Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Bunga Triana I kadek Bagus Widana .P Neneng Winarsih Ratih Dwi Prasetiyaningsih Yogi Oktopianto Yurista Vipriyanti
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Multi Purpose Deep Tunnel System (MPDT) merupakan solusi alternatif dengan pendekatan infrasruktur yang mengintegrasikan bangunan pengendali banjir (flood controll), jalan toll (toll road), instalasi pengolaahan limbah (waste water treatment) dan utility shaft. Infrastruktur ini diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan kompleksitas permasalahan yang terjadi di Jakarta seperti banjir, kemacetan lalulintas, pengolahan limbah cair perkotaan, dan kelangkaan air bersih.
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : Bagaimana desain Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Bagaimana prinsip dan mekanisme Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Apa saja pertimbangan dalam pembangunan Proyek Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Apakah Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) bisa efektif di Jakarta
TUJUAN PENULISAN Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini adalah: Mengetahui desain Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Mengetahui prinsip dan mekanisme Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Mengetaui pertimbangan-pertimbangan dalam pembangunan Proyek Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Mendiskusikan tentang Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) apakah bisa efektif di Jakarta.
Permasalahan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Strategi Penanggulangan Masalah DKI Jakarta Terowongan Bawah Tanah Mass Rapid Transit Eurotunnel Smart Tunnel Malaysia Terowongan Di Tokyo Tunnel Di Hongkong
8 Januari 1984
13 Februari 1989
13 Januari 1997
26 Januari 1999
2 4 Februari 2007
2013
Kualitas Air
Kecenderungan dari tahun 2004 sampai 2007 menunjukkan kualitas yang semakin buruk. Hal ini disebabkan oleh limbah cair dari industri dan domestik serta sampah padat yang dibuang ke sungai. Status mutu air tanah DKI Jakarta tahun 2007 adalah 12% tercemar berat, 20% tercemar sedang, 45% tercemar ringan dan 25% kategori baik. Sedangkan untuk pencemaran coliform mencapai 55% .
1. 2. 3. 4. 5.
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar Terowongan biasa digunakan untuk : Lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, Saluran pembuangan, pembangkit listrik dan terowongan yang menyalurkan kabel telekomunikasi. Sebagai jalan bagi hewan, umumnya hewan langka yang habitatnya dilintasi jalan raya. Di inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau transportasi umumnya disebut subway. Istilah ini digunakan pada masa lalu dan saat ini lebih populer disebut underground rapid transit system.
MRT (mass rapid transit) secara harfiah dapat diartikan sebagai moda angkutan yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat tinggi (rapid). Menurut modanya, MRT dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain: bus (buslane/busway), subway, tram, dan monorail.
MRT dalam bentuk subway pada prinsipnya memiliki kesamaan sistem operasi dengan kereta api. Namun, konstruksi teknisnya terdapat perbedaan karena subway terletak di bawah tanah (underground) tetapi stasiunstasiunnya langsung terhubung ke lokasi pusat kegiatan.
Di Eropa Barat, subway merupakan salah satu moda angkutan yang sangat populer dan seringkali dikenal dengan istilah metro system. Kota London merupakan kota pertama yang menerapkan sistem subway sebagai moda angkutan massal berkecepatan tinggi pada tahun 1863.
2.5 EUROTUNNEL
1. Eurotunnel atau channel tunnel adalah terowongan penghubung antar selat dari 1. negara Inggris dan Perancis yang terdiri dari 3 terowongan paralel yang memiliki panjang total 50.5 km yang dibangun dengan menggunakan high-strengh precast persegmennya. 2. panjang 38 km dibawah laut, 3.2 km dibawah tanah negara Perancis dan 9.3 km dibawah tanah negara Inggris. 3. terletak di Shakespeare Cliff (sebesah barat Dover) negara UK (United Kingdom) Inggris dan Sangatte ( sebelah Barat Calais) negara Perancis.
1. Terdiri dari 1 service tunnel yang memiliki diameter 4.8 meter (diameter penggalian sebesar 5.8 meter) dan 2 Running tunnel dengan jarak dari satu tunnel ke tunnel lain sebesar 30 meter yang memiliki diameter 7.6 m (diameter penggalian sebesar 8.8 meter). 2. 2 terowongan ini dihubungkan oleh 194 piston yang berjarak 250 meter dan berdiameter 2 meter. 3. Terowongan ini juga memiliki bagian lintas sebanyak 270 yang dipasang setiap 375 meter dan memiliki juga 210 ruangan teknis yang berdiameter 3.3 meter yang kesemua ruangan tersebut dihubungkan dengan service tunnel.
1.
2.
3. 4.
5.
Tunnel boring Machines atau biasa disingkat TBM merupakan suatu mesin pengebor yang digunakan untuk pembangunan terowongan. TBM ini juga digunakan dalam pembangunan terowongan MRT di Singapura serta terowongan panjang lainnya. Terdapat 11 TBM yang digunakan yaitu 6 dari sisi Inggris (3 dibawah air dan 3 dibawah tanah) dan 6 dari sisi Perancis ( 3 dibawah laut dan 2 dibawah tanah). Desain TBM ini dianggap unik karena menggunakan teknologi yang berkombinasi sehingga dapat digunakan pada kondisi tanah yang halus dibawah air maupun kondisi batuan yang keras. Dalam pembangunan eurotunnel ini, beberapa kriteria penggunaan TBM digunakan antara lain : a. Proses tanpa adanya treatment pada tanah atau Ground treatment pada kondisi tanah berair di sisi Perancis kususnya pada 4 km pertama diabawah laut (dimaka kondisi tanah dikawasan itu adalah kapur yang retak) dan 3.2 km dibawah tanah (dibawah air tanah). b. Proses dengan kecepatan tinggi ( 4.4 km/h) pada daerah kering dan kondisinya lumayan bagus. c. Keamanan yang pasti, sistem keandalan yang bagus untuk terowongan yang padat,kuat dan kondisi padat sekalipun. Kondisi yang harus sangat kedap air khususnya pada daerah Sangatte,Perancis.
1. 2. 3. 4.
5. 6.
Proses konstruksi terowongan ini mulai dari November 2003 dan selesai di tahun 2007. Smart tunnel di Malaysia punya diameter 13,2 meter dengan 2 komponen. Komponen pertama dengan panjang 9,7 kilometer berfungsi sebagai stormwater tunnel. Komponen lainnya atau ditingkat berikutnya panjangnya 4 kilometer dengan 4 lajur bersusun dua berfungsi sebagai motorway tunnel. Apabila dalam kondisi kering, dek ini difungsikan sebagai jalan tol Terowongan dilengkapi dengan control room yang canggih dengan menerapkan sistem terbaru dalam manajemen operasi, pengawasan dan pemeliharaan dari SMART System Dalam terowongan terdapat alat pemadam kebakaran, telekomunikasi dan peralatan pemantau setiap jarak 1 km Untuk sistem ventilasi dibuat lubang ventilasi setiap interval 1 km dan air fresh injector untuk memasukkan udara segar kedalam terowongan dari fan yang dipasang diluar terowongan.
Stormwater tunnel Biaya konstruksi = US $514.6 million Panjang = 9,7 km Diameter = 13,2 m (diameter luar) Model tunnel = Tunnel Boring Machine Tipe TBM = Slurry Shield Motorway tunnel Panjang = 4 km Tipe struktur = Double Deck
Diberlakukan kalau terjadi hujan ringan Dalam kondisi itu, terowongan masih dibuka untuk kendaraan. 2 dek masih dapat difungsikan sebagai jalan tol
Diberlakukan saat terjadi hujan sedang dan air di sungai klang serta ampang melebihi rata-rata Dalam kondisi ini, sistem smart tunnel diaktifkan. Air hujan dialirkan ke saluran terbawah atau saluran yang ada di bawah 2 dek atau jalan tol. Namun, jalan tol masih tetap dibuka untuk para pengendara Mode kedua ini diberlakukan bila debit air di sungai klang dan ampang berkisar antara 70 hingga 150 meter kubik per detik
Apabila terjadi badai dan banjir Jalan tol dalam terowongan ditutup untuk semua jenis kendaraan. Setelah terowongan dikosongkan dari kendaraan, secara otomatis gerbang aliran air akan membuka Banjir mengalir melalui terowongan itu. Jalan tol di terowongan tersebut kembali akan dibuka dalam 2 hingga 8 jam usai penutupan
Diterapkan apabila hujan atau badai yang terjadi jauh lebih parah dari yang diperkirakan sebelumnya Kondisi ini biasanya diumumkan 1 hingga 2 jam setelah pemberlakuan mode ketiga Jika kondisi ini terjadi, maka terowongan ini baru akan dibuka dalam waktu 4 hari setelah penutupan
Sebagian besar kehidupan Tokyo ditopang dari bawah tanah. Banyak terowongan bawah tanah yang terintegrasi membuat kehidupan underground Tokyo sangat kompleks. Terdapat drainase kota, pengendali banjir, subway, underground highway, pipa air minum dan gas, dan semuanya saling terintegrasi dengan perencanaan yang luar biasa matang. Jalur subway di Jepang tidak hanya 1 jalur. Jepang memiliki banyak jalur dan ketika jalur baru dibuat letaknya harus dibawah jalur subway yang lama. Terowongan ini diklaim sebagai terowongan tadah hujan terbesar di dunia, mother of all tunnels. Jalur deep tunnel Tokyo yang kompleks dibangun dan dipelihara dengan luar biasa konsisten. Terowongan raksasa ini mengalirkan air dari drainase drainase kecil menuju laut. Perawatan dilakukan secara berkala, usai hujan reda maka terowongan akan dibersihkan dari sisa lumpur menggunakan armada puluhan truk pengangkut lumpur. Sehingga pada saat hujan kembali datang, terowongan siap digunakan kembali. Terowongan bawah tanah dapat digunakan sebagai sarana rekreasi. Kemegahan struktur terowongan bawah tanah ini menarik perhatian warga Tokyo.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1
3.2
3.3
3.4
Diskusi
1. Kemacetan
2. Banjir 3. Limbah Menyuplai Air Baku
DESAIN AWAL
MPDT akan berada dibawah jalan MT Haryono kemudian di Sungai Ciliwung menuju Manggarai, Tanah Abang, kemudian Banjir Kanal Barat dan keluar di Pluit.
DESAIN PERUBAHAN
Berdasarkan permintaan dinas tata ruang, jalur MPDT diubah ke sepanjang tol dalam kota Cawang-Kuningan-Semanggi-Slipi-Tomang-Grogol-Angke-Pluit.
DESAIN PERUBAHAN
Kedalaman MPDT juga berubah dari yang tadinya minus 12m sampai dengan minus 28m, dengan rute yang baru bisa sampai minus 30m 60m, bahkan hingga minus 65m karena menghindari tiang pancang jalan layang di lokasi pembangunan.
Potongan Melintang Multi Purpose Deep Tunnel Jakarta Sumber : Koran Tempo
anaerobic juga akan dapat dihasilkan gas methan (CH4) sebagai sumber
bioenergi yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik untuk keperluan operasional MPDT.
1.
2.
3. 4.
5. Untuk limbah, disalurkan melalui pipa berukuran sekitar setengah meter. Saluran itu menampung limbah manusia dari perumahan dan perkantoran. Limbah diolah di ujung terowongan guna menghasilkan biogas dan pupuk.
10
15 20 25
785.398,16
1.178.097,25 1.570.496,33 1.963.495,41
1.767.145,87
2.650.718,80 3.534.291,74 4.417.864,67
3.141.592,65
4.712.388,98 6.283.185,31 7.853.981,63
4.908.738,52
7.363.107,78 9.817.477,04 12.271.846,3 0
Berdasarkan hasil perhitungan dari dua debit banjir tampak bahwa MPDT akan penuh hanya dalam beberapa kali banjir, Agar dapat menampung kejadian banjir berikutnya dibutuhkan pengosongan dengan biaya pemompaan yang sangat besar.
MPDT dengan panjang 22 km dan diameter 16 meter akan membawa air sebanyak 250 m3 air per detik dan mampu menampung air 5 6 juta m3, serta waktu pengisian selama kurang lebih 3 jam. Dengan pompa kapasitas terbesar memompa air 50 m3 per detik, dibutuhkan delapan pompa, lima berfungsi dan tiga pompa sebagai cadangan dengan biaya pompa per jam sebesar Rp. 13.835.294,12 untuk 1 pompa kapasitas 50 m3/detik, Rp 69.176.470,60 untuk 5 pompa kapasitas 50 m3/detik, dan Rp 110.682.353 untuk 8 pompa kapasitas 50 m3/detik. Maka, untuk menyedot air dalam terowongan ke waduk Pluit dibutuhkan pompa besar menggunakan tenaga listrik yang besar dan akan menelan biaya yang besar pula.
3.3 PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN PROYEK MULTI PURPOSE DEEP TUNNEL (MPDT) Sebelum dilakukan pembangunan proyek Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) tentu saja perlu dilakukan pertimbangan berbagai macam hal seperti : Kajian terhadap terowongan yang diadopsi. Perlu dilakukan perhitungan terhadap nilai investasi dan revenue yang didapatkan karena pembangunan proyek MPDT tidak hanya bernilai milyaran tetapi sudah triliunan sehingga perlu dipertimbangkan apakah proyek ini layak atau tidak secara finansial. Adanya tantangan dari berbagai macam bidang pun harus dipertimbangkan demi tercapainya keberhasilan proyek MPDT.
Perbandingan Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) di Jakarta dengan Smart Tunnel di Malaysia
No Dasar Perbandingan MPDT Indonesia 5 Fungsi SMART Tunnel Malaysia 2 Fungsi Keterangan 1. Penentuan Tujuan Pembangunan Besar Diameter Prediksi Periode Banjir Alasannya Indonesia memiliki masalah yang sudah sangat kompleks Disesuaikan dengan fungsi Deep Tunnel Pembangunan MPDT harus lebih kompleks perencanaannya agar fungsi dari MPDT sebagai pengendali banjir dapat tercapai
2. 3.
16 meter 5 Tahunan
4.
+7,00 m
+21,95 m
Akibar rendahnya elevasi rerata kota di Jakarta mengakibatkan energi potensial yang harus dipompa akan lebih besar karena jarak pemompaan di jakarta lebih jauh sehingga MPDT akan lebih mahal dibandingkan SMART.
No
MPDT Indonesia Dataran dengan batuan endapan sungai , endapan pantai, dan endapan gunung api. Permukaan jakarta juga rata-rata banyak tempat yang berada dibawah muka air laut.
SMART Tunnel Malaysia batuan dasar berupa endapan karst atau topografi batugamping yang tertutup oleh endapan muda. Sehingga memiliki ketinggian air tanah yang sangat bervariasi. Tidak Rawan
Keterangan
5.
Penentuan jarak bebas vertikal (L) untuk MPDT di Jakarta tidak bisa sama dengan SMART karena dipertimbangkan terhadap geologi dan keamanan fondasi bangunan terhadap mesin bor terowongan.
6.
Resiko Kegempaan
Rawan
Pertimbangan terhadap pembangunan dan pengoperasiannya lebih beresiko akibat gempa yang bisa tiba-tiba terjadi
Perbandingan Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) di Jakarta dengan Smart Tunnel di Malaysia
Gambar Skema Perbandingan Jarak Pemompaan MPDT dan SMART Tunnel (Sumber : Djoko Luknato, 2013)
Perbandingan Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) di Jakarta dengan Smart Tunnel di Malaysia
Meskipun ada perbedaan dengan SMART Tunnel namun untuk proses pengeborannya kemungkinan akan menggunakan mesin bor yang sama. Ada tiga negara yang meyediakan mesin bor untuk Deep Tunnel, yaitu Jerman, Cina dan Korea. Menurut Jokowi mesin bor yang lebih bagus itu dari Jerman tetapi beliau menyerahkan pemilihannya kepada pihak investor. (Sumber : Tempo.co)
Estimasi rencana pembiayaan proyek merupakan salah satu proses dari studi kelayakan finansial rencana pembangunan proyek MPDT. Dari tahap ini di dapat estimasi rugi laba pendanaan proyek MPDT dari tahap pre feasibility study, tahap konstruksi sampai dengan tahap operasional dan maintenance. Sehingga didapatkan suatu kesimpulan apakah proyek MPDT menguntungkan baik secara profit dan juga benefit untuk dilaksanakan.
MPDT a. Deep Tunnel (including Holding Pond, Flood Forecasting and Wrning Center, Weather Radar and Rain gauge Station, Sea Outfall Turbine Pump plus Surge Chamber); double deck toll road (including motorway control center and safety features inside tunnel) (unit price MPDT including double deck toll road is estimed IDR 650 Billions per km length) a. Waste Water Trunk Main b. Utility Shaft
Waste Water System Secondary dan Tertiary and Water Reclamation Plant/ WRP (Recycle)
Rp. 4.300.000.000.000
Total
Sumber : Firdaus Ali 2008
Rp. 17.000.000.000.000
: Rp. 2.500 /m3 (Tahun 2008) : 265.149 m3/hari (85% of total waste ) : 96.779.385 m3/th : Rp. 241.948.462.500/th
: Rp. 810.932.823.841
Nilai NVP negative menunjukkan bahwa nilai revenue pengoperasian proyek MPDT adalah lebih kecil dari pada nilai investasi yang dikeluarkan. Nilai IRR yang kecil dibawah suku bunga Bank menunjukan bahwa proyek tersebut memiliki tingkat pengembalian investasi yang kecil untuk setiap tahunnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembangunan proyek MPDT dengan ke tiga skema pendanaan tersebut tidak layak secara finansial.
Prayitno (2008) ternyata mengakibatkan proyek MPDT tidak layak secara finansial, dengan demikian dituntut
pula kesedian Pemerintah untuk ikut serta mendanai proyek MPDT agar layak dilaksanakan.
tol, yakni dari Jalan M.T. Haryono-Jalan Gatot Subroto, Slipi, hingga Pluit.
Rancangan baru ini kabarnya merupakan usulan dari PT. Antaredja Mahkota Jaya yang bakan menggarap proyek tol itu. Dari kedua desai tersebut masing-
masing memiliki plus-minus. Jika jalur berada dibawah sungai atau kanal, masalah pembebasan lahan akan muncul diantara Jalan M.T. Haryono
dan Manggarai. Untuk desain kedua, masalah akan muncul karena banyaknya jalan layang yang memiliki fondasi sedalam 40-50 meter
sehingga harus dicari solusi kalau mesin bor menabrak. (Sumber : Koran
Tempo,2013)
4. Tantangan dari Aspek Sistem Pemompaan Secara teoritis air pada kedalaman 50 meter memang dapat
dipompa namun masalahnya adalah jenis dan jumlah pompa yang dibutuhkan. Volume air yang masuk ke terowongan diperhitungkan
pada puncak musim hujan mencapai 60 meter kubik per detik. Untuk menyedot air dari terowongan ke Waduk Pluit dibutuhkan
tiga pekan atau tiga tahun dalam setahun, yakni pada musim
hujan. (Sumber : Koran Tempo, 2013)
bermacam-macam.
mengakibatkan
pengeboran
struktur tanah yang lunak pada dasarnya tidak cukup kuat untuk dijadikan
lokasi pembangunan berskala besar. Jika lokasi mengarah ke Pluit ketahanan struktur tanahnya yang perlu menjadi perhatian. Tanah lunak rentan terus menurun itu bisa berpengaruh terhadap bangunan yang berada diatasnya dan dibawahnya.
Selain itu, wilayah Pluit juga merupakan daerah padat bangunan dan
merupakan wilayah industri sehingga banyaknya bangunan diatas tanah lunak akan mempercepat proses penurunan tanah apabila MPDT dibangun
kebocoran, bahkan lebih fatal lagi, patah atau pecah. Memperhitungkan tinggi kandungan sedimen, termasuk kotoran atau sampah dalam air sungai, baik yang melintas di Jakarta maupun kota-kita lain di Indonesia.
Apakah masih bisa efektif di jakarta yang tingkat rawan banjirnya lebih besar daripada di kuala lumpur? Apakah ini langkah yang tepat, memasukkan proyek infrastruktur raksasa yang sama sekali belum dikaji kelayakan, geologis, AMDAL, tidak berpayung hukum, tanpa didukung informasi bawah tanah, hasil survey ini? Seberapa banyak yang Pemerintah Provinsi ketahui dari lapisan tanah sejauh 40-60 meter dibawah permukaan tersebut? Deep Tunnel jelas tidak menyelesaikan banjir Jakarta. Deep Tunnel hanya menyelesaikan AKIBAT dari banjir. Dia hanya menjadi tampungan sementara, dan sesungguhnya tak ada bedanya dengan Kanal Banjir Timur, Kanal Banjir Barat, Cengkareng Drain, dan lain-lain. Perbandingan dengan biaya MRT, bagaimana dengan konstruksi Deep Tunnel yang pastinya berkali-kali lipat lebih besar diameternya dan berkali lipat lebih panjang, Apakah benar hanya 16 Triliun? Bagaimana caranya suatu waduk yang kerap mengalami luapan dari air laut lalu diharapkan menerima tambahan jutaan kubik air dari Deep Tunnel? Jika ingin revitalisasi Waduk Pluit, apakah sudah termasuk dalam anggaran diatas?
Perlu berapa besar pompa untuk mengeluarkan air tersebut ke Waduk Pluit? 4 juta kubik air dari kedalaman 40-60 meter? Kita membuang energi terlalu besar hanya demi air yang seharusnya bisa dengan cara lebih murah dikendalikan.
Siapkah kita menghadapi segala risiko dan konsekuensi dari pembuatan deep tunnel? Tentu rencana besar itu masih butuh kajian yang lebih komprehensif
karena besar volume sedimen dan sampah yang masuk ke gorong-gorong raksasa
tersebut akan mengakibatkan biaya perawatan/pemeliharaan yang sangat tinggi.
Dilihat dari aspek ekologi. Yaitu, akan dibuang kemana material galian tunnel
tersebut? Nantinya, Jika volume galian tersebut sebesar 4,5 juta m3, sudahkah tersedia lahan untuk menampung material galian deep tunnel ini? Dimana dan akan dimanfaatkan untuk apa? Sudahkah dampak ekologis dan hidrologisnya dihitung? Penting diingat bahwa bila bahan galian digunakan untuk menutup lahan basah,
yang biasanya lebih rendah, maka fungsi lahan tersebut untuk resapan air akan
hilang. Bila ini dilakukan maka pembangunan deep tunnel yang dimaksudkan