You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan budidaya KJA akan mempengaruhi ketersediaan oksigen terlarut. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah bahan organik yang berasal dari sisa pakan dan sisa metabolisme yang akan meningkatkan aktivitas dekomposisi. Kondisi ini akan menyebabkan meningkatnya laju konsumsi oksigen di perairan hingga melebihi laju produksi oksigen sehingga dapat menyebabkan semakin menipisnya lapisan oksik di kolom perairan. Menipisnya lapisan oksik di perairan dapat menyebabkan timbulnya LODOS (Low Dissolved Oxygen Syndrome) terhadap ikan (Nastiti et al. 2001 in Satria 2007). Apabila laju pemanfaatan oksigen lebih tinggi dibandingkan dengan laju produksi oksigen, maka akan sangat dimungkinkan terjadinya defisit oksigen. Selanjutnya, lapisan anoksik akan semakin tebal, sedangkan lapisan oksik akan semakin menipis. Lapisan permukaan perairan memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi karena adanya proses fotosintesis dan difusi oleh udara secara langsung, sedangkan pada lapisan dasar perairan kadar oksigen sangat sedikit bahkan mencapai nol dan proses dekomposisi tetap berjalan. Terakumulasinya bahan organik yang berasal dari sisa pakan yang tidak termakan dan sisa metabolisme akan meningkatkan pemanfaatan oksigen untuk dekomposisi, sedangkan pada umumnya dasar perairan dalam kondisi anoksik. Jika proses dekomposisi bahan organic terjadi pada kondisi anaerobik, maka akan dihasilkan gas-gas beracun seperti H2S, NH3, dan CH4.

1.2 Tujuan Menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai fotosintesis dan melengkapi tugas

BAB II ISI

2.1 Fotosintesis secara umum

Apa itu Fotosintesis ? Fotosintesis pada dasarnya merupakan proses penyusunan zat dengan menggunakan energi matahari. Matahari sebagai sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Namun tidak semua organisma mampu secara langsung menggunakannya. Hanya golongan tumbuhan dan beberapa jenis bakteri saja yang mampu menangkap energi matahari dan menggunakannya untuk proses penyusunan zat. Proses inilah yang kemudian disebut fotosintesis.( Drs. Suyitno Al MS). Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai . Semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis Menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fosintesis berasal dari kata Foton artinya cahaya, dan sntesis yang berarti penyusunan. Berdasarkan arti dari dua kata tersebut diatas maka fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air, karbondioksida), dengan pertolongan energi cahaya. Karena bahan baku yang digunakan adalah zat carbon maka fotosntesis dapat disebut juga asimilasi zat karbon. Fotosintesis berperan dalam menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Bahan baku untuk proses fotosntesis adalah karbondioksida dan air. karbondioksida diambil tanaman melalui mulut daun (stomata), sedangkan air diambil tanaman dari dalam tanah melalui akar tanaman. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. Relevansi dari

fotosintesis pada tanaman adalah pertumbuhan perkembangan, penyimpanan dan alokasi asimilat. Melalui fotosintesis, tumbuhan menyusun zat makanan berupa zat gula. Karena kemampuan menyusun makanannya sendiri inilah, tumbuhan disebut organisma ototrof. Tumbuhan disebut pula sebagai organism produsen. Agar fotosintesis itu dapat dipahami oleh para pembaca Untuk itu, perlu kita ikuti percobaan percobaan pada periode awal penemuannya. Di suatu perairan terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari ke dalam suatu perairan. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik.

2.2. Percobaan Fotosintesis

Banyak berbagai usaha untuk memahami fotosintesis yang telah dilakukan oleh para ilmuwan dari tahun ke tahun. Awalnya, seorang ahli kimia Inggris bernama Joseph Priestley (1772) menunjukkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang membuat api lilin dapat menyala walaupun dalam tabung gelas yang tertutup. Lihat prinsip percobaan yang dilakukannya pada gambar 1. Dalam sungkup tabung gelas tanpa tanaman, api lilin yang dinyalakan cepat padam. Namun setelah ke dalamnya disusupkan tanaman, pada beberapa hari kemudian ternyata lilin dapat dinyalakan lagi. Lilin tetap menyala selama gas dari tanaman itu masih ada. Pada saat itu belum ada yang mengetahui bahwa gas yang di keluarkan tersebut merupakan oksigen. Prinsip dasar percobaannya dapat digambarkan pada gambar 1.

Gambar 1 : Prinsip dasar percobaan J. Priestley

Seorang ahli botani dari Swiss, Jean Senebier menemukan bahwa CO2 juga dibutuhkan untuk fotosintesis. Peneliti lain, ahli kimia dan ahli fisiologi Swiss yaitu Nicholas de Saussure (1804) menunjukkan bahwa tanaman tumbuh dari air dan CO2 yang diserapnya. Sachs (1860) menunjukkan bahwa fotosintesis menghasilkan zat gula atau karbohidrat yang disebut amilum. Berdasar temuantemuan mereka maka pemahaman tentang fotosintesis menjadi semakin lengkap. Fotosintesis kemudian dapat dirumuskan dalam persamaan reaksi kimia sebagai berikut :

n CO2 + n H2O + Energi Matahari klorofil

[ CH2O ]n + nO2 zat gula

O2 yang di lepaskan saat fotosintesis tumbuhan berasal dari pemecahan air H2O. Berdasar uraian para ahli dapat di tarik beberapa pengertian : (1) Fotosintesis menggunakan energi matahari untuk menyusun zat gula sederhana. (2) Zat gula disusun dari bahan dasar yaitu berupa H2O dan CO2. (3)

Fotosintesis menghasilkan bahan sisa berupa O2 dan H2O. (4) Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis menyusun zat gula dari air dan karbon dioksida (CO2).

2.3. Mengamati Fotosintesis

Bagaimana fotosintesis itu benar-benar terjadi ? Berdasar persamaan reaksi fotosintesisnya, dapat mengenali fotosintesis melalui beberapa tanda atau gejala yang ditunjukkan. Tanda tersebut adalah (1) adanya gas O2 yang dilepaskan. (2) ada tidaknya (amilum), diserapnya CO2. Pada tumbuhan air seperti Hydrila, O2 yang dilepaskan kita kenali berupa gelembung udara.

Gambar 2. Hydrila dalam tabung reaksi

2.4. Jalur fotosintesis pada tumbuhan

Daun

merupakan

salah

satu organ fotosintesis utama di dalam suatu tumbuhan. Gambar ini akan menjelaskan tentang daun yang berperan dalam jalur

fotosintesis, kemudian sebuah sel mesofil dan akhirnya sebutir

kloroplas, yaitu suatu organella tempat fotosintesis berlangsung. Pertukaran gas yang terjadi antara jaringan jaringan mesofil daun dan atmosfer, dapat berlangsung melalui suatu porus mikroskopis yang disebut stomata , Kloroplas, yang sebagian besar terdapat pada Gambar 3. Pusat Lokasi Fotosintesis pada Tumbuhan. Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 178

stroma, yaitu suatu fluida yang kental. Sistem membran tilakoid memisahkan stroma dari ruang tilakoid. Tilakoid tersusun dalam suatu tumpukan yang disebut granum.

2.5 Komponen autrotrof Fitoplankton merupakan komponen autotrof plankton. Autotrof adalah organisme yang mampu untuk menyediakan/mensintesis makanannya sendiri dapat berupa bahan organik hasil dari bahan anorganik dengan bantuan energi

seperti matahari dan proses kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai seorang produsen. Fitoplankton memperoleh berbagai energi melalui proses yang dinamakan fotosintesis sehingga fitoplankton ini harus berada pada suatu bagian dipermukaan (disebut sebagai zona euphotic) lautan, danau atau kumpulan air yang lain. Melalui fotosintesis, fitoplankton menghasilkan banyak oksigen yang memenuhi atmosfer Bumi. 2.6. Reaksi terang Disini klorofil mengubah energi cahaya ke dalam energi kimia (ATP dan NADPH. Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul H2O, yang diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan dengan hijau (500-600 nanometer). Maka cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktifsebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya. Pada tumbuhan dan alga,kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbondioksida. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun.Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah

tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat). 2.7. Reaksi gelap Pada ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang dapat terjadi adalah siklus Calvin yang dapat mengikat suatu karbon dioksida untuk membentuk ribulosa yang akan menjadi gula ( glukosa ). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap. 2.8. Faktor-faktor yang menentukan laju fotosintesis 1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis akan meningkat sampai tingkat kompensasi cahaya, yaitu tingkat cahaya pada saat pengambilan CO2 sama dengan pengeluaran CO2 (laju pertukaran karbn=0).

2. Konsentrasi karbndioksida. Semakin banyak CO2 di udara, maka semakin banyak juga jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk kelangsungan fotosintesis.

3. Suhu Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya.

4. Kadar air Kekurangan air atau cekaman kekeringan menyebabkan stomata tertutup, menghambat masuknya karbondioksida sehingga dapat mengurangi laju fotosintesis.

5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

6. Penggunaan dan Penyimpanan hasil fotosintesis Hasil fotosintesis dapat digunakan tanaman untuk beberapa pemeliharaan, perbaikan bagian bagian yang rusak, sebagai bahan dasar pembentukan senyawa senyawa bermanfaat lainnya, bahan baku untuk berbagai pembakaran, pertumbuhan/perkembangan serta aktivitas tubuh lainnya, dan disimpan dalam bentuk cadangan makanan.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai . Semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis Menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fosintesis berasal dari kata Foton artinya cahaya, dan sntesis yang berarti penyusunan. Berdasarkan arti dari dua kata tersebut diatas maka fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air, karbondioksida), dengan pertolongan energi cahaya.

10

You might also like