You are on page 1of 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A 1 2

Tujuan Operasional Penelitian


Membuat desain alat pengukur percepatan gravitasi.

Pembuatan rancang bangun alat pengukur percepatan gravitasi sebagai alat peraga di sekolah dan melakukan uji coba alat oleh ahli media dan ahli materi.

3 4

Menghasilkan sebuah produk alat peraga percobaan fisika untuk mengukur percepatan gravitasi Membuktikan nilai g = 9,8 m/s2. Membuktikan penggunaan alat yang lebih sederhana

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : 1. Laboratorium fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversias Negeri Jakarta

SMA N 72 Jakarta Utara kelas x

Waktu : Desember Januari

Metode Penelitian
adalah metode penelitian

Metode penelitian yang akan dilaksanakan pengembangan (Development Research) .

Berikut ini langkah langkah metode penelitian secara umum:

1 2 3

Perancangan alat Pembuatan alat Merevisi hasil uji coba

2 4 5 6 7
Uji coba lapangan akhir Penyempurnaan produk hasil uji lapangan Uji pelaksanaan lapangan Penyempurnaan produk akhir .

Penelitian pengembangan adalah proses atau langkah langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Peggunaan metode ini adalah untuk membuat rancang bangun alat pemgukur percepatan gravitasi dengan menggunakan konsep gerak jatuh bebas sebagai alat peraga yang diorentasikan dalam pembelajaran fisika di SMA. Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk. Deskripsi dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut : 1) Model pengembangan Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik. 2) Prosedur penelitian pengembangan Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan komponen rancangan produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem. Sebagai contoh Prosedur pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall (1983) mengembangkan pembelajaran mini (mini course) melalui 10 langkah:

Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan.

3 b c d
Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau expert judgement Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah menggunakan 6-10 subyek ahli. Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saransaran dari hasil uji lapangan awal. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30-80 subyek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama. Melakukan uji lapangan operasional, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas.

e f g h i j

3). Uji Coba Model atau Produk Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauhn mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.

Instrument Penelitian
Instrumen pada penelitian ini dibuat dalam bentuk validitas kualitas konten (isi), intruksional, teknis, serta validitas pengembangan pemahaman konsep fisika. Menurut skale likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dengan hal tersebut dapat disusun item item instrumen yang dapat berupa pertannyaan (sugiyono 2010 :90) Rating yang dipergunakan adalah: Tabel skor instrumen penelitian

4
Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah Sangat rendah 5 4 3 2 1

Batas penilaian ketetapan dan kesesuaian alat peraga untuk dijadikan sebagai media pembelajaran didasarkan pada criteria interpretasi skor untuk skala likert (Ridwan, 2005:87) yaitu: 0 - 20 % 21 40 % 41 60 % 61 80 % 81 100 % = sangat kurang baik = kurang = cukup = baik = sangat baik

Desain Penelitaian

Start

Analisis kebutuhan

Desain alat

Pembuatan alat

Uji coba alat

Validasi alat oleh ahli media dan ahli materi

Tidak

Ya

Uji coba lapangan

Produk akhir

Gambar 1. Alur Peneliian Pengembangan Alat Perega

F
peraga

Langkah Langkah Perencanaan pengembangan alat

Studi Kasus

7 b
Analisis Kebutuhan: Untuk melakukan analisis kebutuhan ada beberapa kriteria, yaitu 1) Apakah produk yang dibuat merupakan hal yang penting bagi pendidikan? 2) Apakah produknya mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan? 3) Apakah peneliti memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut ada? 4) Apakah waktu untuk membuat produk tersebut cukup? Studi Literatur: Studi literatur dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dihasilkan. Studi literatur ini dikerjakan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pembuatan produk yang direncanakan. Riset Skala Kecil: Peneliti sering mempunyai pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan mengacu pada penelitian sementara. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan riset skala kecil untuk mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan.

Tahap perancangan alat peraga


Dalam perancangan alat peraga untuk menentukan percepatan gravitasi, terlebih dahulu dilakukan membuat bagan percobaan. Sebagai langkah awal membuat rangkaian seven segment sebagai penghitung waktu. langkah selanjutnya adalah menyediakan alat dan bahan untuk pembuatan alat peraga. Alat dan bahan yang diperlukan:

a b c d e f g

Statif penyangga pipa Kelereng Paku kecil 1 set rangkaian seven segment sebagai penghitung waktu 2 buah saklar, sklar on dan of Sumber arus AC Mistar

2 Sensor sebagai saklar on

Penghitung waktu 00:00


Sumber Arus AC

9 Saklar off

11

Gambar 2. Desain Alat Peraga KETERANGAN GAMBAR

1 2 3 4 5 6 7 8

Kelereng sensor sebagai saklar on Satu set alat pengukur waktu Tiang penyangga Pipa paralon Paku Jepitan Lem

10 9 10 11 12 3
Saklar off manual Sumber arus AC Baut Skala meteran.

Tahap validasi oleh Dosen ahli


Secara umum dalam penelitian pengembangan alat peraga akan dilakukan tes validasi yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat peraga yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika. Tes validasi dilakukan setelah perancangan dan pembuatan alat peraga. Perancangan dan pembuatan alat peraga tersebut ditinjau kembali melalui validasi ahli dan dapat memberikan masukan agar perancangan alat dapat direvisi sehingga dapat diketahui perkembangan pembuatan alat peraga.

Tahap implementasi
Alat peraga yang telah diuji coba oleh dosen ahli selanjutnya akan dilakukan uji coba di lapangan yaitu kepada siswa kelas XI SMA. Dalam pengujian di lapangan hanya diperlukan satu kelas siswa yang mengikuti observasi.

Produksi Tahap tahap produksi yang dilakukan adalah mendesain ulang gambar alat kemmudian menvisualisasikan gambar ke benda yang nyata sehingga mempermudah rancang bangun alat. Alat yang telah dirancang secara bertahap sehingga akan menemukan kesalahan kesalahan untuk memperbaiki alat sesuai dengan yang duharapkan.

You might also like