You are on page 1of 10

PT XYZ SUPER

PERJANJIAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL Perjanjian pekerjaan pembangunan rumah tinggal (untuk selanjutnya disebut perjanjian) ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta, pada hari Rabu 1 Maret 2012 oleh dan antara :

I.

PT. XYZ SUPER berkedudukan, di Kota Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Muhammad Bakrie selaku Direktur, oleh karenanya mewakili Direksi dari dan sebagai demikian bertindak untuk dan atas nama PT. XYZ SUPER yang selanjutnya akan disebut sebagai Pihak Pertama;

II.

PT. BINTANG SEJAHTERA berkedudukan, di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Yega Trispantia selaku Project manager oleh karenanya mewakili Direksi dari dan sebagai demikian bertindak untuk dan atas nama PT. BINTANG SEJAHTERA yang selanjutnya akan disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua terlebih dahulu menerangkan hal-hal berikut: Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan real estate (pengembang), pemilik dan yang mengembangkan kawasan Perumahan Pondok Jati di kelurahan Jelambar baru. Bahwa Pihak Kedua adalah kontraktor yang bergerak dalam bidang pembangunan pekerjaanpekerjaan sipil. Bahwa sebelum perjanjian ini dibuat, Pihak Pertama telah menunjukkan dan memberikan spesifikasi teknik dan spesifikasi umum, gambar kerja, site plan yang menunjukkan lokasi pekerjaan serta bill of quantity kepada pihak kedua; Bahwa pihak pertama telah mengadakan penjelasan tender kepada Pihak Kedua; Bahwa setelah pihak Kedua menerima dan mempelajari Spesifikasi teknis dan spesifikasi umum, Gambar kerja, site plan serta bill of quantity dari pihak pertama, kemudian pihak kedua mengajukan penawaran tanggal 1 February 2012 kepada pihak pertama; Bahwa setelah pihak kedua mengajukan penawaran kepada pihak pertama, maka pihak pertama dan pihak kedua mengadakan proses negosiasi dan klarifikasi yang diadakan pada tanggal 29 February 2012. Bahwa pihak kedua mengajukan revisi penawaran penawaran tanggal 1 Maret 2012 sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam perjanjian ini.

Berdasarkan hal - hal tersebut diatas, pihak pertama dan pihak kedua sepakat untuk mengadakan perjanjian pemborongan pekerjaan ddengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut.

PT XYZ SUPER
PASAL 1 POKOK PERJANJIAN

Pihak pertama dengan ini member pekerjaan kepada pihak kedua, dan pihak kedua dengan ini menerima pekerjaan dari pihak pertama yaitu pekerjaan pembangunan rumah di Blok U no 28, selanjutnya disebut pekerjaan.

PASAL 2 LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 1 perjanjian ini berlokasi di Pondok riverside, perumahan Pondok jati di kelurahan jelambar baru, kecamatan grogol petamburan, kota Jakarta. Sebagaimana tersebut dalam site plan yang dilampirkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut lokasi pekerjaan

PASAL 3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan yang wajib dilaksanakan oleh pihak kedua harus sesuai dengan gambar detail, uraian dan spesifikasi teknis sebagaimana yang dilampirkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 4 UANG JAMINAN

1. Pihak Pertama wajib memberikan jaminan berupa uang muka sebesar 30% dari nilai kontrak, kepada Pihak Kedua yang digunakan untuk memperlancar pembiayaan proyek. 2. Jaminan uang muka harus sepenuhnya digunakan untuk pelaksanaan pembangunan proyek. 3. Pihak Kedua wajib mengembalikan jaminan sebelum pekerjaan selesai, sesuai dengan kontrak yang telah ditanda tangani. 4. Apabila saat jatuh tempo pembayaran jaminan uang muka, Pihak Kedua belum dapat melunasi maka Jaminan Pembayaran Uang Muka dapat diperpanjang sesuai kesepakatan Pihak Pertama dan Pihak Kedua. PASAL 5

PT XYZ SUPER
BIAYA ASURANSI

Asuransi kecelakaan dan kematian 1. Pihak kedua harus mengansuransikan untuk personil dan pemberi tugas atau wakilnya. 2. Pengansuransian ini harus pada suatu perusahaan asuransi yang dikenal baik oleh pemberi tugas dengan nilai asuransi yang ditentukan. 3. Polis asuransi harus atas nama pemberi tugas dan diserahkan untuk disetujui dalam jangka waktu 15 hari sejak penandatanganan kontrak, dan kuitansi pembayaran atau premi asuransi secara berturut-turut harus segera diserahkan kepada pemberi tugas. Jika dalam waktu 30 hari dari penandatanganan kontrak, polis itu juga belum ada penyelesaian, maka pemberi tugas akan mengansuransi sendiri dan memotong semua biaya pembiayaan dari harga kontrak. Demikian pula apabila Pihak kedua lalai dalam membayar uang premi, maka akan dibayar oleh pemberi tugas atas tanggug jawab biaya kontraktor. 4. Personil yang diasuransikan 2 (dua) orang dari pihak pemberi tugas atau wakil-wakilnya dan 2 (dua) orang dari konsultan MK. Asuransi tenaga kerja Kontraktor harus mengansuransikan semua tenaga kerja yang dipekerjakan dalan proyek ini dan harus dilakukan berdasarkan Peraturan Pemertintah Nomor: KEP-166/MEN?1977, tanggal 26 Desember 1977.
PASAL 6 BIAYA PEKERJAAN Total biaya yang harus dibayarkan tunai oleh Pihak pertama kepada Pihak kedua adalah sebesar Rp (terbilang : ................................................................................. Rupiah) dengan perincian sebagai berikut : I. Biaya Desain II. Biaya Produksi III. Pajak Total Nilai Proyek Rp Rp Rp Rp

1. Pihak pertama memberi imbalan kepada pihak kedua atas pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada pasal I sejumlah Rp (terbilang : ............................... Rupiah).

PT XYZ SUPER
2. Pembayaran tahap peratama sejumlah Rp (terbilang : .............................. Rupiah) dibayaran tunai oleh pihak pertama kepada pihak kedua pada saat surat perjanjian ini ditandatangani. Jumlah ini adalah pembayaran sebesar 50% dari nilai kontrak. 3. Pembayaran tahap kedua sejumlah Rp (terbilang : ............................... Rupiah)

dibayarkan tunai oleh pihak pertama kepada pihak kedua paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum waktu pertunjukan, yaitu pada tanggal .......... bulan, ........, tahun....... Jumalah ini adalah sebesar 50% dari sisa kontrak. 4. Pembayaran dapat di transfer melalui rekening : Nama Rekening No Bank : : :

PASAL 7 WAKTU PEKERJAAN Pihak pertama dan pihak kedua setuju dan sepakat bahwa tata cara pembayaran nilai pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut :

No 1 2 3 4 5

Termin I II III IV V

% dari nilai SPK 19.5% 19.5% 19.5% 19.5% 19.5%

Syarat untuk pembayaran Progress Pekerjaan 20 % Progress Pekerjaan 40 % Progress Pekerjaan 60 % Progress Pekerjaan 80 % Progress Pekerjaan 100 % (BAST ke I)

Jumlah

VI

2.5%

Retensi

selama

3(tiga

bulan

dibuktikan dengan B.A.S.T ke II TOTAL

Pembayaran setiap termin akan dilaksanakan oleh pihak pertama kepada pihak kedua dalam jangka waktu selama 21 hari terhitung sejak tanggal invoice diterima dengan baik dan benar oleh pihak pertama.

Pembayaran setiap termin yang dilaksanakan oleh pihak pertama kepada pihak kedua setelah dipotong retensi sebesar 5%.

PT XYZ SUPER
PASAL 8 PERUBAHAN PEKERJAAN

Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan konstruksi terdapat perubahan perubahan terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan material bangunan, diluar dari perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak, maka Pihak Kedua wajib membayar setiap perubahan pembongkaran dan pemasangan kembali yakni sebesar Rp. 400.000/M2. ( Empat Ratus Ribu Rupiah permeter persegi )

PASAL 9 DENDA KETERLAMBATAN WAKTU KERJA

Jangka waktu pengerjaan adalah [..... ] bulan, terhitung setelah kontrak ini ditandatangani oleh kedua belah pihak. Apabila terjadi keterlambatan pengerjaan pembangunan dari waktu yang telah ditentukan, maka Pihak Pertama wajib membayar denda kepada Pihak Kedua sebesar [Rp. ...../hari. (Terbilang )].

PASAL 10 KEAMANAN PROYEK

1. Segala resiko kebakaran dan lain-lain termasuk pencurian di tempat pelaksanaan pekerjaan, termasuk namun tidak terbatas pada segala bahan-bahan, alat-alat di dalam gudang menjadi tanggung jawab pihak kedua sepenuhnya. 2. Pihak kedua harus menempatkan seorang atau lebih penjaga di tempat pekerjaan selama pekerjaan berlangsung, sedang pihak pertama akan ikut membantu keamanan disekitar lokasi pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 11 LAPORAN KEGIATAN PROYEK

1. Pihak kedua wajib membuat laporan harian dalam buku harian sebanyak 2 ( dua ) rangkap dan merupakan lembaran lepas. 2. Dalam laporan harian dicatat bahan yang didatangkan, jumlah tenaga kerja, kedaaan cuaca, pekerjaan tambah atau kurang dll. 3. Construction supervisor akan menuliskan laporan harian, dan mencatat segala perintah pelaksanaan

PT XYZ SUPER
4. Tugas dan perintah lisan dari construction supervisor, baru berlaku dan mengikat bagi pihak kedua apabila dicatat dalam laporan harian dan disetujui oleh construction management.

PASAL 12 RAPAT KOORDINASI LAPANGAN

Rapat lapangan akan diadakan secara berkala untuk maksud koordinasi, monitoring serta mengevaluasi program pelaksanaan pekerjaan. kontraktor diharuskan menghadirkan semua sub kontraktornya serta menyelanggarakan, fasilitas yang diperlukan. notulen rapat akan dibuat oleh konsultan MK dan akan dibagikan kepada semua yang berkepentingan.

PASAL 13 PEMERIKSAAN 1. Pihak Pertama berhak untuk memeriksa hasil pekerjaan yang sedang atau telah dikerjakan oleh Pihak Kedua, untuk dicocokan dengan rencana pekerjaan. 2. Pihak Kedua harus memfasilitasi segala keperluan yang berkaitan dengan pemeriksaan. 3. Apabila saat pemeriksaan ditemukan hal yang tidak sesuai dengan recana pekerjaan, maka Pihak Pertama berhak untuk menunda pembayaran sampai dilakukan perbaikan oleh Pihak Kedua.

PASAL 14 PENGALIHAN PEKERJAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan pemborongan, tidak boleh dialihkan atau dipindah tangankan atau diborongkan lagi kepada Pihak Ketiga manapun juga dan dengan alasan apapun juga. 2. Apabila Pihak Kedua melanggar kesepakatan sesuai pasal 14 ayat 1 tersebut di atas, maka Pihak Pertama berhak membatalkan perjanjian ini tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua. 3. Semua kerugian yang timbul akibat pembatalan perjanjian tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

PASAL 15 PEKERJAAN TAMBAH KURANG

PT XYZ SUPER
1. Apabila pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya pekerjaan tambah tau kurang, maka pihak kedua harus melaksanakannya berdasarkan surat perintah perubahan (SPP) yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak pertama. 2. Apabila pihak kedua melaksanakan pekerjaan tanpa surat perintah perubahan yang ditandatangani oleh pihak pertama, maka apapun yang dilaksanakan oleh pihak kedua bukan merupakan tanggung jawab pihak pertama.

PASAL 16 TATA CARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

1.

Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus dalam Kontrak, Pihak kedua

perseratus) sesuai dengan

ketentuan yang

tertuang

mengajukan permintaan secara tertulis

kepada Pihak pertama

untuk penyerahan pekerjaan. 2. Pihak pertama melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. 3. Apabila terdapat kekurangan dalam hasil pekerjaaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pihak pertama meminta pihak kedua untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam Kontrak. 4. Pihak pertama menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak. 5. Masa pemeliharaan a. Masa pemeliharaan yang telah disepakati oleh pihak pertama dan pihak kedua adalah selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal berita acara sertah terima I (Pertama). b. Setelah masa pemeliharaan berakhir, pihak kedua harus melaksanakan serah terima kepada pihak pertama dan dibuatkan berita acara serah terima II (kedua). c. Sebelum pihak pertama dan pihak kedua melaksanakan serah terima pekerjaan sebagaimana tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini, kedua belah pihak harus melakukan opname bersama atas pekerjaan yang dilakukan pihak kedua. 6. Setelah masa pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berakhir, pembayaran Jaminan Pemeliharaan/uang retensi kepada Pihak kedua.

PASAL 17 PEMUTUSAN KONTRAK 1. PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila: a. Kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;

PT XYZ SUPER
Berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan; Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau d. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang. 2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan; b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan; c. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan; dan d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

PASAL 18 FORCE MAJEURE

1. Yang di maksud dengan force majeure (keadaan memaksa) adalah peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan para pihak yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini, akan tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, angin topan, tanah longsor, sambaran petir, epidemic, kebakaran, banjir, dan bencana alam lainnnya, eksplosi, pemogokan umum, huru-hara, perang, terorisme, sabotase, embargo, kekacauan social, perubahan peraturan perundang-undangan, tindakan dan/ atau kebijakan pemerintah yang mempengaruhi secara langsung terhadap pelaksanaan perjanjian ini yang mengakibatkan Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya.

PT XYZ SUPER
2. Terjadinya force majeure secara otomatis menyebabkan Perjanjian ini berakhir sejak tanggal terjadinya, tanpa adanya keharusan bagi Pihak Pertama maupun Pihak Kedua untuk melaksanakan kewajibannya dalam bentuk apapun juga.

3. Dalam hal terjadinya force majeure tersebut seperti dimaksud dalam ayat 1 dan 2 Pasal ini, maka Pihak Pertama maupun Pihak Kedua yang mengalami force majeure tersebut wajib memberitahukan kepada pihak lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari setelah kejadian tersebut. Apabila pihak yang mengalami force majeure tersebut tidak memberitahukan kepada pihak yang lainnya dalam waktu telah ditetapkan, maka force majeure tersebut di anggap tidak terjadi.

PASAL 19 PERSELISIHAN

1. Perselisihan yang timbul akibat pelaksanaan perjanjian ini dan/atau perbedaan pendapat diantara pihak pertama dan pihak kedua, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila tidak tercapai kata sepakat, maka pihak pertama dan pihak kedua setuju memilih domisili hokum yang tetap dan umum di kantor pengadilan negeri Jakarta.

PASAL 20 LAIN-LAIN

1. Lampiran lampiran mengenai perjanjian yang disepakati dan ditandatangin oleh kedua belah pihak merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini. 2. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini, akan diatur dalam Addendum yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini 3. Pihak pertama dan pihak kedua sepakat bahwa untuk pengakhiran perjanjian ini kedua belah pihak mengesampingkan pasal 1266 kitab undang-undang hukum perdata.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tercantum pada bagian awal perjanjian, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, masing- masing mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi para pihak.

PT XYZ SUPER
Pihak pertama PT XYZ SUPER Pihak Kedua PT.BINTANG SEJAHTERA

Muhammad Bakrie Direktur

Yega Trispantia Project manager

You might also like