You are on page 1of 12

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA (PERSEROAN) TBK.

DISUSUN OLEH : Kurnia Rimadhanti Ningtyas (11/321737/PTP/01127) Nuratri Widyaningrum (12/338793/PTP/01211) Muchamad Muchfirodin (12/340354/PTP/01226)

MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1.1 Latar belakang ........................................................................................................... 1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................................................... 1.3 Visi Perusahaan ......................................................................................................... 1.4 Misi Perusahaan ........................................................................................................ BAB 2. RASIO KEUANGAN ......................................................................................... 2.1 Current Ratio ............................................................................................................ 2.2 Cash Ratio ................................................................................................................. 2.3 Perputaran Piutang .................................................................................................... 2.4 Rasio Modal Terhadap Aktiva .................................................................................. 2.5 Rasio hutang jangka panjang dengan modal sendiri ................................................. BAB 3. ANALISIS KESEHATAN PERUSAHAAN .................................................... BAB 4. Kesimpulan ........................................................................................................ 1 1 1 2 2 3 3 3 4 5 5 7 10

ii

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan perlu adanya proses koreksi, peninjauan maupun control dengan tujuan perusahaan dapat melakukan koreksi terhadap kinerja dan meningkatkan kinerja perusahaan yang sudah memenuhi target dan memperbaiki kinerja perusahaan yang belum memenuhi target yang sudah ditetapkan. Hal ini memerlukan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kemampuan secara professional. Salah satu control yang digunakan sebagai indicator kinerja perusahaan salah satunya adalah ditunjukkan dengan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan dari proses akuntansi yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang dipublikasikan ke pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham masyarakat, pemerintah, pemilik modal, dan kreditur. Laporan keuangan ini berarti merupakan sebuah alat komunikasi yang menghubungkan pihak-pihak tersebut. Fungsi dari laporan keuangan ini awalnya adalah alat uji dari bagian pembukuan, akan tetapi fungsi ini bergeser sehingga dengan menggunakan laporan keuangan untuk menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Hasil analisis dari laporan keuangan dapat menunjukkan bagian perusahaan yang tidak sehat ataupun boros sumberdaya dan perlu adanya proses perbaikan dengan segera, sehingga dari laporan ini pihak manajemen bisa mengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi perusahaan. PT. Charoen Pokhpan Indonesia merupakan salah satu perusahaan swasta yang begerak dalam bidang pengolahan pangan. Berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan, melalui Kementerian BUMN telah menetapkan suatu peraturan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan BUMN yaitu Keputusan Menteri No 100/ MBU/ 2002. Kepmen ini wajib dilakukan untuk untuk semua persuahaan BUMN miliki pemerintah, tetapi untuk perusahaan swasta penilaian kinerja keuangan dengan Kepmen ini tidak wajib dan disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen. Akan tetapi akan dicoba untuk dilakukan analisis kinerja keuangan dengan dengan menggunakan Kepmen No 100/ MBU/ 2002.

1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah Singkat PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Perseroan) berkantor pusat di Jalan Ancol VIII No.1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara dengan kegiatan usaha meliputi produksi dan perdagangan pakan ternal, peralatan peternakan, pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan lain. 1

Perseroan didirikan di Indonesia dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited, berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam akta No. 6 tanggal 7 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Drs. Ngurah Rai, SH. Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan akta No. 5 tanggal 7 Mei 1973 yang dimuat dihadapan notaries yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh menteri Kehakiman RI dengan SK. No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2289 tanggal 26 Juni 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65 tanggal 14 Agustus 1973, Tambahan No. 573. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No, 43 tanggal 20 Desember 2010, sehubungan dengan penarikan kembali modal ditempatkan dan disetor penuh melalui pembelian kembali saham. Akta Tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam SK No. AHU-61146. AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010. (PT. CPI)

1.3 Visi Perusahaan Memberi pangan kepada dunia yang berkembang

1.4 Misi Perusahaan Memproduksi dan menjual pakan, anak ayam usia sehari dan makanan olehan yang memiliki kualitas tinggi dan berinovasi.

BAB 2. ANALISIS RASIO KEUANGAN 2.1 Current Ratio Current ratio merupakan suatu cara yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang lancar atau hutang jangka pendeknya. Current ratio dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Aktiva lancar menggambarkan alat bayar dan diasumsikan semua aktiva lancar benar-benar bisa digunakan untuk membayar. Sedangkan hutang lancar menggambarkan kewajiban yang harus dibayar dan diasumsikan kewajiban yang benarbenar harus dibayar. Current ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Pada tahun 2011 Current ratio PT. Chareon Pokphand Indonesia Tbk adalah:

Nilai current ratio tahun 2011 sebesar 3,33 ini berarti untuk setiap rupiah hutang perusahaan telah terpenuhi oleh aset sebesar 3,33 rupiah. Menunjukkan bahwa kewajiban lancar lebih kecil daripada aset lancar berarti kemampuan perusahaan cepat dalam melunasi kewajiban - kewajiban jangka pendeknya.

2.2 Cash Ratio Cash ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan menggunakan uang yang tersedia untuk membayar hutang perusahaan, dana yang tersedia baik yang terdapat dalam kas perusahaan maupun yang tersedia di bank. Artinya dalam hal ini perusahaan tidak perlu menunggu untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan dibank (yang dapat ditarik setiap saat). Cash ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Cash ratio PT. Chareon Pokphand Indonesia Tbk pada tahun 2011 adalah:

Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50 % maka keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan lain karena lebih tinggi 6%. Apabila kondisi rasio kas terlalu tinggi juga kurang baik karena ada dana yang menganggur atau yang tidak atau belum digunakan secara optimal.

2.3 Perputaran Piutang Piutang usaha adalah tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis yang hanya dilengkapi oleh surat jalan, faktor/tanda terima lainnya yang telah ditanda tangani oleh debitur sehingga pernyataan telah menerima barang ada didalam surat-surat tersebut. Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Makin tinggi rasio perputaran menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisis lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit. Perputaran piutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Perputaran piutang PT. Chareon Pokphand Indonesia Tbk pada tahun 2011 adalah:

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa perputaran piutang pada tahun 2011 sebesar 13,49 kali. Hal ini berarti dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi berlangsung selama 14 hari. semakin tinggi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan berarti semakin baik pengelolaan piutangnya. Tingkat perputaran piutang dapat dipertinggi dengan jalan memperketat kebijaksanaan penjualan kredit, misalnya dengan jalan

memperpendek jangka waktu pembayaran. Semakin besar hari rata-rata pengumpulan piutang suatu perusahaan semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang, dan apabila perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kemungkinan kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya piutang (allowance for bad debt) berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya yang terlalu besar.

2.4 Rasio modal dengan aktiva Rasio ini menunjukkan seberapa besar aktiva tetap tersebut dibiayai dari modal sendiri. Semakin besar modal sendiri (Owners equity ) lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena sudah sewajarnya kalau aktiva tetap dibiayai dari modal sendiri. Rumus rasio modal dengan aktiva adalah:

Rasio tahun 2011 adalah:

Nilai rasio modal dengan aktiva adalah sebesar 0,69 yang berarti perbandingan equity capital dengan total aset adalah 0,69:1, berarti setiap Rp. 1 modal tertanam dalam 0,69 aktiva.

2.5 Rasio hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Long Term Debt to Equito Ratio) Rasio ini merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. LTDtER dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai LTDtER PT. Chareon Pokphand Indonesia tahun 2011 adalah:

Rasio hutang jangka panjang tahun 2011 seberar 0,17 ini berarti perusahaan memiliki kemampuan 0,17 rupiah modal sendiri untuk menjamin hutang jangka panjangnya.

BAB 3. ANALISIS KESEHATAN PERUSAHAAN Analisis laporan keuangan dipergunakan sebagai alat untuk menentukan posisi keuangan suatu perusahaan atau dengan kata lain mengukur tingkat kesehatan perusahaan. Salah satu alat yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan adalah analisa rasio. Rasio-rasio yang diperoleh pada perhitungan rasio menunjukkan angka yang dapat memberikan gambaran tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan. Namun gambaran tersebut akan terlihat lebih jelas apabila dibandingkan dengan rasio perusahaan lain yang sejenis. Penilaian tingkat kesehatan perusahaan juga diatur oleh pemerintah melalui menteri negara yang menentukan standar tingkat kesehatan perusahaan yang diatur dalam SK menteri yang bersangkutan. Pada tahun 1989 pemerintah membuat standar untuk menilai kondisi keuangan perusahaan yang termasuk di dalamnya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Standar yang dibuat oleh pemerintah tersebut adalah SK Menteri Keuangan No. 740/KMK 00/1989. Kemudian terjadi beberapa perubahan setelahnya dalam standar penilaian kesehatan perusahaan hingga yang terakhir diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. 100 Tahun 2002. Analisis kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. 100 Tahun 2002 dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Aspek keuangan memiliki bobot terbesar dalam penilaian dengan 50 untuk perusahaan infra struktur dan 70 untuk perusahaan non infra struktur. Penilaian kedua ditinjau dari aspek administrasi dengan 35 untuk perusahaan infra struktur dan 15 untuk perusahaan non infra struktur. Sisa penilaian kesehatan perusahaan yaitu ditinjau dari aspek operasional yang memiliki bobot sebesar 15 untuk perusahaan infra struktur dan non infra struktur. Total bobot penilaian dari ketiga aspek yang telah disebutkan sebelumnya adalah 100. Ditinjau dari aspek keuangannya, penilaian dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap indikator aspek keuangan untuk kemudian dijumlahkan keseluruhannya. Indikator dan bobot aspek keuangan dapat dilihat pada tabel . Bobot penilaian dibedakan antara perusahaan BUMN infra struktur (infra) dengan perusahaan BUMN non infra struktur (non infra).

Tabel . Indikator dan bobot aspek keuangan Indikator Infra 15 10 3 4 4 4 4 6 Bobot Non Infra 20 15 5 5 5 5 5 10 50 70

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 2. Imbalan investasi (ROI) 3. Rasio kas 4. Rasio lancar 5. Collection periods 6. Perputaran persediaan 7. Perputaran total aset 8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Total Bobot Sumber : KepMen BUMN No.100/MBU 2002

Rumus dan perhitungan yang dilakukan : a. ROA = 26,26 %

b. ROE = 38,23 %

c. Cash Ratio

= 0,56 = 56 %

d. Current Ratio

= 3,33 = 333 %

e. Collection period

= 204.4 hari

f. Perputaran persediaan =

= 361.45 hari

g. Perputaran total aset =

= 2,03 = 203 %

h. Rasio modal dengan aktiva =

= 0,69 = 69 %

Tabel . Bobot Penilaian pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI) Rasio kas Rasio lancar Collection periods Perputaran persediaan Perputaran total aset Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Total Bobot Bobot Nilai Rasio Bobot Penilaian 38,23 % 20,0 26,26 % 15,0 56.00 % 5,0 333.00 % 5,0 204.4 hari 2.4 361.45 hari 0,6 203.00 % 5,0 69.00 % 8,0 61,0

Penilaian kesehatan perusahaan ditinjau dari aspek keuangannya berdasarkan KepMen BUMN No.100/MBU 2002 pada PT. Charoen Pokphand Indonesia (non infra) dapat dilihat pada tabel . Aspek keuangan memiliki bobot sebesar 70 dari total keseluruhan nilai 100. Bobot nilai dari PT. Charoen Pokphand Indonesia setelah dilakukan perhitungan rasio adalah 61,0. Penilaian hanya dilakukan ditinjau dari aspek keuangan dikarenakan adanya beberapa unsur dan komponen penilaian yang tidak diketahui datanya. Nilai tingkat kesehatan keuangan PT. Charoen Pokphand Indonesia ditinjau dari aspek keuangan berdasarkan KepMen BUMN No.100/MBU 2002 adalah 61,0, dimana bobot maksimal dari nilai aspek keuangannya adalah 70. Walaupun tidak dilakukan penilaian dari aspek administrasi dan aspek operasionalnya, namun aspek keuangan memiliki bobot terbesar dibadingkan kedua aspek lainnya sehingga aspek keuangan menjadi aspek yang paling menentukan dalam analisis kesehatan perusahaan. Penilaian yang ditinjau dari aspek keuangan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia berada pada angka 61,0 dari total bobot 70.

BAB 4. KESIMPULAN 1. Laporan keuangan berfungsi untuk menilai posisi (tingkat kesehatan) perusahaan dan sebagai dasar bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan. 2. Analisis laporan keuangan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengenai penilaian kesehatan perusahaan berdasarkan KepMen BUMN No.100/MBU 2002, dari aspek financial menunjukkan score financial sebesar 61.0 dari 70.

Referensi : Laporan tahunan tahun 2011 PT. Charoen Pokphand Indonesia (Perseroan) Tbk.

Keputusan Menteri No. 100/MBU 2002

10

You might also like