You are on page 1of 6

Proses Pembuatan Batu Bata

Bahan baku : 1.Tanah liat : Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. 2.Air Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi bahan bangunan. Syarat air yang baik : -Air harus bersih -Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram /liter. -Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain yang bisa dilihat secara visual. -Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam organik) lebih dari 15 gram / liter. -Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter. -Tidak mengandung chlorida (cl) lebih dari 0,5 gram / liter. Air yang digunakan sebaiknya dari jenis air tawar karena air asin/air laut mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan besi tulangan berkarat dan konstruksi beton tidak mempunyai kekuatan optimal karena pemilihan air yang salah pada saat pelaksanaan. dengan demikian sebuah konstruksi bangunan yang kuat diawali dari pemilihan air yang baik sebagai bahan bangunan. 3.Abu sisa dari pabrik gula Alat-alat : 1.Cangkul Spoiler for cangkul: 2.Pencetak Batu Bata Spoiler for Pencetak Batu Bata: 3.Mesin Penggiling batu bata Spoiler for Mesin Penggiling batu bata: 4.Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran Spoiler for Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran: 5.Kayu Bakar / batu bara

Langkah-langkah pembuatan :

1. Pertama tama semua bahan bahan seperti tanah , abu sisa gula di campur / di aduk menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah ,kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan. Kemudian adukan tadi dipadatkan kedalam mesin penggiling. 2. kemudian bahan yang sudah jadi di cetak menggunakan cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm 3. Kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat. 4. setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 hari bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu 5 hari atau lebih. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah. 5. setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama dua hari dua malam di sebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang pembakarannya bisa menampung 100.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan batu bara. Proses pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya batu bata kering. Biasanya memerlukan 3 tenaga pekerja untuk mengawasi proses pembakaran.

6. Setelah dibakar kemudian di dinginkan, barulah batu bata siap dijual, biasanya banyak orderan dari pihak mebel dan pembeli perorangan, dengan harga 1 bata nya Rp.400 Rp. 500 belum termasuk ongkos kirim.

http://kakagung.blogspot.com/2012/05/proses-pembuatan-batu-bata-bahan-baku.html

Dinding adalah bagian dari bangunan yang dipasang secara vertikal dengan fungsi sebagai pemisah antar ruang, baik antar ruang dalam maupun ruang dalam dan ruang luar. Terdapat 3 jenis utama dinding, yaitu: dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary) dan dinding penahan (retaining).

Selain fungsi utama di atas, ada beberapa fungsi lain dari dinding yaitu: a) Fungsi kenyamanan, kesehatan, keamanan dan keindahan Sebagai pembatas ruang, memiliki sifat : privasi dan dalam skala, warna, tekstur Sebagai peredam terhadap bunyi, baik dari dalam maupun dari luar Sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, isolasi terhadap suhu, air hujan dan kelembaban, hembusan angin, dan gangguan dari luar lainnya) Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang operasi, laboratorium, dan lain-lain Sebagai fungsi artistik tertentu Sebagai pembentuk ruang, menambah keindahan ruang dan point of interest. b) Fungsi konstruksi - Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding, lift, resovoar dan lain-lain) - Sebagai pemikul. Itulah sebabnya konstruksinya harus kuat dan kokoh agar mampu menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta beban horizontal. - Sebagai pembatas/partisi

Dinding
DINDING Dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruangan luar dengan ruangan dalam, melindungi terhadap intrusi dan cuaca, penyokong atap dan sebagai pembatas rungan satu dengan ruangan lainnya, berfungsi pula sebagai penahan cahaya panas dari matahari, menahan tiupan angin dari luar, dan untuk menghindari gangguan binatang atau templas. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).

FUNGSI DINDING Secara Umum 1. Sebagai pemikul beban diatasnya. 2. Sebagai pembatas ruang, mempunyai sifat : Privasi, Indah dan bagus dalam skala, warna, tekstur, Dapat dibuat transparan, Sebagai peredam terhadap bunyi baik dari dalam maupun dari luar 3. Pelindung terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, Isolasi terhadap suhu, air hujan dan kelembapan, hembusan angin, dan gangguan dari luar lainnya). Fungsi Dinding dilihat dari Nilai Kenyamanan, Kesehatan dan Keamanan: 1. 2. 3. 4. Sebagai pemisah antar ruangan Sebagai pemisah ruang yang bersifat probadi, dan bersifat umum Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain-lain yang bersumber dari alam Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding, lift, resovoar dan lain-lain) 5. Sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan ambang kekedapan suara tertentu seperti studio rekaman atau studio siaran 6. Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang operasi, laboratorium, dan lain-lain 7. Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperti brankas di bank dan lain-lain, Fungsi Dinding Menurut Konstruksi 1. Dinding berfungsi sebagai pemikul. Itulah sebabnya konstruksinya harus kuat dan kokoh agar mampu menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta beban horizontal. 2. Dinding berfungsi sebagai pembatas/partisi, tidak perlu kokoh tetapi harus kaku sehingga perlu kolom penguat ( kolom praktis ).

BAHAN-BAHAN DINDING DAN MACAMNYA


BAHAN DINDING 1. Batu Bata; Pemasangan dinding menggunakan adukan (spesi) dari campuran semen (PC) dengan pasir yang dicampur air, dengan ukuran 1:5. Kemudian kedua belah sisi dinding dilapis dengan plesteran. 2. Bata Pres; pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara maksimal, dan dibakar dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran harus tepat sehingga pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran. 3. Batako; dari bahan tanah tras (batu cadas dan gamping), atau campuran semen dengan pasir. 4. Beton Blok; berguna untuk mengurangi kebisingan suara yang datangnya dari luar tembok. 5. Selcon; berbahan beton ringan, ukurannya besar dan biasa digunakan untuk dinding bangunan tinggi (karena bobotnya ringan). 6. Beton/Bata Kerawang; membentuk lubang-lubang yang menerawang tembus padang, tidak boleh menerima beban dari atas karena mempunyai sifat sebagai dinding pemisah saja. 7. Blok Kaca (Glass Block); transparan, tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang.

MACAM-MACAM DINDING Menurut Bahan Pembuatannya: 1. Dinding Batu. daya tahan yang kuat, rembesan air, kelembaban, dan tahan cuaca tapi pengerjaannya sulit. 2. Dinding Tipis. Digunakan sebagai penyekat atau sebagai tirai pada bangunan. Bias terbuat dari beton, aluminium, plastic dan kayu. Macam Dinding Menurut Fungsinya: 1. Dinding Interior; Dinding partisi ini merupakan sekat pembatas yang dapat dipindahkan. 2. Dinding Exterior; harus kuat, indah, dan tahan cuaca. 3. Dinding Fungsi Khusus; contoh dinding kedap suara.

http://djavanesse.blogspot.com/2009/06/dinding.html

You might also like