Professional Documents
Culture Documents
html
1.2 Tujuan Untuk mengetahui metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim Untuk mengetahui keuntungan metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim
Untuk mengetahui kerugian metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim Untuk mengatahui penggunaan dari metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian metode adsorption to a solid Adsorpsi fisik dari suatu enzim ke dalam suatu padatan merupakan teknik atau cara yang paling sederhana dalam preparasi immobilisasi enzim. Metode ini bekerja berdasarkan pada interaksi fisik nonspesifik antara enzim dengan permukaan dari matriks, yang dapat dilakukan dengan pencampuran suatu larutan enzim dengan konsentrasi tertentu dengan suatu padatan dengan daya penggerak adalah sifat hydrophobic dan jembatan garam.
2.2 Keuntungan dari penggunaan metode adsorption to a solid untuk immobilisasi enzim Keuntungan utama dari metode adsorpsi ini serupa dengan metode insolubilisasi enzim, dimana tidak ada reagen yang digunakan dan memiliki tahapan aktivasi yang sangat sederhana. Metode ini sangat baik digunakan karena tidak mempengaruhi aktivitas enzim. Adsorpsi dan desorpsi tergantung dari pertukaran ion (ion exchange). Untuk itu, diperlukan penggunaan pendukung yang dilapisi dengan polimer kationik sebagai alas dan mengoptimalkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
immobilisasi. Adsorpsi dilakukan pada kondisi-kondisi, yaitu : pH rendah dan kekuatan bersifat ion tinggi. Selain itu, metode ini memerlukan biaya yang murah, karena padatan penyerapnya tidak terlalu mahal, dan hasil dari metode ini sangat mudah untuk dibawa, dan enzim pun menjadi lebih terjaga karena tidak bersifat destruktif. Dalam metode ini juga hanya terjadi ikatan hidrogen, hubungan ikatan garam dan beberapa ikatan Van der Wall's. Metode ini juga memberikan hasil yang paling serupa dengan keadaan biologis yang sesungguhnya. Preparasi dalam metode adsorpsi untuk immobilisasi enzim lebih sederhana dibandingkan dengan metode lainnya dalam immobilisasi enzim. Kekuatan
ikatan ikatan kimia yang terbentuk bervariasi ada yang lemah dan ada yang kuat sehingga mempermudahkan dalam preparasi metode ini.
2.3 Kelemahan dari metode adsorption to a solid Secara umum, metoda ini menjadi yang paling lambat dari metode lainnya. Sebab adsorpsi bukanlah suatu reaksi kimia, lokasi aktif dari enzim dihentikan dengan dihalangi oleh matriks yang sangat mengurangi aktivitas dari enzim. Kerusakan pada enzim juga dapat terjadi karena adanya beberapa jenis ikatan lemah yang ada di dalam sistem ini. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan suhu, perubahan pH, kekuatan ionik, ataupun karena adanya substrat. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada immobilisasi enzim tersebut, atau apabila substansi penyerap merupakan substrat bagi enzim, maka jangka waktu immobilisasi enzim ini akan menjadi menurun, bergantung pada mobilitas permukaan dari enzim dan substrat. Metode adsorpsi ini sangat diperlukan untuk memfasilitasi reaksi kovalen. Kestabilan enzim yang diadsorpsi ke dalam suatu matriks diketahui terjadi karena adanya ikatan silang (cross-linking) dari protein yang mengikuti adsorpsi fisiknya (Goel, 1994).
Ada
Fixation
Cationic
AmberliteXAD761 Adsorption
Adsorption Glucose isomerase, Lipase. Adsorption Trypsin, Aspartase, Aminocylase, RNase, Lactase. Adsorption D- amino acid oxidase
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan Metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim adalah Adsorpsi fisik dari suatu enzim ke dalam suatu padatan. Keuntungan metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim adalah preparasi sederhana, biaya murah, tidak mempengaruhi aktivitas enzim yang terikat dan aplikasinya luas. Kerugian metode adsorption to a solid pada immobilisasi enzim adalah terjadinya kebocoran enzim dan tidak ada proteksi terhadap mikroba Metode adsorption to a solid digunakan dalam immobilisasi enzimLysozyme (recovery), Cytochrome C, Acylase, Thermolysin, Penicillin acylase, -amylase, -Galactosidase, Lactase, Papain, Chymotrypsin, Glucoseoxidase, Lipase, Glucose isomerase, Trypsin, Aspartase, Aminocylase, D- amino acid oxidase, dan RNase.