Professional Documents
Culture Documents
TEKNIK COMPOUNDING
Sediaan Padat
Serbuk topikal
Persyaratan : Ukuran partikel relatif sama Free flowing Melewati ayakan yang terkecil (No.100 149 mm) untuk meminimalkan iritasi pada kulit Dapat menempel pada kulit Menghasilkan luas permukaan yang besar Tersebar rata Dapat mengabsorbsi keringat Memberi rasa dingin pada kulit
Mencampur serbuk
Metode spatula serbuk dalam jumlah sedikit Metode triturasi dengan cara geometris : serbuk ditambahkan sama banyak dengan serbuk yang terdapat dalam mortir. Proses ini diulang sampai seluruh serbuk habis Pengayakan untuk bahan yang mudah mengalir Tumbling pencampuran dengan tekanan minimal, digunakan wadah bermulut lebar
QUALITY CONTROL
Bulk Powder Cocokkan berat sebenarnya dengan berat teoritis Periksa homogenitas warna Daya alir Bebas dari caking Serbuk bagi Periksa berat masing-masing Bandingkan dengan berat teoritisnya Ukuran dan warna bungkus harus seragam Ikuti aturan membungkus
TEKNIK COMPOUNDING
Sediaan Tablet
Tablet
Merupakan bentuk sediaan yang paling banyak diresepkan Mudah dibawa, diidentifikasi dan digunakan Tersedia dalam berbagai kekuatan dosis dan kombinasi
Macam tablet
Tablet hipodermik/impant/pellet Tablet buccal Tablet sublingual Tablet effervescent Tablet kunyah (chewable tablet) Tablet Hisap (Lozenges) Tablet vaginal Tablet sustained release Tablet salut : film, enterik Tablet kompresi
Stabilitas
Relatif stabil dalam kondisi kering Beyond use date sediaan yang berasal dari tablet industri yaitu 25% dari waktu yang tersisa untuk mencapai expired date atau 6 bulan (pilih yang tercepat)
Konseling pasien
Cara pemakaian Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari jangkauan anak-anak Tergantung pada jenis tablet
Definisi solutio
Bahan cair yang terdispersi secara molekuler dalam pembawa yaitu air, kosolven dan campuran air Dapat diformulasikan : - langsung digunakan - didispensing dalam keadaan pekat sehingga perlu pengenceran sebelum pemakaian
Solutio dulu hanya sederhana terdiri dari sediaan galenika (ekstrak cair, tinctur, spirit solutio) Solutio pada masa kini dapat berisi buffer, flavoring agent, pemanis, osmolality, anti oksidan dll
Solubilisasi
Pemilihan solven tergantung dari sifat fisikokimia solut dan solevn serta tujuan pemakaian solutio Kelarutan obat tergantung dari beberapa faktor termasuk tranpor partikel solut dari bentuk padat ke bentuk larutan. Daya pendorong terjadinya disolusi adalah interaksi dari molekul solven dengan molekul solut atau ion solut
pH
pH dalam solutio berhubungn dengan kelarutan obat, aktivitas, absorbsi, stabilitas, sorption dan sifat fisika kimia sedian Untuk mengatur pH diperlukan pengasam dan pembasa Adjusment pH penting agar obat terlarut bentuk ion atau molekul, stabilitas obat optimum, sorption obat pada eksipien
Pembawa
Per oral : air, alkohol, gliserin syrup Topical : aseton, isopropranol, propilen glikol, PEG, colodion, minyak dan polimer Carilah tabel official solvent Air dalam USP XXV disebutkan bermacam-macam air sebagai pembawa
Melarutkan obat
1. 2. 3. 4. Partikel kecil lebih cepat larut daripada partikel besar Pengadukan menaikkan kecepatan melarutkan larut Cairan yang kental memperkecil kecepatan larut Kenaikan temperatur menaikkan kelarutan dan kecepatan melarut Penambahan elektrolit dapat menaikkan atau menurunkan kelarutan obat non elektrolit Alkaloid basa sukar larut ganti garamnya (pH diturunkan) Bahan-bahan bersifat asam yang sukar larut, kelarutan akan bertambah bila pH dinaikkan pH berperan pada stabilitas obat dalam larutan
5.
6.
7.
8.
Quality control
Berat / volume akhir pH Spesific grafity Warna Kejernihan
Stabilitas
Kejernihan Pengendapan Pertumbuhan bakteri Perubahan bau Perubahan volume BOD untuk formulasi berisi air disimpa pada temperatur dingin tidak lebih dari 14 hari, bila obat berasal dari serbuk padat
Konsultasi pasien
Dosis pemakaian Kocok terlebih dahulu Cara penutupan Penyimpanan Tanda-tanda ketidakstabilan Tindakan setelah sampai BUD Hindarkan dari jangkauan anak-anak
SUSPENSI
Definisi : System dua fase yang terdiri dari solid yang terbagi-bagi halus dalam solid, liquida atau gas Pembawa yang cocok untuk suspensi memiliki viskositas yang dapat menahan partikel obat tersuspensi terpisah satu sama lain, tetapi tetap cukup cair untuk dapat dituang dari wadah Yang dapat digunakan sebagai pembawa yang baik : MC 0,5 5%, CMC Na 0,5 1,5% Viskositas yang diperlukan tergantung dari kecenderungan mengendap dari obat yang akhirnya ada hubungannya dengan densitas serbuk obat
Peran viskositas
Obat tetap tersuspensi Menambah stabilitas emulsi Berpengaruh pada pelepasan obat Memudahkan pengolesan obat pada tubuh sehingga tidak meluncur dari tempat olesan
Preparation
Ukuran partikel obat kecil dan berukuran sama Serbuk dibasahi , untuk partikel hidrofob dengan non polar liquid, hydrophillic particle dengan cairan yang dapat bercanpur dengan air (ex. Gliserin) Gunakan pembasah seminimal mungkin Campurkan suspending agent, kemudian diencerkan dengan flavored syrup 1:1
Quality control
Berat Volume Adanya pengendapan Dispersibility Tampak luar Bau Kemudahan dituang
Konsultasi pasien
Cara pengocokan Pemakaian/takaran dosis yang betul Penyimpanan
Emulsi
Definisi : sistem heterogen yang terdiri dari zat cair terdispersi dalam zat cair lain dalam bentuk globul dengan diameter 0,1 10 mm. Ada yang mencapai diameter 0,01-100 mm Komposisi : lipid fase, aqueus fase, emulsifier
Preparation
English method (wet gum method) Continental method (dry gum method) Bottle method Beaker method
Penambahan bahan
Pada emulsi w/o minyak/serbuk yang tidak larut perlu levigating agent. Obat yang larut dalam air dengan penambahan emulsifying agent. Hati-hati bila menggunakan pemanasan dpat mengakibatkan emulsi pecah karena penguapan air. Obat dalam bentuk kristal perlu dilarutkan dulu dalam fase minyak Pada emulsi o/w serbuk dilevigasi dulu dengan gliserin atau propilen glikol. Bahan berbentuk kristal dilarutkan dalam air sedikit. Minyak dalam jumlah sedikitbila emulsifying agent banyak dapat langsung ditambahkan. Bila minyak dalam jumlah banyak tambahkan sedikit surfaktan
Multiple emulsion
Apabila pada suatu emulsi ditambahkan external fase yang lain, misal : buat emulsi w/o dari parafin cair dengan emulsifier w/o dan aqua kemudian emulsi tersebut didispersikan ke o/w emulsifying agent, tambahakan aqua sehingga terbentuk w/o/w emulsion. Target ; Prolong acting dosage form
Quality control
Cek perhitungan Periksa label Volume akhir sesuai preskripsi atau tidak Tamapak luar Bau Warna Ukuran globul Tanda-tanda creaming Coalesence Pertumbuhan bakteri dan ajmur Peringatan : mudah terjadi peruraian kimia terutama bila pembewa air
Stability
Stabilitas emulsi dapat ditingkatkan dengan Ukuran globul fase internal diperkecil (<5 m) Ratio minyak air optimum. Umumnya internal fase 40 60% total sediaan Viskositas dinaikan (Internal fase naik menyebabkan viskositas naik)
Sediaan topikal
3 fungsi utama 1. Perlindungan daerah luka dari lingkungan 2. Mencegah hidrasi kulit atau memberi efek emolien 3. Menyediakan efek pengobatan baik sistemik maupun topikal
Preparasi
Manual methods : menggunakan mortir dan stamper atau pill tile dan spatula Mechanical methods : menggunakan mixer
Bila pasta terlalu keras untuk diaplikasikan, turunkan kadar bahan wax
Quality control
Berat Penampilan visual Warna Bau Viskositas Homogenitas Tekstur
Stabilitas
Secara umum, salep yang tidak mengandung air lebih stabil. Penambahan air dapat menurunkan stabilitas produk. BUD salep racikan yang mengandung air tidak lebih dari 14 hari Kemasan sebaiknya bermulut kecil, untuk mencegah paparan udara Perubahan fisik yang dapat diamati adalah : perubahan konsistensi, pemisahan 2 fase, pertumbuhan kristal, penyusutan karena water loss, dan kontaminasi mikroba.