You are on page 1of 3

ALAT-ALAT PERAWATAN ENDODONTIK 1. smooth broach/jarum miller : mencari oripis saluran akar 2.

barbed broach/jarum ekstirpasi : menarik/mebuang sisa-sisa jaringan saluran akar 3. paper point : membersihlkan dan mengeringkan saluran akar 4. NaOCl : sterilisasi saluran akar dan berfungsi jg sbgai pelumas 5. guthapercha : bahan pengisi saluran akar 6. reamer ( 15-40 ) : untuk memperbesar dinding saluran akar 7. file ( 15-40 ) : utk menghaluskan dinding saluran akar 8. finger plugger ( 15-40 ) : utk memadatkan gutha percha secara vertikal 9. finger spreader : utk memadatkan gutha percha secara horizontal 10. aquades : irigasi saluran akar 11. sonde lurus : mencari orifice 12. ekskavator : membuang sisa jar.saluran akar dan bs juga utk memotong gutha perca 13.lentulo : utk memasukan bahan sealant ke saluran akar 14. glass pad : utk mengaduk semen/sealant 15. vaselin : separasi dan pelumas

16. spatula semen : mengaduk semen 17. instrument plastis : utk memasukan semen/sealant ke saluran akar 18. sendok cetak : utk mencetak rahang 19. rubber bowl + spatula : utk mengaduk bahan cetak 20. bur diamond lurus dan panjang : utk membuka kamar pulpa dan utk preparasi jacket crown 21. gates gliden drill : utk menghilangkan atau membuang batu pulpa 22.kawat klamer : sebagai mahkota pasak BAHAN MEDIKAMEN ENDODONTIK Medikamen saluran akar terdiri atas beberapa kelompok, antara lain : 1). Golongan fenol dan turunannya Beberapa contoh medikamen golongan ini, seperti paramonochlorophenol (PMCP), cresol, dan camphorated monochlorophenol (CMCP). -PMCP dan cresol mengkoagulasi isi sel serta akan menyebabkan nekrosis jaringan pada saat berkontak dengan bahan-bahan ini. Senyawasenyawa tersebut telah terbukti

menyebabkan iritasi jaringan dan sangat toksik. -CMCP tergantung pada difusi uap untuk menyebarkan material di seluruh sistem saluran akar dan berkontak dengan mikroorganisme yang tertinggal pada saat chemomechanical instrumentation dan irigasi. Aksi antimikroba di bagian apikal akar dan di dalam tubulus dentin bergantung pada penguapan medikamen. Oleh sebab itu, bahan ini harus dirubah ke fase penguapan dan berpenetrasi ke seluruh sistem saluran akar agar berkontak langsung dengan mikroorganisme. Aksi antibakteri medikamen golongan fenol tidak berlangsung lama, sehingga beberapa bakteri mampu bertahan dan berkesempatan memperbanyak diri dan berada pada sistem saluran akar. Selain itu, medikamen golongan fenol juga memiliki bau yang menyengat dan rasa yang tidak enak. Medikamen golongan fenol diaplikasikan pada kamar pulpa menggunakan bulatan kapas atau menempatkan paper point pada saluran akar. 2). Golongan bukan fenol

Salah satu contoh golongan ini adalah klorheksidin. -Klorheksidin bersifat sporostatic tetapi tidak sporicidal terhadap spora bakteri. Keefektifan bahan ini berdasarkan interaksi antara pengisian molekul dan kelompok fosfat pada dinding sel bakteri akan meningkatkan permeabilitas dinding sel, sehingga membuat molekul klorheksidin dapat berpenetrasi ke dalam bakteri dengan efek toksik intraselular 3). Senyawa Iodin Iodin bersifat bakterisidal, fungisidal, tuberkulosidal, virusidal, dan sporisidal. Larutan iodin dalam air tidak stabil, dimana molekul iodin (I2) paling bertanggung jawab terhadap aktifitas antimikroba. Bahan ini diduga bekerja dengan merusak protein, nukleotida, dan asam lemak, sehingga menyebabkan kematian sel DAN menyebabkan alergi. 4). Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) Pasta kalsium hidroksida membunuh bakteri melalui efek pH dengan kontak langsung terhadap bakteri, dan harus diberi dengan jumlah yang cukup pada bagian apikal agar tercapai efek biologis ke jaringan target.

Kalsium hidroksida memiliki efek merusak jaringan periodontal ketika digunakan sebagai medikamen intrakanal selama perawatan endodontik rutin. Kalsium hidroksida bisa menghambat perlekatan sel-sel fibroblas gingiva dan sebaiknya dihindari penggunaan bahan ini sebagai medikamen intrakanal apabila akan membuat perlekatan jaringan baru yang berbatasan dengan gigi. BAHAN PENGISI PERAWATAN ENDO 1. Gutta Perca Sifat fisik : batang berwarna jingga Komposisi : cairan getah murni Indikasi : - bahan pengisi saluran akar - mempertahankan gigi selama mungkin Sifat : plastis, keras dan kaku Kemasan : botol kecil Cara penyimpanan : simpan di tempat tertutup 2. Cresophate Sifat fisis : berwarna putih Komposisi : a. Parachlorophenol 7.36 gram b. Champor 11.75 gram c. Dry zinc sulfate 10.00 gram d. Excipient q.s.ad 100.00 gram Indikasi :

a. Bahan pengisi untuk perawatan saluran akar b. Antiseptic untuk saluran gigi dan dindingnya. Kontra indikasi : Pada penggunaan cresophate sebagai bahan pengisi saluran akar gigi tidak boleh dilakukan dalam keadaan gigi yang lembab atau basah karena dapat mengganggu proses pemasukan bahan yang bias berakibat gagal perawatan saluran akar gigi. Dan dapat membuat daya tahan dentin menurun sehingga bakteri akan mudah masuk ke dalam pulpa. Cara penyimpanan : Wadah harus tertutup rapat di ruang bersuhu 5 Celcius dan terlindung dari paparan sinar matahari langsung. 3. N2 Sifat fisik : a. Powder : bubuk halus warna merah muda berbau cengkeh ( menyengat ) bermassa 7 gram b. Liquid : bening warna merah tak ada endapan. Komposisi : a. Paraformaldehyde b. Bismuts salts c. Zinc oxide d. Eugenol e. Rose oil

Indikasi : a. Perawatan saluran akar gigi, baik yang masih vital maupun gigi yang gangrene. b. Menstimulasi penyembuhan granuloma pada sekitar apexs. c. Haeomoragie pada pulpa akibat penggunaan instrument. Kontra indikasi : a. Diagnosisi pasti belum ditegakan. b. Pada gigi vital tidak boleh mengenai region apical. c. Tidak boleh digunakan untuk pengobatan endodontic karena bacterial N2 hanya sebentar dan kira kira 10 hari akan hilang. Efek samping : a. Iritasi pada jaringan disekitar apex oleh N2 pada gigi yang masih vital jika ada diperforasi apex. b. Dapat timbul nyeri setelah pengisian saluran akar gigi. Cara penyimpanan : Bahan disimpan dalam wadah tertutup, di tempat yang kering dalam ruangan yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung.

You might also like