You are on page 1of 25

Mata Kuliah: PENGANTAR ILMU POLITIK Dosen : ANDHIKA WIRAWAN Peraturan kehadiran ( WAJIB DIATAS 80 %) Komponen nilai Absensi

UTS UAS : 10 % : 40 % : 50 %

After session quiz bernilai 1 point. Metode ujian 1. 2. 3. 4. 5. Close Book Open Book Open Note Oral Test Take home test

Referensi buku Dasar-dasar Ilmu Politik oleh Prof Miriam Budiarjo Introduction of Political science oleh Abdul Rasyid Moten & Syed Serajul Islam Perihal ilmu politik oleh Leo Agustino Pengantar ilmu politik oleh CC Rodee, CQ Christol, TJ Anderson, TH Greene

Materi 1. perkembangan, definisi dan hubungan ilmu politik dengan ilmu lainnya 2. konsep ilmu politik ; kekuasaan dan Negara 3. konsep dan prinsip demokrasi; perbandingan dengan komunisme dan politik islam 4. konstitusi dan HAM 5. federalisme, trias politika (termaksud legislative, eksekutif dan yudikatif), partai politik

Pengantar Ilmu Politik Politik berasal dari kata polis yang berarti kota dengan kata lain politik adalah suatu studi tentang kota/ Negara.

Perkembangan ilmu politik: - Ilmu politik mulai dikenal dan berkembang secara pesat pada abad ke -19 - Namun apabila ilmu politik diletakan dalam kerangka yang lebih luas yakni pembahasan rasional dari berbagai aspek kehidupan Negara dan kehidupan politik maka ilmu politik bisa dikatakan sebagai ilmu sosial tertua didunia

- Pada taraf perkembangannya di abad ke- 19 ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat. - Terbukti dengan adanya artefak kuno yang membahas mengenai Negara dan filsafat contoh: - Yunani : tulisan mengenai Negara oleh Herodotus, Plato, Aristoteles dsb. India: tulisan mengenai Dharmasastra dan Arthasastra . Cina: Confucius, Mencius, Legalist, Shang Yang.

- Di Indonesia: Negarakertagama abad ke -13 dan 15 dan Babad tanah Jawi - Di Eropa abad ke 18-19 : Jerman, Austria dan Perancis bahasan mengenai politik dipengaruhi oleh ilmu hukum karena actor utamanya Negara (kuliah Ilmu Negara). - Di Inggris politik termasuk dalam ilmu filsafat dan sejarah kemudian dengan didirikannya Ecole Libre Des Sciences Politiques di paris (1870) dan London School of Economics and political science (1895) - Di Amerika perkembangan ilmu politik banyak dipengaruhi oleh ilmu sosiologi dan psikologi kedua ilmu ini mempengaruhi metodologi dan terminologi ilmu politik.

- Sesudah PD II perkembangan ilmu politik semakin pesat. Di Belanda didirikan Facultet Der sociale en Politieke Wetenschappen pada tahun 1947 sekarang bernama Faculteit der Sociale Wetenschappen di Amsterdam. - Di Indonesia didirikan FISIPOL di UGM dan FISIP di UI, perkembangan ilmu politik di Eropa memperlihatkan bahwa pendekatan tradisional dari segi sejarah, filsafat dan Yuridis masih digunakan

- Pada masa berikutnya ilmu politik banyak mengambil penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi dan sosiologi.

Politik sebagai pengetahuan Political as science - Definisi science : karakteristik ilmu pengetahuan ialah tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimen yang dapat dilakukan dalam keadaan terkontrol misalnya laboratorium. - Sementara ilmu politik tidak dapat memenuhi kualifikasi sebagai ilmu apabila menggunakan definisi karena actor yang diteliti adalah perilaku manusia yang tidak dapat diamati dalam keadaan terkontrol.

- Pada tahun 1948 Sarjana Ilmu politik berkumpul di Paris dan berpendapat bahwa Ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu. - Pada tahun 1950 muncul gerakan behavioralis yang menginginkan ilmu politik dirumuskan sebagai ilmu dengan metode ilmiah. Mereka berpendapat bahwa sekalipun manusia adalah kompleks, tetapi ada pola berulang yang dapat diidentifikasi. Pola-pola dan keteraturan perilaku ini dapat dibuktikan kebenarannya melalui pengamatan yang teliti dan sistematis.

- Tokoh-tokoh behavioralis : Max Weber, Tallcot Parsons, Gabriel A. Almond ( Structural Functional analysis) Karl W Deutsch (communication theory), David Truman, Robert Dhal dsb. - Konsep-konsep pokok para behavioralis adalah : - 1. Perilaku politik memperlihatkan keteraturan yang dapat dirumuskan dalam generalisasi-generalisasi. - 2. Generalisasi-generalisasi ini pada asasnya harus dapat dibuktikan kebenarannya (verification) dengan menunjuk pada perilaku yang relevan. - 3. Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data diperlukan tekhniktekhnik penelitian yang cermat.

- Untuk mencapai kecermatan dalam penelitian diperlukan pengukuran dan kuantifikasi melalui ilmu statistic dan matematika - Dalam membuat analisa politik nilai-nilai pribadi si peneliti sedapat mungkin tidak main peranan (value free) - Penelitian politik mempunyai sifat terbuka terhadap konsepkonsep teori-teori, dan ilmu sosial lainnya. Dalam proses interaksi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya misalnya dimasukan istilah baru seperti system politik, fungsi, peranan, struktur, budaya politik, dan sosialisasi politik di samping istilah lama seperti Negara, kekuasaan, jabatan, institute, pendapat umum, dan pendidikan kewarganegaraan

- Pendekatan behavioralis telah memunculkan beberapa macam analisis yang mengajukan rumusan2 baru tentang kedudukan nilai-nilai dalam penelitian politik. Diantaranya Structural Functional analysis dan System analysis approach. Tujuan analisis diatas adalah meneropong masyarakat dari segi keseluruhan berdasarkan hubungan antara unsurunsur yang ada dalam masyarakat dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan dalam masyarakat - Pendekatan behavoiralis memberikan kemajuan dalam ilmu politik perbandingan: memberi kesempatan untuk mempelajari kegiatan dan susunan politik di beberapa Negara yang berbeda.

Perlawanan dari kaum tradisionalis (Erick Voegelin, Leo Strauss dan John Hallowell) : pendekatan behavioralis terlalu lepas dari nilai dan tidak mengindahkan pertanyaan pandangan hidup Kaum tradisionalis menekankan: 1. Nilai-nilai dan norma, 2. Filsafat 3. Ilmu terapan, 4. Historis yuridis, 5. Tidak kuantitatif Kaum behavioralis menekankan: 1. Fakta, 2. Penelitian empiris, 3. Ilmu murni, 4. Sosiologis-psikologis, 5. Kuantitatif. Kedua pendekatan politik ini memberikan kemajuan dalam theory building dan di bidang penelitian komparatif.

- Reaksi kaum pasca-behavioralis 1960an yang turut dipengaruhi oleh perang Vietnam, tokohnya Herbert Marcuse, C. Wright Mills, Jean Paul Satre : - 1. Dalam usaha mengadakan penelitian yang empiris dan kuantitatif, ilmu politik menjadi terlalu abstrak 2. Ilmu politik kehilangan kontak dengan realitas-realitas sosial 3. penelitian mengenai nilai-nilai harus merupakan tugas ilmu politik. 4. commited untuk mencari jalan keluar dari krisis yang dihadapi.

Urgensitas mempelajari Ilmu politik 1. Pertimbangan ilmiah: Ilmu politik dipelajari dalam rangka untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam mengenai banyak hal yang bersinggungan dengan hal politik secara luas, guna meningkatkan pemahaman mengenai system politik dan masyarakat pada umumnya. David Easton : Sistem politik harus mempunyai unsur input yg terdiri dari i.tuntutan, ii. Dukungan, iii umpan balik proses transformasi input menjadi output output kebijakan. 2. Profesional Estate: Don K Price : berusaha untuk menerapkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah social secara praktis 3. Political Reason: Ilmu politik dipelajari pada dasarnya agar setiap hal yang menyangkut kepentingan bersama dapat mencapai sasaran yang tepat untuk tujuan bersama.

Abdul R moten & Syed S Islam 1. politik adalah konflik yang diakibatkan oleh kepentingan dan perbedaan pandangan mengenai nilai. 2. Kebanyakan konflik dalam politik melibatkan kelompok daripada individu. 3. studi dari politik melibatkan pemahaman mengenai bagaimana manusia memerintah sesamanya dan konsekuensi dari proses politik. Salah satu alasan penting mempelajari politik adalah mencari suatu kondisi dimana suatu kelompok dapat memperoleh tujuannya dengan jalan damai dan efektif.

Definisi Ilmu Politik Aristoteles : ilmu politik sebagai master science dikarenakan ilmu politik memberi pengetahuan dan pengertian kepada penguasa Negara atau sering disebut sebagai cabang ilmu sosial yang berurusan dengan teori, organisasi, pemerintahan dan praktik dari sebuah Negara. Ahli politik Swiss, Bluntschli : Ilmu yang memperhatikan Negara berikut cara untuk mengerti kondisi fundamental, asal muasal, manifestasi dan perkembangan dari Negara. Ahli politik Perancis, Paul Janet: Bagian dari ilmu yang mengurusi fondasi dari Negara dan prinsip-prinsip pemerintahan

Ahli politik Inggris, Willoughby: Ilmu yang mempunyai objek untuk mengkaji fakta-fakta politik dan pengaturan fakta-fakta tersebut dalam suatu tatanan sistematis yang ditentukan oleh hubungan kausal dan logis yang ada diantaranya.

Subjek ilmu politik bukan hanya negara Subjek sentral dari ilmu politik adalah Negara dan pemerintahan. Namun ilmu ini juga berhubungan dengan subjek lainnya dalam menganalisa suatu Negara, seperti: interaksi manusia dalam proses pemerintahan, partai politik dan kelompok kepentingan. Austin Ramsey: ilmu politik sebagai studi dari proses pembuatan keputusan public dan institusi maupun individu yang berpartisipasi dalam proses tersebut.

Harold D Laswell : Ilmu politik adalah studi mengenai Who gets what, when and how? Who: pemimpin politik, partai politik, kelompok kepentingan yang berpartisipasi dalam proses politik What: apa yang dilakukan pemerintah sebagai hasil dari kebijakan publik. How: aktivitas pemilu, kampanye, lobby politik

Manifestasi politik Politik terdapat dalam semua komunitas, politik merefleksikan perbedaan kepercayaan, kepentingan, dan pengaruh dalam masyarakat hal ini termanifestasi dalam: Perilaku politik: Dua dimensi perilaku politik : - Psikologi : perilaku politik dapat ditemukan di pikiran, penilaian, sikap dan kepercayaan. - Sosial : Perilaku politik dapat ditemukan dalam bentuk penyerangan fisik, demonstrasi, kampanye politik dll.

Budaya Politik Sidney Verba: system kepercayaan mengenai pola-pola dari interaksi politik dan institusi politik Komponen utama budaya: kebiasaan politik, kepercayaan politik, harapan politik, symbol politik, sikap politik, nilai-nilai politik dan tradisi politik. Gabriel Almond: - Participant Political culture, Subject Political Culture dan Parochial political culture. Political values/nilai-nilai politik: Penilaian terhadap kinerja pemerintahan/Negara. Nilai-nilai utama: Power, wealth, health, education, employment dan keadilan.

Kepentingan yang berkonflik: Politik termanifestasi dalam kelompok kepentingan. Kelompok seperti sosial, Agama, etnis, pekerjaan memperjuangkan perbedaan kepentingannya dengan penguasa. Level-level pemerintahan Politik bermanifestasi dalam 3 level: local, provinsional dan nasional.

Transmisi dari politik Politik ditransmisikan melalui berbagai chanel sosial: 1. keluarga 2. pegawai 3. institusi keagamaan 4. klub 5. partai politik 6. media massa 7. legislatur/badan2 legislatif

Bidang-bidang/area dari ilmu politik: Teori politik Hubungan internasional Perbandingan politik dan pemerintahan administrasi public

You might also like