You are on page 1of 44

Keterangan: 1.

Indung Telur : Kelenjar di kiri dan di kanan rahim yang terletak di rongga panggul dan berfungsi mengeluarkan sel telur sebulan sekali. 2. Umbai saluran telur : Bagian terluar dari saluran telur yang berfungsi menangkap sel telur yang dilepaskan indungtelur sehingga masuk ke dalam saluran telur. 3. Saluran telur : saluran dikiri dan dikanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh sel telur dari indung telur menuju rahim dan bertemunya sel telur dan Sperma. 4. Selaput Lendir Rahim : selaput bagian dalam dinding rahim yang berfungsi sebagai tempat sel telur yang telah dibuahi akan tumbuh berkembang. 5. Rongga Rahim : Rongga yang terlindungi lapisan otot dan selaput lendir yang menampungpertumbuhan seltelur yang telah dibuahi sampai menjadi janin 6. Leher Rahim : Bagian terluar dari rahim yang menonjol pada ujung dalam liang senggama. 7. Liang senggama : Digunakan untuk melakukan hubungan suami istri, tempat keluarnya darah haid dan jalan lahirnya bayi kelak.

Sistem Reproduksi Wanita

Vagina adalah kanal yang mengarahkan dari luar tubuh menuju cervix , pintu menuju uterus. Uterus adalah organ berotot dimana telur yang telah difertilisasi, atau embrio, mengikat diri dan berkembang. Ia berada dalam ukuran dan bentuk sebuah pir serta dilapisi membran yang kaya akan gizi, endometrium . Tuba fallopian menjalar dari bagian atas uterus sampai ke bawah menuju ovarium, dua organ yang berukuran seperti kacang walnut yang mengandung telur-telur.

Alat - Alat Kebidanan

Ilmu Kebidanan
Dr.H Hatta Rasyidin Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Penanganan umum perdarahan pada kehamilan muda : - Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu). - Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkerringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit). - Jika dicurigai terjadi syok, segera mullai penanganan syok. Jika tidak terlihat tandatanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan segera. - Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu. - Pasang infus dengan jarum infus besar ((16 G atau lebih), berikan larutan garam fisiologik atau ringer laktat dengan tetesan cepat (500 cc dalam 2 jam pertama).

Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda : 1. Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia, penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease- PID), gejala abortus atau keluhan nyeri yang tidak biasa. Catatan : Jika dicurigai adanya kehamilan ektopik, lakukan pemeriksaan bimanual secara hati-hati karena kehamilan ektopik awal bisa sampai mudah pecah. 2. Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami terlambat haid (lebih 1 bulan sejak haid terakhir) dan mempunyai 1 atau lebih tanda berikut : perdarahan, kaku perut, pengeluaran sebagian produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya. 3. Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis, kenali dan segera tangani komplikasi yang ada. 1.Diagnosis abortus imminens : - Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih. - Serviks tertutup. - Uterus sesuai dengan usia kehamilan. - Gejala / tanda : kram perut bawah dan uterus lunak. 2. Diagnosis kehamilan ektopik terganggu : - Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. - Serviks tertutup. - Uterus sedikit membesar dari usia kehamilan normal - Gejala / tanda : limbung atau pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio, massa adneksa, dan cairan bebas intra abdomen. 3. Diagnosis abortus komplit : - Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. - Serviks tertutup atau terbuka. - Uterus lebih kecil dari usia kehamilan normal - Gejala / tanda : sedikit atau tanpa nyeri perut bawah, dan riwayat ekspulsi hasil konsepsi. 4.Diagnosis abortus insipiens : - Perdarahan sedang hingga masif (banyak). Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih. - Serviks terbuka. - Uterus sesuai usia kehamilan. - Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi. 5. Diagnosis abortus inkomplit : - Perdarahan sedang hingga masif (banyak). - Serviks terbuka. - Uterus sesuai usia kehamilan. - Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan ekspulsi sebagian hasil konsepsi. 6.Diagnosis abortus mola : - Perdarahan sedang hingga masif (banyak). - Serviks terbuka. - Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan - Gejala / tanda : mual / muntah, kram perut bawah, sindrom mirip pre eklampsia, tidak ada janin, dan keluar jaringan seperti anggur. Tanda dan gejala abortus antara lain nyeri abdomen bawah, nyeri lepas, uterus terasa lemas, perdarahan berlanjut, lemah, lesu, demam, sekret vagina berbau, sekret & pus dari serviks, dan nyeri goyang serviks. Komplikasinya adalah infeksi / sepsis. Penanganannya adalah mulai memberikan antibiotik sesegera mungkin sebelum melakukan aspirasi vakum manual. Antibiotiknya berupa ampisilin 2 gr IV tiap 6 jam ditambah gentamisin 5 mg/kgbb IV tiap 24 jam ditambah metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai ibu bebas demam 48 jam.

Tanda dan gejala lainnya adalah nyeri / kaku pada abdomen, nyeri lepas, distensi abdomen, abdomen terasa tegang & keras, nyeri bahu, mual-muntah, dan demam. Komplikasinya adalah perlukaan uterus, vagina atau usus. Penanganannya yaitu lakukan laparotomi untuk memperbaiki perlukaan dan lakukan aspirasi vakum manual secara berurutan. Mintalah bantuan lebih lanjut jika dibutuhkan.

Jenis-Jenis Abortus ___________________ Jenis-jenis abortus : 1. Abortus spontan 2. Abortus yang disengaja 3. Abortus tidak aman 4. Abortus septik Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan 22 minggu). Tahapan abortus spontan meliputi : 1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut). 2. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi abortus inkomplit atau abortus komplit). 3. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan). 4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan). Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas. Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal atau keduanya. Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah abortus spontan atau abortus tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika terdapat sisa hasil konsepsi atau terjadi penundaan dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis merupakan komplikasi yang sering terjadi pada abortus tidak aman dengan menggunakan peralatan. Penanganan ____________ Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau adanya perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan tumbuhtumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya. Penanganan abortus imminens : 1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total. 2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual. 3. Jika perdarahan : - Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi. - Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola. 4. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah abortus. Penanganan abortus insipiens : 1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan : - Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila

perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu). - Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus. 2. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu : - Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi. - Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi. 3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan. Penanganan abortus inkomplit : 1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg per oral. 2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan : - Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak tersedia. - Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu). 3. Jika kehamilan lebih 16 minggu : - Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. - Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg). - Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus. 4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Penanganan abortus komplit : 1. Tidak perlu evaluasi lagi. 2. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak. 3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan. 4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg per hari selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah. 5. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut. Pemantauan Pasca Abortus __________________________ Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7 kehamilan) dari seluruh kehamilan. Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak diinginkan : 1. Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. 2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai. Metode kontrasepsi pasca abortus : 1. Kondom - Waktu aplikasinya segera. - Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien. - Dapat mencegah penyakit menular seksual. 2. Pil kontrasepsi - Waktu aplikasinya segera. - Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur.

3. Suntikan - Waktu aplikasinya segera. - Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi. 4. Implan - Waktu aplikasinya segera. - Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi jangka panjang. 5. Alat kontrasepsi dalam rahim - Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali. - Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai adanya infeksi. 6. Tubektomi - Waktu aplikasinya segera. - Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas. - Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas. Jika hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai anemia telah diperbaiki. - Sediakan metode alternatif (seperti kondom). Beberapa wanita mungkin membutuhkan : 1. Jika klien pernah diimunisasi, berikan booster tetanus toksoid 0,5 ml atau jika dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka terkontaminasi. 2. Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu. 3. Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual. 4. Penapisan kanker serviks. Kehamilan Ektopik Terganggu ___________________________ Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba Fallopii merupakan tempat tersering terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih 90%). Tanda dan gejala kehamilan ektopik sangatlah bervariasi tergantung dari pecah tidaknya kehamilan tersebut. Alat penting yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan ektopik yang pecah adalah tes kehamilan dari serum yang dikombinasi dengan pemeriksaan USG. Jika diperoleh haril darah yang tidak membeku segera mulai penanganan. Tanda dan gejala kehamilan ektopik : 1. Gejala kehamilan awal berupa flek atau perdarahan ireguler, mual, pembesaran payudara, perubahan warna pada vagina & serviks, perlunakan serviks, pembesaran uterus, frekuensi buang air kecil meningkat. 2. Nyeri pada abdomen dan pelvis. Tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu : 1. Kolaps dan kelelahan. 2. Denyut nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih). 3. Hipotensi. 4. Hipovolemia. 5. Abdomen akut dan nyeri pelvis. 6. Distensi abdomen. Distensi abdomen dengan shifting dullness merupakan petunjuk adanya darah bebas. 7. Nyeri lepas. 8. Pucat. Diagnosis banding kehamilan ektopik yang tersering adalah abortus imminens. Diagnosa banding lainnya adalah penyakit radang panggul akut & kronik, kista ovarium (terpuntir atau ruptur) dan appendisitis akut. USG dapat membedakan antara kehamilan ektopik, abortus imminens dan kista ovarium terpuntir. Penanganan awal kehamilan ektopik : 1. Segera lakukan uji silang darah dan laparatomi. Jangan menunggu darah sebelum melakukan pembedahan. 2. Jika tidak ada fasilitas, segera rujuk ke fasilitas lebih lengkap dan lakukan penilaian awal.

3. Pada laparatomi, eksplorasi kedua ovarium dan tuba Fallopii : - Kerusakan tuba yang berat : lakukan salpingektomi (hasil konsepsi dan tuba keduanya dikeluarkan). Ini merupakan terapi pilihan pada sebagian besar kasus. - Kerusakan tuba yang kecil : lakukan salpingostomi (hasil konsepsi dikeluarkan dan tuba dipertahankan). Ini dilakukan dengan mempertimbangkan konservasi kesuburan karena resiko kehamilan ektopik berikutnya cukup tinggi. Jika terjadi perdarahan banyak dapat dilakukan autotransfusi apabila darah intraabdominal masih segar dan tidak terinfeksi atau terkontaminasi (pada akhir kehamilan, darah dapat terkontaminasi dengan air ketuban dan lain-lain sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk autotransfusi). Darah dapat dikumpulkan sebelum pembedahan atau setelah abdomen dibuka : 1. Sewaktu ibu berbaring di atas meja operasi sebelum operasi dan abdomen tampak tegang akibat terkumpulnya darah, saat itu memungkinkan untuk memasukkan jarum melalui dinding abdomen dan darah dikumpulkan diset donor. 2. Cara lain, bukalah abdomen : - Ambil darah ke dalam suatu tempat dan saringlah darah dengan menggunakan kasa untuk memisahkan bekuan darah. - Bersihkan bagian atas dari kantong darah dengan cairan antiseptik dan bukalah dengan pisau steril. - Tuangkan darah wanita tersebut ke dalam kantong dan masukkan kembali melalui set penyaring dengan cara biasa. - Jika tidak tersedia kantong donor dengan antikoagulan, tambahkan sodium sitrat 10 ml untuk setiap 90 ml darah. Penanganan selanjutnya : 1. Sebelum membolehkan ibu pulang, lakukan konseling dan nasehat mengenai prognosis kesuburannya. Mengingat meningkatnya resiko kehamilan ektopik selanjutnya, konseling metode kontrasepsi dan penyediaan metode kontrasepsi, jika diinginkan, merupakan hal yang penting. 2. Perbaiki anemia dengan sulfas ferrous 600 mg/hr per oral selama 2 minggu. 3. Jadwalkan kunjungan berikutnya untuk pemantauan dalam waktu 4 minggu. Mola Hidatidosa _______________ Kehamilan mola merupakan proliferasi abnormal dari vili khorialis. Penanganan awal kehamilan mola : Jika diagnosa kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus : - Jika dibutuhkan dilatasi serviks, gunakkan blok paraservikal. - Pengosongan dengan aspirasi vakum manuaal lebih aman daripada kuretase tajam. Resiko perforasi dengan menggunakan kuret tajam cukup tinggi. - Jika sumber vakum adalah tabung manual,, siapkan peralatan aspirasi vakum manual minimal 3 set agar dapat digunakan secara bergantian hingga pengosongan kavum uteri selesai. Isi uterus cukup banyak tetapi penting untuk cepat dikosongkan. Penanganan selanjutnya kehamilan mola : - Pasien dianjurkan untuk menggunakan konntrasepsi hormonal (apabila masih ingin anak) atau tubektomi apabila ingin menghentikan fertilitas. - Lakukan pemantauan setiap 8 minggu selaama minimal 1 tahun pasca evakuasi dengan menggunakan tes kehamilan dengan urin karena adanya resiko timbulnya penyakit trofoblas yang menetap atau khoriokarsinoma. Jika tes kehamilan dengan urin tidak negatif setelah 8 minggu atau menjadi positif kembali dalam 2 tahun pertama, rujuk ke pusat kesehatan tersier untuk pemantauan dan penanganan lebih lanjut. Update : 6 Maret 2006 Sumber :

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Editor : Abdul Bari Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet. 5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003. STRUKTUR VAGINA

Banyak Wanita muda dewasa ini memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang fungsi-fungsi kewanitaannya, semakin banyak tulisan yang bisa didapat, dan panambahan ilmu pengetahuan terus meningkat, namun, masih banyak juga wanita yang masih lugu dalam hal ini. Secara eksternal organ genital wanita keseluruhannya disebut Vulva. Ini terdiri dari beberapa bagian, yang paling nampak adalah Labia majora (bibir luar). Ini bersatu di tengah, dan bila seorang wanita dalam posisi berdiri, akan kelihatan celah yang sempit, tetapi didalamnya, ada dua lipatan yang lebih kecil dan peka yang disebut Labia minora (bibir kecil). Ini menyatakan ke arah depan pada bagian atas Clitoris. Ini adalah organ yang amat peka, berfungsi untuk perasaan nikmat terhadap seks dan rangsangan. Ia memainkan peran yang penting dan merupakan kunci di dalam hubungan seksual yang normal. Tepat di bawah Clitoris, terdapat sebuah saluran masuk yang disebut lubang kemaluan bagian luar. Inilah saluran dari ureta, tuba yang berhubungan dengan kendung kemih, yang membawa air kencing dan tersimpan untuk dibuang ke luar. Di bawahnya ada vestibula yang berhubungan dengan lobang vagina. Vagina biasnya ditutupi oleh selaput yang disebut Hymen, atau Selaput dara yang dulu sempat menjadi sesuatu yang paling utama bila dikaitkan dengan keperawanan atau kesucian. Vagina adalah nama yang diberikan kepada saluran genital wanita. Panjangnya sekitar 7 cm, dan dapat membuka ke atas dan ke dalam pada sudut 85 derajat pada saat seorang wanita berdiri tegak. Dilapisi dengan selaput lembut berwarna merah jambu. Bagian ini memiliki kemampuan untuk membesar dengan dapat melebar untuk memungkinkan kepala bayi lewat dalam proses melahirkan. Pada ujung bagian atas dari saluran vagina adalah cerviks (leher rahim). Ini adalah leher sempit dari rahim atau kandungan. Rahim atau uterus adalah suatu organ berbentuk buah pir, dengan bagian leher yang sempit memanjang dari atap vagina. Semakin melebar ke bagian vagina. Sebuah saluran yag sempit menerobos ke leher rahim, ini disebut saluran servikal, dan bagian luarnya berhubungan dengan vagina disebuat Os eksternal dan bagian dalamnya disebuat Os internal. Rahim dilapisi jaringan yang sangat khusu yang disebut Endometrium. Ketebalannya berbeda dari hari ke hari, tergantung dari siklus haid. Ini semua diatur leh suatu baha kimia yang disebut Hormon. Sumber : Wanita Ciptaan Ajaib, Beberapa Gangguan Sistem, Tubuh dan Perawatannya Dr. John F. Knight NUTRISI PENTING MASA HAMIL Benarkah wanita hamil harus makan dengan porsi dua kali lebih banyak dari wanita biasa? Dari segi kualitas memang jawabannya adalah ya. Tapi dari segi kuantitas jawabannya adalah tidak. Dalam mengkonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhitungkan nilai gizi makanan yang dikonsumsi, baik bagi dirinya maupun janin yang ada dalam kandungannya Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat. Jangan heran jika berat badan ibu pun turut naik pesat. Ini berbeda dengan kehamilan pada trimester pertama. Pada saat ini pertumbuhan janin masih belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum optimal. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat. Pada periode ini, gizi diperlukan bagi pengembangan otak dan jaringan saraf sang bayi. Usahakanlah makan setiap 4 jam sekali. Sebab, meskipun Anda tidak lapar, kemungkinan bayi Anda yang lapar. Hal lain yang perlu diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat, tetaplah berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang. Jangan asal makan karena lapar mata. Sebaiknya ibu hamil menghindari makanan berkalori tinggi seperti cokelat dan es krim. Harus diingat pertambahan berat badan ideal selama masa kehamilan adalah berkisar antara 10-15 kg.

Pada tabel berikut dapat dilihat komponen utama gizi dan kecukupan yang dianjurkan (RDA) dari Food Nutrition Board, National Research Council : Recommended Dietary Allowance 9th Ed. Washington DC, Nacional Academy Sciences, 1980: 3 Komposisi Utama Kebutuhan harian Wanita usia 19 - 50 th Kebutuhan tambahan harian wanita semasa: Hamil Menyusui Protein (g) 44 +30 +20 Zat Besi (mg) 18 +30-60 +30-60 Kalsium (mg) 800 +400 +400 Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Tambahan vitamin, baik B kompleks, vitamin A, vitamin C, vitamin D, maupun vitamin E diperlukan ibu hamil untuk meningkatkan kebugarannya. Vitamin B kompleks dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati. Salah satu makanan dengan kandungan gizi yang lengkap adalah susu. Susu mengandung kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari penyakit osteoporosis (keropos tulang). Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Selain itu, susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C. Zat-zat gizi ini juga terdapat pada produk olahan susu, seperti keju, es krim, yoghurt. Makanan yang Harus Dihindari Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang membahayakan janin. Jenis bibit penyakit / parasit yang membahayakan kandungan dan terbawa dalam makanan adalah: Listeria Dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria monocytogenes banyak terdapat pada : - produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah setengah matang. - Selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama bila dimakan dalam keadaan mentah. - Beberapa jenis keju lunak, seperti Brie, Camembert, Blue Cheese serta keju lain yang dibuat dari susu kambing atau domba.

Bakteri E. Coli Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang tidak mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan ginjal. Salmonella dan Toksoplasma Untuk menghindari infeksi bakteri jenis ini, sebaiknya Anda tidak mengkonsumsi daging dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang. GAMBAR EKSKLUSIF : JANIN TERSENYUM & MENANGIS DALAM RAHIM IBU.!!!! Berikut ini, gambar-gambar luar biasa yang membuktikan bayi dapat tersenyum dalam kandungan ibunya. Foto-foto tersebut menunjukkan, bayi yang belum lahir pun ternyata mampu mengejapkan matanya, menguap, mengernyitkan dahi dan..menangis! Sampai saat ini, dokter dan orangtua percaya, janin dalam rahim ibu, tak dapat tersenyum sampai beberapa minggu setelah lahir. Tetapi ahli kandungan terkenal asal Inggris, Prof Stuart Campbell yang mempelopori teknik rekaman gambar ini, mengatakan, pendapat tersebut tidaklah benar sepenuhnya. Para ahli berpendapat, bayi tidak tersenyum sampai usia 6 minggu setelah lahir. Padahal, sebelum lahir pun bayi-bayi itu sering sekali tersenyum. Gambar-gambar ini, dibuat menggunakan ultrasound 4D, yang mencatat gema/gaung yang berasal dari rahim ibu, dan mencatatnya secara digital.

Pengamatan yang dilakukan selama berjam-jam, akan menghasilkan gambar yang membuat orangtua seperti menonton video kehidupan bayinya. Foto-foto tadi, juga akan membantu dokter mendapatkan peringatan dini bila bayi-bayi dalam kandungan itu abnormal, seperti: langit-langit mulutnya terbelah, sindrom down dan kelainan lain yang berkaitan dengan tungkai, lengan, serta anggota tubuh lainnya. Prof Campbell, mengatakan, Dengan munculnya gambar-gambar tadi, sejumlah pertanyaan mengenai janin dalam kandungan, bisa diselidiki. Misalnya, apakah janin dengan problem genetik memiliki pola gerak yang sama seperti janin normal? Apakah janin-janin itu tersenyum karena dia merasa bahagia? Atau menangis karena ada suasana atau kejadian yang menganggunya..? Mengapa janin mengedip-ngedipkan matanya? Padahal selama ini, kita berasumsi rahim ibu itu gelap gulita. Foto-foto janin ini, bahkan bisa diambil ketika usia kandungan si ibu baru 12-20 minggu. Biaya pengambilan gambar janin ini, kira-kira, 275 poundsterling (kurang lebih 4 juta rupiah). Yvone Ntimoah (29) yang mengambil gambar bayi perempuannya baru berusia 31 minggu mengatakan, Ini sangat fantastik. Tangannya tadinya menutupi wajahnya, tetapi tiba-tiba tangannya terbuka, dan kami bisa melihat dia tersenyum. Kate Blackwell (29), yang hamil 27 minggu, menambahkan, Suamiku, Paul, dan aku dapat menyaksikan setiap gerak-gerik bayi kami. Meski begitu, ahli kandungan lain, Maggie Blott, memiliki pendapat berbeda. Ia masih tidak percaya bayi dapat tersenyum dalam rahim ibunya. Memang, bayi -bayi itu seperti tersenyum DAPATKAH SATU PASANGAN MEMILIH JENIS KELAMIN ANAK ????? Selama bertahun-tahun, memilih jenis kelamin anak dalam kandungan merupakan topik yang mendapat perhatian besar dan sumber spekulasi. Cara-cara tertentu untuk menetapkan jenis kelamin semata-mata hanya berdasarkan dongeng rakyat dan kerap kali mencerminkan stereotip seksual - sebagai contoh, sang ibu makan makanan yang manis-manis supaya anaknya perempuan atau sang ayah melakukan senggama dengan memakai sepatu bot supaya punya anak

laki-laki. Dalam dasawarsa yang terakhir ini, suatu penelitian yang sangat menarik perhatian menghubungkan pengaturan senggama yang tepat dengan jenis kelamin bayi. Walaupun demikian, nilai informasi bagi pasangan yang menginginkan anak laki-laki atau anak perempuan masih tetap terbatas. Sebuah pasangan yang ingin punya anak laki-laki dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dengan tidak melakukan senggama beberapa hari sebelum ovulasi, dan pasangan yang menginginkan anak perempuan harus berpantang senggama sempai tepat sesudah ovulasi. Sayangnya, penggunaan cari ini mengurangi kemungkinan keseluruhan untuk bisa hamil. Meningkatkan kemungkinan punya anak laki-laki dari 50 sampai 65 persen mungkin berakibat perlunya waktu lima tahun untuk bisa tahun. Beberapa buku dan artikel populer mengaku bisa memberikan cara yang dapat diandalkan dalam memilih jenis kelamin anak. Cari ini berdasarkan hasil karya Dr. Landrum Shettles dan mencakup petunjuk tentang pemilihan waktu senggama yang tepat, penggunaan douche, posisi tubuh dalam bersenggama, serta saran tentang boleh atau tidaknya wanita mencapai orgasme. Hasil karya Dr. Shettles berdasarkan data inseminasi buatan, dan oleh karenanya tidak mengherankan kalau pengukuhan ilmiah bagi teorinya belum bisa diberikan. Sebagai kesimpulan, sekarang ini belum ada cara yang dapat diandalkan untuk menetapkan sebelumnya jenis kelamin anak. Maka penting sekali bagi setiap pasangan untuk menghargai kelamin apapun. Laki-laki atau perempuan sama saja! Kalau Anda bisa bersikap demikian, selebihnya terserah kepada karunia Tuhan.Sumber : Petunjuk Lengkap Kehamilan, buku penuntun untuk calon ibu dan ayah Phillip D. Sloaner, M.D.SINDROMA PRA HAIDSedikitnya 50 persen, mungkin lebih, wanita mengalami pada suatu tahap di periode ini perasaan yant tidak menyenangkan yang disebut Sindroma Pra-Haid (SPH). Ini dapat beragam dari gejala yang samar-samar dengan rasa sakit yang ringan sampai kepada serangkaian gejala yang sangat tidak menyenangkan. Sering disebut penyakit, dariapada suatu gangguan.Sejumlah besar gejala dapat terjadi, ini dapat tetap sama atau bervariasi dari bulan ke bulan. Pada umumnya ini adalah manifestasi dari produksi hormon progesteron pada bagian akhir dari siklus haid. Lebih dekat masa haid datang, biasanya gejalagejala ini lebih dirasakan. Keadaan mudah tersinggung, menjadi lekas marah, dan emosional, adalah gejala umum yang kompleks. Banyak wanita yang biasanya sebagai istri penyayang, penurut dan mengabdi, tiba-tiba menjadi emosional dan pemarah, kesal pada dirinya sendiri dan pasangannya, maupun orang lain disekitarnya. Kadarnya dapat bervariasi dari yang ringan sampai kepada yang dapat menimbulkan ketegangan hubungan pribadi bahkan ketidakharmonisan pernikahan. Sesungguhnya, gejala tunggal ini sering dituduh sebagai penyebab keretakan pernikahan, jadi ini sangat penting.Dengan adanya saling pegertian antara istri dan suami dalam menghadapi gejala-gejala ini, dapat mengurangi dampak yang tidak diingikan dan kemampuan istri untuk menyadari hal ini juga merupakan hal yang penting dalam mencari jalan keluar yang baik. Sumber : Wanita Ciptaan Ajaib, Beberapa Gangguan Sistem, Tubuh dan Perawatannya Dr. John F. Knight BEBERAPA TIPS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ASI<!--> 1, Sejak kehamilan menginjak bulan ketujuh sebaiknya rajin mengompres payudara dengan air hangat setiap hari mandi pagi dan sore masing-masing 10 menit untuk satu payudara. Setelah melahirkan gunakan kompres hangat- dingin bergantian. 2. Banyak minum dan mengkonsumsi cairan. Jangan lupa mengkonsumsi susu. 3. Memakai saputangan handuk yang diletakkan diantara bra dan payudara. Usahakan untuk selalu memakai baju berlengan. 4. minum kaldu ayam : 1/2 kg ayam + 1/4 kg jahe (dimemarkan), 4 batang lengkuas (dimemarkan), 1 buah jeruk nipis (ambil airnya), 1 liter air ,garam secukupnya. seluruhnya direbus sampai kira2 10 menit mendidih. diminum sebelum dan sesudah menyusui. hal ini dilakukan setiap harinya minimal selama pemberian asi ekslusif. 5. makan makanan yang bergizi. hindari terlambat makan. 6. mengkonsumsi sayur daun katuk dan kacang-kacangan. 7.istirahat cukup.jaga kestabilan emosi. usahakan selalu ceria, berpikiran positif dan menjaga Semangat Menyusui. MENSTIMULASI ANAK SEJAK DALAM KANDUNGAN Sejak mengetahui bahwa aku hamil maka aku mulai menmbeli dan membaca beberapa buku yang berhubungan erat dengan kehamilanku terutama pendidikan anakku sejak dalam

kandungan. Sejak usia kehamilanku menginjak lima bulan aku mulai mendengarkan dia dengan musik klasik dan juga berusaha untuk mengajak anakku ngobrol. Tiap pagi dan malam menjelang tidur suamiku memngucapkan salam dan membacakan penggalan ayat suci Al-Quran untuk buah hatiku itu, hasilnya setiap malam apabila papanya belum mengucapkan salam dia akam bergerak terus, tetapi bila sudah di ajak ngobrol dan mengucap salam gerakan dia dalam kandungan akan berkurang dan menjadi tenang sehingga saya bisa beristirahat. Dan apabila dia di perdengarka musik klasik dia pasti merespon dengan tendangan seolah dia mengerti bahwa ini adalah musik saya Aku dan suami juga biasa mengajak dia bermain sebelum tidur, kami biasa menamakan permainan ini dengan nama sepak bola yaitu, dengan merangsang dia untuk menendangkan kakinya dimana tangan suami atau tanganku diletakkan, awalnya memang sulit tetapi lambat laun dia akan mengertyi bahwa dia sedang diajak bermain oleh mama dan papanya

Ibu Hamil dengan Anemia


RINGKASAN Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan faktor umur ibu, ANC, jarak kelahiran, paritas dan keluhan ibu hamil terhadap kejadian anemia di wilayah puskesmas Bantimurung. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kelola dengan sampel ibu hamil dan bersalin sebanyak 128 responden yang diambil secara purposive sampling. Uji statistik yang digunkan adalah analisis Odds Ratio, dan logistik regresi. Hasil penelitian yang diperoleh sekitar 83.6 % responden mengalami anemia, dengan ANC sebagian besar kurang dari 4 kali (72.7%). Hasil analisis bivariat ditemukan banhwa ANC tidak signifikan terhadap anemia, OR. 1.251 (95%CI.0.574-2.729), demikian juga dengan keluhan dengan OR 1.354, 95 % CI. 0.673-2.725. begitu juga paritas kurang dari satu dan lebih 4 tidak berefek terhadap anemia pada ibu hamil dengan OR 1.393 , 95%CI.0.474-4.096. Sedangkan jarak kelahiran bermakna terhadap kejadian anemia dengan OR 2.343, 95% CI.1.146-4.790. dan variabel Umur dengan OR 2.801, 95% CI 1.089-7.207. Kesimpulan variabel yang berhubungan adalah jarak kelahiran dan umur ibu hamil, sedangkan variabel paritas, ANCdan adanya keluhan tidak bermakna. Dengan demikian maka disarankan bahwa untuk menekan kejadian anemia dengan berbagai dampaknya maka pengaturan jarak kelahiran sangat diperlukan melalui perencanaan kelahiran melalui keluarga berencana, begitu juga dengan umur ibu, sangat penting untuk diperhatikan melahirkan pada usia 20- 35 tahun. (J Med Nus. 2004; 25:71-75) PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

1. Pengolahan Data Sumber : Data Primer Tabel 1. menunjukkan bahwa analisis Hubungan ANC dengan kejadian anemia yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan ANC < 4 kali dengan jumlah 53 (57.0%) orang dan terendah pada responden dengan ANC 4 kali sebanyak 18 orang (51.4%). Hasil analisis uji statistik diperoleh nilai OR sebesar 1.251 dengan nilai lower 0.574 dan upper 2.729.

2. Keluhan dengan Anemia Tabel 2. Analisis Keluhan dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros Tahun 2004 Tabel 2 menunjukkan analisis hubungan keluhan dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah yang memiliki keluhan dengan jumlah 39 (59,1%) orang dan terendah pada responden yang tidak memiliki keluhan dengan jumlah 32 51.6%)orang. Hasil analisis uji statistik diperoleh nilai OR sebesar 1.354 dengan nilai lower 0.673 dan upper 2.725. 3. Paritas dengan Anemia Tabel 3. Analisis Paritas dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros Tahun 2004 Sumber : Data Primer Tabel 3. menunjukkan analisis hubungan paritas dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah pada paritas 2-3 dengan jumlah 61 (62.5%) orang dan terendah pada responden yang paritas < 1/>4 dengan jumlah 10 (54.5%)orang. Hasil analisis uji statistik diperoleh nilai OR sebesar 1.393 dengan nilai lower 0.474 dan upper 4.096. 4.Jarak Kelahiran dengan Anemia Tabel 4. Analisis Jarak Kelahiran dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros Tahun 2004 Sumber : Data Primer Tabel 4. menunjukan analisis hubungan jarak kelahiran dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan jarak kelahiran < 2 tahun sebanyak 41 (66,1%) orang dan terendah pada responden dengan jarak kelahiran 2 tahun sebanyak 30 (45.5%) orang. Hasil analiis uji statistik diperoleh nilai OR sebesar 2.343 dengan nilai lower 1.146 dan upper 4.790. 5.Umur Ibu dengan Anemia Tabel 5. Analisis umur ibu dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros Tahun 2004

Sumber : Data Primer Tabel 5. menunjukan analisis hubungan umur ibu dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan umur < 20 tahun dan >35 tahun sebanyak 20 (74,1%) orang dan pada umur 20-35 tahun sebanyak 51 (50.5%) orang yang menderita anemia. Hasil analiis uji statistik diperoleh nilai OR sebesar 2.801 dengan nilai lower 1.089 dan upper 7.207. Analisis Multivariat Tabel 6 : Analisis Regresi Logistik Antara Jarak Kelahiran dan Umur Penderita di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros Tahun 2004

Sumber : Data Primer

Tabel 6. menunjukkan analisis hubungan Regresi logistik antara jarak kelahiran dan umur penderita diwilayah kerja puskesmas Bantimurung. Dan menunjukkan bahwa dari dua variabel yang memiliki risiko kejadian anemia setelah dilakukan uji lebih lanjut diperoleh bahwa umur memilki pengaruh lebih besar terhadap kejadian anemia. PEMBAHASAN 1. A N C dengan kejadian anemia. Antenatal care adalah pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh tenaga professional meliputi pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 4 kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Dengan pemeriksaan ANC kejadian anemia pada ibu dapat dideteksi sedini mungkin sehingga diharapkan ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya. Hasil analisis hububgan ANC dengan kejadian anemia didapatkan OR sebesar 1,251 dengan nilai lower 0,574 dan nilai upper 2,729, oleh karena nilai 1 berada diantara batas bawah dan batas atas maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 2. Keluhan selama hamil Kehamilan adalah peristiwa alami yang melibatkan perubahan fisik dan emosional dari seorang ibu, utamanya pada umur kehamilan 1 3 bulan pertama kebanyakan ibu hamil mengalami beberapa keluhan seperti pusing, mual, kadang kadang muntah. Keadaan ini akan berlangsung sementara dan biasanya hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Dari hasil analisis hubungan keluhan selama hamil dengan kejadian anemia didapatkan nilai 1 berada antara batas bawah dan batas atas yaitu nilai lower 0,673 dan nilai upper 2,725, maka tidak terdapat hubungan antara faktor keluhan ibu selama hamil dengan kejadian anemia. 3. Parietas Parietas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi.Karena selama hamil zat zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara parites dengan kejadian anemia pada ibu hamil, karena nilai 1 berada antara batas bawah dan batas atas dengan OR sebesar 1,393 dan nilai lower 0,474 dan nilai upper 4,096. 4. Jarak Kelahiran. Jarak kelahiran adalah waktu sejak ibu hamil sampai terjadinya kelahiran berikutnya. Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa reponden paling banyak menderita anemia pada jarak kehamilan < 2 tahun. Hasil uji memperlihatkan bahwa jarak kelahiran mempunyai risiko lebih besar terhadap kejadian anemia, karena nilai 1 berada antara batas bawah dan batas atas dengan OR sebesar 2,343 dengan nilai lower 1,146 dan nilai upper 4,790. 5. Umur Umur seorang ibu berkaitan dengan alat alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 35 tahun. Kehamilan diusia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini. Hasil analisis didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap kajadian anemia, dengan OR sebesar 2,801 dengan nilai lawer 1,089 dan nilai upper 7,207 Peran Gizi dalam Siklus Kehidupan Perempuan
Gizi memiliki peran yang sangat penting bagi perempuan,sejak masih berupa janin hingga usia lanjut. Siklus kehidupan perempuan dibagi dalam tahap 1) masa kecil dan masa anak-anak,2) masaremaja,3) masa reproduksi dan 4)masa akhir kehidupan. Gambar berikut ini menggambarkan sikluskehidupan perempuan secara fisiologis.

Siklus Kehidupan Wanita

Apabila perempuan kekurangan gizi masing-maing tahapan tersebut akan mengalami kerentanan biologis,mudah mengalami gangguan kesehatan. Untuk jelasnya simak ilustrasi berikut ini :

Ada seorang perempuan berusia 35 tahun . Ketika lahir,ibunya mengalami malnutrisi dan bekerja terlalu keras .Wanitatersebut sangat kecil dan berat badannya sangat rendah saat lahir. Selama masa kanakkanak hanya mendapat sedikit makanan,bahkan lebih sedikit dibanding saudara laki-lakinya.. Ia tidak bersekolah seperti saudara laki-lakinya,tetapi tetap tinggal di rumahbersama ibunya untuk membantu pekerjaan rumah tangga dan menjaga anak. Menginjak masa remaja ,bentuk tulang-tulang pelvisnya tidak serasi dan ia lebih pendek daripadayangseharusnya. Sesuai tradisi,ia kemudian menikah dan mempunyai bayi pertamanya ketika ia berusia 14 tahun,bahkan sebelum ia berkembang sepenuhnya. Proses melahirkan bayinya sulit,tetapi ia bertahn hidup dan lebih dari itu,suatu kali ia mengalami perdarahan yang begitu banyak sehingga membuat setiap orang khawatir ia tidak dapat pulih kembali. Sejak saat itu ia menderita Anemia,suatu keadaan yang diperburuk dengan adanya cacing di dalam tubuhnya. Pada kehamilan berikutnya ia menderita demam malaria da keguguran. Seperti ibunya,sebelumnya ia tidak pergi ke pusat kesehatan ketika hamil. Tempat tersebut sangat jauh dan sangat asing. Ia menggunakan bidan tradisiona( Dukun bayi,Pen. ) yang sama dengan yang menolong saat kelahirannya dan yang membntu persalinan kakak perempuannya. Bidan tersebut tidak terlatih dalam kebersihannya dan wanita itu menderita infeksi yang serius setelah melahirkan. Ia hanya mempunyai sedikit waktu di antara kehamilan-kehamilannya untuk mengembalikan kekuatannya dan setiap saat ia hanya mempunyai sedikit makanan yang cukup.Pada kehamilannya yang terakhir ia sudah kehabisan tenaga. (Sumber : UNFPA,1989;Hammer,1981)
Itulah gambaran betapa perempuan i yang kurang gizi sejak kanak-kanak akan mengalami kerentanan biologis terutama pada saat masa reproduksi. Banya faktor yang mempengaruhi terjadinya malnutrisi baik faktor sosial ekonomi(kemiskinan ) maupun sosial budaya. , Untuk jelasnya Gambarskema atau bagan berikut ini menggambarkan hubungan antara faktor sosial budaya dengan terjadinya malnutrisi pada perempuan.

Jadi peranan gizi pada perempuan pada masing-masing siklus kehidupan ialah : a. Masa bayi dan anak-anak : Untuk pertumbuhan, kecerdasan,meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah penyakit Jika pertumbuhan kurang baik atau kerdil akibatnya terjadi penurunan kapasitaskerja dan meningkatnya resiko reproduksi yang berbahaya bagi wanita,seperti halnya kesulitan melahirkan dan berat badan lahir rendah. Jika pertumbuhan otak tidak normal,akibatnya tingkat kecerdasan rendah dan perempuan akan sulit bersaing dalam pendidikan. Jika dayatahan tubuhnya rendah akan mengakibatkan rentan terhadap berbagai penyakit. b. Masa remaja : Padamasa remaja gizi cukup masih diperlukan untuk pertumbuhan.,sehingga diharapkan pararemaja harus memperhatikan gizinya. Pada remaja perempuan pada masa ini terjadi perubahan-perubahan biologis dengan mengalami haid, sehingga dibutuhkan kecukupan haemoglobin agar tidak terjadi anemia gizi,sebagai akibat kekuarangan zat besi. Pada masa remaja ini sering terjadi remaja perempuan melakukan die yang agak ketat ,sehingga kekurangan gizi. Diet ketat ini biasanya dilakukan karena ingin langsing agar menarik... Perilaku ini tidak benar. . . c. Masa Reproduksi Pada masa ini perempuan sering melaksanakan peran ganda baik di l ingkungan keluarga,di samping harus melakukan fungsi utama reproduksi.,sehingga hal ini jelas menimbulkan beban berat, waktu luang Perempuan lebih sedikit dari laki-laki . Oleh karena itu, diperlukan gizi yang cukup untuk kebutuhan reproduksi( kehamilan,laktasi dan menstruasi ) dan kebutuhan energi untuk bekerja. Sayangnya, di sebagaian masyarakat masih ada diskriminasi terhadap pemberian makanan untuk perempuan,karena adanya anggapan bahwa laki-laki memperoleh jatah makan lebih banyak dari perempuan.. Di lain pihak, karena keterbatasan waktu tidak jarang perempuan jarang makan dan kelelahan mengurangi nafsu makan,sehingga asupan gizi menjadi berkurang. Lebih-lebih kalau mereka termasuk keluarga miskin makin sulit untuk memperoleh makanan yang cukup gizi.. d. Masa Usia lanjut : Pada masa ini penyerapan makanan cenderung berkurang sehingga apabila gizi : sampai kekurangan gizi,perempuan usia lanjut akan rentan atau mudah kena penyakit. Jadi, peranan makanan bergizi pada masa ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga memelihara kemampuan otak. Pesan utama agar perempuan tidak kekurangang gizi: 1. Tingkatkan kemampuan ekonomi keluarga anda dengan menambah penghasilan . 2. Meningkatkan ketersediaan pangan dalam keluarga. Bila anda memiliki halaman luas manfaatkan

untuk menanam tanaman pangan yang bergizi, perikanan dan peternakan. 3. Jangan melakukan diskriminasi terhadap perempuan sejak bayi hingga dewasa dalam pemenuhan kebutuhan pangan bergizi. Pada masa-masa tertentu sesuai siklus kehidupan perempuan justru harus mendapatkan perhatian utama untuk pertumbuhan, meningkatkan kesehatan dan untuk kebutuhan melaksanakan fungsi reproduksi. 4. Sediakan menu seimbang dalam kehidupan keluarga Anda sesuai Pedoman Umum Gizi Seimbang. 5. Bagi kaum perempuan sendiri harus memiliki kesadaran pentiingnya memelihara kesehatan dan mencukupi makanan yang memenuhi gizi seimbang. Selain mewaspadai GIZI KURANG, jangan lupa mewaspadai GIZI LEBIH,yang akan mengakibatkan penyakit Degeneratif seperti kanker,jantung, tekanan darah tinggi, diabetes. Penyakit seperti jantung,tekanan darah tinggi,diabetes juga akan mempengaruhi dalam reproduksi terutama padasaat hamil dan merupakan salah satu faktor kehamilan resiko tinggi.

Istilah istilah
Aborsi Aborsi adalah pengguguran kandungan yang dilakukan wanita karena berbagai alasan. Selain karena belum menginginkan memiliki anak, cara ini juga menjadi cara yang banyak dilakukan untuk pertimbangan keselamatan sang ibu. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) Penyakit yang mematikan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1980. Disebabkan pertama kali oleh virus HIV (Human Immudoficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Ketika pertama kali ditemukan, AIDS hanya diderita oleh kalangan homoseksual, sekarang siapa saja bisa terkena. Penyebab terbesar penularan AIDS adalah lewat hubungan seksual. Sebab lain penggunaan jarum suntik bekas (itu sebabnya pengguna obat-obatan terlarang mempunyai risiko tinggi), transfusi darah dan ibu penderita ke janinnya. Biseksual Ini merupakan kelainan seksual di mana seseorang bisa tertarik pada cowok tapi juga pada cewek. Istilah anak mudanya, Kanan Kiri Oke! Cervix Disebut juga leher rahim atau bagian bawah rahim yang digunakan untuk mengeluarkan bayi saat ibu melahirkan. Bagian ini pulalah yang rentan sekali dimasuki segala bibit penyakit termasuk penyakit kanker yang mematikan. Erogenous Zones Bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan seksual. Bisa di mana saja karena setiap orang berbeda-beda kepekaannya. Ejakulasi Keluarnya cairan semen dari penis cowok karena rangsangan atau kenikmatan saat melakukan hubungan seksual. Foreskin Bagian kulit yang menutupi kepala penis (glans). Yang biasanya dipotong pada saat cowok disunat. Dalam bahasa Jawa nya disebut Kulup. Ginekolog (Gynaecologist) Adalah dokter dengan spesialis pada kesehatan dan fungsi-fungsi tubuh wanita, yaitu soal-soal yang menyangkut organ seksual dan reproduksi. Homoseksual Seseorang yang hanya tertarik (secara seksual) pada sesama jenis kelamin. Misalnya pria pada pria. Heteroseksual Kebalikan dari homoseksual, yaitu seseorang yang tertarik pada jenis kelamin yang berbeda alias normal. Hymen Disebut juga selaput dara. Yaitu selaput tipis yang terdapat dalam liang vagina. Bentuk dan

ketipisannya bermacam-macam tapi selalu ada lubang untuk keluarnya darah menstruasi. Robeknya selaput dara ini umumnya terjadi karena hubungan seksual. Namun selaput dara dapat juga robek karena kecelakaan atau kegiatan olahraga yang berat. Tidak setiap selaput dara robek saat hubungan seks terjadi, ini tergantung dari elastisitas otot selaput dara yang dimiliki. Incest Hubungan seksual ilegal yang dilakukan oleh keluarga dekat seperti ortu pada anaknya, kakeknenek pada cucunya atau antara kakak dan adik kandung. Hubungan seksual ini dilarang oleh agama maupun hukum karena bisa menyebabkan lahirnya bayi cacat fisik dan mental. Kontrasepsi Alat dan cara yang digunakan untuk mencegah pembuahan dan kehamilan. Caranya bermacammacam dan tergantung dengan keinginan Anda. Misalnya saja, kondom.

Ginekolog, dokter kandungan Labia Mayora Bagian terluar dari mulut vagina yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Labio Minora banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf yang letaknya di belakang labia mayora. Lesbian Adalah kalangan wanita yang tertarik pada sesama wanita disebut juga female homosexual. Masturbasi Kegiatan menyentuh bagian tubuh dengan tujuan untuk merangsang diri sendiri. Bisa terjadi pada pria maupun wanita. Walaupun dari segi kedokteran masturbasi dinyatakan tidak menimbulkan kebutaan, kegilaan, kemandulan, atau gangguan syaraf seperti mitos yang beredar, namun dari segi psikologi kegiatan ini bisa menimbulkan perasaan tertekan dan bersalah. Dari sudut agama termasuk yang dilarang alias dosa. Menstruasi Haid/datang bulan yang merupakan peristiwa lepasnya lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah karena tidak adanya pembuahan. Peristiwa ini terjadi sebulan sekali selama 3-7 hari. Biasanya berlangsung antara 21-35 hari. Pada remaja biasanya sirkulasinya belum teratur. Menarche Haid pertama, yang biasanya terjadi pada usia 11-13 tahun. Haid ini menandakan kematangan alat reproduksi wanita sehingga bisa hamil. Ovarium Organ reproduksi wanita yang berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum) sebulan sekali (ovulasi). Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium dapat dibuahi oleh sperma. Bila tidak dibuahi sel-sel telur itu maka akan ikut keluar saat menstruasi. Penis Organ seks pria yang berfungsi sebagai alat hubungan seksual dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni. Progesteron Hormon seks wanita yang dihasilkan saat wanita memasuki masa puber. PHS

Atau yang sering disebut juga, Penyakit Hubungan Seksual. Bisa terjadi bila melakukan hubungan seks yang tidak aman. Diantara penyakit hubungan seksual ini adalah AIDS, Herpes, Gonorrhea, Spyhilis dan masih banyak lagi. Rahim Terletak di rongga panggul wanita. Rahim ini tempatnya tumbuh dan tinggal calon bayi (janin) waktu seorang ibu sedang mengandung. Semen Cairan yang dikeluarkan dari penis cowok yagn mengandung jutaan sperma. Sperma Sel Mikroskopik yang dihasilkan di testikel cowok, yang bisa bertemu dengan sel telur dan dapat terjadi pembuahan. Scrotum Berupa kantung yang berguna untuk melindungi testis (tempat diproduksinya sperma) dan mengatur suhu testis agar relatif tetap. Testosteron Hormon seks cowok yang dihasilkan saat seorang cowok memasuki masa puber. Testis Tempat diproduksinya sperma. Jumlahnya dua buah dan terdapat dalam scrotum. Sperma diproduksi setiap hari dengan bantuan testosteron.

Titik Erogenous Zone Wanita Vagina Organ seks wanita yang berbentuk saluran (silender) dan bersifat elastis. Dari sinilah keluarnya darah menstruasi dan bayi kalau kelak melahirkan. Virgin Adalah orang yang belum pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya alias masih perawan. Mudah-mudahan dengan informasi istilah di atas, kita tidak sungkan lagi untuk berbicara tentang seks supaya nggak salah kaprah.

OVARIUM

Anatomi manusia (wanita)

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia. Pada makhluk vertebrata termasuk manusia, mempunyai dua buah ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris.

Fungsi
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.

Organ reproduksi dalam pada wanita Ovarium berfungsi mengeluarkan hormo steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi. Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.

UTERUS
Rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah serviks, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di kedua pihak dengan tabung Fallopian. Rahim terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran di organisme yang berbeda. Pada manusia adalah berbentuk buah pir. Beberapa organisme seperti kelinci, kambing dan kuda mempunyai rahim bipartite atau "bertanduk". Rahim ditempatkan di pelvis dan dorsal (dan biasanya agak kranial) ke kandung kemih dan ventral ke rektum. Rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa ligamen. Di luar kehamilan, ukuran garis tengahnya adalah beberapa sentimeter. Rahim kebanyakan terdiri dari otot. Lapisan permanen jaringan itu yang paling dalam disebut endometrium. Pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia, endometrium membuat lapisan pada waktu-waktu tertentu yang, jika tak ada kehamilan terjadi, dilepaskan atau menyerap kembali. Lepasnya lapisan endometrial pada manusia disebabkan oleh menstruasi (dikenal dengan istilah "datang bulan" seorang wanita) sepanjang tahun-tahun subur seorang wanita. Pada mamalia lain

mungkin ada siklus yang panjang selama enam bulan atau sesering beberapa hari saja. Fungsi utama rahim menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium, dan berasal makanan dari pembuluh darah yang berkembang secara khusus untuk maksud ini. Ovum yang dibuahi menjadi embrio, berkembang menjadi fetus dan gestates sampai kelahiran. Karena rintangan anatomis seperti pelvis, rahim didorong sebagian ke dalam perut sampai perluasannya selama kehamilan. Di kehamilan pun rahim manusia beratnya hanya sekitar sekilogram (2.2 pon) Tuba fallopi

Gambaran tampilan depan anatomi perempuan

Uterus dan sekitarnya, tampilan samping. (Tuba fallopi terlihat pada kanan atas dan kanan bawah.)

TUBA FALLOPI
Tuba Fallopi, yang dikenal juga sebagai oviduk, adalah dua buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan ovarium mamalia betina dengan rahim.

Daftar isi

1 Anatomi 2 Fungsi dalam pembuahan 3 Etimologi dan nomenclature 4 Gambar tambahan

Anatomi
Pada manusia, Tuba Fallopi panjangnya berkisar antara 7 hingga 14 cm.

Fungsi dalam pembuahan


Ketika sebuah ovum berkembang dalam sebuah ovarium, ia diselubungi oleh sebuah lapisan yang dikenal dengan nama follikel ovarium. Pada saat ovum mengalami kematangan, folikel dan dinding ovarium akan runtuh, membuat ovum dapat berpindah dan memasuki Tuba Fallopi. Dari sana perjalanan dilanjutkan ke arah

rahim, dengan bantuan pergerakan dari cilia pada bagian dalam tuba/saluran ini. Perjalanan ini menghabiskan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Jika ovum dibuahi ketika berada di dalam Tuba Fallopi, maka ia akan menempel secara normal di dalam endometrium ketika mencapai rahim, yang merupakan pertanda terjadinya kehamilan. Terkadang embrio bukannya menempel pada rahim namun menempel pada Tuba Fallopi sehingga menghasilkan kehamilan ektopik, yang lebih dikenal dengan "kehamilan di luar kandungan".

Etimologi dan nomenclature


Saluran/tuba ini dinamakan berdasarkan penemunya, ahli anatomi Italia, Gabriele Falloppio.

Gambar tambahan

Broad ligament of Sectional plan of the adult, showing gravid uterus in the third and fourth month. epophoron.

Potongan longitudinal dari Uterus and right broad ovarium sebuah embrio ligament,, dilihat dari belakang. kucing berukuran sepanjang 9,4 cm.

G Arteri-arteri dari organorgan reproduksi Posterior half of uterus and upper part perempuan, dilihat dari belakang. of vagina. Rahim dan saluran uterine.

Anatomi reproduksi internal perempuan.

VAGINA

Posisi vagina di rangkaian sistem reproduksi wanita. Vagina (dari bahasa Latin yang makna literalnya "pelindung" atau "selongsong") atau puki[1] adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh pada mamalia dan marsupilia betina, atau ke kloaka pada burung betina, monotrem, dan beberapa jenis

reptil. Serangga dan beberapa jenis invertebrata juga memiliki vagina, yang merupakan bagian akhir dari oviduct.

Catatan kaki
1. ^ Di Malaysia sering disebut dengan istilah faraj pula

Menstruasi

Siklus menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya, yang disebut sebagai siklus estrusi. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari

Ovulasi hanya terjadi satu hari saja dalam satu siklus dan bila tidak terjadi kehamilan, 2 minggu kemudian diikuti oleh masa menstruasi. Biasanya jangka waktu antara ovulasi dan menstruasi berikutnya tidaklah berbeda jauh. Sebagaimana digambarkan di bawah ini, lamanyanya siklus menstruasi bergantung pada variasi waktu sejak awal siklus sampai ovulasi.
Hitung masa subur!

Selain perubahan fisik, masa subur ini dapat dihitung di atas kertas. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Dalam menghitung masa subur diperlukan siklus menstruasi bulanan. Anda sebaiknya membuat catatan mengenai siklus menstruasi secara teratur setiap bulannya. Caranya mudah yaitu dengan menuliskan pada buku diary atau dengan memberi tanda pada kalender menggunakan spidol berwarna. Tandai hari pertama menstruasi yaitu hari pertama siklus dimana keluar bercak-bercak kecoklatan sampai kemerahan. Hari-hari selanjutnya diberi nomer namun tidak termasuk hari pertama menstruasi berikutnya. Meskipun ada yang mengusulkan untuk membuat catatan menstruasi selama setahun (menogram). dr. Boy Abidin menyebutkan bahwa dibutuhkan minimal pola menstruasi 3 bulan terakhir misal 28 hari, 30 hari, 27 hari kemudian dibuat rata-ratanya. Jika rata-ratanya menghasilkan 28 hari yang berarti kondisi normal, maka masa suburnya akan terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi yang akan datang bulan berikutnya. Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Jika anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak normal, perhitungan menjadi tidak akurat dan kemungkinan besar gagal. Namun tidak ada salahnya jika mau mencoba. Untuk yang siklus menstruasinya tidak teratur dapat menggunakan data siklus menstruasi selama 6 bulan (6 siklus). Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus menstruasi dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus menstruasi dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur. Jika siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari. Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 3211 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama menstruasi.

LH, hormon penanda masa subur

Siklus menstruasi dikendalikan oleh lingkaran siklus hormon seks wanita. Untuk memudahkan, siklus ini dibagi dalam 2 fase yaitu fase sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi. Pada fase sebelum ovulasi dikontrol oleh folicle stimulating hormone (FSH) dan estrogen. Kelenjar pituitari pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung telur). Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi esterogen. Ketika esterogen mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar pituitari distimulasi untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) yang meningkat cepat yang kemudian akan menimbulkan ovulasi (pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan ovum) dalam 36 jam kemudian. Kenaikan kadar LH yang tinggi sesaat sebelum ovulasi dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui masa sebelum ovulasi terjadi. Kadar LH dapat dideteksi melalui darah dan urin. Kadar LH dalam darah dapat diperiksa melalui tes laboratorium, sedangkan kadar LH dalam urin dapat diperiksa melalui alat tes kesuburan berupa strip. Hasil kadar LH melalui darah lebih akurat karena mengukur secara kuantitatif dibandingkan melalui urin yang menggunakan metode kualitatif. Namun, karena dibutuhkan pemeriksaan darah berkali-kali sampai diperoleh kadar LH yang tinggi, anda berisiko akan disuntik dan diambil darahnya berkali-kali juga. Tentunya akan mengakibatkan ketidaknyamanan. Fase setelah ovulasi dikontrol oleh progesteron. Setelah ovulasi, LH menyebabkan pecahnya folikel yang kemudian folikel tersebut akan berkembang menjadi korpus luteum, yang memproduksi progesteron. Di bawah pengaruh progesteron terjadi perubahan-perubahan yang menunjukkan masa tidak subur seperti hilangnya lendir.
Merencanakan kehamilan

Dengan mengetahui masa subur, tentu akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
1. 2. 3. 4. menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi memprediksikan hari-hari subur yang maksimum mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan intim untuk mendapatkan kehamilan membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas

Pada pasangan yang normal, kehamilan mungkin terjadi pada setiap waktu pada masa subur tetapi hubungan intim paling mungkin akan menghasilkan kehamilan pada hari-hari di mana terdapat lendir serviks dengan kesuburan tinggi, terdapat sensasi basah atau licin pada vulva, dengan lendir serviks yang transparan dan elastis. Jumlah lendir subur paling banyak terjadi pada satu atau dua hari sebelum hari puncak dan merupakan waktu dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Hari puncak hari terakhir ketika lendir yang subur ada sering bersamaan dengan waktu ovulasi. Pergeseran suhu menyakinkan bahwa ovulasi sedang terjadi. Pada waktu tingkat kesuburan maksimum, serviks tinggi, pendek, lurus, lembek, dan terbuka dan mengalirkan lendir yang subur. Ani, wanita cantik berusia 33 tahun ini mengaku telah berhasil memanfaatkan masa suburnya untuk bisa hamil. Setelah menikah selama 3 tahun, akhirnya Ani hamil dan pada bulan Januari 2006 lalu melahirkan seorang bayi perempuan. Bukan tidak mungkin, anda juga bisa berhasil hamil seperti Ani. Namun, jika anda tidak seberuntung Ani dan jika dalam 6 bulan setelah melakukan hubungan intim secara teratur dalam masa subur namun tidak terjadi kehamilan, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mencegah kehamilan

Banyak alat kontrasepsi yang tersedia untuk mencegah kehamilan seperti IUD, spiral, susuk, pil, kondom, dan lain-lain. Namun, kadang efek samping pemakaian kontrasepsi ini yang tidak

disukai wanita. Mulai dari wajah berjerawat, sakit kepala, badan bertambah gemuk, rasa nyeri sampai perdarahan. Meskipun sekarang sudah ada metode kontrasepsi yang minim efek samping. Untuk yang ingin menghindari efek samping kontrasepsi, bisa mencoba cara alami dengan memanfaatkan masa subur. Pendekatan dengan kombinasi berbagai indikator, umumnya kombinasi suhu dan lendir merupakan metode yang sangat efektif, bahkan bila dilakukan dengan benar dapat mencegah kehamilan hingga 98%. Jika ingin menunda kehamilan, maka hindari berhubungan intim pada masa subur sang istri atau menggunakan pelindung seperti kondom. Cara lain yang cukup digemari pasutri adalah sanggama terputus. Tentu hal ini tergantung dari kebiasaan dan disesuaikan dengan kenyamanan pasutri

MONITOR SIKLUS MENSTRUASI

Kanker Rahim :

Cara membuat MP-ASI :


Bahan - bahan MP- ASI

Makanan campuran yang ideal untuk bayi / anak dibawah usia 1 tahun mengandung 6 kelompok adalah sebagai berikut:

2.2.6.1 Makanan Pokok

Makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan jenis makanan lainnya dan mengandung zat tepung sebagai sumber tenaga untuk aktivitas sehari - hari.

2.2.6.2 Jenis kacang-kacangan

Kacang - kacangan ini meliputi kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah dll. Jenis ini diperlukan juga oleh bayi untuk memenuhi kebutuhan protein yang sangat penting untuk pertumbuhan.

Agar bayi menyukai rasa kacang maka pemberian awal dapat dicampur dalam bubur kemudian secara bertahap pasti ditinggalkan.

2.2.6.3 Bahan pangan hewan

Hampir semua bahan makanan / pangan berasal dari hewani, bergizi tinggi dan sangat baik sebagai campuran makanan bayi. Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi antara lain daging sapi, ikan segar, telur, susu beserta hasil olahan seperti keju, susu asam.

2.2.6.4 Sayuran berwarna

Karena organ pencernaan bayi belum sempurna sebaiknya di pilih sayuran yang lunak, tidak menimbulkan rasa merangsang, tidak berbau daun.

Contoh : Dengan mengukus / merebus sampai lunak di cincang lalu dicampurkan ke bubur. 2.2.6.5 Buah buahan

Pilih yang masak dan pastikan tidak masam, sebaiknya dipilih buah yang berwarna jingga seperti halnya sayuran. Selain mengandung vitamin dan mineral, pisang pun mengandung karbohidrat.

Umur 6 bulan buah harus dihaluskan dan diambil sarinya saja, saat umur 8 bulan bisa langsung dimakan tanpa dihaluskan.

2.2.6.6 Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak diperlukan bayi karena mengandung energi yang tinggi dan memberikan rasa gurih, makanan jadi lebih lunak dan mudah ditelan

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pengertian MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan.

Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Persyaratan MP ASI Kriteria yang harus dimiliki oleh MP-ASI adalah sebagai berikut: - Nilai gizi dan kandungan proteinnya tinggi. - Memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup. - Dapat diterima dengan baik. - Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal. - Bersifat pada gizi Kandungan serat kasar / bahan lain sukar dicerna terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi. Cara Pemberian MP- ASI pada bayi

Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental secara berangsur - angsur. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar

Jenis Jenis MP-ASI Umur Bayi 0 - 4 / 6 bulan Kira-kira 6 bulan Jenis makanan ASI - ASI - Bubur lunak / sari buah Berapa kali sehari 10 - 12x / hari Kapan diminta 1 - 2x / hari

Kira-kira 7 bulan

- Bubur : bubur Havernout/ bubur tepung beras merah - ASI Kapan diterima - Buah buahan 3x / hari - Hati ayam / kacang - kacangan - Beras merah / ubi - Sayuran (wortel, bayam) - Minyak / santan / advokad - Air tajin - ASI - Buah-buahan - Bubur / roti - Daging / kacang-kacangan/ ayam/ ikan Beras merah/ labu/jagung kentang/

Kira-kira 9 bulan

Kapan diterima 4 - 6x / hari

- Kacang tanah - Minyak / santan/ advokat - sari buah tanpa gula - ASI Kapan diterima - Makanan pada umumnya, termasuk telur dengan kuningnya - Jeruk

Kira-kira 12 bulan/ lebih

Kesehatan reproduksi Remaja :

Remaja adalah individu yang berada pada masa transisi antara masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Batasan usia biasanya dipakai dalam gambaran remaja, namun ada beberapa definisi mengenai remaja itu sendiri, juga termasuk didalamnya berbagai informasi lain seperti perkembangan psikologi maupun pertumbuhan phisik, salah satu diantaranya untuk remaja putri datangnya menstruasi dan mimpi basah bagi remaja putra dll. Guna untuk memiliki dan menambah Pengetahuan Sikap dan Perilaku (PSP) yang positif bagi remaja terhadap proses kehidupan reproduksinya, termasuk didalamnya pengetahuan tentang Pendewasaan Usia Kawin ( PUK ), maka Program after shcool pada PIK KRR disosialisasikan pada remaja khususnya anak sekolah dan remaja. Bukankah remaja merupakan harapan bangsa yang pada gilirannya akan menerima estafet kepemimpinan bangsa dan negara. Program ini memberikan berbagai pelayanan pada remaja untuk membantu mereka agar memiliki status kesehatan reproduksi yang baik, melalui kegiatan ini pula diberikan informasi pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi, Pelayanan Konseling dan Pendidikan Ketrampilan hidup yang sehat. Hal ini perlu segera diberikan kepada remaja karena remaja tidak akan terlepas dari berbagai fenomena dan permasalahan pada remaja itu sendiri seperti : terlibat Narkoba, minuman keras, pemerkosaan / pelecehan sex serta sex bebas sampai pada Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) yang semakin marak menjadi permasalahan serius bagi remaja.

Ada 3 Materi Utama ( Triad KRR ) yang diberikan adalah tentang Seksualitas, HIV AIDS dan NAPZA semuanya itu bermuara terhadap kualitas remaja dan keturunannya nanti.

11 Mitos Seks Yang Masih Dipercaya Remaja

Remaja bicara seks? Ini bukan sesuatu yang baru lagi. Tetapi sumber informasi seks yang benar memang masih belum banyak diketahui, atau kalaupun ada, remaja masih kesulitan untuk mengaksesnya. Sehingga yang banyak beredar adalah informasi-informasi yang tidak tepat tentan kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja. Banyak sekali mitos-mitos yang masih dipercaya, yang bisa jadi membawa remaja makin jauh dari jangkauan informasi yang benar tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi, termasuk aktivitas seksual yang sudah dijalani oleh sebagian remaja. Bisik-bisik diantara remaja soal lutut yang kopong dan cara jalan yang bisa menggambarkan status keperawanan, sudah sering kita dengar. Semua itu kok bisa ya dipercaya oleh remaja kita? Berikut ini adalah sebagian mitos-mitos seksualitas yang banyak beredar di sekitar remaja kita hasil dari inventarisasi lembaga KISARA (Kita Sayang Remaja) dan mungkin juga menjadi pendapat kita selama ini. Ingat, mitos itu adalah informasi yang keliru, jadi bukan informasi yang benar. Jadi tugas kita semua buat meluruskannya sesuai fakta sesungguhnya. Oke, ini dia sebelas mitos diantara banyak mitos lainnya: 1.Berhubungan seks dengan pacar merupakan bukti cinta Faktanya, berhubungan seks bukan cara untuk menunjukan kasih sayang pada saat masih pacaran, melainkan karena disebabkan adanya dorongan seksual yang tidak terkontrol dan keinginan untuk mencoba-coba. Rasa sayang kita dengan pacar bisa ditunjukkan dengan cara lain. 2.Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Faktanya, tidak selalu hubungan seks yang pertama kali itu keliahatan berdarah. Apabila komunikasi seksual terjalin dengan baik dan hubungan seksual dilakukan dalam keadaan siap dan disertai foreplay yang cukup bisa tidak memunculkan adanya perdarahan. 3.Loncat-loncat setelah berhubungan seks tidak akan menyebabkan kehamilan. Faktanya, ketika spermatozoa sudah memasuki vagina, maka spermatozoa akan mencari sel telur yang telah matang untuk dibuahi. Loncat-loncat tidak akan mengeluarkan spermatozoa. Jadi, tetap ada kemungkinan untuk terjadinya pembuahan atau kehamilan. 4.Selaput dara yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak perawan lagi Faktanya tidak selalu demikian. Selaput dara merupakan selaput kulit yang tipis yang dapat meregang dan robek karena beberapa hal. Selain karena melakukan hubungan seks, selaput dara juga bisa robek karena melakukan olah raga tertentu seperti naik sepeda dan berkuda. Karena itu, robeknya selaput dara belum tentu karena hubungan seks, malah ada juga perempuan yang sudah

menikah dan berhubungan seks berkali-kali tapi selaput daranya masih utuh dan tidak koyak karena selaput daranya elastis. 5.Keperawanan dapat ditebak dari cara berjalan dan bentuk pinggul Faktanya, keperawanan tidak bisa dilihat dari bentuk pinggul atau cara jalan. Keperawanan kadang dipandang dari 2 sisi, bagi yang memandang dari sisi fisik saja (ini berkaitan dengan selaput dara), tapi hanya bisa diketahui melalui hasil pemeriksaan dokter. Jadi hanya dari pemeriksaan khususlah yang memungkinkan diketahuinya selaput dara robek atau tidak serta kemungkinan penyebabnya. Hanya saja keperawanan kembali lagi bukan cuma fisik. Kedua, dari sisi psikososial yang mengacu pada apakah seseorang perempuan sudah pernah melakukan hubungan seks atau belum. Ini sebaiknya yang dijadikan acuan, tetapi keperawanan bukan berarti segalanya di hari begini. 6.Dorongan seksual laki-laki lebih besar daripada perempuan. Faktanya, dorongan seksual merupakan hal yang alamiah muncul pada setiap individu pada umumnya dimulai saat ia menginjak masa pubertas (karena mulai berfungsinya hormon seksual). Dan ini sangat wajar dan seimbang baik pada laki-laki maupun perempuan. Faktor yang mempengaruhi dorongan seksual antara lain kepribadian, pola sosialisasi, dan pengalaman seksual. Dorongan seksual perempuan sering disebut-sebut lebih kecil dari laki-laki kerena lingkungan menganggap perempuan yang mengekspresikan dorongan seksualnya adalah perempuan yang nakal atau kurang baik , sementara laki-laki tidak pernah dipermasalahkan. 7.Perempuan yang berdada besar dorongan seksualnya besar. Faktanya tidak seperti itu. Secara medis, tidak ada hubungan langsung antara ukuran payudara dengan dorongan seksual seseorang. Dorongan seksual itu ditentukan oleh kepribadian, pola sosialisasi, dan pengalaman seksual (melihat, mendengar, atau merasakan suatu rangsangan seksual). 8.Masturbasi bisa menyebabkan lutut kopong Faktanya, masturbasi tidak menyebabkan lutut menjadi kopong. Spermatozoa tidak diproduksi dan tidak disimpan di dalam lutut, melainkan di testis. Mungkin setelah masturbasi, biasanya timbul rasa lelah, karena masturbasi mengeluarkan banyak energi. Itulah yang membuat menjadi lemas, jadi bukan karena lututnya jadi kosong. 9.Sering masturbasi bisa membuat mandul Faktanya, secara medis masturbasi tidak menggangu kesehatan fisik selama dilakukan secara aman (tidak sampai menimbulkan luka atau lecet). Resiko fisik biasanya berupa kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat psikologis, seperti perasaan bersalah, berdosa dan kadarnya berbeda-beda bagi setiap orang. Kemandulan justru biasanya akibat dari IMS (infeksi menular seksual) atau penyakit lainnya seperti kanker atau karena sebab fisik lainnya misalnya kualitas sperma yang kurang baik. 10.Minuman bersoda akan dapat mempercepat selesainya menstruasi. Faktanya, menstruasi adalah proses pendarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Sakit tidaknya atau lancar tidaknya menstruasi seseorang selain dipengaruhi oleh hormon juga dipengaruhi faktor psikis, bukan karena minum minuman bersoda. 11.IMS dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin. Faktanya tidak ada sabun atau desinfektan apa pun yang dapat mencegah IMS. Justru pada perempuan, jika mencuci bagian dalam vagina terlalu sering akan mempertinggi resiko terkena keputihan karena sabun dapat mengurangi kadar keasaman permukaan vagina yang sebetulnya berfungsi untuk membunuh kuman-kuman normal yang ada. Mitos-mitos tersebut ternyata memang sudah hidup subur di masyarakat. Pengaruh mitos-mitos tersebut masih sangat kuat, bahkan juga di antara para remaja yang justru lagi giat-giatnya mencari informasi tentang seks dan kesehatan reproduksi. Banyak yang mempercayainya sehingga tidak jarang kita temui kasus-kasus yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi bermula dari keyakinan dari mitos-mitos tersebut. Hal itu terjadi karena tidak lengkapnya informasi tentang kesehatan reproduksi yang bisa diakses oleh remaja, baik melalui lembaga formal seperti sekolah, keluarga atau masyarakat pada umumnya. Sekarang tergantung kepada diri remajanya masing-masing, karena mereka yang akan menjalaninya nanti. Apakah akan menelan mentah-mentah mitos tersebut ataukah akan mencermatinya lebih lanjut guna memastikan kebenarannya. Kalau kita masih terpengaruhi

dengan mitos-mitos diatas, yang rugi ya diri kita sendiri. Dan bagi yang sudah mengetahui fakta yang sebenarnya, silakanlah tetap yakin dengan kebenarannya, jangan goyah. Bahkan cobalah ikut serta untuk menginformasikan fakta-fakta ini ke rekan-rekan remaja yang lainnya sehingga semakin banyak remaja yang mengerti dan makin bertanggung jawab dengan segala perilaku dan pilihannya.

Pemberdayaan Bidan Muda untuk Meningkatkan Situasi Kesehatan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi Remaja serta Melibatkan Peran Serta Laki-laki
I. Pelatihan Bidan sebagai Pendidik Sebaya Bidan memegang peranan yang sangat besar sebagai tenaga kesehatan terdepan di masyarakat. Program Bidan di Desa (BDD) berhasil meningkatkan jumlah bidan hingga mencapai 55.000 bidan pada tahun 2000. Namun pada tahun 2004, diperkirakan sebanyak 17.625 bidan tidak akan memperpanjang kontraknya. Artinya sebanyak 17.625 desa akan kehilangan tenaga bidan. Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan (YPKP) adalah sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi perempuan. Peduli masalah diatas, YPKP bermitra dengan PUSDIKNAKES Depkes RI, IBI dan LSM Perempuan mencoba untuk mengimplementasikan pilot program uji coba integrasi gender dan hak-hak reproduksi ke dalam kurikulum D3 kebidanan di empat Poltekkes (Jakarta, Malang, Bandung dan Jambi), serta memberikan beasiswa kepada 88 perempuan dari 11 Provinsi di Indonesia dengan kriteria berlatarbelakang keluarga tidak mampu dari daerah terpencil dan memiliki kekerabatan dengan dukun bayi untuk melanjutkan pendidikan D3 kebidanan pada empat Poltekkes tersebut.Hingga akhir tahun 2007, 80 mahasiswi penerima beasiswa telah menyelesaikan pendidikannya. Sesuai dengan kesepakatan dengan YPKP, para lulusan bersedia terikat kontrak selama 7 tahun untuk kembali ke daerah asal mengabdikan ilmunya dan bersama masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di desanya masing-masing. Sebagai tindak lanjut, YPKP mengembangkan program Pemberdayaan Bidan Muda untuk Meningkatkan Situasi Kesehatan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi Remaja serta Melibatkan Peran Serta Laki-laki yang akan diimplementasikan di wilayah asal masing-masing bidan baru tersebut. Dalam program tersebut akan diadakan training setahun 2 kali yang akan diikuti oleh alumni tersebut dengan melibatkan bidan koordinator di wilayah kerja mereka saat ini. Guna meningkatkan kemampuan para bidan baru tersebut, YPKP mengadakan Pelatihan perdana di empat wilayah (Jakarta, Bandung, Malang dan Jambi) dengan topik Bidan Sebagai Pendidik Sebaya Kesehatan Reproduksi Remaja. Pelatihan ini berlangsung 5 hari (jadwal terlampir) melibatkan: a. Alumni bidan YPKP b. Pegawai Dinas Kesehatan, Bidan senior (anggota IBI & dosen), serta Pegawai Puskesmas asal wilayah masing-masing alumni tersebut sebagai observer. Pada pelatihan perdana ini sebagai fasilitator adalah Dra. Ninuk Widyantoro (Yayasan Kesehatan Perempuan) & Herna Lestari, MA (Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan) dengan melibatkan beberapa narasumber dari DEPKES RI, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Dosen Jurusan Kebidanan 4 Poltekkes (Poltekkes Jakarta, Bandung, Malang dan Jambi). Panduan yang digunakan pada training ini adalah: (a) Buku saku untuk pendidik sebaya dan peserta; (b) Buku panduan pendidik sebaya; dan (c) Buku fasilitator (modul pelatihan).

Perilaku Kesehatan Remaja Jakarta - Temuan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja DKI Jakarta 2005
*Disampaikan di Seminar Sehari HIV/AIDS dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Reproduksi, Auditorium Nyi Ageng Serang, Jakarta, 20 Juni 2006 DKI Jakarta merupakan propinsi dengan kasus HIV/AIDS tertinggi (kumulatif) sampai dengan bulan Maret 2006[1], yaitu sebesar 3601 kasus. Pada triwulan Januari-Maret 2006 saja, tercatat 174 kasus tambahan di DKI Jakarta. Umumnya, baik di propinsi DKI Jakarta maupun lainnya, kasus tersebut banyak terjadi pada penduduk kelompok usia muda, yaitu antara 20-29 tahun. Berganti-ganti jarum suntik ketika menggunakan narkoba atau IDU (Injectable Drug Use) merupakan cara penularan yang umumnya dilakukan oleh kelompok umur tersebut. Selain itu, di kelompok umur 15-19 tahun, kasus kumulatif di Indonesia mulai menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, yaitu sebanyak 201 kasus AIDS, dimana 88 diantaranya disebabkan oleh IDU. Melihat fakta diatas, penduduk usia remaja mempunyai posisi rentan dalam penularan HIV/AIDS. Penduduk usia remaja, selain proporsinya yang cukup besar dari total jumlah penduduk nasional, perilaku mereka cukup menyita perhatian orang tua dan masyarakat pada umumnya. Pada usia sekitar 10 -24 tahun, remaja mengalami transisi dari masa anak-anak ke dewasa. Pada masa tersebut, mereka mengalami berbagai macam proses terkait dengan kesehatan reproduksi, seperti menstruasi, mimpi basah, masa pubertas, mulai tertarik dengan lawan jenis, dan berpacaran. Pada masa ini, remaja juga mulai intensif bersosialisasi dengan sesamanya, berkelompok (peer group), dan mengetahui serta bahkan mencoba-coba perilaku beresiko, seperti merokok, ngobat, minum minuman keras (miras), dan seks bebas. Lingkaran informasi dari peer group yang terbatas serta keengganan untuk mencari tahu akibat benturan normatif membuat remaja termasuk dalam kelompok penduduk yang potensial beresiko. Survei Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Perkawinan Dini tahun 2005[2] yang memiliki responden remaja usia 15-24 tahun yang dilakukan di seluruh kecamatan di DKI Jakarta memberikan gambaran kritis tentang perilaku para remaja tersebut. Survei yang memiliki responden sebanyak 2271 orang ini menghasilkan beberapa temuan terkait dengan perilaku beresiko terhadap kesehatan reproduksi remaja sbb:

1. Terdapat 14 persen responden pernah minum miras, dan lebih dari separuhnya minum paling sedikit
seminggu sekali.

2. Sekitar 7 persen responden pernah mencoba narkoba lebih dari satu kali, dimana 37 persennya mencoba
ketika mereka berumur antara 11-15 tahun. Sebagian besar responden memakai narkoba pertama kali dengan alasan coba-coba dan dilakukan bersama teman. Bentuk narkoba yang dikonsumsi terbanyak berbentuk daun (ganja), sedangkan cairan (suntik) hanya 4 persen. 3. Pada saat berpacaran, terdapat 12,5 persen responden yang mengaku pernah meraba alat kelamin pacarnya. Sementara itu hanya 4 persen responden yang pernah pacaran mengaku pernah berhubungan seks (laki-laki lebih banyak). Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan studi BSS tahun 2002 dengan responden siswa SMU di Jakarta Pusat dimana 8,9 persen siswa laki-laki & 5,3 persen siswa perempuan pernah berhubungan seks. Namun angka diatas lebih rendah dibanding angka nasional, yaitu 5 persen remaja laki-laki & kurang 1 persen remaja perempuan (SKRRI 2002-2003). Diluar pacaran, ternyata ada 13 persen responden pernah berhubungan seks, dimana lebih dari 18 persen berhubungan seks dengan Pekerja Seks Komersial (PSK). Pada saat seks pertama, ternyata hanya 8 persen responden yang menggunakan alat kontrasepsi dan mayoritas adalah kondom. Walaupun rendah, tetapi persentase di atas menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali remaja yang menyadari pentingnya alat kontrasepsi tidak hanya sebagai alat pencegah kehamilan, tetapi juga pencegah penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS. 4. Pengetahuan tentang HIV/AIDS mayoritas responden cukup baik. Hal ini terlihat dari tingginya persentase responden yang tahu cara penularan, pencegahan dan tempat tes HIV/AIDS. Hal yang sama ditemukan pada pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi, dimana mayoritas responden perempuan tahu cara pakai pil, sedangkan laki-laki lebih banyak yang tahu cara pakai kondom. Gap antara pengetahuan dan perilaku? Incidence perilaku beresiko di atas pada dasarnya merupakan cerminan dari gap antara pengetahuan dan perilaku. Masih ada remaja yang tidak menggunakan alat kontrasepsi pada saat berhubungan seks menunjukkan putusnya rantai fungsi pengetahuan-sikap-perilaku dikalangan remaja. Faktor yang mendukung putusnya rantai diatas adalah rendahnya kesempatan remaja dalam menggali lebih jauh informasi tentang kesehatan reproduksi. Terkadang rasa malu atau takut, serta stigma tabu akan topik-topik kesehatan reproduksi masih menjadi kendala remaja. Dari sisi orang tua juga nampaknya masih belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi. Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan pada orang tua anak remaja dalam survei yang sama ditemukan masih ada orang tua yang tidak mengerti topik kesehatan reproduksi seperti periode masa subur dan pengaruh perilaku beresiko pada kesehatan reproduksi. Selain itu, tertangkap adanya untuk berdiskusi seputar kesehatan reproduksi bersama anak-anaknya. Masih ada orang tua yang kurang setuju memberikan pendidikan seks dengan alasan remaja belum cukup umur untuk menerima informasi tersebut. Mereka khawatir jika pengetahuan ditambah, keinginan remaja untuk coba-coba akan meningkat. Sementara itu, ada pula orang tua yang menolak untuk menjadi pemberi informasi dan teman diskusi anak tentang masalah kesehatan reproduksi. Mereka lebih memilih petugas kesehatan, pemuka agama, dan konselor terlatih untuk memberikan informasi tersebut kepada remaja. Ironisnya, ada juga orang tua yang menganggap bahwa remaja akan tahu tentang seks dan kesehatan reproduksi dengan sendirinya tanpa perlu diberitahu oleh siapapun. Namun bila dilihat, angka-angka perilaku beresiko remaja diatas masih terlihat cukup rendah. Hal ini merupakan salah satu kelemahan metode survei dengan wawancara face to face, dimana terdapat kemungkinan responden tidak

berani menyebutkan keadaan sesungguhnya. Selain itu, responden tersebar di seluruh Jakarta dan survei dilakukan di rumah. Sedangkan perilaku beresiko umumnya terisolasi di lokasi-lokasi seperti tempat hiburan malam, lokalisasi, dan lainnya. Buku Jakarta Undercover karangan Muamar Emka (tahun 2002) menunjukkan bahwa perilaku beresiko terjadi di tempat-tempat seperti pub, diskotik, dan tempat lain yang tidak diketahui khalayak umum.

Informasi terbuka dan terbuka terhadap informasi Penyebaran informasi tentang kesehatan reproduksi telah cukup banyak dilakukan oleh instansi pemerintah terkait dan LSM melalui sekolah, media massa, dan media lainnya seperti internet. Kolom atau acara konsultasi kesehatan reproduksi perempuan dan laki-laki di majalah dan televisi sudah tidak asing lagi terlihat. Banyak pula tayangan sinema elektronik dan layer lebar yang memberikan warning bagi remaja dan orang tua tentang dampak negatif perilaku beresiko (sinetron berte ma pernikahan dini dan HIV/AIDS; film Detik Terakhir). Informasi tentang kesehatan reproduksi dan pengaruh negatif perilaku beresiko semakin berkembang dan terbuka. Hal ini perlu dimanfaatkan bagi remaja, orang tua dan masyarakat dengan sikap lebih terbuka terhadap informasi yang ada. Orang tua memegang peranan paling penting dalam memberikan dan meluruskan informasi kepada remaja. Diskusi tentang kesehatan reproduksi dan dampak negatif perilaku beresiko perlu dilakukan secara dua arah. Untuk itu, selain remaja sendiri, para orang tua pun perlu menambah pengetahuan dan informasi secara lebih lanjut tentang kesehatan reproduksi. Dalam memberikan informasi dan berdiskusi, orang tua juga dapat menanamkan nilai moral dan agama kepada remaja. Informasi kesehatan reproduksi dan nilai moral-agama tersebut dapat dikemas dalam suasana yang terbuka tapi terarah

Hati-hati, Gaya Wanita Juga Sebabkan Impotensi

KapanLagi.com - Impotensi termasuk salah satu penyakit yang menakutkan pria dan tidak disukai wanita. Ahli psikologi asal Rusia Leonid Kitaev Smyk mengungkapkan wanita juga penyokong terjadinya impotensi pada pria. Gaya berpakaian dan penampilan seksi perempuan, berdasarkan hasil penelitian Leonid berbanding lurus dengan tingkat impotensi pria. Pada negara-negara yang para perempuannya bebas mengenakan rok mini dan mengumbar aurat, jumlah penderita impotensi lebih tinggi dibanding negara-negara yang melarang perempuan mengumbar betisnya. Itu lanjutnya merupakan hasil penelitian para periset di Amerika Serikat selama 30 tahun. Hasil lainnya 80% pria berumur di atas 60 tahun tewas akibat kanker prostat bersamaan dengan penyakit lainnya. Leonid juga menyebut, satu dari tiga pria berumur di atas 30 tahun yang bermukim di Amerika Serikat dan Eropa memiliki potensi terserang gangguan kelenjar prostat. Kondisi ini sangat berbeda dengan masyarakat muslim di Asia timur. Jumlah pria yang menderita kanker prostat di wilayah ini memiliki tingkat yang sangat rendah.

"Ini terjadi semenjak dimulainya revolusi seksual pada wanita di dunia berkembang melalui gaya berpakaian mereka,'' ungkap Leonid Kitaev Smyk, peneliti senior dari Russian Research Institute of Culturology of The Russian Academy. Ketika di jalan, pria tidak dapat memuaskan apa yang ia lihat. Sementara ia dengan mudah menyaksikan aurat wanita yang terbuka, berpakaian mini dengan dada yang transparan. Gaya berpakaian para wanita modern itu membangkitkan birahi yang tinggi. Akibatnya, banyak pria mengalami gejolak birahi namun sedikit yang bisa tersalurkan. Tanpa disadari, wanita seringkali memberikan pukulan telak pada kesehatan reproduksi pria lewat betis, paha dan bagian tubuh sekitar dadanya. Atau karena gaya berpakaiannya. Ketika wanita menghadiri pesta mengenakan pakaian yang sangat sexy, hanya membuat satu pria yang akan terpuaskan. Dan mengakibatkan puluhan pria lainnya menanggung libido yang tak terpuaskan dan tersalurkan

GENDER

Warna dan Gender


Warna mempengaruhi kehidupan kita dalam banyak cara, seperti saat menentukan baju apa yang akan kita pakai, atau saat menentukan kapan kita harus menghentikan kendaraan kita di jalan raya. Sir Isaac Newton adalah ilmuwan pertama yang menemukan spektrum warna. Pada tahun 1893, ilmuwan lain, Chevreuls, menulis prinsip harmonisasi dan kontras warna. Para artis seperti Leonardo da Vinci dan Monet memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari cahaya dan proses warna dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berhasil menciptakan karya-karya yang memanipulasi warna sehingga menggelitik kita secara emosional ( http://www.gatra.com ). Dalam dunia bisnis, warna juga memainkan peranan yang cukup penting, terutama untuk menarik perhatian pembeli dan juga sebagai identitas dari suatu produk. Misalnya saja Coca Cola yang identik dengan warna merah atau Baygon dengan warna hijaunya. Warna menjadi variabel yang kritis dalam international-marketing, karena warna yang sama memiliki makna yang berbeda di kebudayaan yang berbeda, misalnya warna biru. Di Belanda, warna biru berarti hangat, sedangkan di Iran, biru melambangkan kematian. Di Swedia, biru menunjukkan sesuatu yang dingin, sementara orang di India menggunakan warna biru untuk menunjukkan kesucian (Schiffman, 2004) Dari sisi psikologis, warna dianggap memiliki karakter dan sifat-sifat tertentu. Hartman (2004) menggolongkan tipe kepribadian dengan menggunakan warna Merah, Biru, Putih, dan Kuning, dimana masing-masing warna mewakili suatu tipe kepribadian tertentu (Tipe Kepribadian Kode Warna dan Kreativitas, M Asad Djalali, Anima, vol.20, 2004) Menjadi hal yang menarik ketika warna juga digunakan untuk membedakan identitas gender seseorang. Misalnya, pink berarti perempuan, dan biru berarti laki-laki. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat adanya perbedaan respon terhadap warna antara laki-laki dan perempuan. Dorcus (1926) menemukan bahwa warna kuning memiliki nilai afeksi yang lebih tinggi untuk laki-laki dibandingkan perempuan dan St.George ( 1938 ) memaparkan bahwa warna biru untuk laki-laki jauh lebih menonjol daripada untuk perempuan. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Janstrow (1897) yang menemukan bahwa laki-laki lebih memilih warna biru daripada warna merah, dan perempuan memilih sebaliknya. Birren (1952), melanjutkan penelitian Eysenck, menemukan bahwa laki-laki lebih memilih warna orange (jingga) dibandingkan kuning, sementara perempuan justru menempatkan warna orange di tempat terakhir. (http://colormatters.com) Dari penelitian yang dilakukan oleh Guilford dan Smith (1959), ditemukan bahwa laki-laki lebih bisa menerima warna-warna akromatik (hitam, putih, abu-abu) dibandingkan perempuan. Guilford dan Smith kemudian berasumsi bahwa perempuan mungkin lebih sadar akan warna dan selera mereka terhadap warna lebih fleksibel. Sementara itu, McInnis, dan Shearer (1964) menemukan bahwa warna biru hijau lebih disukai oleh perempuan dibandingkan laki-laki, dan perempuan lebih suka memberikan banyak warna daripada menebalkannya (dalam hal

mewarnai). Mereka juga menemukan 56% laki-laki dan 76% perempuan memilih warna yang lembut, 51% laki-laki dan 45% perempuan memilih warna yang terang. Dalam penelitian yang serupa yang dilakukan oleh Plater (1967), ditemukan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk memilih warna-warna kromatis yang lebih kuat dibandingkan dengan perempuan. (http://colormatters.com) Suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh F. S. Breed dan S.E. Katz terhadap 2000 siswa (Darmaprawira, 2002) menunjukkan bahwa warna yang disukai oleh kebanyakan siswa adalah warna biru. Warna merah lebih popular untuk perempuaan dan warna biru lebih popular untuk laki-laki. Hal ini tak lepas dari perhatian para produsen. Produk-produk dikeluarkan dengan warna tertentu sesuai dengan segmentasi pasar berdasarkan jenis kelamin. Misalnya pada Oriflame, produk parfum dan kosmetik untuk konsumen laki-laki dikemas dengan warna hitam, biru, abu-abu, sementara produk untuk konsumen perempuan dikemas dengan warna-warna yang lebih beragam, merah, hijau, kuning, putih, hitam, dan sebagainya. Demikian juga pada produk Rexona yang melebarkan pangsa pasarnya dengan menembak konsumen laki-laki. Warna kemasan yang dipakai adalah hitam dan abu-abu, berbeda dengan kemasan produk untuk perempuan, putih dan pink. Sama halnya dengan produk Biore. Di deretan produk Biore dengan variasi warna (yang juga menunjukkan perbedaan aroma dan fungsi), Biore For Men dikemas dengan warna biru tua. Duane P Schultz dalam Psychology and Work Today mengatakan : Overall, the package must reinforce the products image or personality as established by its advertising campaign. For example, a mans cologne should not be packaged in a pink tube with letters in script (Psychology and work Today hal 498, 1994) Pernyataan ini tentu didasari suatu asumsi bahwa laki-laki tidak pantas dengan sesuatu yang berwarna pink, yang juga menjadi dasar bagi para produsen dalam memilih warna kemasan produk mereka. Produk fashion juga sama halnya. Dari mulai T-shirt, celana, tas, sepatu, topi, didesain dengan warna tertentu sehingga terlihat ada perbedaan mana produk untuk laki-laki dan mana produk untuk perempuan. Saya mengamati hal ini dengan melakukan observasi di pusat perbelanjaan. Ketika memasuki counter pakaian untuk perempuan, produk-produk didominasi oleh warnawarna yang terkesan lembut seperti pink, biru muda, putih, krem, ungu, kuning. Sedangkan di counter laki-laki, lebih banyak ditemui warna hitam, merah, biru tua. Seorang teman, laki-laki yang menyukai warna pink, mengakui bahwa ia mengalami kesulitan untuk mencari baju atau pakaian lainnya dengan warna pink yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki. Konvensi mengenai warna dan jenis kelamin ini hampir sama di kebanyakan negara, biru untuk laki-laki dan pink untuk perempuan. Akan tetapi, sejarah ternyata memaparkan fakta lain. Pada tahun 1914, The Sunday Sential, sebuah harian di Amerika memberikan saran untuk para ibu, If you like the color note on the little ones garments, use pink for the boy and blue for the girl, if you are a follower of convention. Hal ini kemudian dijelaskan oleh majalah wanita, Ladies Home Journal, pada tahun 1918, bahwa warna pink terlihat lebih nyata dan lebih kuat sehingga lebih cocok digunakan untuk anak laki-laki, sementara warna biru lebih lembut dan cantik, cocok untuk anak perempuan. Perubahan mulai terjadi pada tahun 1940 an. Pada bab Clothes at the Christening dalam buku Etiquette-The Blue Book of Sosial Usage, penulisnya mengatakan, At the christening everything the baby wears is white. But at other times the various colored accessories for a girl are supposed to be pink, and for boy, blue. Tahun 1950, kebiasaan mengenai pink itu untuk perempuan mulai merebak di Amerika, dan akhirnya menjalar ke berbagai negara hingga sekarang (http://histclo.hispeed.com) Di iklim yang serba terbuka seperti sekarang ini, segala kekakuan mengenai konsep laki-laki dan perempuan seolah semakin mencair. Saya mengamati beberapa tahun belakangan ini, beberapa produsen dengan latar belakang indie-label, dan kemudian produsen-produsen kelas kakap juga latah, berani melakukan inovasi mengeluarkan produk pakaian (T-shirt, polo, kemeja) berwarna pink untuk laki-laki, dan yang menjadi sasarannya adalah remaja atu eksmud dengan aliran fashionista. Kendati demikian, stereotype masyarakat terhadap warna tertentu masih menjadi patokan beberapa orang, dalam hal ini laki-laki, untuk memilih dan memakai pakaian dengan warna tertentu. Hal ini diakui oleh teman laki-laki saya yang kadang merasa tidak nyaman jika memakai baju warna pink, meskipun ia menyukainya. Alasannya adalah biasanya karena ditertawakan oleh teman atau bahkan oleh dosen, sehingga ia merasa tidak sopan memakai baju pink saat kuliah. Hal ini sebenarnya menunjukkan efek dari budaya patriarki yang di satu sisi

banyak merugikan perempuan, sementara di sisi lain juga tidak selamanya berefek positif bagi laki-laki. Laki-laki dituntut untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat tentang konsep kemaskulinan, termasuk dalam memilih warna. Warna pink yang identik dengan kelembutan dan feminin, dianggap tidak pantas digunakan oleh laki-laki karena hal tersebut dianggap akan mengurangi sisi kemaskulinannya

Berseni di Bawah Bayang Gender 13 March 2008

Apakah Anda bias gender? Pertanyaan yang cukup aneh untuk dikemukakan pada blog yang banyak bergerutu tentang musik ini, bukan? Tapi kenyataan memang pahit. Apa Anda bias gender ketika berpikir tentang bermusik? Apakah Anda berpikir apabila Anda menemui seorang perempuan anak band yang bermain drum trash metal? Apakah Anda berpikir dua kali ketika seorang pria aktif berpaduan suara? Apakah Anda terperangah ketika melihat seorang perempuan maju ke podium memimpin sebuah orkes? Atau seorang lelaki memainkan harpa? Atau mungkin mengapa saya menemukan banyak guru musik perempuan tetapi sedikit komposer-komposer perempuan? Nyatanya dalam bidang musik yang sering disebut universal, bias gender pun masih terjadi. Sampai dengan 30 tahun yang lalu masih ada orkes besar dunia yang hanya mempekerjakan lelaki. Waktu pun belum jauh berlalu dari saat itu. Pertanyaan ini menyeruak ketika seorang teman dari fakultas psikologi menanyakan apa job description seorang dirigen dan mempertanyakan berdasarkan daftar tadi mengapa perempuan jarang menjadi dirigen. Dinyatakan bahwa secara kemampuan kedua jenis kelamin ini mampu menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik. Keduanya mampu menggeluti musik. Tapi kenapa masih ada keberpihakan gender dalam bermusik. Saya pun mengalaminya sendiri. Sekolah musik di mana saya belajar dipenuhi orang berbagai usia. Tetapi kebanyakan adalah perempuan. Dari satu angkatan, yang lelaki hanya 25 persen, maksimum. Di lain pihak, ketika saya bermain ke studio band di dekat rumah teman. Begitu masuk semuanya lelaki. Berkali-kali saya ke sana perempuan mungkin hanyalah 10-15 persen. Aneh sekali, kedua kegiatan tersebut adalah kegiatan bermusik. Ada saja mereka yang cross-theroad seperti saya, nyaman di pop rock maupun klasik melihat dua hal ini di kedua sisi jalan. Yang pasti dapat dipertanyakan bukanlah mengapa masih ada pandangan miring seperti ini di dunia musik, melainkan mengapa dunia menelurkan pandangan miring ini.

Seperti yang sering saya sebut, musik telah menjadi bagian integral kehidupan. Musik bertumbuh bersama dengan kehidupan manusia dan peradaban itu sendiri. Akhirnya bukan musik yang kita pertanyakan, tetapi dari musik kita bercermin. Lewat musik, pemusik, dan organisasinya kita bisa mengintip ke dalam dunia, ke dalam kenyataan. Dan janganlah terkejut mendapati kenyataan yang ada di dunia ini. Ya, dunia masih terkotak-kotak akan perbedaan gender, dan ya, sebagaimanapun ekstrateresterialnya musik, musik adalah produk dari dunia tersebut. Jadi selama manusia bias gender, musik pun juga akan terus bias gender. Pengkotakan akan tetap ada, karena memang manusia hanya bisa memandang suatu hal melalui pengkategorian. Tapi musik adalah salah satu konsep yang membuat kita berpikir bahwa pengkategorian seperti itu sama sekali tidak diperlukan Mungkin inilah sebabnya musik dianggap ajaib, karena mengena bagi manusia yang terkotakkotak sampai manusia yang merasa liberal, bagi ia yang mengerti dan tidak, bagi mereka yang bermimpi dan bagi mereka yang tidak peduli. Ia mendobrak batas. Nada pun mengalir di antara nadi-nadi mereka. Mungkin musik terlalu inklusif? Ya, karena setiap orang bisa berpikir apa yang mereka suka tentangnya.

Gender: Sebuah Pengantar


Sebenarnya apa yang dimaksud dengan gender? Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Lebih singkatnya, gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan perilaku sosial. Istilah gender seringkali tumpang tindih dengan seks (jenis kelamin), padahal dua kata itu merujuk pada bentuk yang berbeda. Seks merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Contohnya jelas terlihat, seperti laki-laki memiliki penis, scrotum, memproduksi sperma. Sedangkan perempuan memiliki vagina, rahim, memproduksi sel telur. Alat-alat biologis tersebut tidak dapat dipertukarkan sehingga sering dikatakan sebagai kodrat atau ketentuan dari Tuhan (nature) Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Misalnya, laki-laki itu kuat, rasional, perkasa. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih berperasaan, dan keibuan. Ciri-ciri tersebut sebenarnya bisa dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang lembut dan lebih berperasaan. Demikian juga ada perempuan yang kuat, rasional, dan perkasa. Perubahan ini dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa berbeda di masing-masing tempat. Jaman dulu, di suatu tempat, perempuan bisa menjadi kepala suku, tapi sekarang di tempat yang sama, laki-laki yang menjadi kepala suku. Sementara di tempat lain justru sebaliknya. Artinya, segala hal yang dapat

dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain, komunitas ke komunitas yang lain, dikenal dengan gender.

PEMBAGIAN PERAN MENURUT JENIS KELAMIN Gender telah membagi laki-laki dan perempuan ke dalam perannya masing-masing, seperti laki-laki yang harus berpikir rasional atau perempuan yang harus berperilaku lemah lembut. Laki-laki dituntut untuk berperilaku maskulin, lengkap dengan segala atribut maskulin, dan pada akhirnya didorong untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang maskulin. Perempuan juga demikian, mereka dituntut untuk berperilaku feminin, lengkap dengan atribut femininnya dan akhirnya bekerja di sektor-sektor yang dianggap feminin. Beberapa contoh pembagian peran menurut jenis kelamin:

PERAN GENDER DAN PEMBAKUAN PERAN GENDER Peran gender adalah peran laki-laki dan perempuan yang dirumuskan oleh masyarakat berdasarkan polarisasi stereotipe seksual maskulinitas-feminitas. Misalnya peran lakilaki ditempatkan sebagai pemimpin dan pencari nafkah karena dikaitkan dengan anggapan bahwa laki-laki adalah makhluk yang lebih rasional, lebih kuat serta identik dengan sifat-sifat superior lainnyadibandingkan dengan perempuan. Pembakuan peran gender adalah ketika peran gender tersebut di legitimasi oleh negara melalui aturan perundang-undangan yang ada, dalam hal ini UU Perkawinan No.1 tahun 1974. Dalam pasal 31 (3) UUP menetapkan bahwa peran suami adalah sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. Suami wajib melindungi istrinya, dan memberi segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya (pasal 34 ayat 1) sedangkan kewajiban istri adalah mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya (pasal 34 ayat 2) Dengan pembagian peran tersebut, berarti peran perempuan yang resmi diakui adalah peran domestik yaitu peran mengatur urusan rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci baju, memasak, merawat anak dan berkewajiban untuk melayani suami. POLA SOSIALISASI GENDER Pada awalnya, gender dibentuk secara konsepsi, yang biasanya diperkuat oleh keluarga dan masyarakat luas pada saat jenis kelamin si anak diketahui (Fuhrmann,1990). Pengaruh pendidikan dan perlakuan dalam keluarga dan lingkungan dimanifestasikan pada cara berpikir, berkata, dan berbuat dalam arti luas, termasuk cara menilai diri sendiri (Djojonegoro, 1995). Pada dasarnya anak diajari sejak awal masa kanak-kanak untuk melihat, berpikir, merasa, dan bertindak sesuai dengan standar yang ditentukan stereotype untuk kelompok jenis lainnya (Hurlock, 1992). Peran perilaku perempuan dan laki-laki, sebagaimana telah diobservasi pada bayi, mungkin menjadi dasar dari terbentuknya skema gender pada anak-anak, bahkan sejak usia mereka 2 tahun. Beberapa benda diasosiasikan dengan stereotype, seperti mainan, peralatan rumah, atau pakaian, sehingga ada pengetahuan mengenai yang ini untuk laki-laki dan

yang ini untuk perempuan. Pengetahuan semacam ini akan menjadi komponen kognitif dalam skema gender (Bem, 1981; Martin & Halverson, 1981 dalam Gender Stereotyping in Infancy: International Journal of Behavior Development) Gender adalah komponen kritis dari kepribadian seseorang. Sejak lahir, anak laki-laki dan perempuan telah disosialisasikan untuk berperilaku sesuai dengan jenis kelaminnya, yaitu perilaku maskulin dan feminine (Steinberg, 2002). Keluar dari masalah domestik. Konstruksi gender ini diperkuat oleh budaya patriarki yang ada di masyarakat. Budaya patriarki sebenarnya tidak hanya merugikan perempuan. Laki-laki juga, secara tidak disadari, dibebani oleh imperatif-imperatif patriarki seperti: wajib mencari nafkah, wajib tampil rasional, dan wajib menekan sisi femininnya (tidak boleh menangis, tidak boleh tergantung pada orang lain, dan lainlain). Budaya ini juga diperkuat oleh ajaran-ajaran agama yang diinterpretasikan secara bias gender. Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang (beberapa pihak mengklaim bahwa semuanya diawali dari jaman prasejarah dimana pembagian kerja antara lakilaki dan perempuan sudah terlihat seperti laki-laki berburu dan perempuan mengasuh anak di dalam gua), dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikonstruksi secara sosial atau kultural melalui ajaran keagamaan maupun negara, yang akhirnya menganggap gender tersebut merupakan kodrat dari Tuhan. Untuk memahami bagaimana nilai-nilai gender disosialisasikan, kita tidak bisa hanya melihat hal tersebut dari satu aspek saja, misalnya budaya. Namun kita perlu mengkaji secara lebih universal, yaitu salah satunya dengan menggunakan Ecological

Framework. Setiap aspek saling mempengaruhi secara timbal balik. Sikap individu akan mempengaruhi pola interaksi keluarga selanjutnya. Bagaimana individu akan memperlakukan anak laki-laki dan perempuan. Kemudian nilai-nilai yang ada dalam keluarga akan dibawa ketika bersosialisasi dengan masyarakat. Masyarakat yang menganut ideologi patriarki juga akan mempengaruhi cara pandang seorang individu. Ketika individu tersebut memiliki kewenangan untuk membuat suatu kebijakan (atau tidak membuat suatu kebijakan) di tataran negara, mau tidak mau nilai-nilai patriarki yang ada dalam dirinya akan menentukan macam kebijakan yang ia buat, juga kemudian ketika individu tersebut mampu berpengaruh secara global. Kebijakankebijakan internasional tersebut kemudian disosialisasikan ke negara-negara yang ada di bawahnya, kemudian negara menanggapinya dengan membuat kebijakan baru (atau tidak membuat kebijakan), disosialisasikan ke masyarakat, masuk ke keluarga, dan akhirnya mempengaruhi individu. Individu dalam hal ini berupa cara pandang dan cara bersikap seseorang. Kehidupan keluarga dan masyarakat meliputi adat istiadat, cara berinteraksi, cara memperlakukan orang lain, termasuk agama yang mempengaruhi individu secara mendasar. Negara dalam hal ini adalah peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakan (baik itu adanya kebijakan yang tidak berpihak pada perempuan ataupun tidak adanya kebijakan yang berpihak pada perempuan) dalam hal politik yang mempengaruhi segi-segi yang lainnya seperti sosial dan ekonomi. Sementara dari sisi global, menyangkut kebijakankebijakan organisasi internasional, ataupun perubahan-perubahan yang membawa dampak secara global. POLA KETIMPANGAN GENDER

Perbedaan gender (gender differences) menjadi masalah karena melahirkan satu sistem yaitu ketidakadilan gender (gender inequalities). Dalam hal ini, perempuan yang lebih banyak menjadi korban dibandingkan dengan laki-laki. Ketidakadilan gender ini terwujud dalam berbagai bentuk yaitu subordination, marginalization, stereotype, double burden, dan violence (Faqih, 1996)
1. Marginalization. Marginalisisi adalah proses pemiskinan, terutama di bidang ekonomi. Perempuan terpinggirkan dalam mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan mengembangkan dirinya. Beberapa analisis mengemukakan bahwa permarginalisasian perempuan didukung oleh revolusi hijau yang menyingkirkan perempuan dari lahan agraris karena pola pertanian modern yang dianggap maskulin. 2. Subordination. Yaitu menempatkan perempuan pada tempat yang tidak penting. Hal ini karena adanya anggapan bahwa perempuan tidak dapat memimpin dan kodratnya adalah di wilayah domestik. Contohnya adalah dalam keluarga, anak laki-laki mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan tinggi atau dalam kehidupan berpolitik, perempuan tidak pantas menjadi pemimpin. 3. Stereotype. Sterotype berarti pelabelan terhadap kelompok tertentu. Stereotype banyak diberikan untuk kelompok-kelompok tertentu seperti suku bangsa tertentu, agama tertentu, atau etnis tertentu, termasuk jenis kelamin tertentu, dalam hal ini perempuan. Sebenarnya yang menjadi masalah adalah ketika stereotype tersebut menimbulkan dampak yang merugikan. Misalnya, stereotype bahwa perempuan yang keluar malam adalah perempuan nakal, sehingga ketika perempuan itu diperkosa, masyarakat menganggapnya sebagai kesalahan perempuan. 4. Double Burden. Adanya anggapan bahwa pekerjaan domestik (pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, mengepel, mengasuh anak, dan sebagainya) adalah pekerjaan yang rendah dan bahkan tidak dianggap sebagai suatu perkerjaan mengakibatkan perempuan tidak dihargai atas apa yang telah mereka lakukan, di lain pihak, mereka dituntut untuk dapat membantu ekonomi keluarga juga, dengan bekerja diluar. Double burden ini banyak dialami oleh perempuan miskin, namun tak jarang juga dialami oleh perempuan yang berada di kelas sosial yang lebih tinggi. Double burden ini terjadi karena tidak adanya pembagian kerja domestik antara laki-laki dan perempuan. Lakilaki dianggap tidak bertanggungjawab untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik. 5. Violence. Kekerasan terjadi ketika ada pihak yang memiliki kuasa atas pihak lain. Dalam kasus kekerasan terhadap perempuan, pihak laki-laki dianggap memiliki kuasa terhadap perempuan, memiliki wewenang untuk melakukan apapun terhadap perempuan. Kekerasan seperti ini dianggap sebagai kekerasan berbasis gender (gender based violence). Kekerasan ini dapat terjadi secara verbal maupun non verbal, secara fisik, psikologis, seksual, maupun ekonomi.

Kekerasan fisik adalah bentuk kekerasan yang dapat mengakibatkan sakit atau luka secara fisik. Contohnya menampar, memukul, menendang Kekerasan psikologis adalah bentuk kekerasan yang mengakibatkan luka secara mental, mengganggu kejiwaan seorang sehingga mengakibatkan perasaan tertekan. Kekerasan dalam bentuk ini biasanya kurang disadari oleh korban dan sulit dicari buktinya. Contohnya: memaki, membentak, mengata-ngatai, menyindir Kekerasan seksual adalah kekerasan yang menyangkut pemaksaan pelampiasan seksual. Selain perkosaan (yang juga dapat terjadi perkosaan suami terhadap istri, ketika istri merasa terpaksa harus melayani suaminya), bentuk-bentuk kekerasan ini juga meliputi bentuk-bentuk perilaku yang merusak organ reproduksi perempuan (seperti sunat perempuan), perilaku melecehkan secara seksual (meraba payudara, menggesek-gesekkan alat kelamin), dan ekstrimnya adalah prostitusi (seperti penjualan perempuan) dan eksploitasi perempuan. Kekerasan ekonomi, banyak terjadi dalam rumah tangga ketika seorang istri tidak dicukupi secara ekonomi tapi dia tidak mendapatkan hak untuk mencari pendapatan sendiri. Dalam dunia kerja, kekerasan ini terjadi jika perusahaan tidak memberikan cuti haid atau cuti hamil pada pekerja perempuan.

Beberapa pihak, menganggap segala bentuk pelecehan adalah manifestasi dari kekerasan. Pelecehan-pelecehan yang terselubung ini sering tidak disadari bahkan oleh si perempuannya sendiri, dan beberapa bentuk pelecehan ini sering dianggap sebagai sesuatu yang relatif. Beberapa bentuk pelecehan berbasis gender ini adalah:

Menyampaikan lelucon jorok secara vulgar pada seseorang dengan cara yang dirasakan sangat mengganggu

Membuat malu seseorang dengan perkataan yang dianggap tidak pantas Mengintograsi seseorang mengenai kehidupan seksualnya Meminta imbalan berupa hubungan seksual Menyentuh atau menyenggol bagian tubuh tanpa ada ijin dari yang bersangkutan

SEDIKIT SEJARAH PENDEKATAN BERBASIS GENDER Pembangunan, yang diasosiasikan dengan development, adalah segala kegiatan perubahan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh negara dan berimplikasi pada seluruh kehidupan masyarakat. Kritik terhadap pembangunan terus diajukan oleh banyak pihak, misalnya kritik mengenai pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Dalam wacana gender, kritik mengenai pembangunan adalah berkenaan dengan posisi perempuan dalam pembangunan. Bagaimanapun, pembangunan yang direncanakan disusun oleh orang-orang yang hidup dalam budaya patriarki yang kental, baik lakilaki dan perempuan, sehingga segala rencana pembangunan masih terkesan bias gender dan tidak menguntungkan perempuan. Beberapa pendekatan yang melihat bahwa adanya ketimpangan gender dalam pembangunan telah mengusik banyak pihak untuk membuat suatu perencanaan pembangunan yang lebih berpihak pada perempuan secara global. Pada kurun tahun 1960 sampai 1970an, dikenal pendekatan Women in Development (WID-Perempuan dalam pembangunan). Pendekatan ini muncul sebagai bentuk keprihatinan atas persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan Dunia Ketiga dan berasumsi bahwa keterbelakangan perempuan adalah karena perempuan tidak dilibatkan dalam pembangunan sehingga dibuat agenda utama yang melibatkan perempuan dalam proses pembangunan. Banyak kalangan, terutama kaum feminis yang melihat WID tidak berhasil menjawab persoalan, karena WID dianggap sebagai perpanjangan tangan kaum developmentalis untuk mempengaruhi Dunia Ketiga. Hal ini berkaitan dengan didominasinya agenda WID oleh kelompok kulit putih dari kelas menengah sehingga kurang bisa melihat permasalahan perempuan di Dunia Ketiga. Pendekatan selanjutnya berangkat dari gerakan neo-marxis, yaitu Women and Development (WAD-Perempuan dan Pembangunan). WAD melihat bahwa tidak hanya perempuan yang tertindas, namun juga laki-laki kelas bawah, sehingga akhirnya WAD kurang melihat perlunya menganalisaa persoalan perempuan secara terpisah dengan laki-laki. Pendekatan WAD berasumsi bahwa posisi perempuan akan meningkat jika struktur politik ekonomi internasional lebih merata. Padahal permasalahan perempuan tidak sesederhana itu, terkait dengan masalah budaya dan juga kelas sosial. Pendekatan lain yang mucul pada tahun 1980an adalah Gender and Development (GADGender dan Pembangunan) yang berangkat dari sebuah cara pandang yang melihat secara totalitas organisasi sosial, ekonomi, dan politik untuk memahami subordinasi perempuan dalam masyarakat. GAD mengakui pentingnya analisa kelas tapi juga menekankan bahwa ideologi patriarki yang menindas perempuan adaa dalam kelas dan antar kelas. GAD menganggap bahwa negara seharusnya berpaartisipasi dalam menunjang emansipasi perempuan. GAD juga memberikan ruang bagi laki-laki yang memiliki kepedulian untuk bergerak bersama-sama perempuan dalam memperjuangkan nasib perempuan. Di tingkat internasional, GAD ini direspon melalui Convention on the Elimination All of Forms Discrimination Against Women (CEDAW-Konvensi Internasional tentang Penghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap Perepuan). Sementara ratifikasi konvensi CEDAW menjadi Undang-undang No 7/1984 adalah respon Pemerintah Indonesia, dan mengacu pada UU tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Instruksi Presiden No.9 Tahun 2000 menetapkan Pengarusutamaan Gender dalam kebijakan kelembagaan dan program dalam salah satu strategi pembangunan (gender mainstream) Aktivitas-aktivitas yang memperjuangkan adanya kesetaraaan gender di Indonesia memang belum bisa dikatakan matang. Dukungan daari semua pihak sangat diharapkan, termasuk dari perempuan yang sadar akan hak-haknya. Masih terlihat

program pembangunan yang melibatkan perempuan, tapi akhirnya perempuan hanya sebagai objek. Kementrian Pemberdayaan Perempuan (yang menjadi trend di hampir semua Dunia Ketiga) diharapkan mampu berjuang lebih banyak demi kesejajaaran perempuan. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa gerakan kesetaraan gender bukan sebuah gerakan untuk menolak kodrat perempuan dan bukan berarti perempuan akhirnya menjadi jenis kelamin spesial. Kesetaraan gender berarti laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan segala perbedaan antara laki-laki dan perempuan (biologis) sebaiknya dapat disikapi secara lebih bijaksana

You might also like