


Cara pembuatan sediaan eliksir : larutkan obat yang larut air ke dalam bagian air, larutkan obat yang larut dalam alkohol ke dalam alkohol. Fase aqua tambahkan ke fase alkohol untuk menjaga obat yang terlarut dalam alkohol tetap dalam konsentrasi alkohol yang cukup Bila dibalik, obat yang terlarut dalam alkohol akan keluar begitu alkohol ditambahkan ke fase air

Quality control
Berat / volume akhir pH Spesific grafity Warna Kejernihan

Penyimpanan dan labeling


Disimpan pada suhu kamar Refrigerator larutan jenuh dapat memberikan endapan. Endapan dapat dilarutkan lagi pada temperatur kamar. Bila tidak, boleh dipanaskan perlahan Label : eksternal/internal, cara penyimpanan, beyond use date, hindari dari sinar, kocok dahulu

Stabilitas
Kejernihan Pengendapan Pertumbuhan bakteri Perubahan bau Perubahan volume BOD untuk formulasi berisi air disimpa pada temperatur dingin tidak lebih dari 14 hari, bila obat berasal dari serbuk padat

Konsultasi pasien
Dosis pemakaian Kocok terlebih dahulu Cara penutupan Penyimpanan Tanda-tanda ketidakstabilan Tindakan setelah sampai BUD Hindarkan dari jangkauan anak-anak

SUSPENSI
Definisi : System dua fase yang terdiri dari solid yang terbagi-bagi halus dalam solid, liquida atau gas Pembawa yang cocok untuk suspensi memiliki viskositas yang dapat menahan partikel obat tersuspensi terpisah satu sama lain, tetapi tetap cukup cair untuk dapat dituang dari wadah Yang dapat digunakan sebagai pembawa yang baik : MC 0,5 5%, CMC Na 0,5 1,5% Viskositas yang diperlukan tergantung dari kecenderungan mengendap dari obat yang akhirnya ada hubungannya dengan densitas serbuk obat

Peran viskositas
Obat tetap tersuspensi Menambah stabilitas emulsi Berpengaruh pada pelepasan obat Memudahkan pengolesan obat pada tubuh sehingga tidak meluncur dari tempat olesan

Preparation
Ukuran partikel obat kecil dan berukuran sama Serbuk dibasahi , untuk partikel hidrofob dengan non polar liquid, hydrophillic particle dengan cairan yang dapat bercanpur dengan air (ex. Gliserin) Gunakan pembasah seminimal mungkin Campurkan suspending agent, kemudian diencerkan dengan flavored syrup 1:1

Packaging, storage, labelling


Wadah tertutup rapat Mulut cukup lebar untuk menuang Ada space yang cukup untuk pengocokan Disimpan pada suhu kamar atau refrigerator tergantung dari bahan obat dan matriks penunjang Label : internal/eksternal, kocok dahulu

Quality control
Berat Volume Adanya pengendapan Dispersibility Tampak luar Bau Kemudahan dituang

Stabilitas dilihat dari


Homogenitas Pengendapan/caking Pertumbuhan kristal Kesulitan resuspending Pertumbuhan jamur/bakteri Volume berkurang BUD : tidak lebih dari 14 hari suspensi berisi air/disimpan di tempat dingin, sediaan dicompound dari obat berbentuk serbuk)

Konsultasi pasien
Cara pengocokan Pemakaian/takaran dosis yang betul Penyimpanan

Emulsi
Definisi : sistem heterogen yang terdiri dari zat cair terdispersi dalam zat cair lain dalam bentuk globul dengan diameter 0,1 10 mm. Ada yang mencapai diameter 0,01-100 mm Komposisi : lipid fase, aqueus fase, emulsifier

Preparation
English method (wet gum method) Continental method (dry gum method) Bottle method Beaker method

Penambahan bahan
Pada emulsi w/o minyak/serbuk yang tidak larut perlu levigating agent. Obat yang larut dalam air dengan penambahan emulsifying agent. Hati-hati bila menggunakan pemanasan dpat mengakibatkan emulsi pecah karena penguapan air. Obat dalam bentuk kristal perlu dilarutkan dulu dalam fase minyak Pada emulsi o/w serbuk dilevigasi dulu dengan gliserin atau propilen glikol. Bahan berbentuk kristal dilarutkan dalam air sedikit. Minyak dalam jumlah sedikitbila emulsifying agent banyak dapat langsung ditambahkan. Bila minyak dalam jumlah banyak tambahkan sedikit surfaktan

Faktor yang diperhatikan dalam preparasi


Tujuan pnggunaan : external/internal Konsentrasi obat Pembawa Emulsifying agent Stabilitas obat pengawet Buffer Solubilizer Viscosity enhancer Colour flavour

Mekanisme kerja Emulsifying agent


1. Mengurangi tegangan permukaan 2. Membentuk interfacial film yang kuat : bila konsentrasi cukup tinggi dapat terbentuk film yang kuat anatra 2 fase ersebut. Film dapat bertindak sebagai barier mekanis terhadap globul untuk berkoalesen 3. Membentuk electrical double layer : meminimilakna koalesen dengan menghasilkan daya elktrik yang menyebabkan tetes-tetes dispersed fase tolak-menolak

Emulsifying agent dibedakan menjadi 3 kategori


1. Surfaktan : diadsorbsi antara minyak dan air membentuk film monomolekuler yang mengakibatkan penurunan dari tegangan permukaan 2. Hydrophillic colloid membentuk film multimolekuler sekeliling partikel terdispersi 3. Solid particel yang halus diadsorbsi pada interface antara 2 fase dari globul dan membentuk film sekeliling globul terdispersi

Multiple emulsion
Apabila pada suatu emulsi ditambahkan external fase yang lain, misal : buat emulsi w/o dari parafin cair dengan emulsifier w/o dan aqua kemudian emulsi tersebut didispersikan ke o/w emulsifying agent, tambahakan aqua sehingga terbentuk w/o/w emulsion. Target ; Prolong acting dosage form

Quality control
Cek perhitungan Periksa label Volume akhir sesuai preskripsi atau tidak Tamapak luar Bau Warna Ukuran globul Tanda-tanda creaming Coalesence Pertumbuhan bakteri dan ajmur Peringatan : mudah terjadi peruraian kimia terutama bila pembewa air

Pengemasan, penyimpanan dan label


Wadah tertutup rapat Ada ruang untuk pengocokan Mulut cukup lebar untuk menuang sediaan kental Penyimpanan temperatur kamar atau refrigerator, hindarkan dari temepratur ekstrim Label kocok dahulu harus ada

Stability
Stabilitas emulsi dapat ditingkatkan dengan Ukuran globul fase internal diperkecil (<5 m) Ratio minyak air optimum. Umumnya internal fase 40 60% total sediaan Viskositas dinaikan (Internal fase naik menyebabkan viskositas naik)

Perhatian pada pengawet


Pengawet harus terkonsentrasi pada fase air, sebab pertumbuhan bakteri umum terjadi pada fase tersebut Bentuk non ionic lebih efektif terhadap bakteri daripda bentuk ion Pengawet dapat berpartisi ke fase minyak sehingga efektifitas berkurang pengawet tidak boleh diikat oleh komponen emulsi yang lain maupun wadah Minyak-minyak dapat membusuk, tambahkan antioksidan

Sediaan semi solida


Ointment, Creams dan Paste

Sediaan topikal
3 fungsi utama 1. Perlindungan daerah luka dari lingkungan 2. Mencegah hidrasi kulit atau memberi efek emolien 3. Menyediakan efek pengobatan baik sistemik maupun topikal

Type sediaan semi solid


Ointment : sediaan semisolid yang diaplikasikan pada kulit atau mukosa, melunak atau mencair pada suhu tubuh shingga dapat menyebar dengan mudah Cream : sediaan opak, mengandung obat yang terlarut atau tersuspensi dalam basis ow atau w/o Pasta : ointment yang mengandung sedikitnya 20% padatan, tidak mudah mengalir pada suhu tubuh

Preparasi
Manual methods : menggunakan mortir dan stamper atau pill tile dan spatula Mechanical methods : menggunakan mixer

Karakteristik basis salep


Oleaginous : tidak larut air, tidak mengabsorbsi air, emolien, greasy, oklusif Absorption : tidak larut air, tidak tercucikan air, anhydrous, dapat mengabsorbsi air, emolien, oklusif, greasy Emulsi w/o : tidak larut dalam air, tidak tercucikan air, mengandung air, emolien, oklusif, greasy Emulsi o/w : tidak larut air, tercucikan air, mengabsorbsi air, mengandung air, non oklusif, non greasy Water soluble : larut air, tercucikan air, mengabsorbsi air, anhydrous atau hydrous, nonoklusif, nongreasy

Beberapa tips pembuatan


Pencampuran dua macam ointment dapat mengunakan kantong plastik Ointment dapat dikeluarkan dari plastik bag dengan mudah dengan menggunting sudut plastik dan dimasukkan kedalam tube Beberapa tetes mineral oil atau pelarut lain dapat meningkatkan efekifitas bahan yang memiliki gaya elektrostatik, misalnya sulfur Pelarut yang mudah menguap sebaiknya tidak digunakan untuk melevigasi serbuk, karena setelah menguap akan meninggalkan kristal

Beberapa tips pembuatan


Pada pembuatan krim, panaskan air beberapa derajat lebih tinggi dibandingkan fase minyak, karena air memiliki kecenderungan lebih cepat dingin Bila basis mengandung air dan bahan obat mudah larut dalam air, larutkan terlebih dahulu pada sejumlah kecil air sebelum dicampurkan dalam basis Tambahkan humektan 2-5% untuk meminimalkan penguapan Bila bahan aktif mudah menguap, tambhkan setelah suhu krim sedikit turun Lotion dapat disiapkan dari krim o/w melalui pengenceran dengan air atau aqua aromatik. Tambahakan pengawet untuk sediaan tersebut

Bila pasta terlalu keras untuk diaplikasikan, turunkan kadar bahan wax

Quality control
Berat Penampilan visual Warna Bau Viskositas Homogenitas Tekstur

Pengemas, penyimpanan dan labeling


Pengemas : tube dan pot. Pasta umumnya dikemas dalam pot karena viskositasnya tinggi Sedapat mungkin rongga udara yang tersisa dalam pengemas sekecil mungkin untuk meminimalkan water loss dan potensi teroksidasi Ointmen disimpan pada suhu kamar dan tidak terpapar panas langsung Label umumnya memuat cara pemakaian

Stabilitas
Secara umum, salep yang tidak mengandung air lebih stabil. Penambahan air dapat menurunkan stabilitas produk. BUD salep racikan yang mengandung air tidak lebih dari 14 hari Kemasan sebaiknya bermulut kecil, untuk mencegah paparan udara Perubahan fisik yang dapat diamati adalah : perubahan konsistensi, pemisahan 2 fase, pertumbuhan kristal, penyusutan karena water loss, dan kontaminasi mikroba.

Konseling pada pasien


Pengolesan pada daerah yang sakit cukup tipis saja, tidak terlalu berlebihan Bersihkan daerah pengobatan terlebih dahulu Sedapat mungkin setelah pengolesan, sedian tidak terhapus selama beberapa jam Menghilangkan sediaan dapat dengan menggunakan air hangat, bila perlu dengan sabun Jauhkan sediaan dari anak-anak, paparan panas dan cahaya matahari

You might also like