You are on page 1of 10

Jenis Dan Karakteristik Media Menurut Taksonomi Rudy Bretz Bretz (1972) mengidentifikasikan ciri utama media menjadi

tiga unsur, yaitu unsure : suara, visual, dan gerak. Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping ciri tersebut, Bretz (1972) juga membedakan antara media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media visual gerak, (4) media visual diam, (5) media semi gerak, (6) media audio, dan (7) media cetak.

1. Media Audio Visual Gerak


Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti : a. Film suara Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud disni adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian2 dalam alam, tatacara kehidupan di Negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk

yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104) mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : The right film in the right place at the right time used in the right way. b. Video / VCD Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. Kelebihan video : Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis Menghemat waktu Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak

c. Film Televisi Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara

fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan. Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : Television is an electronic motion picture with con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televise sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. d. Film Gelang (Loop Film) film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.

2. Media Audio Visual Diam


Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti : a. Film bingkai suara (sound slide) Adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga

satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara termasuk dalam kelompok media AudioVisual sedangkan program tanpa suara termasuk dalam kelompok media visual. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit

(mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain: Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian. Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.

Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan. Pemakaian tidak terikat oleh waktu. Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor. Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai. Sangat praktis dan menyenangkan. Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali. Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.

b. Film Rangkai bersuara (Film Strip) Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus. Kelebihan & Kelemahan Media Audio-Visual Beberapa Kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual

pembelajaran sama dengan pengajaran Audio & visual yaitu: Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka) Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model

Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll. Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu : Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses

pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah. Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.

3. Media Visual Gerak


Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.

4. Media Visual Diam

Media visual diam contohnya foto, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai,OHP, peta. a) Grafik yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol. b) Bagan yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubunganhubungan penting. c) Diagram yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol. d) Sketsa / ilustrasi yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar. e) Poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.

5. Media Semi Gerak 6. Media Audio


Media audio merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan melalui indera pendengaran. Agar media tersebut benar-benar dapat membawakan pesan yang mudah diterima oleh pendengar, harus digunakan bahasa audio. Secara sederhana bahasa audio adalah bahasa yang memadukan elemen-elemen suara, bunyi, dan musik, yang mengandung nilai-nilai abstrak. Contoh media audio: a. Radio Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.

Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan Klasifikasi penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa

mendengarkannya di kelas-kelas. b. Tape Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya. c. disk dan sebagainya. Kelebihan media audio tidak mahal dalam kegiatan pembelajaran audio-tape cuku hemat,sbab suatu rekaman dapat dihapus dan diganti dengan materi yang baru dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok maupn individual pembelajaran yang tuna netra maupun tuna aksara dapat belajar melalui media audio untuk anak yang masih kecil atau untuk pebelajar yang masih belum dapat membaca , media audio dapat membentuk pengalaman belajar bahasa permulaan. Media audio dapat membawakan pesan verbal yang lebih dramatis daripada media cetak, ontoh: sandiwara Dengan sedikit imajinasi guru,program audio dapat bervariasi Audio cassette tape-recorder dapat dibawa kemana-mana dan dapat digunakan dilapangan dengan baterai Cassette tape-recorder sangat ideal untuk belajar mandiri dirumah, karena bahan pembelajaran pada pita kaset mudah diperbanyak bila diperlukan

Media audio yang berformat digital seperti diuraikan datas sangat menarik perhatian

Kelemahan media audio melalui media audio kaset dapat mendengarkan urutan penyajian yang tetap , ahkan bila diputar kembali,a akn terdengar hal-hal yang sama. Hal ini adang-kadang membosankan tanpa ada penyaji yang bertatap muka langsung denngan pebelajar, beberapa diantara pebelajar kuurang memperhatikan penyajian itu pengembangan program audio yang baik, akan banyak menyita waktu penentuan cara penyampaian informasi dapat menimbulkan kesuliitan bila pendengar memiliki latar belakang serta kemampuan mendengar yang berbeda tidak dapat diperoleh balikan secara langsung karena hanya ada satu jalur penyampaian informasi

7. Media Cetak
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pedan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto. Contoh media cetak adalah buku. Kelebihan: 1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak. 2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing. 3. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa. 4. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna. 5. Perbaikan/revisi mudah dilakukan. Kekurangan: 1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama. 2. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa membacanya.

3. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

You might also like