You are on page 1of 38

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Evaluasi Strategis PT Indofood Tbk(Industri Makanan & Minuman) dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Manajemen Strategik di S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, baik materi maupun dorongan semangat. Ucapan terimakasih, penulis sampaikan untuk: 1. Bapak Badri selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategik 2. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna dan tidak ada karya yang sempurna tanpa kritik dan saran yang mendukung dari semua pihak. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan ketajaman bahasan pada makalah ini yang nantinya berguna bagi semua kalangan yang menggunakannnya, khususnya mahasiswa.

Surabaya, 27 Mei 2013

Penulis

Daftar Isi Halaman Judul. i Kata Pengantar Daftar Isi. Latar Belakang.... Profil Perusahaan Evaluasi Awal.. a. Perbandingan Data Historis b. Perbandingan dengan Kompetitor... c. Perbandingan dengan Rata-Rata Industri Evaluasi dengan Balance Score Card. a. Financial Perspektive. b. Customer Perspective.. c. Internal Business Perspective. d. Learning and Growth Perspective. ii iii 1 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4

Rekomendasi dan Saran 5 Daftar Pustaka... 10

Latar Belakang Evaluasi Startegis merupakan suatu hal yang penting karena organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis di mana faktor-faktor eksternal dan internal sering berubah dengan cepat dan dramatis.Evaluasi Strategis adalah tindakan yang meliputi tiga pokok aktivitas berikut: (1)Penyelidikan atas landasan yang mendasari strategi perusahaan, (2)Pembandingan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya dan (3)Pengambilan tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri andalan pengolahan non migas. Industri ini akan memiliki tren pertumbuhan yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini didukung oleh kuatnya permintaan di dalam negeri yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya konsumen kelas menengah di dalam negeri. Pertumbuhan industri makanan dan minuman diperkirakan meningkat pada kuartal kedua tahun 2013 ini. Pertumbuhannya diprediksi diatas 6%, lebih tinggi dibanding kuartal pertama yang hanya berkisar 1,75%. Pertumbuhan di kuartal I sempat mengalami hambatan karena banyaknya regulasi terkait pengadaan bahan baku industri makanan dan minuman. Indonesia akan memasuki proses integrasi ASEAN economy community (AEC) pada tahun 2015, di mana sektor pangan merupakan salah satu sektor yang akan dipercepat pelaksanaannya. Disini akan ada perintisan saling pengakuan untuk sektor pangan olahan. Perusahaan yang bergerak di industri ini pastinya akan secara aktif terlibat dalam intergrasi ini, tidak terkecuali Indofood yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman yang sudah cukup sukses mengembangkan bisnis di bidang ini. Jadi menjadi hal yang menarik untuk dibahas, bagaimana Indofood dengan pertumbuhan industry makanan dan minuman serta evaluasi starteginya sehingga dapat menjadi perusahaan makanan dan minuman yang cukup sukses berkembang di Indonesia. Semua perusahaan akan melakukan evaluasi untuk menilai apakah

perusahaan mereka telah berhasil mencapai tujuan yang mereka inginkan. Begitu juga yang akan dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman seperti Indofood. Profil Perusahaan

Perusahaan Multinasional yang bergerak dalam 4 bidang usaha, yaitu Produk Konsumen Bermerek, Bogasari, Agribisnis dan Distribusi.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1990 di Jakarta dengan nama awal PT Panganjaya Intikusuma dan pada tahun 1994 berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Indofood Saat ini telah memiliki 75.000 orang karyawan.

Visi : Menjadi perusahaan dengan total food solutions Misi : Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara PT Indofood Tbk berkelanjutan Senantiasa meningkatkan kompetensikaryawan, proses produksi dan teknologi kami Value: Memberikan Meningkatkan Disiplin, kontribusi bagi kesejahteraan values secara masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan stakeholders berkesinambungan Integritas, Menghargai, Kesatuan, Keunggulan dan Inovasi.

Evaluasi Awal a. Perbandingan Data Historis Berikut merupakan data historis PT Indofood terkait saham :

Dilihat dari gambar diatas, harga saham PT Indofood semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sekitar Februari 2013, harga saham Indofood menjadi 7.300 meningkat dari tahun sebelumnya(2012) sekitar 25%, namun peningkatan ini tidak jauh lebih baik dari peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2012 yang meningkat sekitar 27%. Tahun 2010 ke tahun 2011 Indofood mengalami penurunan harga saham. Peningkatan harga saham Indofood dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman memang membawa dampak yang positif terhadap minat investor untuk membeli saham PT Indofood.

Indofood mengalami peningkatan aset dari tahun 2010 ke tahun 2012, dan mengalami penurunan kewajiban dari tahun 2010 ke tahun 2011 dan mengalami peningkatan pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2012 Indofood lebih banyak melakukan pembiayaan perusahaan

dengan menggunakan utang dan sedikit melakukan pembelanjaan terhadap aset.

Laba bersih pada tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun 2011 walaupun penjualan Indofood meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh melemahnya salah satu divisi yaitu Agribisnis yang pada tahun 2012 mengalami hambatan terhadap bahan baku.

Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas naik menjadi 73,8% di tahun 2012 dari 69,5% di tahun 2011 karena naiknya total funded debt. ROA perusahaan pada tahun 2012 menurun dari tahun 2011, ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aset yang dimiliki lebih baik pada tahun sebelumnya daripada tahun 2012 ini. Begitu juga dengan ROE, tahun 2012 hanya menunjukkan angka 12,2 dari tahun sebelumnya yang menunjukkan angka 13,6%. b. Perbandingan dengan Kompetitor

RATIO LIQUIDITY RATIO Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio ACTIVITY RATIO Total Asset Turnover Fixed Asst Turnover Account receivable Turnover Accts Rec Days Outstanding Inventory Turnover Inventory Days Outstanding LEVERAGE RATIO Longterm Debt to Equity Financial Leverage Debt Ratio PROFITABILITY RATIO Net Margin Pre-Tax Margin Operating Margin Gross Margin

2010 2,58 2,10 0,45

2011 2,22 1,49 0,18

2012 2,76 1,98 0,70

2010 2.04 1.46 1.06

2011 1.91 1.40 1.02

2012 2.00 1.41 1.02

1,64 4,85 6,81 58,59 11,07 32,97

1,43 4,64 7,30 50,00 5,83 62,58

1,27 3,68 6,79 53,73 5,45 67,00

0.81 1.41 1.60 225.03 6.80 52.91

0.85 1.56 15.57 23.12 6.94 51.91

0.84 1.51 16.61 21.67 6.43 55.97

6,15 11,48

10,89 17,22

13,66 21,66

0.90 1.90 1.12

0.29 1.70 0.41

0.35 1.74 0.42

0,07 0,09 0,24

0,05 0,07 0,18

0,07 0,07 0,22

0.10 0.14 0.16 0.32

0.11 0.14 0.15 0.28

0.10 0.13 0.14 0.27

mayora

indofood

ROA ROE

0,12 1,30

0,07 1,26

0,09 1,94

0.08 0.08

0.09 0.15

0.08 0.14

c. Perbandingan dengan rata-rata industri Net Sales Sektor Industri Makanan dan Minuman Tahun 2012

PT Indofood Sukses Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. PT Mayora Indah, Tbk. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, Tbk. PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. PT Delta Djakarta, Tbk PT Multi Bintang Indonesia, Tbk. PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk. PT Siantar Top, Tbk. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. PT Cahaya Kalbar, Tbk. PT Sekar Bum i, Tbk. PT Akasha Wira International, Tbk PT Sekar Laut, Tbk. 0 21,574,792,000,000 10,510,625,669,832 2,809,900,000,000 2,747,623,000,000 1,719,814,548,000 1,566,984,000,000 1,305,116,747,447 1,283,736,000,000 1,200,000,000,000 1,123,519,657,631 753,709,821,608 476,638,000,000 401,724,215,506

50,059,427,000,000

20,000,000,000,00040,000,000,000,00060,000,000,000,000 Net Sales Th. 2012

Dari bagan di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan yang mencolok pada perbandingan net sales antar perusahaan. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk memiliki net sales yang sangat tinggi dibandingkan perusahaan lainnya, yaitu sebesar Rp 50.059.427.000.000,-. Sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk menempati urutan kedua dengan net sales sebesar Rp 21.574.792.000.000, disusul oleh PT Mayora Indah, Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading, Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk, PT Delta Djakarta, Tbk, dan yang net sales paling kecil adalah PT Sekar Laut, Tbk. Ratarata net sales dari perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebesar Rp 6.966.686.475.716. Jadi dapat disimpulkan bahwa PT Indofood Sukses Makmur, Tbk memiliki net sales yang paling tinggi dibanding net sales perusahaan yang termasuk dalam bidang makanan dan minuman lainnya.

Evaluasi dengan BSC

a. Perspektif Keuangan untuk PT Indofood Tbk

RATIO LIQUIDITY RATIO Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio ACTIVITY RATIO Total Asset Turnover Fixed Asst Turnover Account receivable Turnover Accts Rec Days Outstanding Inventory Turnover Inventory Days Outstanding LEVERAGE RATIO Longterm Debt to Equity Financial Leverage Debt Ratio PROFITABILITY RATIO Net Margin Pre-Tax Margin Operating Margin Gross Margin ROA ROE Analisa 1. Liquidity Ratio

2010 2.04 1.46 1.06

2011 1.91 1.40 1.02

2012 2.00 1.41 1.02

0.81 1.41 1.60 225.03 6.80 52.91

0.85 1.56 15.57 23.12 6.94 51.91

0.84 1.51 16.61 21.67 6.43 55.97

0.90 1.90 1.12

0.29 1.70 0.41

0.35 1.74 0.42

0.10 0.14 0.16 0.32 0.08 0.08

0.11 0.14 0.15 0.28 0.09 0.15

0.10 0.13 0.14 0.27 0.08 0.14

Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mulai dari tahun 2010 sampai 2012 current ratio, quick ratio dan cash ratio PT. Indofood Tbk stabil, meskipun terjadi kenaikan dan penurunan pada ketiga rasio tersebut, namun kenaikan atau penurunan tersebut hanya kecil. Yang berarti bahwa kemampuan PT. Indofood Tbk untuk memenuhi kewajiban jangka pendek cukup stabil.

2. Activity Ratio Adalah rasio yang mengukur efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. Total asset turnover dan fixed asset turnover PT. Indofood dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan yang menunjukkan semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva dan aktiva tetap yang dilakukan oleh manajemen PT. Indofood Tbk. Begitupun untuk account receivable turnover mengalami kenaikan dan account receivable days outsanding mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai 2012, ini berarti semakin efektif dan efisien manajemen piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Namun PT. Indofood kuranf efektif dalam persediaan, yang ditunjukkan oleh penurunan inventory turnover dan semakin lamanya inventory days outstanding.

3. Leverage Ratio Adalah rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan perusahaan. berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin kecil porsi penggunaan utang PT. Indofood Tbk yang digunakan dalam membiayai investasi pada aktiva.

4. Profitability Ratio Adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan. kemampuan PT. Indofood Tbk dalam menghasilkan laba dapat dikatakan stabil, mekipun tahun 2012 mengalami sedikit penurunan. b. Perspektif Pelanggan

Pada perspektif pelanggan, perusahaan mengidentifikasikan dan mendefinisikan pelanggan dan segmen pasar di mana perusahaan tersebut akan bersaing. Perspektif ini memiliki beberapa pengukuran kinerja utama terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, profitabilitas pelanggan dan pangsa pasar. Sasaran strategis dari perspektif pelanggan ini diantaranya meningkatnya kepercayaan pelanggan atas produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, kecepatan layanan yang diberikan dan kualitas hubungan perusahaan dengan pelanggannya.
1. Pengukuran Perspektif Pelanggan

Pengukuran Pangsa Pasar Pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar perusahaan mencerminkan proporsi bisnis dalam satu area bisnis tertentu yang diungkapkan dalam bentuk uang, jumlah customer, atau unit volume penjualan atas setiap unit produk yang terjual. Peningkatan market share merupakan salah satu tujuan paling penting dari suatu bisnis. Keuntungan utama menggunakan market share sebagai ukuran kinerja bisnis adalah bahwa market share tidak terlalu tergantung pada variabel macroenvironmental seperti keadaan ekonomi atau perubahan kebijakan pajak. Market share dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Unit market share (%) =

Revenue market share (%) =

No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Kode ADES AISA CEKA DAVO DLTA INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ

Nama Perusahaan Akashi Wira International Tbk. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Cahaya Kalbar Tbk. Davomas Abadi Tbk. Delta Djakarta Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Multi Bintang Indonesia Tbk. Mayora Indah Tbk. Prasidha Aneka Niaga Tbk. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Sekar Laut Tbk. Siantar Top Tbk. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. Total

Penjualan (dalam Jutaan Rp) 354.750 1.952.519 848.401 660.051 509.930 37.254.978 1.566.984 7.683.699 987.777 1.190.826 304.571 916.160 2.064.370 56.295.016

Market Share 0,63% 3,47% 1,51% 1,17% 0,91% 66,18% 2,78% 13,65% 1,75% 2,12% 0,54% 1,63% 3,67% 100%

Berdasarkan pie chart diatas dapat diketahui bahwa market share PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2012 sebesar 66% dalam industri ini. Sedangkan kompetitor utama pada tahun tersebut adalah Mayora dengan market share sebesar 14%. Jadi, PT Indofood yang menjadi market leader dalam industri makanan dan minuman. PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat menguasai pangsa pasar tepung terigu sebesar 58% di 2010. Volume penjualan tepung terigu nasional tahun 2010 sebesar 4,4 juta ton. Selain itu, Indofood Sukses Makmur Tbk, masih menjadi
perusahaan yang paling diuntungkan dari pertumbuhan pasar mi instan Indonesia, menurut Departemen Riset IFT. Hal ini dikarenakan posisi Indofood CBP sebagai pemain mi instan terbesar dengan pangsa pasar sekitar 70% atas pasar mi instan nasional.

Customer Retention Ini merupakan cara yang sering digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar dalam segmen pelanggan sasaran

diawali dengan mempertahankan pelanggan yang ada di segmen tersebut. Pengukuran retensi pelanggan dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya persentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah customer yang saat ini dimiliki oleh perusahaan. Customer Acquisition Mengukur kekuatan unit bisnis dalam menarik dan memenangkan pelanggan atau bisnis baru. Pengukuran dapat dilakukan melalui banyaknya jumlah pelanggan baru atau jumlah penjualan kepada pelanggan baru di segmen yang ada. Customer Satisfaction Retensi dan akuisisi pelanggan ditentukan perusahaan untuk dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan. Ukuran kepuasan pelanggan memberikan umpan balik mengenai seberapa baik perusahaan melaksanakan bisnisnya. Pengukuran terhadap tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti survei melalui surat (pos), interview melalui telepon, personal interview. Selain itu tingkat kepuasan pelanggan dapat dinilai melalui berbagai penghargaan yang diterima perusahaan tersebut yaitu penghargaan ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award). Berikut beberapa penghargaan ICSA yang diterima oleh PT Indofood :

Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2011, Pop Mie, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, by Frontier Consulting Group and SWA Magazine. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA )

2011 Segitiga Biru, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, by Frontier Consulting Group and SWA Magazine. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA ) 2011 Bimoli, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, by Frontier Consulting Group and SWA Magazine

Beberapa penghargaan lain yang diterima PT indofood dan kompetitor utamanya Mayora : Indonesia Best Brand Award 2011 Indomie, Best Brand Platinum in Instant Noodle Category, by SWA Magazine and MARS Indonesia Best Brand Award 2011 Bimoli, Best Brand Platinum in Cooking Oil category, by SWA Magazine and MARS. Penghargaan-penghargaan yang berhasil diraih dan terus

dipertahankan oleh Bimoli sampai tahun 2008, antara lain :


-

Diamond ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award), untuk tahun yang ke-9.

Platinum Brand Award IBBA (Indonesia Best Brand Award), untuk tahun yang ke-6.

Top Brand Award untuk tahun yang ke-2 Superbrand Award.

Penghargaan PT Mayora Indah Tbk. Beberapa penghargaan yang diterima PT Mayora Indah Tbk. diantaranya Superbrand, Top Brand Award dan ICSA untuk biskuit Roma pada tahun 2009 :

Customer Profitability, Kepuasan pelanggan dan pangsa pasar yang besar bertujuan untuk mencapai pengembalian finansial (Profitabilitas) yang tinggi. Pengukuran terhadap customer profitability dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Activity Based-Costing (ABC), untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan setelah menghitung berbagai pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (net income).

No.
1 2 3

Kode
ADES AISA CEKA

Nama Perusahaan
Akashi Wira International Tbk. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Cahaya Kalbar Tbk.

Net Income
Rp 64,484 195,712 50,389

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

DAVO DLTA INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ

Davomas Abadi Tbk. Delta Djakarta Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Multi Bintang Indonesia Tbk. Mayora Indah Tbk. Prasidha Aneka Niaga Tbk. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Sekar Laut Tbk. Siantar Top Tbk. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

-276,214 150,105 3,845,612 453,405 516,667 36,812 149,150 6,851 59,523 174,771

Berdasarkan pie chart diatas dapat diketahui bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki customer profitability terbesar yakni sebesar 70%, diikuti oleh PT Mayora Indah sebesar 9%. Sehingga PT Indofood lebih unggul dalam customer profitability dar perushaaan lain dalam industri makanan dan minuman. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Menurut Kaplan dan Norton (2004), Internal Process Business adalah keseluruhan proses dalam perusahaan yang dimulai dengan perolehan bahan baku sampai penyampaian produk jadi ke konsumen. Serangkaian aktivitas tersebut memiliki tujuan utama yaitu untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. Kaplan dan Norton membagi proses bisnis internal kedalam : 1. Proses Inovasi Dalam proses ini, perusahaan meneliti kebutuhan pelanggan yang sedang berkembang dan menciptakan barang dan jasa yang mereka butuhkan. 2. Proses Operasi Proses Operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk atau jasa. Pengukuran kinerja yang terkait dalam proses operasi dikelompokkan pada : waktu, kualitas, dan biaya. 3. Proses Pelayanan Purna Jual Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan produk atau jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi pada tahapan ini misalnya penanganan garansi, perbaikan penanganan atas barang rusak dan yang dikembalikan, dan pemrosesan pembayaran pelanggan. Sasaran strategic dari perspektif proses bisnis ini adalah organizational capital seperti meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada customer. Keberhasilan proses ini tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menerapkan metode, system dan teknologi yang selanjutnya akan meningkatkan kualitas proses yang berujung pada kualitas produksi.

Internal Business Process Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memiliki model bisnis yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi sebagai berikut:

Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan. Grup Produk Konsumen Bermerek saat ini terdiri dari lima divisi yaitu Mi Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan Khusus. Selain itu, CBP juga memiliki Divisi Kemasan untuk memproduksi kemasan fleksibel dan karton untuk mendukung operasi Grup. Divisi ini memasok kebutuhan kemasan berbagai divisi operasional Indofood serta menjamin kualitas dan ketepatan waktu, dengan demikian memastikan mata rantai pasokan yang stabil. Selain itu, divisi ini juga melayani konsumen pihak ketiga baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Kualitas kemasan dan ketepatan waktu pengiriman dari divisi ini dikenal oleh perusahaan multinasional. Serta yang terakhir adalah divisi internasional yang merupakan divisi ekspor dari produk-produk bermerek Indofood, yang menjalankan kegiatan penjualan dan pemasaran di pasar internasional. Grup ini menyediakan produk yang berkualitas, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan konsumen di seluruh Nusantara. Berbagai merek Indofood merupakan merek terkemuka di pasar dan dipercaya oleh para konsumen atas kualitas, rasa dan harganya.

Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.

Bogasari memproduksi berbagai macam tepung terigu untuk berbagai keperluan dibawah naungan merek-merek terkemuka, antara lain Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar. Merek-merek Bogasari melambangkan kualitas dan merupakan merek-merek pilihan pelanggan industri dan konsumen. Bogasari juga merupakan produsen pasta terbesar bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Di Indonesia, produk pasta Bogasari dipasarkan dengan merek La Fonte, yang merupakan pimpinan pasar, dikenal karena kualitas dan rasanya yang lezat. Bogasari juga mengekspor produk pasta ke beberapa negara, antara lain Filipina, Korea dan Jepang.

Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.

Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anakanak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga. Jumlah stock point telah berkembang dengan cepat sejak tahun 2005, memberikan penetrasi pasar yang lebih luas dan lebih dalam melalui mata rantai pasokan dan pengiriman yang efisien. Stock point yang dibangun di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi termasuk pasar tradisional, memungkinkan setiap stock point untuk melayani wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.

Dengan memanfaatkan kekuatan dari model bisnis Indofood yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) tersebut, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari

produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sehingga kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan unggul dalam setiap kategori bisnisnya. PT Indofood sukses makmur dalam menjalankan proses bisnisnya telah menadapatkan berbagai sertifikat pengakuan seperti berikut ini: ISO 14001:2004 Sistem Manajemen Lingkungan Merupakan sebuah standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk membantu organisasi meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional mereka terhadap lingkungan yang mencakup udara, air, suara, atau tanah. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah. RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) Merupakan asosiasi yang dibentuk oleh pihak yang berkepentingan (tujuh sector) dalam industri minyak sawit mulai dari pekebunan, produsen minyak sawit sampai kepada pendana dan LSM. Tujuannya adalah untuk mempromosikan pengembangan dan penggunaan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan dengan kerjasama di antara mata-mata rantai penyedia produksi dan dialog terbuka dengan para pemangku kepentingan lainnya. Sertifikat RSPO merupakan standar lingkungan tertinggi di industri kelapa sawit yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memberikan produk minyak sawit ramah lingkungan. SMK3 (Occupational Health and Safety Management - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) HACCP ISO 22000:2005 (Hazard Analytical Critical Control)

Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan memiliki proses produksi yang senantiasa menerapkan sistem manajemen keamanan pangan. OHSAS 18001:2007 Merupakan suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada setiap proses kerja di tempat kerja. ISO 17025:2008 Merupakan sebuah standar yang diakui secara internasional dan pengakuan formal kompetensi laboratorium dalam melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh. Standard ini menunjukkan bahwa laboratorium tersebut memiliki kemampuan teknis dalam menghasilkan data yang akurat dan handal. SNI (Indonesian National Standard) Halal GMP (Good Manufacturing Practices) Merupakan sistem manajemen untuk memastikan bahwa produk dibuat melalui proses yang higienis. ISO 9001:2008 Standar Sistem Manajemen Kualitas Quality Management Systems merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental Management) Sebanyak 28 pabrik unit kerja di Indofood sudah memperoleh sertifikat peringkat PROPER, dimana 4 unit kerja diantaranya memperoleh peringkat hijau (beyond compliance) dan sisanya peringkat biru (mandatory).

AIB International Consolidated Standards for Food Safety Merupakan Layanan Perlindungan Pangan, menyediakan fasilitas makanan dengan informasi, produk & jasa untuk mengembangkan & menjaga ketahanan makanan yang efektif & program keamanan pangan. AIB melakukan assesmen & audit untuk membantu klien mengidentifikasi kelemahan dan resiko, membantu dalam pengembangan rencana ketahanan makanan. Sertifikat AIB menunjukkan bahwa Indofood telah menerapkan system manajemen kemanan pangan.

Berikut adalah struktur bisnis Indofood:

Untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan melalui penawaran produk yang diharapkan pelanggan, PT Indofood menetapkan arahan strategi yang jelas serta menjabarkan strategi-strategi penting untuk menangkap peluang yang ada. 1. Optimalisasi portofolio dengan fokus pada pengembangan produk-produk yang lebih premium serta memperluas portofolio produk dalam kategori nutrisi dan kesehatan. 2. Mendorong budaya inovasi di seluruh organisasi agar dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan tren pasar dan kebutuhan konsumen. 3. Mengeksekusi tradisional. 4. Memperkokoh pilar operasional dengan meningkatkan kapabilitas di bidang produksi, meningkatkan produktivitas dan menyempurnakan proses pembelian, serta melakukan diversifikasi sumber pasokan bahan baku. kegiatan penjualan terbaik dengan meningkatkan ketersediaan serta product visibility, baik di outlet ritel modern maupun

5. Membangun organisasi yang unggul dengan terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan. d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Penting bagi suatu perusahaan untuk melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan produk/jasa, tetapi juga melakukan investasi infrastruktur, yaitu sumber daya manusia, sistem, dan prosedur. Tolok ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal dapat menjelaskan kesenjangan yang terjadi antara manusia, sistem, dan prosedur. Untuk memperkecil kesenjangan tersebut, perusahaan harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan yaitu meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada. Jadi perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan serta perbaikan jangka panjang. Terdapat tiga kategori utama dalam perspektif ini, yaitu: Kapabilitas pekerja Kapabilitas sistem informasi Motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan

1. Kapabilitas Pekerja Kapabilitas pekerja merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan.

Dengan total tenaga kerja sekitar 70 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan perusahaan yang berkelanjutan. Setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu perusahaan. Sehubungan dengan kapabilitas pekerja tersebut, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh manajemen: a. Kepuasan pekerja

Kepuasan pekerja merupakan kondisi untuk meningkatkan produktivitas, tanggung jawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan. Dalam usaha untuk mendapatkan tenaga manusia yang berpotensi, Indofood memperhatikan kepuasan pekerjanya dengan melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dengan SPSI Sektor RTMM . Isi PKB menyangkut masalah antara lain : a. Penggajian i. Sistem Penggajian. ii. Insentif. iii. Kenaikan gaji / upah pokok tahunan. iv. Kerja lembur. v. Tunjangan hari raya keagamaan. vi. Pajak penghasilan. b. Cuti Hari Libur dan Ijin Meninggalkan Pekerjaan i. Ijin Meninggalkan pekerjaan. ii. Cuti tahunan. iii. Cuti hamil, gugur kandungan dan haid. iv. Mangkir. v. Meninggalkan Pekerjaan. c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Perlengkapan dan Pakaian kerja. Pekerja diwajibkan memakai pakaian kerja selama melakukan pekerjaan. Pekerja yang bekerja di tempat yang membutuhkan perlengkapan kerja akan diberikan perlengkapan kerja sesuai dengan kebutuhannya. Pekerja yang sudah melampaui masa percobaan diberi pakaian kerja sebanyak 3 stel per tahun. Perlengkapan dan pakaian kerja adalah milik perusahaan yang harus senantiasa dipelihara. Peralatan kerja. 1. Perusahaan menyediakan alat alat kerja bagi pekerja dengan jenis yang telah ditentukan bagi masing masing pekerjaan / bagi yang bersangkutan. 2. Pekerja diwajibkan merawat alat alat kerja tersebut, dan menyimpnnya pada tempat yang telah ditentukan oleh atasan langsung. 3. Dalam hal kerusakan pada alat alat kerja hingga perlu dilakukan penggantian, pekerja wajib menunjukkan alat kerja yang lama / rusak kepada atasan langsung untuk diganti. Koperasi Karyawan Pembinaan koperasi karyawan. Tidak Mampu Bekerja Karena Alasan Kesehatan Penyelesaian Keluhan Pekerja Mogok dan penutupan perusahaan. b. Retensi pekerja Retensi pekerja adalah kemampuan untuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka panjang

bagi perusahaan. Jadi, kelua-masuknya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan. Untuk menghindari perputaran kerja yang tinggi, Indofood melakukan beberapa pengelolaan sumber daya manusianya, antara lain dengan: PT Indofood mengelola sistem SDM-nya dengan cara membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Mengadakan program pelatihan yang akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi. c. Produktivitas pekerja Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output tersebut. Ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan per pekerja. Semakin efektif pekerja dalam menjual produk dengan nilai tambah, maka pendapatan pekerja juga seharusnya meningkat. PT. Indofood telah mensosialisasikan kebijakan UMK dengan baik, meskipun para pekerja kadang-kadang mengeluh dengan adanya kebijakan tersebut. PT. Indofood dalam memberikan upah telah sesuai dengan kebijakan upah minimum, agar dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kemajuan perusahaan serta perekonomian pada umumnya. Namun menurut pekerja kenaikan upah minimum

hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari yang harganya makin tinggi. 2. Kapabilitas Sistem Informasi Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi adalah tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dewasa ini terutama internet, maka perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk dapat mendukung kegiatan informasi perusahaan. Situs web dapat membantu perusahaan menyediakan kebutuhan informasi yang menarik dengan praktis (cepat, akurat, dan mudah) yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. PT Indofood Tbk menggunakan portal Media Indofood sebagai alternatif

pemecahan masalah guna mengingkatkan efektifitas komunikasi dan penyampaian informasi kepada karyawan. Portal internet untuk karyawan Indofood sudah diluncurkan beberapa waktu lalu. Melalui portal ini, karyawan dapat melihat informasi terbaru seputar kegiatan perusahaan, divisi, maupun anak perusahaan.

Selain menggunakann media Indofood, perusahaan juga menggunakan sistem SAP R / 3 dan SAP APO sebagai platform Enterprise Resource Planning (ERP) yang digunakan untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen menengah dan tim eksekutif. Sedangkan untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu dapat digunakan SAP BW yang telah diimplementasikan pada bulan Juli 2003. Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, seperti berapa banyak produk yang terjual di suatu area selama periode tertentu. Bagi SDM sistem tersebut berfungsi untuk: Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan Melindungi data personalia dari pihak luar Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui manajemen karir 3. Motivasi, Pemberdayaan, Dan Keselarasan Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan adalah penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif. Faktor lingkungan kerja, promosi jabatan, dan kepemimpinan, mempunyai hubungan dan pengaruh yang bermakna terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap motivasi kerja karyawan. PT Indofood Tbk telah melaksanakan program employee relations dengan baik melalui berbagai kegiatan komunikasi formal dan informal. Kegiatan komunikasi formal antara lain dilakukan dengan mengadakan rapat rutin bipartite dan PUK SPSI sebagai sarana penyalur saran dan kritik dari karyawan kepada manajamen. Selain melalui rapat rutin, PT Indofood Tbk mengkomunikasikan berbagai kebijakannya melalui pengumuman yang ditempel di tembok dan mading serta melalui sosialisasi langsung ke tiap-tiap departemen. Pelaksanaan kegiatan

komunikasi informal PT Indofood Tbk melalui Special Event. Special Event bertujuan untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama di antara para karyawan dan manajemen melalui kegiatan piknik dan perayaan hari besar. Loyalitas karyawan PT Indofood Tbk cukup baik, hal ini dapat dilihat dari keterlibatan dan keaktifan karyawan dalam setiap kegiatan komunikasi formal dan informal yang diadakan perusahaan.

Rekomendasi dan Saran Dengan meningkatnya tren pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2013 ini, tentu saja membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman. PT Indofood pada tahun 2012 memiliki pendapatan nomor 1 dalam industri ini, lebih tinggi dari pada pesaing-pesaingnya seperti Mayora, Ultrajaya, Tiga Pilar dll. Jika PT Indofood ingin mempertahankan posisi ini dan memperbaiki kinerja yang lebih baik untuk tahun 2013 sehingga terjadi peningkatan laba bersih, ROA, ROE, EPS, maka PT Indofood dapat melakukan hal berikut: a. Dari segi keuangan Sedikit menggunakan hutang dan dan mampu mengelola asetnya dengan baik dan cermat b. Dari segi

Daftar Pustaka
http://noritakwee.blogspot.com/ , akses 25 Mei 2013

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00474-mc%204.pdf , akses 25 Mei 2013 http://simrealita.blogspot.com/ , akses 25 Mei 2013 http://eprints.undip.ac.id/16491/, akses 25 Mei 2013

http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/pertumbuhan-industrimakanan-akan-tetap-naik/32680, akses 27 Mei 2013 http://www.tempo.co/read/news/2013/05/10/090479344/Industri-MakananMinuman-Masih-akan-Bertumbuh, akses 27 Mei 2013


www.detikfinance.com www.indofood.co.id www.indonesiafinancetoday.com www.marketeers.com www.idx.co.id

You might also like