Professional Documents
Culture Documents
AIR merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Bila manusia, hewan, dan tumbuhan kekurangan air, maka akan mati. Orang akan dehidrasi atau terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya. Di kota besar masalah air memprihatinkan. Kepadatan penduduk, banyaknya pabrik dan industri, dan pengeboran air tanah yang berlebihan sangat berpengaruh pada tersedianya air yang layak untuk diminum. Kita yang tinggal di daerah yang mempunyai mata air , air minum bukan masalah yang berarti. Tetapi untuk daerah perkotaan, air minum merupakan masalah tersendiri. Di kota besar, keperluan air minum disediakan oleh perusahaan air minum dengan mengolah air sungai, kemudian disalurkan ke rumah-rumah melalui pipa-pipa. Untuk mendapatkan air minum tersebut kita harus berlangganan dan tidak gratis, karena proses pengolahan air minum merupakan proses yang panjang dan membutuhkan biaya. Mau tahu bagaimana perjalanan panjang air kali yang kotor disulap menjadi air layak minum? Pengolahan Air sungai yang kotor dan banyak sampah dialirkan ke bak-bak penampungan. Tetapi sebelumnya kotoran kasar seperti benda-benda terapung, sampah plastik, dan lain-lain yang ada di dalam air disaring dulu. Setelah melalui beberapa penampungan, maka air tersebut diberi tawas dan lain-lain. Untuk apa? Agar zat-zat kimia seperti aluminium, besi, khlorida, mangan, seng, sulfat, tembaga, sisa khlor dan amonia yang ada di air bisa terurai. Air yang sudah diberi tawas ini kemudian melalui proses pengendapan, agar zat-zat kimia yang sudah terpisah ini mengendap, sehingga yang tinggal adalah air yang sudah bersih. Bersih dari bahan kimia saja tidaklah cukup, di dalam air tersebut masih ada bakteri yang mungkin berbahaya bagi kehidupan manusiaseperti bakteri E.Coli dan sebagainya. Maka perjalanan berikutnya adalah pengolahan bakteriologis, tujuannya adalah memusnahkan bakteri dalam air melalui pembubuhan desinfektan atau pembunuh bakteri.
Proses berikutnya adalah memeriksa bau, warna, jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, dan suhu agar memenuhi standar kesehatan. Ini adalah proses terakhir. Dari sinilah perusahaan air minum yang sudah bersih ini menyalurkannya kepada pelanggan. Mahal Proses air hingga siap digunakan oleh pelanggan ini tentu membutuhkan biaya besar. Air sungai sebagai bahan baku tidak mengalir begitu saja. Air sungai keruh yang harus dibeli dari Jasa Tirta sebagai pengelola sungai. Segala macam proses pengendapan, proses kimiawi, hingga desinfektan membutuhkan listrik yang juga tidak gratis. Ini yang membuat perusahaan air minum memberi tarif kepada pelanggan. Tak jarang muncul keluhan dari pelanggan tentang kualitas air, misalnya keruh. Keadaan ini harus segera diatasi. Jika keluar dari Instalasi Pengolahan Air Minum jernih, seharusnya sampai di pelanggan tidak berubah. Jika berubah maka harus ditelusuri lagi. Biasanya ini akibat kebocoran saluran. Karena itu jika kita melihat ada pipa bocor yang ditandai rembesan air yang terus-menerus di pinggir jalan, segera beritahu kepada perusahaan air minum di kotamu. Kebocoran seperti ini harus segera diatasi agar air yang masuk rumah tetap jernih dan bersih seperti saat keluar . Wah, ternyata untyuk mendapatkan air yang bersih itu tidak mudah, ya? Itu sebabnya kita harus menjaga lingkungan kita agar air yang ada di sekitar kita tidak tercemar.
dalam mendapatkan air bersih. Untuk keperluan air minum, kita harus memasak dahulu air yang sudah dijernihkan ini sampai mendidih. Selain itu, bahan untuk penjernihan air harus sering diganti, karena kotoran yang mengendap akan semakin tebal dan efektivitas penjernihan air akan semakin berkurang. Pembuatan 1. Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan. 2. Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm 3. Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran. 4. Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air. 5. Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil. Kiriman: Rendra Gilang Yuniarto Siswa SMP Negeri 87 kelas IX-6 Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan Rumah: Jl. Bratasena VI Blok BC 6 No.8 Perumahan Reni Jaya, Pamulang Ciputat 15416