You are on page 1of 3

NAPZA (NARKOTIK, PSIKOTROPIK DAN ZAT ADIKTIF)

Fase 1 : diagnosis komunitas adalah banyaknya kasus penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja dan terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS akibat penggunaan NAPZA suntik. Fase 2 : berdasarkan data didapatkan bahwa propinsi dengan kasus HIV/ AIDS terbanyak secara berurutan dari yang tertinggi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, dan Bali. Salah satu kelompok berisiko tinggi tertular HIV adalah pengguna NAPZA suntik. Kasus AIDS pada pengguna NAPZA suntik menunjukkan peningkatan yang tajam pada periode 2003-2006. Terjadi peningkatan hingga 13 kali lipat dari tahun 2003 sebesar 120 kasus, menjadi 1.517 kasus baru tahun 2006. Pada tahun 2007 dan tahun 2008 terjadi penurunan sedikit jumlah kasus baru AIDS pada pengguna NAPZA suntik yaitu sebesar 1.437 kasus baru pada tahun 2007 menjadi 1.255 pada tahun 2008. Berdasarkan jenis kelamin, 92% penderita AIDS adalah laki-laki. 7% perempuan dan 1% tidak tercatat jenis kelaminnya. Berdasarkan kelompok umur 17-29 tahun sebesar 65,2% diikuti kelompok umur 30-39 tahun sebesar 26,3. Fase 3 : faktor risiko yang mungkin menjadi penyebab adalah

1. prestasi di sekolah rendah 2. Pergaulan dengan teman sebaya Hal ini berhubungan dengan kejadian penyalahgunaan narkoba, baik secara mandiri maupun bersama-sama. Risiko untuk terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja yang mempunyai teman pengguna narkoba mencapai 46 kali dibandingkan dengan remaja yang tidak mempunyai teman pengguna narkoba. Mendapatkan narkoba rata-rata pada tingkat sekolah menengah atas. Jika dilihat dari rata-rata umur kasus penyalahgunaan, mereka mendapatkan narkoba untuk pertama

kalinya pada usia remaja. 3. Kesibukan orang tua yang lebih dari 14 jam/ hari Risiko untuk terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja yang mempunyai orang tua sibuk >14 jam/hari mencapai 20 kali dibandingkan dengan remaja yang mempunyai orang tua sibuk <14 jam/hari. Karena kesibukan orang tua di luar rumah baik di pekerjaan atau aktivitas masing-masing sehingga pulang larut malam mengakibatkan waktu untuk anak berkurang, sehingga perhatian untuk anak juga kurang. 4. Penggunaan waktu luang Risiko untuk terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja yang mengisi waktu luang dengan kegiatan yang negatif mencapai 15 kali dibandingkan dengan remaja yang mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. Fase 4 : tingkat pendidikan masyarakat paling banyak adalah SMA, dan lembaga yang terkait adalah sekolah
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2005 2006 2007 2008 SD SMP SMA

Fase 5 Tujuan

: perencanaan :penurunan kasus penyalahgunaan NAPZA pada remaja dan penurunan morbiditas akibat penyalahgunaan NAPZA seperti HIV/AIDS, penurunan prestasi disekolah dan membentuk remaja yang berperilaku hidup sehat dan berprestasi.

Sasaran Metode

: seluruh siswa-siswi kelas XII SMAN 1 Bandung : ceramah dan diskusi

Waktu pelaksanaan : tanggal 25 Juni 2012 di lapangan sekolah SMAN 1 Bandung Media pendukung : powerpoint Materi : pengertian NAPZA, jenis-jenis NAPZA, dampak NAPZA, faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA, tanda- tanda penyalahgunaan narkoba, upaya pencegahan Dana Fase 6 : Dana BOK Puskesmas : pelaksanaan

You might also like