You are on page 1of 19

GANGGUAN FUNGSI HIPOFISIS

Gangguan pada Hypothalamus-Pituitary dapat memunculkan beragam manifestasi, termasuk hipersekresi hormon pituitary dan hiposekresi, pembesaran sella tursica dan kehilangan penglihatan. Evaluasi yang tepat dapat menegakan diagnosis awal hingga dapat diberikan terapi.

Etiologi dan Manifestasi


Etiologi dan manifestasi awal (dewasa) Dapat menimbulkan manifestasi lanjut yaitu sakit kepala dan hilang pengelihatan. Etiologi dan manifestasi (anak) Biasanya manifestasi ini menjadi gangguan pada endokrin (rendahnya Growth Hormone, masa pubertas terlambat, diabetes insipidus) dan mengarah ke manifestasi lanjut seperti sakit kepala, hilang pengelihatan dan gangguan pada sistem saraf pusat .

Manifestasi lanjut
a) Hipersekresi hypofisis PRL yang meningkat merupakan penunjuk utama pada penderita adenoma hypofisis. Biasanya penderita akan mengalami gejalagejala seperti galactorrhea, disfungsi gonadal, defisiensi gonadotropin dan pembesaran sella tursika. peningkatan GH & ACTH merupakan karateristik pada akromegali dan sindrom cushing

b) Insufficiency Hypofisis (Hyposekresi) Hyposekresi dapat menjadi gambaran pada penderita adenoma hypofisis, pada orang dewasa hanya sekitar 20% adenoma hipofisis yang berhubungan dengan penurunan sekresi PRL, GH, ACTH dan kortisol. sekresi GnRH (dapat juga melihat kadar FSH dan LH), lalu memeriksa kadar hormon lain seperti PRL, GH, ACTH dan kortisol. Pada anak-anak, gambaran paling sering adalah postur tubuh yang pendek yang menunjukan adanya defisiensi GH.

c) Pembesaran sella tursika Pasien yang mengalami pembesaran sella tursika dapat di deteksi dengan radiograph. Pembesaran sella tursika ini dapat menjadi penyebab adenoma hypofisis (jarang), empty sella syndrome, craniopharyngioma, lymphocytic hypophysitis dan carotid artery aneurysm.

d) Gangguan pengelihatan merupakan manifestasi lanjutan Di diagnosis dengan neuro-opthalmologic dan neurocardiologic dengan MRI, utk melihat adanya tumor. (Kadar PRL perlu diperiksa, insufisiensi hypofisis dan adenoma hypofisis (ada/tidak)). keadaan di atas dapat menyebabkan gangguan pengelihatan dengan cara kelainan pada hypofisis menyebar hingga ke sinus cavernosus, mengganggu fungsi pada nervous menyebabkan diplopia (2 bayangan dalam satu objek).

e) Diabetes insipidus (kelainan metabolik yang disebabkan defisiensi hormon antidiuretik hingga menyebabkan kegagalan reabsorpsi air pada tubulus ginjal dan mengakibatkan poliuria dan sering haus.) Manifestasi tersering pada gangguan hypothalamus dan jarang pada gangguan hypofisis. Diagnosisnya adalah dengan evaluasi radiologi dan fungsi hypofisis anteriornya.

f) Empty Sella Syndrome keadaan dimana diaphragma sella tursika tidak berfungsi sehingga membiarkan cairan cerebrospinal masuk ke dalam sella tursika dan mendesak dinding sekitar yang menyebabkan pembesaran sella tursika. kebanyakan terjadi pada wanita dewasa yang obesitas, hipertensi dan 48% mengeluhkan sakit kepala yang dapat didiagnosis dengan pemeriksaan X-ray atau MRI. Pada pemeriksaan menunjukan fungsi normal pada hypofisis anterior, tapi terkadang dapat dengan prolaktinemia. Hal ini diperlukan untuk mengetahui penyebab jelasnya apakah karena hyposekresi atau hypersekresi.

GANGGUAN FUNGSI HIPOTALAMUS


Disfungsi hipotalamus paling sering disebabkan oleh tumor, dimana kraniofaringioma adalah tumor yang paling sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.

KRANIOFARINGIOMA
Kraniofaringioma merupakan neoplasma yang berasal dari sela tursica, intrasellar, ataupun suprasellar. 80% dari pasien karena defisiensi endokrin dari hipotalamus dan hipofisis.

Manifestasi klinis :
Sakit kepala Mual dan muntah Obesitas Pertumbuhan terhambat Polyuria Gejala yang mengarahkan pada diagnosis sering berupa timbulnya kelainan-kelainan neurologis dan disebabkan oleh efek massa tumor yang mengadakan ekspansi.

Patogenesis :
Secara congenital berasal dari sisa kantung rathke yang bertransformasi dalam periode waktu yang nyata. Merupakan derivate sel-sel embrionik yang tidak di absorbsi sehingga mengalami pertumbuhan yang abnormal.

Diagnosis
Pasien dengan persangkaan tumor hipotalamus harus dilakukan pemeriksaan MRI untuk menentukan adanya penyebaran dan jenis tumor. Penentuan fungsi hipofisis anterior lengkap sangat mutlak harus dilakukan pada pasien ini, karena kelainan defisiensi ditemukan pada kebanyakan kasus dan hasil pemeriksaan akan menentukan kebutuhan terapi. Kadar PRL juga harus ditentukan, karena kebanyakan lesi hipotalamus menyebabkan hiperprolaktinemia baik di sebabkan oleh kerusakan hipotalamus atau karena kerusakan pada tangkai hipofisis.

LESI HIPOTALAMUS
Lesi hipotalamus bisa terjadi karena tumor, inflamasi, dan trauma. Lesi hipotalamus pada bagian anterior mengakibatkan gangguan pengaturan suhu pada tubuh. Lesi hipotalamus pada bagian medial mengakibatkan kehilangan rasa haus, nafsu makan meningkat (hiperfagia), asupan kalori meningkat sehingga menyebabkan obesitas.

Lanjutan . . ..
Lesi hipotalamus pada bagian lateral menyebabkan gangguan asupan makanan, menghentikan rasa lapar, keinginan makan tidak ada (afagia), anoreksia. Lesi hipotalamus pada bagian posterior mengakibatkan kekosongan memori dan gangguan emosi.

HIPOPITUITARISME
Hipopituitarisme biasanya terjadi karena akibat dari tumor, kraniofaringioma, dan lesi hipotalamus. Pada anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi pelepasan GH, sehingga menyebabkan tubuh menjadi kerdil

pada orang dewasa juga terdapat defisiensi GH, walaupun tubuhnya tetap normal karena defisiensinya baru terjadi saat dewasa, defisiensi yang di maksud adalah timbulnya kepekaan yang luar biasa terhadap insulin dan hipoglikemia puasa juga mengakibatkan hilangnya rambut tubuh penurunan libido Amenorea atrofi payudara dan genetalia.

You might also like