Professional Documents
Culture Documents
LARUTAN
LARUTAN Campuran yang homogen dari 2 atau lebih zat yang terdiri dari solute dan solvent HOMOGEN Sifat Solute = sifat solvent
HETEROGEN
Campuran
suspensi koloid
KLASIFIKASI/MACAM-MACAM CAMPURAN
CAMPURAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN : BERDASARKAN FASANYA BERDASARKAN KEJENUHANNYA DAYA HANTAR LISTRIK
Solvent
zat cair zat cair zat cair Gas Gas Gas
contoh
Air Aseton Air Udara O2 O2
Solute
zat cair Gas zat padat Zat cair Gas
contoh
Alkohol Asetilen Garam He
Contoh campuran
Spiritus Zat untuk las Larutan garam Gas untuk mengelas Kamfer
zat padat Cd
zat padat Pd zat padat Au
Zat cair
Gas
Hg
H2
Amalgam gigi
Gas oven
Zat padat Ag
BERDASARKAN KEJENUHANNYA Tidak jenuh Jenuh Lewat Jenuh Qc < Ksp Qc = Ksp Qc > Ksp
BERDASARKAN DAYA HANTAR LISTRIKNYA Kekuatannya tergantung pada nilai koefisien ionisasinya (a) Nilai a berkisar dari : 0 - 1 1. Elektrolit
kuat
a=1 0<a<1
lemah
2. Non elektrolit Tidak dapat menghantarkan arus listrik
a=0
2. SIFAT SOLUTE DAN SOLVENTNYA Berlaku aturan Like disolve Like Artinya : suatu solute akan mudah larut dalam solvent yang punya sifat yang sama dengan solute dimana : solute polar mudah larut dalam solvent polar solute non polar mudah larut dalam solvent non polar Contoh : garam dapur (polar) larut dalam air (polar)
4. PENGARUH ION SEJENIS Adanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi kelarutan.
Contoh :
AgCl (s)
Ag+(aq) + Cl-(aq)
Adanya ion Cl- akan menggeser kesetimbangan ke kiri sehingga kelarutan akan berkurang
PENENTUAN KONSENTRASI
KONSENTRASI Satuan yang menyatakan berapa banyak suatu solute yang larut dalam suatu solvent Cara menentukan konsentrasi ada 2 :
gram solvent
gram solute Mr solute x 1000 gram solvent
3. Fraksi mol
Perbandingan mol solute terhadap mol total larutan (solute + solvent) x1 = n1 n1 + n 2 dan x2 = n2 n1 + n 2
dimana : n1 = mol solute n2 = mol solvent 4. % mol % mol = fraksi mol x 100 % n1 % mol solute = x 100 % n1 + n 2 % mol solvent = n2 n1 + n 2 x 100 %
2. Normalitas (N) Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 L larutan N= Jadi : mol ekivalen solute Liter solvent 1000 V (ml)
mg solute L larutan
5. ppb
Osmolaritas Jumlah mol total pembentuk senyawa Contohnya : 1 mol KCl akan membentuk 1 mol K+ dan 1 mol Cl-, sehingga : 1 mol KCl = 2 osmol Nilai osmolaritas dinyatakan sebagai : Osmolaritas = {1 + (n-1) a} c Dimana : n = jumlah ion/molekul dalam larutan a = derajat ionisasi c = konsentrasi (molalitas)
Kaidah yang berlaku : mol sebelum dan setelah pengenceran tetap mol1 = mol2 V1 M1 = V2 M2
PEMEKATAN
Encer (konsentrasi rendah) Ada 2 cara yang dapat ditempuh : 1. Penambahan solute Molnya berubah ( mol2 > mol1) Volumenya tetap ( V1 = V2) Pekat (Konsentrasi tinggi)
2. Menguapkan pelarut
Molnya tetap ( mol2 = mol1) Volumenya berubah (V2 < V1) Dengan berkurangnya volume, maka konsentrasi akan meningkat