You are on page 1of 1

Memelihara Jangkrik Jangkrik adalah hewan yang sudah akrab dengan manusia.

Oleh manusia jangkrik bisa menjadi hobi dengan mendengarkan suaranya, diadu dan sebagainya. Jangkrik juga bisa mendatangkan rejeki bagi yang bisa mengolahnya. Dewasa ini di kalangan penghobi burung jangkrik adalah kebutuhan pokok yang susah ditinggalkan. Siapa yang mempunyai burung, terutama ocehan carnivora adalah kebutuhan sehari-hari yang tidak boleh ditinggalkan. Bila menginginkan burungnya bisa berbunyi setiap saat adalah jangkrik asupan keseharian dari jagoan-jagoan kita yang merdu. Pangsa pasar dewasa ini naik dan turun seiring dengan penghobi ocehan nabati yang semakin banyak dalam burung-burung yang bersuara merdu carnivora lainnya. Berikut adalah cara mengembangbiakan jangkrik secara benar, semoga apa yang saya paparkan adalah bentuk sumbangsih untuk bisa ditularkan kepada semua orang. Tujuan pemeliharaan jangkrik : 1. Menambah income keluarga 2. Berfikir tentang keagungan Tuhan LANGKAH PEMGEMBANGBIAKAN 1. Pemilihan Bibit Seperti pemeliharaan hewan lainnya, pemilihan indukan jangkrik adalah modal pokok supaya usaha kita terus lancar dan berkembang dengan baik. Cara pemilihan indukan yang bagus yaitu : - Organ tubuh utuh (tidak cacat), kaki dan sungut utuh - Leher dan kepalanya sama besarnya - Keturunan yang pertama (F1), F2 dan F3 jangkrik alam 2. Persiapan kandang a. Ukuran kandang Kandang pengembangbiakkan standart berukuran panjang 1 m, lebar 40-50 cm, tinggi 30-40 cm bisa menampung jangkrik 4000 ekor. Bahan baku kandang bisa berupa papan kayu disusun sesuai ukuran usahakan di pasah halus supaya nyaman buat jangkrik. Jangan sampai ada lubang disekitar kotaknya. Bagian bawah kotak dikasih kaleng, paku terbalik atau bahan apapun yang bisa menampung oli/minyak atau bahan apapun yang bisa menetralisir semut, kecoak, cicak dan pengerat pemangsa jangkrik. Supaya jangkrik tidak keluar pasangkan lakban disepanjang kotak bagian atas dalam mengelilingi kotak. Dikasih penutup atapnya dengan catatan sirkulasi udara yang masuk terjaga. b. Media penetasan telur

You might also like