You are on page 1of 5

PEMBAHASAN Konsep kerja Desa Siaga diawali dengan musyawarah yang dihadiri oleh aparat desa, sesepuh, para

pemuda karang taruna dan dinas kesehatan. Musyawarah ini bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari dibemtuknya desa siaga tuiberkulosis. Desa siaga tuberculosis ini melibatkan karang taruna sebagai wadah pergerakan para penuda di tia desa. Pelatihan Kesehatan Pelatihan ini diberikan oleh dinas kesehatan terkait meliputi puskesmas dan RSUD terdekat. Pelatihan diberikan kepada seluruh kader karang taruna meliputi edukasi penyakit Tuberkulosis, pengambilan sample dahak SPS (Sewaktu, Pagi Sewaktu). pencegahan dan pendampingan pengawas minum obat (PMO). Alur Kerja Desa Siaga Karang Taruna Ketika penderita mulai merasakan gejala tuberculosis meliputi.., penderita segera datang ke pos kesehatan desa, karang taruna dibantu tenaga kesehatan puskesmas melakukan pemeriksaan dahak (SPS) jika terbukti susfect tim desa siaga tuberculosis segera mengaktifkan tiga tim yang sebelumnya sudah dibentuk. 1. Tim I PMO Ketidak patuhan pasien meminum obat menjadi salah satu penyebab terbesar kegagalan terapi tuberculosis, hal tersebut dikarenakan kebosanan pasien atas lamanya terapi obat tuberculosis. Pengawas minum obat (PMO) menjadii bagian yang tidak bisa terpisahkan dari terapi TB. PMO bertugas Tim karang taruna menunjuk salah satu keluarga untuk dijadikan pengawas minum obat bagi penderita tuberculosis. Secara berkala petugas tim PMO karang taruna akan mengecek anggota keluarga yang menjadi PMO penderita TB. Diharapkan dengan adanya pengecekan dan kedisiplinan penderita dan petugas PMO maka terapi TB akan berhasil 2. Tim II Promosi dan Edukasi Promosi dan edukasi terkait tuberculosis mutlak harus diberikan kepada keluarga dan masyarakat disekitar penderita. Adanya anggapan penderita TB harus dijauhi dan dikucilkan adalah sesuatu yang harus diluruskan. Promosi edukasi TB ditujukan agar masyarakat memilki kepekaan terhadap kebersihan lingkungan dan memilki kehati-hatian agar tidak tertulat TB. Edukasi ini menekankan bahwa kebersihan lingkungan dan

sanitasi adalah hal utama yang harus perhatikan. Penderita TB bukan sesuatu hal yang menakutkan dan memalukan. Penderita TB bisa sembuh dengan cara terapi TB yang patuh. Point lain yang menjadi bahasan dalam promosi kesehatn dan edukasi ini adalah memahamkan pentingnya usaha gotong royong menolong penderita TB. Salah satunya adalah dengan membentuk kas desa siaga. Kas ini ditujukan sebagai kepedulian bersama bagi siapa saja warganya yang menderita TB. Disamping hal tersebut iuran kas desa siaga TB bisa digunakan untuk keperluan kesehatan lingkungan masyarakat desa, seperti jamban, sanitasi dll. Besarnya iuran disepakati bersama dan tidak menjadi beban bagi tiap keluarga, misalnya satu cangkir beras setiap empat hari sekali dsb. 3. Tim III Pencegahan Tim bergerak secara cepat untuk mencegah meluasnya penuran TB. Secara gotong royong tim III membuat denah penduduk secara permanen dan dipasang di depan pos ronda warga desa. Papan tersebut berpungsi sebagai penanda bahwa terdapat warga yang sedang sakit. Dengan penanda tersebut setiap warga disekitar rumah sudah siap siaga jika warga yang sakit membutuhkan bantuan. Tim ini juga bergerak mengkordinir warga untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar.

a. Peran Desa siaga TB melalui pemuda karang taruna mengurangi kejadian TB Memutus rantai penularan Mengenali gejala dan lakukan tindakan cepat jika suspek TB Pelatihan DOTS atau PMO Jangan mengisolasi penderita TB Mengadakan penyuluhan dan pelatihan

Upaya preventif lebih ditekankan dari pada kuratif Pola hidup sehat

Banyak orang beranggapan bahwa penyakit TB adalah penyakit yang memalukan dan sangat menular, sehingga karena keterbatasan informasi banyak penderita TB yang diberlakukan tidak lazim seperti dikurung di tepat tertutup tidak diperbolehkan keluar rumah dll. Faktanya kondisi tersebut akan memperparah penderita dan memperbesar kemungkinan penularan bakteri M. Tuberkulosis kepada orang disekitarnya. Kondisi ruang tertutup, sirkulasi udara yang kecil serta sulitnya cahaya matahari masuk kedalam rumah membuat bakerti M. Bacterium Tuberkulosa semakin mudah berkembangbiak, karena M. Tuberkulosis tidak akan hidup lama jika berada dalam lingkungan yang bersanitasi baik dan terpapar matahari. Salah satu strategi Salah satu komponen dari program strategi DOTS (Directly

Desa Siaga TB merupakan salah satu uapaya dalam mereduksi anga kejadian TB sekaligus mempercepat kesembuhan penderita TB di desa yang sudah terjangkit penyakit TB. Dalam pelaksanaanya Desa Siaga TB mendayagunakan dan memfasilitas pemuda karang taruna desa sebagai barisan terdepan agent of change agen perubahan masyarakat. Peran pemuda karang taruna dalam penangan kasus tuberculosis dapat dilihat dari bagan dibawah ini.
Musyawarah Desa Aparat Desa Sesepuh Desa Karang Taruna Dinas Kesehatan Desa Siaga Tuberkulosis Dinas Kesehatan Pelatihan

Tim Karang Taruna Desa Siaga TB

Dokter/Petugas Kesehatan Pendrita Merasakan gejala Datang ke Pos Kesehatan Tim Desa Siaga TB Karang taruna Pengambilan Dahak SPS SUSFECT TB

Tim I PMO
Pendampingan PMO keluarga Kontrol/Check up

Tim II Promosi dan Edukasi


Edukasi kepada warga Edukasi kepada Keluarga
Kas Desa Siaga

Tim III pecegahan


Papan Denah Sehat
Kerja Bakti Lingkungan Sehat

Latar belakang dari pembentukan Desa Siaga TB adalah, cepatnya penularan TB disebuah daerah yang baru saja terjangkit penyakit TB. Pengetahuan dan informasi penyakit yang sangat minim bagi warga serta besarnya angka kegagalan terapi penyakit TB menjadi point tambahan kenapa program Desa Siaga TB ini penting untuk dijalankan. Pembentukan Desa siaga TB diawali dengan adanya inisiasi dari dinas kesehatan terkait bersama aparat desa dan tokoh masyarakat. Jalur musyawarah dipilih karena musyawarah merupakan bagian dari adat dan budaya masyarakat Indonesia teruatam di desa. Setelah

menyepakati terbentuknya Desa Siaga Tuberkulosis, dinas kesehatan akan melakukan penyuluhan terkait penyakit tuberculosis. Penyuluhan yang diberikan meliputi penyebab, cara penularan, terapi dan pencegahan. Akhir dari program penyuluhan adalah dibentuknya satu tim Desa Siaga TB Karantaruna, yakni sebuah tim yang secara khusus mengkordinir dan mencegah meluasnya infesksi TB di masyarakat. Tim ini secara garis besar terdiri dari tiga tim uatam yakni, 1. Tim I PMO Sejak tahun 1995 sampai sekarang, WHO merekomendasikan strategi DOTS ( Directly Observed Treatment Shorth Course) sebagai terapi utama untuk penyakit TB. Strategi DOTS merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektive.

You might also like