You are on page 1of 13

TUGAS TERSTRUKTUR KESEHATAN REPRODUKSI DOSEN : LEPITA, S.SiT, M.

Keb

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
1. AMRINA ROSYADA 2. NOVITA CHANDRIKA 3. NYEMAS RATIH KONILIA 4. RINI WAHYUNI (4.08.05.0434) (4.08.05.0525) (4.08.05.0532) (4.08.05.0539)

TINGKAT IA

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES DEPKES PONTIANAK 2008/2009

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa menghadapi hambatan yang berarti sehingga kami dapat menyelesaikan masalah yang berjudul Aspek Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita yang Dikaji dalam Setiap Tahap Kehidupan dan Indikator Pemantauan dengan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Kesehatan Reproduksi atas saran yang telah diberikannya kepada kami. Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung serta membantu kami, baik secara moril dan materil dalam menyelesaikan makalah kami ini. Dengan ini kami juga mengucapkan mohon maaf apabila dalam makalah yang kami buat ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik kepada kami.

Pontianak,

Maret 2009

Penulis

DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang I.II Tujuan BAB II PEMBAHASAN I. Aspek Tumbuh Kembang Wanita .....................................................................3 A. Konsepsi B. Masa Bayi C. Kanak Kanak D. Remaja E. Dewasa F. Menopause II. Indikator Pemantauan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................8 ...................................................................................9 ..................................................................................10 .................................................................................. 3 ...................................................................................4 .................................................................................. 4 ...................................................................................5 ...................................................................................6 ...................................................................................6 ...................................................................................7 ................................................................................. 1 .................................................................................. 2 .....................................................................................i .....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dalam masa kanak-kanak orarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat belum menunaikan fungsinya dengan baik. Baru jika tercapai pubertas, maka terjadilah perubahan-perubahan dalam ovarium yang mengakibatkan pula perubahanperubahan besar pada seluruh badan wanita tersebut. Pubertas tercapai pada umur 1216 tahun dan di pengaruhi oleh keturunan, bangsa, iklim dan linkungan. Kejadian yanmg terpenting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali atau memarche. Walaupun begitu menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi pertumbuhan payudara, kemudian tumbuh rambut kemaluan, disusul dengan tumbuhnya rambut ketiak. Barulah terjadi menarche, dan sesudah itu haid datang secara siklik. Haid adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan fungsinya. Dalam pubertas anak tumbuh dengan cepat dan mendapatkan bentuk tubuh yang khas bagi jenisnya. Dengan pubertas ini wanita masuk dalam masa reproduktif, artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah masa reproduksi, wanita masuk kedalam klimakterium. Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan senium. Dalam klimakterium haid berangsur-angsur akan berhenti : mula-mula haid menjadi sedikit, kemudian terlampaui satu atau dua bulan dan akhirnya berhenti sama sekali. Haid yang terakhir disebut menopause. Bagian klimaktrium sebelum menopause disebut premenopause dan bagian sesudah menopause disebut postmenopause. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas : pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif, seperti panas, berkeringat dan palpitasi, gangguan psikis berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang.

Setelah klimakterium, datang senium dimana terjadi kemunduran organ tubuh dalam kemampuan fisik. II.II Tujuan Untuk mengetahui fisik dan psikologis setiap tahap tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupannya. Agar kita mengetahui indikator pemantauan pada setiap pemeriksaan medis pada tahap tahap tumbuh kembang wanita.

BAB II PEMBAHASAN Aspek Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita yang Dikaji dalam Setiap Tahap Kehidupan dan Indikator Pemantauan I. Aspek Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita A. Konsepsi Pada ovum ibu memiliki 1 kromosom X. Spermatozoa ayah membawa 1 kromosom X atau 1 kromosom Y. Jika spermatozoa mengandung kromosom X dan membuahi ovum maka genetik seksnya adalah wanita. Jika spermatozoa mengandung kromosom Y maka genetik seks hasil fertilisasi adalah pria. Meski genetik seks telah ditentukan sejak konsepsi, selama 6 minggu kehidupan sistem reproduksi pria dan wanita masih tampak sama. Pada minggu ke-7 perbedaan anatara pria dan wanita mulai tampak didalam struktur internal. Genetalia terlihat sama sampai usia kehamilan 9 minggu (struktur terluar mulai berubah). Diferensiasi organ genetalia eksternakomplet pada usia 12 minggu Pada dasar perkembanga seksual pada masa prenatal adalah struktur wanita, hanya sedikit bagian dari kromosomY yang merubah pola ini dan mengatur sel seks primitive awal, yang kemudian menjadi testis. Selama kehidupan dan fetal ovarium dan testis mensekresi hormon berturutprimer(esterogen progesteron ataupun testosterone)secara

turutnamun jumlahnya sangat kecil dibanding estrogen plasenta. Testosteron menyebabkan perkembangan seks dan genetalia eksterna pria serta tidak menghasilkan perkembangan ciri seks wanita, meski disekresi oleh ovarium fetal. Hormon ini tidak meneyebabkan perkembanagan awal struktur seks wanita.

B. Masa bayi 1. Fisik Pada bayi baru lahir normal: Pengaruh estrogen dalam kandungan pada minggu 1 dan 2 : Uterus agak lebih besar daripada uterus anak kecil Terjadi pembengkakan payudara kurang lebih sepuluh hari dan terkadang disertai sekresi cairan seperti susu Pada 10-15% bayi wanita dapat timbul perdarahan pervaginan dalam minggu pertama. Bayi perempuan sedikit lebih ringan dari pada bayi laki-laki. Pembentukan genitalia internal sudah sempurna jumlah folikel primordial dalam ovarium telah lengkap kurang lebih 750.000 buah. Ovarium kecil dengan lebar 2-4 mm dan panjang 10 mm, belum berfungsi penuh. Uterus panjangnya kurang lebih 35 mm. Vagina kecil dengan saluran sempit dan sedikit lapisan epitel. Epitel vagina relatif tebal dan pH vagina 5, setelah 2-3 minggu epitel tersebut menjadi tipis dan pH naik menjadi 7. Genitalia eksternal telah terbentuk sempurna (kecuali pada bayi prematur), labia mayora menutupi labia minora. Biasanya genitalia bayi wanita basah karena sekresi cairan yang jernih Labia mayora tidak terdapat rambut, labia minora tipis dan pucat.

2. Psikososial Bayi mendapatkan perawatan kasih sayang, perhatian dari kedua orang tuanya. Dan pada masa inilah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan psikologis si bayi. C. Kanak-kanak 1. Fisik

Ciri khas pada saat ini perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil, kadar estrogen dan hormon gonadotropin sangat rendah sehingga alat genital tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai permulaan masa pubertas. Tingkat keasaman vagina rendah sehingga mudah terkena infeksi. Pengaruh hipofisis terutama terlihat dalam pertumbuhan badan. Pada anak pria dan wanita payudaranya sama, rata dan simetris. 2. Psikologis Sudah tampak perbedaan tingkah laku antara pria dan wanita Ingin tahu tentang organ kelaminnya sendiri dengan sering mengajukan pertanyaan Sering menganggap seks sebagai sesuatu yang menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran D. Remaja 1. Fisik Pra pubertas Pada masa pra pubertas, payudara belum berkembang, belum ada rambut kemaluan atau dibawah ketiak, dan bentuk tubuh seperti bentuk tubuh anak laki laki. Awal pubertas Pada awal pubertas (11 13 tahun) wajah menjadi lebih penuh, pinggul mulai berkembang untuk memungkinkan kelak melahirkan anak, lemak mulai menumpuk pada pinggul, payudara mulai berkembang, dan puting susu menonjol, rambut kemaluan mulai tumbuh, alat alat kelamin luar dan dalam mulai tumbuh, dinding dinding vagina menebal, dan menstruasi mulai berlansung. Akhir pubertas Payudara terus berkembang, rambut kemaluan menebal, rambut di bawah ketiak mulai lebat, dan menstruasi mulai berjalan teratur.

2. Psikososial Mulai mengekspresikan diri secara emosional. Banyak kecenderungan untuk melakukan perbuatan perbuatan yang hebat hebat atau yang spektakuler yang kerap membawa remaja pada kegiatan mencari identitas diri untuk mendapatkan pengakuan kedewasaannya. Pada masa ini psikologis sang remaja belum mantap betul, sebab jiwanya masih labil dan belum menemukan nilai nilai yang tetap, maka pada usia ini mereka sangat sensitif terhadap pengaruh pengaruh dari luar baik yang positif ataupun yang negatif. E. 1. Fisik Bentuk tubuh telah nampak sebagai proses lanjutan dari perubahan saat remaja. Pada wanita dewasa akan mengalami daur reproduksi seperti konsepsi kehamilan, persalinan dan nifas. 2. Psikologis Pada wanita dewasa telah memiliki kemampuan untuk mengontrol emosinya, dan memiliki kemampuan berfikir secara rasional. Merasa ingin memiliki keluarga, keturunan dan anak. F. Menopause 1. Fisik Diagnosis ditegakkan setelah terjadi amenore minimal 1 tahun biasa didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan pendarahan yang sedikit. Umur terjadinya dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum dan pola kehidupan. Dibawah 40 tahun disebut sebagai menopause premature dengan penyebab antara lain karena artificial (buatan / disengaja):operasi, radiasi / kemotrapi / radioterapi untuk penyakit onkologik atau endometriosis, menyebabkan pembuangan atau merusak ovarium, Dewasa

histerektomi meninggalkan menopause yang alamiah. 2. Psikososial

keluhan yang banyak dibanding dengan

Sering marah dan cemburu pada suami serta mudah tersinggung. II. Indikator Pemantauan Pada saat pemeriksaan pasien, dokter harus membuat pemeriksaan berdasarkan pengetahuan tentang sifat dasar penyakit, agar memilih teknik itu antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Tes Darah Tes Urine Cairan Tubuh Boksi sinar X Scan Chat Pencitraan Radio Isotop Ultra Sound Pencitraan Resonansi Magnetik Termografi Endoskopis Pemeriksaan Kandungan dan Kebidanan

10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita adalah : Konsepsi Faktor yang paling menentukan adalah faktor genetik (kromosom) sebagai penentu ciri seks primer Bayi Faktor yang mempengaruhi organ genital pada bayi baru lahir diantara faktor hormonal ibu saat dalam kandungan, selain dari faktor genetik. Kanak-kanak Faktor hormonal hanya berperan sangat kecil dalam mempengaruhi organ genital, sedangkan pada perubahan psikologis, faktor lingkungan dan pendidikan sangat mempengaruhi tingkah laku. Remaja Genetik, bangsa, iklim dan lokasi geografis, status gizi, kesehatan umum dan kondisi patologis, hormonal, aktifitas fisik, faktor psikologis, pendidikan, lingkungan serta pola hidup mempengaruhi perubahan fisiologis dan psikologis pada masa pubertas. Dewasa Pada wanita dewasa telah memiliki kemampuan untuk mengontrol emosinya, dan memiliki kemampuan berfikir secara rasional. Merasa ingin memiliki keluarga, keturunan dan anak. Menopause

11

Genetik, status gizi, kesehatan umum dan kondisi patologis, hormonal, faktor psikologis, pendidikan, lingkungan serta pola hidup mempengaruhi perubahan fisiologis dan psikologis pada masa menopause. B. Saran Pada setiap tahap siklus kehidupan wanita memiliki perbedaan perekembangan fisik dan psikologis, jadi kita harus mengetahui

perkembangan fisik dan psikologis pada setiap tahap kehidupan wanita agar kita dapat melakukan pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupannya mulai dari konsepsi sampai masa menopause.

12

DAFTAR PUSTAKA Dep. Kes RI. 2001. Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas padjajaran. 1982. Obsetri Fisiologi. Bandung Hamilton, persis Mary. 1995. Dasar-dasar keperawatan. Jakarta:EGC Hardjuno, Agus. M.2000. Tubuh Wanita Modern. Jakarta :Arcah Manuaba, Ida Bagus Gd. 1998. Ilmu Kebidanan dan KB. Jakarta. :EGC

13

You might also like