You are on page 1of 18

KESADAHAN AIR

Oleh Kelompok 4:
Sri Royani Rizka Ayusnika Anggih Saraswati Pratiwi Andini Guruh Febrianto Nani Dyahayu W Rizki Nur Apriliani H1A010001 H1A010003 H1A010004 H1A010010 H1A010011 H1A010014 H1A010029

Definisi Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat Kesadahan disebabkan oleh adanya logam- logam atau kationkation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg, tetapi penyebab utama dari kesadahan adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya diarahkan pada penentuan kadar Ca2+ dan Mg2+

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci

Tingkat Kesadahan
Berdasarkan kadar kalsium di dalam air maka tingkat kesadahan air digolongkan dalam 4 (empat) kelompok yaitu: 1. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 0-75 mg/l disebut air lunak (soft water) 2. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 75-150 mg/l disebut moderately hard water 3. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 150-300 mg/l disebut hard water 4. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 300 mg/l ke atas disebut very hard water

Standar kesadahan air


1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa : a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3; b. Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3; c. Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3; d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3; e. Sangat sadah 180 ppm ke atas.

2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa : a. Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3 b. Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3 c. Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3 d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3; e. Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.

3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa : a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3; b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3; c. Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3; d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3; e. Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3. 4. Berdasarkan Standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).

Jenis Kesadahan
Berdasarkan kandungan mineral maka kesadahan air dibagi dalam 2 (dua) golongan yaitu: Kesadahan air sementara Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam bikarbonat, seperti Ca(HCO3)2, Mg(HCO3)2. Air yang mengandung garam tersebut disebut air sadah sementara. Kesadahan sementara ini dapat dengan mudah dihilangkan dengan pemanasan. Kesadahan air tetap Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam klorida, sulfat, dan nitrat , misal CaSO4, MgSO4, Ca(NO3)2, Mg(NO3)2, CaCl2, MgCl2. Air yang mengandung garam-garam tersebut disebut air sadah tetap, karena tidak dapat dihilangkan hanya dengan pemanasan.

Dampak Positif
Dampak positif dari adanya kesadahan dalam air adalah: Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah (timbal merupakan racun bagi tubuh) sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran air oleh logam berat ini dapat diminimalkan.

Dampak Negatif
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah yaitu: Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran Air sadah menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga Air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan

Skrining
Untuk mengetahui air merupakan air sadah atau bukan, dapat dilakukan dengan menggunakan sabun. Apabila air yang digunakan adalah air sadah, maka air tersebut akan sukar berbuih, atau membentuk emulsi, kalaupun berbuih, buihnya hanya sedikit. Untuk mengetahui jenis air sadah, dapat dilakukan dengan pemanasan. Apabila setelah dilakukan pemanasan sabun menjadi lebih mudah berbuih, maka air tersebut merupakan air sadah sementara. Apabila setelah pemanasan air tetap sukar berbuih, maka air tersebut merupakan air sadah tetap.

Metode Penghilangan Kesadahan Air


1. Pemanasan Jika air dididihkan, hanya kesadahan sementara yang dapat dihilangkan. Bikarbonat dipecah menjadi karbonat, air dan karbon dioksida. Persamaan berikut menunjukkan pemecahan kalsium karbonat:
Ca(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2 Mg(HCO3)2 MgCO3 + H2O + CO2 Garam karbonat adalah endapan dan oleh karena itu tidak bereaksi dengan sabun dan keluar dari larutan.

2. Penambahan kapur mati Kapur mati (kalsium hidroksida) juga hanya memisahkan kesadahan sementara. Kapur harus ditambahkan pada jumlah yang telah diperhitungkan sehingga kapur tersebut hanya cukup untuk menetralkan bikarbonat. Terbentuknya kalsium karbonat yang tidak larut Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2CaCO + 2H2O
(kapur mati) (tidak larut)

3. Penambahan soda pencuci Metoda ini menghilangkan kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Soda pencuci (natrium karbonat) bereaksi dengan garam kalsium dan magnesium dalam air sadah membentuk garam natrium yang larut, dengan garam kalsium dan magnesium yang tidak larut yang tertinggal sebagai endapan. Sebagai contoh: CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4
(soda pencuci) (tidak larut)

4. Proses pertukaran ion Proses penghilangan kesadahan air dengan metode pertukaran ion dapat dilakukan dengan menggunakan resin pengikat kation dan anion Air sadah dilewatkan melalui suatu wadah yang berisi resin pengikat kation dan anion, sehingga diharapkan kation Ca2+ dan Mg2+ dapat diikat resin. Dengan demikian, air tersebut akan terbebas dari kesadahan. Resin penukar ion yang biasa digunakan adalah zeolit. Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati air. Ion Ca2+ dan Mg2+ akan ditukar dengan ion Na+ dan K+ dari zeolit, sehingga air tersebut terbebas dari kesadahan.

Analisis Kesadahan Air


Kesadahan total air dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrasi kompleksometri. Titrasi kompleksometri merupakan metode titrasi berdasarkan pembentukan senyawaan kompleks dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Titrasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut, seperti indicator EBT dan calmagite. Nilai Kesadahan dinyatakan dengan mg/L CaCO3 dengan menggunakan rumus :
mg CaCO3 /L =
1000

Dimana: A = mL untuk sampel B = mg CaCO 3 ekivalen dengan 1.00 mL EDTA titrant.

Prosedur Kerja
Standarisasi Larutan EDTA
20 mL Larutan Standar Ca2+ Buret - Dimasukkan ke dalam - Disiapkan labu Erlenmeyer 125 - Dibilas dengan EDTA mL - Diisi dengan EDTA hingga - Ditambahkan 1 ml skala 0 larutan buffer pH 10 Buret berisis dan 2 tetes indikator EDTA EBT Larutan di dalam Erlenmeyer

- Dititrasi dengan EDTA secara perlahan hingga mendekati titik akhir, sampai warna biru permanen
Volume EDTA

Penentuan Kesadahan Air


20 mL Larutan StandarCa2+ - Disiapkan - Dimasukkan ke dalam labu - Dibilas dengan EDTA Erlenmeyer 125 mL - Diisi dengan EDTA hingga - Ditambahkan 1 ml larutan skala 0 buffer pH 10 dan 2 tetes Buret berisis indikator EBT EDTA Larutan di dalam Erlenmeyer
Buret - Dititrasi dengan EDTA secara perlahan hingga mendekati titik akhir, sampai warna biru permanen - Titrasi pengambilan standar Ca2+ diulangi untuk larutan sampel kedua dan ketiga

Nilai kesadahan

Volume EDTA -dihitung kesadahan

Kesimpulan
Kesadahan adalah suatu parameter untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan magnesium yang terlarut, dinyatakan sebagai ekuivalen (setara) kalsium karbonat. Analisis kesadahan air dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrasi kompleksometri dengan menggunakan larutan standar EDTA sebagai titran dan larutan indikator EBT.

You might also like