You are on page 1of 18

NOVIA EKA PUTRI ZOSTRIA HANIJAH KHALIDAZIA PUTRI M.

IQBAL URIP RIFANI

METODE,PERLENGKAPAN PERENCANAAN INTERPRETASI DATA, DAN PENERAPAN UNTUK TUJUAN PERENCANAAN

Interpretasi adalah suatu proses untuk menyederhanakan ide-ide atau isu-isu yang rumit dan kemudian membaginya dengan masyarakat awam/umum. Suatu interpretasi yang baik adalah suatu interpretasi yang dapat membangun hubungan antara audiens dengan obyek interpretasi. Apabila dilakukan secara efektif, interpretasi dapat digunakan untuk meyakinkan orang lain, dapat mendorong orang lain untuk merubah cara berpikir dan tingkah laku mereka. Interpretasi adalah pelayanan kepada kelompok sasaran yang datang ke taman-taman, hutan, tempattempat yang dilindungi dan rekreasi yang lain, karena kelompok sasaran selain ingin bersantai atau mencari inspirasi juga mempunyai keinginan untuk mempelajari tentang alam, atau kebudayaan. Sumberdaya alam yang ingin dilihat dapat berupa proses geologis, satwa, tumbuhan, komunitas ekologis, atau sejarah manusia.

Freeman Tilden (1957) yang disebut juga Bapak Interpretasi menyatakan bahwa Interpretasi lingkungan adalah suatu aktivitas pendidikan untuk mengungkapkan arti dan hubungan antara obyek alami dengan kelompok sasaran, dan dengan penggambaran media (ilustrasi) secara sederhana
Harold Walin Kepala Taman Metropolitan Cleveland, mengatakan bahwa Interpretasi adalah suatu cara pelayanan untuk membantu kelompok sasaran supaya tergugah rasa sensitifnya dalam merasakan keindahan alam, kekomplekannya, variasinya dan hubungan lingkungan, rasa kagum dan mempunyai keingintahuan. Hal itu semua akan membantu kelompok sasaran untuk merasakan lingkungan sebagai rumahnya dan dapat mengembangkan persepsinya.

Perencanaan

interpretasi adalah proses persiapan sebelum pelaksanaan kegiatan interpretasi yang disajikan dalam bentuk sistematis, sebagai pertimbangan pembuat kebijaksanaan dan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diingikannya. Proses perencanaan tersebut harus berurutan, fleksibel, saling berhubungan dan tidak terputus sehingga akan selalu ada perbaikan dan evaluasi serta pengamatan tema, keperluan pengunjung, teknologi, dan aspirasi.

Membimbing pengunjung dalam mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman yang lebih tajam mengenai area yang dikunjunginya. Mencapai tujuan manajemen.

interpretasi dapat mendorong penggunaan sumberdaya rekreasi secara bijaksana oleh pengunjung, membantu memperkuat gagasan bahwa kawasan rekreasi tersebut merupakan tempat khusus yang menuntut perilaku khusus; interpretasi dapat digunakan untuk meminimalkan dampak manusia terhadap sumberdaya dengan beragam cara.

Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai tujuan dan sasaran suatu lembaga.

Manfaat Interpretasi
Setelah

mendapatkan pengalaman interpretasi yang baik diharapkan menjadi lebih mengenal kawasan wisata tersebut sehingga lebih memahami dan menikmati kunjungannya, merasakan kebanggaan akan kawasan tersebut dan akan membantu melindungi sumberdaya kawasan tersebut. Pengunjung juga akan lebih memperhatikan tindakannya dan tindakan orang lain serta akan memiliki penghargaan yang lebih tinggi terhadap lingkungan hidup dan kerja mereka sehari-hari, dan akan lebih bersedia melakukan sesuatu bagi lingkungannya.

Prinsip Interpretasi

Interpretasi memiliki 6 prinsip yaitu : Suatu interpretasi yang tidak ada kaitannya antara yang diperagakan dengan apa yang diuraikan akan merupakan suatu hal yang sia-sia Informasi atau penerangan bukanlah interpretasi. Interpretasi adalah suatu ungkapan berdasarkan informasi-informasi. Dalam interpretasi dimasukkan unsur-unsur informasi Interpretasi adalah suatu seni yang menggabungkan bermacam-macam seni, baik bersifat ilmiah, sejarah atau arsitektur, suatu seni yang pada suatu tingkatan tertentu dapat dianjurkan kepada orang lain Cara menyampaikan Interpretasi bukan dengan perintah tetapi pancingan atau persuasi (dorongan) Interpretasi bermaksud menunjukkan sesuatu secara keseluruhan dan tidak hanya untuk golongan tertentu Interpretasi bagi anak-anak bukan penyederhanaan bagi orang dewasa.

Segala sesuatu di dalam suatu kawasan yang digunakan sebagai obyek (bahan utama) dalam menyelenggarakan interpretasi. Obyek interpretasi dapat dibagi 2, yaitu: Obyek interpretasi sumberdaya alam, yaitu flora, fauna, tipe-tipe ekosistem yang khas, tanah dan geologi, kawah gunung, gua, air terjun, danau, pemandangan alam, habitat satwa, sungai, pantai, laut dan kehidupan bawah laut, dll. Obyek interpretasi budaya atau sejarah, berupa situssitus dan benda peninggalan purbakala, situs-situs sejarah, pemukiman dan kehidupan penduduk asli, baik yang ada di dalam kawasan maupun di sekitar kawasan, sejarah kawasan dan legenda atau mitosmitos yang hidup pada masyarakat setempat.

Metode interpretasi menurut sharpe (1982) dan PHPA (1988) secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi Pelayanan secara langsung, merupakan kegiatan interpretasi yang melibatkan pemandu dang pengunjung, langsung bersentuhan dengan obyek inetrpretasi yang ada sehingga pengunjung dapat secara langsung melihat, mendengar atau bila mungkin mencium, meraba dan merasakan obyek interpretasi tersebut. Pelayanan tidak langsung merupakan penyampaian program interpretasi dilakukan melalui suatu media dan petugas interpretasi tidak berhubungan langsung dengan pengunjung.

Kegiatan interpretasi secara tidak langsung ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu dalam memperkenalkan obyek interpretasi. Interpretasi disajikan dalam suatu program slide, video, film, rangkaian gambar-gambar dan sebagainya. Program ini biasanya diselenggarakan terutama untuk kawasan yangsangat luas, tidak semua potensi alam mudah dinikmati atau didatangi, daerahnya rawan, satwa liar masih banyak dan sebagainya, sehingga pengunjung walaupun tidak dapat mengunjungi semua lokasi tetapi dapat mengetahui dan menikmati kekayaan alam yang ada di lokasi tersebut. Program interpretasi secara tidak langsung ini juga harus dibuat menarik dan betul-betul dapat mewakili potensi alam yang ada di tempat tersebut.

menurut veverka (1994) bentuk layanan dan program interpretative disampaikan melalui teknik komukasi yang terbagi menjadi dua yaitu : Komunikasi verbal. Untuk memahami komunikasi verbal dalam interpretasi, poin utama yang dipertimbangkan adalah bahwa pilihan kata yang kita gunakan dapat menyampaikan banyak pesan tersembunyi. Dalam beberapa layanan interpretatif pesan verbal mencakup semuanya. Pesan ini merupakan komponen penghubung antara pendengar dengan pesanyang disampaikan.

Komunikasi non-verbal Secara umum komunikasi ini memanfaatkan alat indera yang kita miliki. Beberpa elemen komunikasi non-verbal mencakup : suara, aroma, rasa, tekstur, warna symbol penggunaan ruang , bahasa tubuh dan waktu.

Tujuan

Merupakan perumusan tujuan sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam perencanaan interpretasi dan tujuan dari pengelola obyek wisata itu sendiri. Inventarisasi Tahap ini adalah tahap pengumpulan data primer dan sekunder dari keadaan awal penunjang kegiatan interpretasi.

Analisis dan sintesis Berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan analisis secara deskriptif dengan data-data disajikan dalam bentuk tabulasi. Pada tahap ini data dianalisis untuk mendapatkan potensi, masalah dan pemecahan masalah,kemungkinan pengembangan lainnya dan dilakukan pemilihan obyek interpretasi, pemilihan tempat interpretasi. Perencanaan Pada tahap ini merupakan hasil dari keseluruhan tahapan dari perencanaan interpretasi yang dibuat sesuai dengan tujuan dan arah pengembangan.

Perlengkapan

interpretasi merupakan perlengkapan yang dapat membantu dan menunjang pelaksanaan perencanaan interpretasi agar dapat mencapai sasaran yang lebih baik. Perlengkapan interpretasi disesuaikan dengan potensi sumberdaya,rencana pengelolaan, keinginan dan kebutuhan dalam usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kelestarian lingkungan

Interpretasi telah banyak diterapkan diberbagai obyek wisata, karena banyaknya obyek wisata yang membutuhkan perencanaan interpretasi. Dengan diterapkannya interpretasi diberbagai lingkungan seperti obyek wisata maka tujuan untuk melestarikan lingkungan dapat tercapai. Namun agar tujuan interpretasi dapat tercapai lebih baik, maka perencanaan interpretasi harus diterapkan secara maksimal diberbagai lingkungan, sehingga masyarakat dapat melestarikan lingkungan dan menjaga lingkungan agar tetap asri dan tertata rapi.

Penyusunan perencanaan interpretasi bertujuan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan cara meningkatakan pengetahuan masyarakat agar masyarakat memahami cara menjaga kelestarian lingkungan sehingga lingkungan tetap asri dan tetap tertata rapi. Interpretasi juga merupakan suatu seni dalam menjelaskan lingkungan sehingga memberikan inovasi, dan menggugah pemikiran untuk mengetahui, menyadari, mendidik masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan sehingga mereka dapat menikmati sumberdaya alam yang ada. Selain itu, masyarakat yang berkunjung pada suatu obyek wisata mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang masyarakat butuhkan dengan adanya interpretasi. Interpretasi telah banyak diterapkan diberbagai wilayah sehingga tujuan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga lingkungan agar tetap asri dan tertata rapi dapat tercapai.

TERIMA KASIH

You might also like