Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pertanian iklim sangat berpengaruh terhadap kualitas dari
produk pertanian yang dihasilkan. Tidak kalah penting dari pemeliharaan
tanaman, tahap pasca panen juga wajib mendapatkan perlakuan yang layak
dengan memodifikasi unsur-unsur iklim mikro sekitar tujuannya adalah agar
bahan pertanian tersebut mempunyai umur simpan yang lama serta tidak mudah
dirusak oleh jamur dan mikroorganisme lainnya. Bangunan, dalam hal ini sering
juga disebut gudang penyimpanan, haruslah memenuhi syarat – syarat tertentu
agar bahan pertanian yang disimpan di dalamnya mampu bertahan lama. agar
tidak terjadi penurunan kualitas dari produk pertanian yang dihasilkan.
Di daerah dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia, diperlukan
penempatan khusus produk pertanian ini di suatu ruangan/bangunan pertanian
tertentu sehingga faktor-faktor seperti kelembaban dapat kita kendalikan sekaligus
mengisolasi produk dari iklim luar. Untuk itulah diperlukan pengetahuan yang
lebih bagaimana membangun suatu bangunan pertanian yang baik dan layak.
Karena kualitas dari suatu bangunan dapat ditinjau dari kualitas semen.
Maka pada praktikum kali ini, kita akan mencoba menguji dan memberikan
penilaian terhadap kualitas semen mengingat semen merupakan salah satu bahan
dasar yang sangat penting dan esensial dalam membangun suatu bangunan.
Dengan harapan, semakin bagus kualitas bangunan yang kita miliki, maka kualitas
produk pertanian yang kita hasilkan dapat lebih terjaga.
B. Tujuan
Untuk mengetahui cara – cara pengujian dan penilaian semen portland
secara tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Analisa
1. Pengujian kehalusan dengan pengayakan
Berat awal = 100 gram
Sampel Ayakan Ayakan rerata Ayakan Ayakan Rerata Ayakan Ayakan Rerata
tyler 1 tyler 2 (gram) manual1 manual2 (gram) tyler 1 tyler 2 (gram)
Lubang 0,3 0,15 0,3 0,15 0,3 0 0,3 0 0,3 0 0,15 0,15 pan Pan Pan
mesh mm mm mm mm mm ,15 mm ,15 mm ,15 mm mm
mm mm mm
Semen
1 3
A I,5 12,8 0,8 24,4 1,15 9,6 6,7 71 8,15 52,2 82 76,2 79,1
8,6 3,4
(gram)
Semen
7 8
B 3,6 5,9 4,6 9,8 4,1 1,6 7,4 3,6 84 2,6 85,7 83,9 86,7 85,3
,85
(gram)
Cara analisa
1. Pengujian kehalusan dengan pengayakan
sisa
prosentase jumlah sisa = x 100%
berat awal
2. Pengujian berat volume padat
berat 1 liter padat = berat ( semen + literan ) − berat literan
d a = diameter awal
d b = diameter akhir
B. Pembahasan
1. Pengujian kehalusan dengan pengayakan
. + 0.8 =
1.5
1.15 gram
2
Persentase sisa pada ayakan tyler lubang mesh 0.3mm semen A =
= 1.15 %
1.15
× 100%
100
3,6 + 4,6
= 4.1
2 gram
a) Semen A
b) Semen B
3,1mm
a) Semen A = 100%
3, 75mm
= 82,67%
7, 65mm
b) Semen B = 100%
8, 75mm
= 87,42%
d b −d a
pemuaian otoklaf = x 100% d a = diameter awal
da
d b = diameter akhir
124mm 123mm
a) Pemuaian otoklaf Semen A = 100%
123mm
= 0,806%
130mm 131mm
b) Pemuaian otoklaf Semen B = 100%
131mm
= - 0,763%
Pengujian terhadap semen portland ini berdasarkan pada beberapa aspek,
yaitu uji kehalusan dengan pengayakan, uji berat volume padat, uji konsistensi
normal, uji pengikatan awal, uji pengikatan semu, dan uji kekekalan bentuk dari
dua macam semen yang belum diketahui tingkat kualitasnya (semen A dan semen
B). Kemudian hasil pengamatan dan perhitungan dari kedua semen tersebut
dibandingkan untuk mengetahui semen mana yang mempunyai kualitas lebih
baik. Keenam parameter yang telah disebutkan di atas bisa dijadikan acuan untuk
menentukan kualitas dari semen yang diperbandingkan.
BAB V
KESIMPULAN
1. Pengujian semen portland dilakukan dengan enam cara, yaitu pengujian
kehalusan dengan pegayakan, pengujian berat volume padat dan gembur
pengujian konsistensi normal, pengujian pengikatan awal, pengujian
pengikatan semu, dan pengujian kekekalan bentuk
2. Semen A lebih halus daripada semen B
3. Semakin halus tekstur semen ikatan antar molekulnya semakin baik,
sehingga kerapatan yang didapat juga akan lebih besar,
4. Semakin besar kerapatan yang didapat dari adonan semen, maka semakin
kuat pula beton yang menyangga bangunan, begitu juga sebaliknya
5. Terjadi perubahan berat secara singnifikan pada semen A saat pengujian
berat volume padat
6. Angka penetrasi menunjukkan tingkat kekerasan suatu semen. Semakin
kecil angka penetrasi maka semakin besar tingkat kekerasan semen, begitu
juga sebaliknya
7. Hasil pengujian semen portland menunjukan bahwa kualitas semen A lebih
baik dari pada semen B
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 17 april 2009, 12.46. Semen. GNU Free Documentation Co.
World Wide.
(http://www.csis.or.id/papers/wpe070)
(http://www.scribd.com/search?cx=007890693382555206581%3A7fgc6et2
hmk&cof=FORID%3A10&ie=UTF-
8&c=all&q=gambar+konstruksiindonesia&sa=Search#1322)
Prakoso, Joko.2006. Pengaruh Penambahan Abu Terbang Terhadap Kuat dan
Serapan Air pada Beton Berlubang
PENGUJIAN SEMEN PORTLAND