You are on page 1of 3

Berbagai efek buruk kebiasaan merokok Ada seseorang yang mempunyai diskripsi mengenai rokok seperti ini: Rokok

adalah sejumput tembakau dan beberapa bahan lain yang digulung dalam secarik kertas. Ada api pada satu ujung dan orang tolol pada ujung yang lainnya. Ungkapan di atas terasa sangat kasar dan sangat mungkin menyebabkan orang yang memiliki kebiasaan merokok menjadi marah manakala mendengar atau membacanya. Sebenarnya apa yang membuat seseorang tadi membuat pernyataan yang keras seperti itu? Apakah yang menjadi dasar pemikirannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dibawah ini ada beberapa fakta seputar rokok dan kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok di Indonesia Jumlah konsumsi rokok di Indonesia, menempati posisi kelima tertinggi di dunia, yaitu sekitar 230 miliar batang. Mengikuti China sebanyak 1,634 triliun batang, Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang, Jepang sebanyak 328 miliar batang, dan Rusia sebanyak 258 miliar batang. Tentu ini bukan sebuah prestasi yang patut dibanggakan, mengingat bahwa kebiasaan merokok akan menyebabkan terjadinya banyak penyakit dan bahkan berujung kepada kematian dini. Pada sebatang rokok setidaknya terdapat 4.000 zat kimia dan 43 zat karsinogenik, dengan 40 persennya beracun seperti hidrokarbon, karbon monoksida, logam berat, tar, dan nikotin yang berefek candu. Setiap tahun terjadi lima juta kematian yang disebabkan oleh penyakit yang diakibatkan oleh perilaku merokok seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung. Badan Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan berbagai penelitian yang sudah dilakukan, memperkirakan bahwa pada tahun 2030 akan terjadi 10 juta kematian setiap tahun sebagai akibat dari kebiasaan merokok. Di Indonesia, menurut Lembaga Demografi Universitas Indonesia, rata-rata per tahunnya sebanyak 427.948 orang meninggal akibat berbagai penyakit yang disebabkan rokok. Apa sebenarnya yang terdapat dalam rokok? Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan berpotensi untuk menyebabkan sakit yang dapat mengakibatkan kematian. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah: bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), bahan pengawet (naphthalene), racun serangga (DDT), racun serangga (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang sangat berbahaya. Bahan racun lainnya adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Tar mengandung benzopyrene dan puluhan bahan kimia karsinogen yang menyebabkan kanker. Nikotin, menyebabkan ketergantungan (adiksi) seperti halnya heroin, amfetamin dan kokain. Nikotin inilah yang menyebabkan seseorang yang biasa merokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Seorang yang mencoba berhenti akan menunjukkan gejala-gejala ketagihan seperti kebingungan, gelisah, merasa tidak nyaman, merasa tidak dapat berpikir dan masih banyak gejala lagi. Nikotin juga berkaitan dengan kejadian penyakit jantung dan stroke (gangguan pembuluh darah otak). Oleh karena itu, janganlah mencoba untuk merokok, karena anda akan mengalami kesulitan untuk berhenti, sementara itu bahan-bahan berbahaya yang terdapat dalam rokok akan menggerogoti kesehatan anda, dan juga menguras kantong anda. Karbon monoksida adalah gas yang sama dengan gas buang kendaraan bermotor. Gas ini akan menjadi kompetitor oksigen dalam sistim pernafasan sehingga dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena sifatnya yang iritatif, asap rokok yang mengandung bahan-bahan berbahaya juga dapat merusak lapisan mukosa pada semua jalan pernafasan yang dilaluinya seperti mukosa mulut, kerongkongan, hidung, laring dan sampai ke saluran terkecil di paru. Bahan-bahan berbahaya pada

asap rokok yang sudah terserap oleh tubuh dan diekskresi melalui urinpun dapat menyebabkan perubahan jaringan pada saluran kencing dan kandung kemih. Perokok pasif Perokok pasif adalah seseorang yang terpaksa ikut menghisap asap rokok dari orang yang merokok di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa perokok pasif juga dapat mengalami penyakit seperti halnya perokok aktif. Kelompok ibu dan anak-anak adalah kelompok yang rentan mendapatkan efek buruk rokok dari orang yang merokok di sekitarnya. Contohnya, seorang bapak yang merokok di rumah, istri dan anak-anaknya juga terpaksa menghisap asap rokoknya. Penumpang kendaraan umum, pengunjung toko, pengunjung tempat-tempat umum sangat mungkin terkena dampak buruk asap rokok dari perokok yang ada di sekitar mereka. Efek buruk asap rokok pada ibu antara lain adalah: melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur bahkan keguguran. Dari berbagai penelitian didapatkan bukti bahwa wanita yang salah sau anggota keluarganya memiliki kebiasaan merokok di rumah, medapatkan risiko untuk mengalami penyakit keganasan seperti kanker paru sama dengan risiko perokok itu sendiri. Lalu, mengapa orang tetap juga merokok? Orang yang merokok cenderung akan terus merokok dan sulit untuk berhenti karena efek adiksi (kecanduan) yang diimbulkan oleh nikotin Orang atau khususnya remaja mulai merokok karena pengaruh teman mereka yang merokok dan pengaruh iklan rokok yang menawarkan kebiasaan merokok sebagai gaya hidup. Banyak iklan rokok menampilkan tayangan gaya hidup yang sebenarnya berlawanan dengan kenyataan sebenarnya seperti misalnya menampilkan keperkasaan seseorang, walaupun sebenarnya orang yang merokok sangat mungkin menjadi sakit dan tidak lagi perkasa. Seolah-olah merokok berkaitan dengan keberhasilan dan kebahagiaan. Iklan ini akan membujuk remaja untuk mencoba merokok demi mewujudkan gaya hidup yang ditawarkan. Salah seorang pemilik perusahaan rokok menyatakan bahwa perilaku merokok remaja adalah sangat penting untuk mendukung keberlangsungan industri rokok. Dia mengungkapkan bahwa Remaja hari ini adalah calon pelanggan tetap hari esok. Inilah sebabnya perusahaan rokok sangat gencar dalam beriklan dan memberikan dana promosi bagi kegiatan yang berkaitan dengan para remaja. Rokok gratis yang dibagikan bagi setiap pengunjung akan mendorong remaja untuk mencoba merokok dan setelah itu jelas akan ketagihan dibuatnya. Mengutip dokumen "Perokok Remaja: Strategi dan Peluang", RJ Reynolds Tobacco Company Memo Internal, 29 Februari 1984, yang dipresentasikan anggota Komisi Nasional Perlindungan Anak, Dina Kania, dikatakan, perokok remaja telah menjadi faktor penting dalam perkembangan setiap industri rokok dalam 50 tahun terakhir karena mereka adalah satu-satunya sumber perokok pengganti. Jika para remaja tidak merokok, industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah. Oleh karena itu, produsen rokok mengarahkan iklan dan promosi mereka pada kalangan remaja. Mereka memanfaatkan karakter remaja yang selalu ingin tahu dan mencoba pengalaman baru, sementara belum mengerti benar akan bahaya rokok, serta memanfaatkan mereka yang sudah ketagihan untuk terus tetap melanjutkan kebiasaan merokok. Kenyataannya, berdasarkan survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 1315 tahun, sebanyak 24,5 persen remaja laki-laki dan 2,3 persen remaja perempuan merupakan perokok, 3,2 persen di antaranya sudah kecanduan. Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan, 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka di bawah usia 10 tahun. Iklan dan promosi rokok dalam bentuk apapun seharusnya dilarang untuk mencegah kesalahmengertian ini. Sementara ini masih anggapan bahwa kebiasaan merokok diterima secara sosial. Rokok dan kebiasaan merokok seolah-olah menjadi tanda untuk dapat diterima dalam lingkungan

tertentu, bahkan merokok dianggap merupakan salah satu tahapan untuk menuju kedewasaan. Pemahaman salah ini merugikan bagi remaja dan perlu diubah Informasi mengenai bahaya rokok tidak diberikan secara seimbang dibandingkan dengan iklan rokok melalui berbagai media massa. Peringatan pada bungkus rokok dan tayangan iklan terkesan seadanya bahkan tidak memungkinkan untuk dicermati secara seksama. Pada berbagai negara, pada setiap bungkus rokok disampaikan peringatan dalam bentuk gambar mengenai efek buruk rokok pada kesehatan. Harga rokok di Indonesia sangat murah dibandingkan pada negara lain yang menetapkan tarip cukai sampai 70% dari harga rokok. Dengan harga yang murah ini rokok dapat dengan mudah dijangkau. Akses dipermudah lagi dengan kenyataan bahwa di Indonesia, rokok diijinkan untuk dijual eceran perbatang.

Kalau merokok dilarang, apakah tidak mengganggu hak azasi? Sama sekali tidak, justru kebiasaan merokok ini berpotensi mengganggu hak azasi orang lain untuk menghirup udara bersih dan sehat. Kalau merokok dibatasi, apakah tidak merugikan negara? Sementara ini pendapatan negara dari culai rokok cukup besar, namun tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani penyakit akibat rokok dan kerugian lain dalam bentuk berkurangnya produktivitas Langkah pembatasan rokok salah satunya adalah dengan meningkatkan tarif cukai rokok. Dengan cara ini, jumlah perokok baru akan berkurang, perokok lama tidak serta merta menjadi berhenti karena kecanduan. Pendapatan negara dari cukai rokok akan meningkat. Siapa yang paling diuntungkan dari kebiasaan merokok? Pihak yang paling diuntungkan dari peredaran rokok adalah tentu saja produsen rokok. Nah, setelah mengetahui bahaya dan efek buruk kebiasaan meroko, sebaiknya jangan mulai merokok kalau anda memang belum memiliki kebiasaan tersebut. Memulai dengan hanya beberapa hisapan, mungkin akan mengakibatkan ketergantungan yang merugikan kesehatan dan masa depan anda. Nikmatilah hidup yang sehat, terbebas dari ketergantungan terhadap rokok. Bukankah itu akan membuat tubuh anda lebih segar, tidak berbau tembakau, gigi anda tetap bersih dan tidak menjadi kuning kecoklatan atau bahkan menghitam karena keropos seperti yang terjadi pada para perokok. Anda terbebas dari pemborosan uang seperti halnya perokok yang membelanjakan uangnya hanya untuk dibakar dan mendapatkan kesenangan semu. Kalau anda sudah mulai merokok, milikilah komitmen yang kuat untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Bergaulah dengan orang yang tidak merokok dan mintalah kepada mereka untuk membantu anda menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Ingatlah bahwa kebiasaan merokok anda bukan saja mengganggu kesehatan anda, memboroskan uang, namun juga mengganggu kebebasan orang lain untuk menghisap udara bersih. Yakinlah bahwa anda dapat menghentikan kebiasaan merokok anda dan jadilah teladan bagi remaja lain.

You might also like