You are on page 1of 9

WEDA PENGERTIAN Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal

sal dari Hyang Widhi Wasa, bagi para pemeluk agama Hindu. Berasal dari kata "Vid" (bahasa sansekerta), yang artinya mengetahui atau pengetahuan Disebut juga dengan: - Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha Rsi - Kitab Mantra, karena memuat nyanyian-nyanyian pujian BAHASA Bahasa Sansekerta Nama sansekerta dipopulerkan oleh maharsi Panini, yaitu seorang penulis Tata Bahasa Sensekerta yang berjudul Astadhyayi. Sebelum nama Sansekerta menjadi populer, maka bahasa yang dipergunakan dalam Weda dikenal dengan nama Daiwi Wak (bahasa/sabda Dewata). Tokoh yang merintis penggunaan tatabahasa Sansekerta ialah Rsi Panini. Kemudian dilanjutkan oleh Rsi Patanjali dengan karyanya adalah kitab Bhasa. Jejak Patanjali diikuti pula oleh Rsi Wararuci.

WAKTU WEDA DITURUNKAN Weda adalah kitab suci yang tertua di dunia, tak diketahui dengan pasti kapan Weda pertama kali diturunkan (diwahyukan); akan tetapi dari bukti-bukti yang dapat dikumpulkan, bahwa ia diturunkan dalam kurun waktu yang panjang yang dimulai sekitar 3500 hingga 3100 SM (penyelidikan terakhir bahkan menyatakan jauh sebelum itu). Namun mengingat bahwa tulis menulis baru mulai dikenal oleh manusia (di India) pada sekitar 1000~900 SM (7)., maka diperkirakan bahwa Weda baru ditulis dalam kurun waktu tersebut. Sebelum Weda dihimpun dan ditulis, ia diajarkan secara turun temurun dari Guru pada siswanya dalam garis perguruan secara berkesinambungan. Secara umum, dikemukakan bahwa Weda diturunkan untuk pertama kalinya pada jaman 'Krta-Yuga'. Pada masa Treta-Yuga dipelajari, dan pada jaman DwaparaYuga lah baru dikodifikasi. Pengkodifikasian itu terjadi pada jamannya 'Waiwasta

Manu', oleh Bhagawan Bysa (Vysa) yang juga dikenal dengan nama Krishna Dwipayana. PARA RSI PENERIMA WAHYU Sapta Rsi yaitu: Rsi Grtasamada, Rsi Wiswamitra, Rsi Wamadewa, Rsi Atri, Rsi Bharadwaja, Rsi Wasistha, dan Rsi Kanwa.
Rsi Grtsamada, dalam Mahabharata disebutkan sebagai keturunan Maharsi Sonaka. yang banyak disebut dalam hubungannya dengan turunya wahyu-wahyu pada Rgveda Mandala 2. Rsi Wiswamitra, adalah putra Rsi Musika. yang dikaitkan dengan seluruh Mandala 3 Rgveda. Rsi Wamadewa, diceritrakan telah mencapai pengetahuan sempurna sejak dalam kandungan. yang dikaitkan dengan Mandala 4 Rgveda Rsi Atri, banyak yang menghubung-hubungkan dengan keluarga Angira. yang berhubungan dengan Mandala 5 Rgveda. Dalam keluarga Rsi Atri disebut bahwa terdapat 36 Rsi penerima wahyu. Rsi Bharadwaja , putra dari Brhaspati (Wrhaspati). yang banyak dikaitkan dengan turunnya Mandala 6 Rgveda, kecuali beberapa bagian yang berhubungan dengan nama Sahotra dan Sarahotra. Rsi Wasistha, beristrikan Arundhati saudara perempuan Bhagawan Narda dan berputra Shakti. yang banyak berhubungan dengan Mandala 7 Rgveda. Dalam kisah Mahabrata, rsi ini juga sering disamakan dengan Rsi Visvamitra. Rsi Kanwa , juga merupakan nama keluarga Kanwa. yang merupakan nama pribadi dan nama keluarga yang banyak dikaitkan dengan mandala 8 Rgveda.

Adapun mandala 9 dan 10 adalah kumpulan wahyu yang diterima oleh beberapa Rsi yang lain.

Rsi wyasa dianggap sebagai pengkodifikasi dan dibantu oleh


a. Rsi Pulaha; menghimpun Rg Weda Samhita (9), b. Rsi Jamini; menghimpun Sma Weda Samhita, c. Rsi Waisampayana; menghimpun Yajur Weda Samhita, d. Rsi Sumantu; menghimpun Atharwa Weda Samhita.

KLASIFIKASI WEDA & URAIAN Pembagian dan Isi Kitab Weda mencakup berbagai aspek kehidupan yang diperlukan oleh manusia. Berdasarkan materi, isi dan luas lingkupnya, maha Rsi Manu membagi jenis isi Weda itu ke dalam dua kelompok besar yaitu Weda Sruti dan Weda Smerti Kelompok Weda Sruti isinya hanya memuat wahyu kelompok Smerti isinya bersumber dari Weda Sruti, jadi merupakan manual, yakni buku pedoman yang sisinya tidak bertentangan dengan Sruti. Baik Sruti maupun Smerti, keduanya adalah sumber ajaran agama Hindu yang tidak boleh diragukan kebenarannya. Sruti dan Smerti merupakan dasar yang harus dipegang teguh, supaya dituruti ajarannya untuk setiap usaha.

Sruti Diturunkan secara langsung oleh Tuhan (Hyang Widhi Wasa) melalui para maha Rsi. Sruti adalah Weda yang sebenarnya (originair) yang diterima melalui pendengaran, yang diturunkan sesuai periodesasinya dalam empat kelompok atau himpunan. Weda Sruti disebut juga Catur Weda atau Catur Weda Samhita (Samhita artinya himpunan).

Kitab-Kitab Catur Weda Rg. Weda atau Rg Weda Samhita. Adalah wahyu yang paling pertama diturunkan sehingga merupakan Weda yang tertua. Berisikan nyanyian-nyanyian pujaan, - terdiri dari 10.552 mantra

- terbagi dalam 10 mandala. Mandala II sampai dengan VIII, disamping menguraikan tentang wahyu juga menyebutkan Sapta Rsi sebagai penerima wahyu. Wahyu Rg Weda dikumpulkan atau dihimpun oleh Rsi Pulaha.

Kitab-Kitab Catur Weda Sama Weda Samhita Kumpulan mantra dan memuat ajaran mengenai lagu-lagu pujaan.

Terdiri dari 1.875 mantra. dihimpun oleh Rsi Jaimini.

Kitab-Kitab Catur Weda Yajur Weda Samhita Terdiri atas mantra-mantra dan sebagian besar berasal dari Rg. Weda. Memuat ajaran mengenai pokok-pokok yajus. Keseluruhan mantranya berjumlah 1.975 mantra. Yajur Weda terdiri atas dua aliran - Yayur Weda Putih (sukla yajur weda) yang disebut Waja Saneji Samhita - Yayur Weda Hitam ( krisna yajur weda) yang disebut Waja Saneji Samhita Wahyu Yayur Weda dihimpun oleh Rsi Waisampayana.

Kitab-kitab Catur Weda Atharwa Weda Samhita Adalah kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis. Atharwa Weda terdiri dari 5.987 mantra, yang juga banyak berasal dari Rg. Weda. Isinya adalah doa-doa untuk kehidupan sehari-hari seperti mohon kesembuhan dan lain-lain. Keseluruhan mantranya berjumlah 5.987 mantra. dihimpun oleh Rsi Sumantu.

Wahyu Rg Weda dikodifikasikan di daerah Punjab. Yayur Weda, Sama Weda, Arthara Weda dikodifikasikan di daerah Doab (daerah dua sungai yakni lembah sungai Gangga dan Yamuna.

Masing-masing bagian Catur Weda memiliki kitab-kitab Brahmana yang isinya adalah penjelasan tentang bagaimana mempergunakan mantra dalam rangkain upacara. Kitab Aranyaka isinya adalah penjelasan-penjelasan terhadap bagian mantra dan Brahmana. Kitab Upanisad mengandung ajaran filsafat, yang berisikan mengenai bagaimana cara melenyapkan awidya (kebodohan), menguraikan tentang hubungan Atman dengan Brahman serta mengupas tentang tabir rahasia alam semesta dengan segala isinya. Kitab-kitab brahmana digolongkan ke dalam Karma Kandha sedangkan kitabkitab Upanishad digolonglan ke dalam Jnana Kanda.

Smerti Disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini didasarkan atas pengelompokan isi materi secara sistematis menurut bidang profesi. Secara garis besarnya Smerti dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar: - kelompok Wedangga (Sadangga) - kelompok Upaweda.

Wedangga
1. Siksa (Phonetika) Isinya memuat petunjuk-petunjuk tentang cara tepat dalam pengucapan mantra serta rendah tekanan suara. ada beberapa buku praktiknya: Regweda Pratisakhya, himpunan bagawan Sanaka berasal dari resensi sahala.
Taittriyapratiskhya Sutra dari resensi Taitinya dari Kresna yajurweda. Waja Saneyipratisakhya sutra himpunan bhagawan Katyayana. Samapratisakhya untuk samadewa. Atharwaweda pratisabhya sutra.

2. Wyakarana (Tata Bahasa) Merupakan suplemen batang tubuh Weda dan dianggap sangat penting serta menentukan, karena untuk mengerti dan menghayati Weda Sruti, tidak mungkin tanpa bantuan pengertian dan bahasa yang benar. 3. Chanda (Lagu) Adalah cabang Weda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu. Sejak dari sejarah penulisan Weda, peranan Chanda sangat penting. Karena dengan Chanda itu, semua ayat-ayat itu dapat dipelihara turun temurun seperti nyanyian yang mudah diingat. 4. Nirukta (sinonim dan akronim) Memuat berbagai penafsiran otentik mengenai kata-kata yang terdapat di dalam Weda. Hal-hal yang dibahas : Naighantuka Kanda, yaitu memuat kata kata yang sama artinya.
Naighanakanda, yang berarti ganda Daiwantakanda, menghimpun nama Dewa-Dewa yang ada di angkasa,

bumi, dan surga. 5. Jyotisa (Astronomi) Merupakan pelengkap Weda yang isinya memuat pokok-pokok ajaran

astronomi yang diperlukan untuk pedoman dalam melakukan yadnya, isinya adalah membahas tata surya, bulan dan badan angkasa lainnya yang dianggap mempunyai pengaruh di dalam pelaksanaan yadnya. 6. Kalpa (ritual) Merupakan kelompok Wedangga (Sadangga) yang terbesar dan penting. Menurut jenis isinya, Kalpa terbagi atas beberapa bidang, yaitu bidang Srauta, bidang Grhya, bidang Dharma, dan bidang Sulwa. Srauta ajaran mengenai tata cara melakukan yajna, penebusan dosa dan lain-lain, terutama yang berhubungan dengan upacara keagamaan. Grhyasutra ajaran mengenai peraturan pelaksanaan yajna yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berumah tangga. Lebih lanjut, bagian Dharmasutra membahas berbagai aspek tentang peraturan hidup bermasyarakat dan bernegara. Sulwasutra memuat peraturan-peraturan mengenai tata cara membuat tempat peribadatan, misalnya Pura, Candi dan bangunanbangunan suci lainnya yang berhubungan dengan ilmu arsitektur.

Upaweda
1.Itihasa (epos) Merupakan jenis epos yang terdiri dari dua macam yaitu Ramayana dan Mahabharata. Ramayana: - ditulis oleh Rsi Walmiki. - Seluruh isinya dikelompokkan kedalam tujuh Kanda (Ayodhya Kanda, Bala Kanda, Kiskinda Kanda, Sundara Kanda, Yudha Kanda dan Utara Kanda) Tiap-tiap Kanda itu merupakan satu kejadian yang menggambarkan ceritra yang menarik. - Berbentuk syair, jumlah syairnya sekitar 24.000 syair.

Mahabharata: - Kitab ini disusun oleh maharsi Wyasa. - Isinya adalah menceritakan kehidupan keluarga Bharata dan menggambarkan pecahnya perang saudara diantara bangsa Arya sendiri. - Ditinjau dari arti Itihasa (berasal dari kata "Iti", "ha" dan "asa" artinya adalah "sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya") maka Mahabharata itu gambaran sejarah, yang memuat mengenai kehidupan keagamaan, sosial dan politik menurut ajaran Hindu.

- Meliputi 18 Parwa, yaitu Adiparwa, Sabhaparwa, Wanaparwa, Wirataparwa, Udyogaparwa, Bhismaparwa, Dronaparwa, Karnaparwa, Salyaparwa, Sauptikaparwa, Santiparwa, Anusasanaparwa, Aswamedhikaparwa, Asramawasikaparwa, Mausalaparwa, Mahaprastanikaparwa, dan Swargarohanaparwa. - Diantara parwa-parwa tersebut, terutama di dalam Bhismaparwa terdapatlah kitab Bhagavad Gita, yang amat masyur isinya adalah wejangan Sri Krsna kepada Arjuna tentang ajaran filsafat yang amat tinggi.

2. Purana (mirip sejarah) Merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang menyangkut penciptaan dunia dan silsilah para raja yang memerintah di dunia, juga mengenai silsilah dewadewa dan bhatara, cerita mengenai silsilah keturunaan dan perkembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa serta memuat ceitra-ceritra yang menggambarkan pembuktian-pembuktian hukum yang pernah di jalankan. memuat pokok-pokok pemikiran yang menguraikan tentang ceritra kejadian alam semesta, doa-doa dan mantra untuk sembahyang, cara melakukan puasa, tatacara upacara keagamaan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra atau berziarah ke tempat-tempat suci. Dan yang terpenting dari kitab-kitab Purana adalah memuat pokok-pokok ajaran mengenai Theisme (Ketuhanan) yang dianut menurut berbagai madzab Hindu. Adapun kitab-kitab Purana itu terdiri dari 18 buah, yaitu Purana, Bhawisya Purana, Wamana Purana, Brahma Purana, Wisnu Purana, Narada Purana, Bhagawata Purana, Garuda Purana, Padma Purana, Waraha Purana, Matsya Purana, Kurma Purana, Lingga Purana, Siwa Purana, Skanda Purana dan Agni Purana.

3. Arthasastra (pemerintahan)

ilmu pemerintahan negara. Isinya merupakan pokok-pokok pemikiran ilmu politik. Sebagai cabang ilmu, jenis ilmu ini disebut Nitisastra atau Rajadharma atau pula Dandaniti. Ada beberapa buku yang dikodifikasikan ke dalam jenis ini adalah kitab Usana, Nitisara, Sukraniti dan Arthasastra. Ada beberapa Acarya terkenal di bidang Nitisastra adalah Bhagawan Brhaspati, Bhagawan Usana, Bhagawan Parasara dan Rsi Canakya.

4. Ayur Weda ( ilmu obat- obatan)

Kitab yang menyangkut bidang kesehatan jasmani dan rohani dengan berbagai sistem sifatnya. Luas lingkup ajaran yang dikodifikasikan di dalam Ayur Weda meliputi bidang yang amat luas dan merupakan hal-hal yang hidup.

Menurut isinya, Ayur Weda meliptui delapan bidang ilmu, yaitu ilmu bedah, ilmu penyakit, ilmu obat-obatan, ilmu psikotherapy, ilmu pendiudikan anakanak (ilmu jiwa anak), ilmu toksikologi, ilmu mujizat dan ilmu jiwa remaja. Disamping Ayur Weda, ada pula kitab Caraka Samhita yang ditulis oleh Maharsi Punarwasu. Kitab inipun memuat delapan bidang ajaran (ilmu), yakni Ilmu pengobatan, Ilmu mengenai berbagai jens penyakit yang umum, ilmu pathologi, ilmu anatomi dan embriologi, ilmu diagnosis dan pragnosis, pokokpokok ilmu therapy, Kalpasthana dan Siddhistana. Kitab yang sejenis pula dengan Ayurweda, adalah kitab Yogasara dan Yogasastra. Kitab ini ditulis oleh Bhagawan Nagaryuna. isinya memuat pokok-pokok ilmu yoga yang dirangkaikan dengan sistem anatomi yang penting artinya dalam pembinaan kesehatan jasmani dan rohani.

5. Gandharwaweda (ilmu tentang seni)

Kitab yang membahas berbagai aspek cabang ilmu seni. Ada beberapa buku penting yang termasuk Gandharwaweda ini: - Natyasastra (yang meliputi Natyawedagama dan Dewadasasahasri) -Rsarnawa - Rasaratnasamuscaya DLL

6.

Sarasamucaya dan Slokantara Tentang Etika dan susila

SIFAT-SIFAT WEDA
1. Weda tidak berawal karena weda sebagai sabda suci yang telah ada

sebelum alam diciptakan. (anadhi).


2. Weda tak pernah berakhir karena ajaran weda berlaku sepanjang masa.

(anantha).
3.

Weda berlaku sepanjang zaman artinya dari Zaman manusia prasejarah sampai modern, dari kecerdasan tinggi sampai yang rendah. Weda akan memberikan penjelasan mengenai Tuhan dan Alam semesta sesuai dengan kemampuan daya piker manusia. manusia melainkan diperoleh atau diterima orang orang suci atau para maha rsi. Weda bukan ciptaan manusia dan juga bukan budaya.

4. Weda disebut Apourucyam, maksudnya weda itu tidak disusun oleh

5. Weda mempunyai keluwesan, tidak kaku, tapi tidak memiliki inti, dan

pada hakekatnya Weda itu bersifat fleksibel

You might also like