You are on page 1of 2

Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)

A. Pengertian Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Metode pemecahan masalah adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong peserta didik untuk mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Metode ini diciptakan seorang ahli didik berkebangsaan Amerika yang bernama Jhon Dewey. Metode ini dinamakan Problem Method. Sedangkan Crow & Crow dalam bukunya Human Development and Learning, mengemukakan nama metode ini

dengan Problem Solving Method. Sebagai prinsip dasar dalam metode ini adalah perlunya aktifitas dalam mempelajari sesuatu. Timbulnya aktifitas peserta didik kalau sekiranya guru menjelaskan manfaat bahan pelajaran bagi peserta didik dan masyarakat. Dalam bukunya school and society John Dewey mengemukakan bahwa keaktifan peserta didik di sekolah harus bermakna artinya keaktifan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Alasan penggunaan metode problem solving bagi peneliti adalah dengan penggunaan metode problem solving siswa dapat bekerja dan berpikir sendiri dengan demikian siswa akan dapat mengingat pelajarannya dari pada hanya mendengarkan saja. Untuk memecahkan suatu masalah John Dewey mengemukakan sebagai berikut: 1. Mengemukakan persoalan/masalah. Guru menghadapkan masalah yang akan dipecahkan kepada peserta didik. 2. Memperjelas persoalan/masalah. Masalah tersebut dirumuskan oleh guru bersama peserta didiknya. 3. Melihat kemungkinan jawaban peserta didik bersama guru mencari kemungkinankemungkinan yang akan dilaksanakan dalam memecahkan persoalan. 4. Mencobakan kemungkinan yang dianggap menguntungkan. Guru menetapkan cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat. 5. Penilaian cara yang ditempuh dinilai, apakah dapat mendatangkan hasil yang diharapkan atau tidak. B. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) 1. Persiapan a. Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh guru.

b. Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu dalam memecahkan persoalan. c. Guru memberikan gambaran secara umum tentang cara-cara pelaksanaannya. d. Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta didik untuk berpikir. e. Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan peserta didik 2. Pelaksanaan a. Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan. b. Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas yang akan dilaksanakan. c. Peserta didik dapat bekerja secara individual atau berkelompok. d. Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak. e. Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta didik kemudian didiskusikan mengapa pemecahannya tak ditemui. f. Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran. g. Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa sehingga dijadikan fakta. h. Membuat kesimpulan. 3. Keuntungan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) a. Melatih peserta didik untuk menghadapi problema-problema atau situasi yang timbul secara spontan. b. Peserta didik menjadi aktif dan berinisiatif sendiri serta bertanggung jawab sendiri. c. Pendidikan disekolah relevan dengan kehidupan. 4. Kelemahan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) a. Memerlukan waktu yang lama b. Murid yang pasif dan malas akan tertinggal c. Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran. d. Sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar cocok dengan tingkat kemampuan peserta didik.

You might also like