You are on page 1of 12

Tugas Makalah Kelompok 2

GANGGUAN TUMBUH KEMBANG Disusun oleh :


Ketua : Julikrianto M Gultom (10000008) Sekretaris : Jafrianty R Tambunan ( 09000004 ) Anggota : - Tiurlan Oktaviani ( 10000002 ) Silvana Roinda S ( 10000004 ) Mateus T S Pakpahan ( 10000006 ) Karina Agustin ( 10000010 ) Cici E br Hombing (10000012 ) Pasu T br Taringan ( 10000014 ) Agnes Elysa Barus ( 10000016 ) Desi N br simbolon ( 100000018 ) Sumitro pasaribu ( 100000020 )

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN FAKULTAS KEDOKTERAN 2013

Pemicu :
Seorang ibu membawa anaknya ke Puskesmas dengan keluhan anaknya belum bisa angkat kepala, belum bisa duduk, dan belum bisa bicara. Pemeriksaan nampak seorang anak laki laki, umur 1 tahun, berat badan 9 kg, suhu 37 c, kesadaran baik.

Dokter melakukan pemeriksaan tumbuh kembang, ternyata pertumbuhan dan perkembangan si anak terlambat. Orang tua pasien ingin mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya untuk anak usia 1 tahun.

Unfamiliar terms:
tumbuh emosional kembang pertambahan sel sel tumbuh itu Irreversibel kembang reversible

Masalah : umur 1 tahun anak belum bisa angkat kepala umur 1 tahun anak belum bisa duduk umur 1 tahun anak belum bisa bicara Analisa masalah :
adanya factor ekstrinsik dan intrinsic,dimana : -

ekstrinsik gizi, infeksi, pola asuh dan trauma intrinsic congenital, ras, suku, infeksi, dan jenis kelamin

Hipotesis : GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

Learning issue :
1. Defenisi tumbuh dan defenisi kembang ?

2. Jenis Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak ?

3. Tahap Tahap Tumbuh Kembang Anak meliputi : Motorik Perilaku atau tingkah laku

4. Cara penegakan Diagnosa Tumbuh Kembang Anak ?

5. Penatalaksanaan Gangguan Tumbuh Kembang Anak ?

1. Defenisi tumbuh dan defenisi kembang ? Tumbuh adalah suatu proses perubahan fisik yng ditandai dengan bertambahnya
ukuran pada organ tubuh yang disebabkan dengan adanya penambahan perbesaran sel-sel dan jaringan intraselulur dalam tubuh.

Kembang adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan atau keterampilan yang berkaitan dengan aspek non fisik

2. Jenis Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak ?


Retardasi mental - Adalah suatu keadaan dimana kemampuan intelektualdibawah rata-rata dan disertai dengan penurunan perilaku adaptasi dan investasinya selama masa perkembangan. Biasanya kelihatannya saat umur anak diatas 3 tahun. - MR dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : a. Educable ( mampu untuk di didik ) = IQ 50 s/d 75 b. Try Enable ( mampu untuk di latih ) = IQ 25 s/d 49 c. Custodial ( mampu rawat ) = IQ 0 s/d 24 - Penyebab MR adalah : Pre natal ( saat kehamilan ) : anoxia ( kurang oksigen ), infeksi ibu seperti toksoplasma rubella,sipilis, dan kekurangan gizi. Natal ( saat kehamilan ) : anoxia, premature, lahir dengan di vakum,dll Post Natal ( saat pertumbuhan 0-3 tahun ) ; anoxia, trauma kepala, kurang gizi, dll Down Syndrome - adalah gangguan mentak syndrome akibat dari jumlah kromosom yang tidak normal dan memiliki cirri yang khas seperti wajah mongoloid. 90 % kasus disebabkan karena kelebihan kromosom ke 21, perpindahan komponen kromosom 21 pindah kekromosom yang lain sehingga pada manusia normal mempunyai 2 garis kromosom yang sama ( linear ) menjadi tidak seimbang karena salh satu kromosomnya menjadi 47 ( pada normalnya 46 ) - penyebabnya yang lainnya factor usia pada saat ibu hamil, berdasarkan penelitian dimana usia ibu melahirkan dengan usia 40 tahun lebih beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dai pada ibu-ibu muda. Autism.

Adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa kanak-kanak dengan karakteristik,yaitu :kurang atau tidak adanya respon terhadapb orang lain, penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara, bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek lingkungan, dan melakukan sesuatu tanpa tujuan. ADHD - Adalahbsuatu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan anak-anak dengan intelengensi rata-rata ataudi bawah rata-rata yang mempunyai tingkat perkembangan yang tidak sesuai pada area atensi dengan adanya implusive dan hiperaktif. Gangguan Congenital - Adalah suatu kondisi yang ditandai dengan malformaasi pada anggota tubuh yang terjadi selama proses kehamilan. - Penyebabnya secara pasti masih belum diketahui, kemungkinan factor genetic atau metabolism. Cerebral palsy - Adalah kelainan anggota gerak yang disebabkan oeh gangguan otak atau sidera otak yang sifatnya tidak progesif, sehingga berdampak pada system motorik anak.

3. Tahap Tahap Tumbuh Kembang Anak meliputi :


Motorik Motorik kasar : Kemantapan kepala pada saat duduk (2,0) Menarik untuk duduk, kepala tidak, tertinggal (3,0) Tangan bersama dalam garis tengah (3,0) Reflex tonus leher berjalan asmetri (4,0) Duduk tanpa bantuan (6,0) Menggulingkan punggung ke perut ( tengkurap ) (6,5) Berjalan sendiri (12,0) Lari 916,0) Motorik halus : Memegang mainan (3,5) Mencapai objek (4,0) Berjalan menggenggam tangan (4,0) Pemindahan objek dari tangan ke tangan (5,5) Memegang ibu jari (8,0)

Membuka lembaran buku 912,0) Mencoret-coret (13,0) Membangun menara dab kubus (15,0) Menyusun menara 6 kubus ( 22,0)

Pola prilaku : 1- 5 tahun 15 bulan o 15 bulan Motorik : berjalan sendiri, merangkak naik ketangga Adaptasi : membuat menara 3 kubus. Membuat garis dengan pensil ( crayon ), memasuki pellet kebotol Bahasa : mengikuti perintah sederhana, dapat menamai objek yang familiar. Social : memeluk orang tua, bisa beberapa keinginan o 18 bulan Motorik : lari dengan kaku, duduk pada kursi, berjalan naik tangga dengan satu tangan, menjelajahi laci dan keranjang sampah Adaptif : membuat menara dari 4 kubus, meniru mencoret-coret, meniru coretan vertical, melempar bola kecil dari botol. Bahasa : 10 kata-kata, member nama gambar, mengidentifikasi satu atau lebih dari bagian tubuh. Sosial : makan sendiri, mencari pertolongan kalau ada kesukaran. o 2 tahun Motorik : berlari baik, naik turun tangga, membuka pintu, memanjat peralatan rumah tangga, dan melompat Adaptif : menara 7 kubus, menggambarkan lingkaran, melipat kertas, mengikuti lipatan yang ada. Bahasa : mengajukan 3 kata bersama ( s,k,o ) Social : memegang sendok dengan baik, membuka pakaian, mendengarkan cerita dengan gambar o 30 bulan Motorik : naik tangga dengan kaki berselang-seling Adaptif : membuat menara 9 kubus, membuat garis vertical dan horizontal, membentuk gambar tertutup. Bahasa : menyebut dirinya dengan sebutan saya, mengetahui nama seluruhnya. Social : membantu menjauhkan barang, berpura pura dalam bermain. o 36 bulan Motorik : menaiki sepeda beroda 3, berdiri sebentar pada satu kaki.

Adaptif : menara 10 kubus, meniru silang, mengkopi lingkaran Bahasa : mengetahui umur, jenis kelamin, menghitung 3 objek dengan benar, mengulangi 3 angka. o Social : memainkan permainan sederhana ( bersama anak lain ) membantu dalam berpakaian dan mencuci tangan. o 4 tahun Motorik : melompat satu kaki, melempar bola ke atas, menggunakan gunting untuk memotong gambar memanjat baik. Adaptif : menggambarkan manusia dengan 2 atau 4 bagian selain kepala. Bahasa : dapat menceritakan sejarah Social : bermain dengan beberapa anak dan memainkan peran, pergi ketoilet sendiri o 5 tahun Motorik : melompat-lompat Adaptif : menggambarkan segitiga dari mencontoh Bahasa : member nama 4 warna, mengucapkan 10 silabus. Social : berpakaian dan membuka pakaian, menanyakan pertanyaan mengenai arti kata-kata

4. Cara penegakan Diagnosa Tumbuh Kembang Anak

5. Penatalaksanaan Gangguan Tumbuh Kembang Anak ?


1. Terapi yang dilakukan pada Gangguan Tumbuh Kembang anak Terapi okupasi Menekannkan pada kemampuan motoril halus. Terpusat pada pendekatan sensoris/ motorik/ kobinasikanya ini untuk membantu anak untuk merasa sentuhan, rasa, bunyi, dan gerakan. Bisa juga untuk keterampilan social, melatih kekuatan tangan, genggaman, kognitifdan arah. Kesulitan belajar, hambatan motorik ( cedera, stroke, Traumatic, brain unjury, autism, senspry prossessing disorder, cerebral palsy, down syndrome, ADHD, genetic disorder, kesulitan belahar , keterlambatan wicaradan gangguan perkembangan,dll Terapi Sensory Integrasi Meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Ini pada gangguan Autisme, ADHD, gangguan perilaku,Aspergerssyndrome, kesulitan belajar, wicara,perkembangan, dll Terapi Wicara Gangguan reseptif, gangguan ekspresif, Autisme, Down Syndrome,TunaRunggu,Tuna Wicara, Terlambat Bicara, Gagap atau cadel, Sumbing, dll Terapi ADL ( Aktivitas Kesehariann ) Makan, minum, Mandi, Bersisir, Toileting, dll Terapi Perilaku Memberi rein Forcement Positif Remedial Teaching Fisioterapi Lompat, Jongkok, dan berjalan ( untuk melatih otot-otot tubuh sikecil sehingga kemampuan motor kasarnya diharapkan berkembang secara optimal ). Terapi Musik

2. 3. -

4. 5. 6. 7. 8.

Pada penanganan anak berkelainan : Jika orang tua terlanjur memiliki anak yang terlahir cacat, cacat pada masa kanakkanak, tidak sengaja menjadi cacat karena jatuh atau infeksi maka tidak usah berkecil hati. Anak tetap harus dirawat dan dijaga dnegan baik untuk mencegah kecacatan yang lebih parah dan menjaga kesehatannya supaya dapat dididik untuk menjadi orang yang

berguna setidaknya tidak merepotkan keluarga dan masyarakat.Jika orang tua terlanjur memiliki anak yang terlahir cacat, cacat pada masa kanakkanak,tidak sengaja menjadi cacat karena jatuh atau infeksi maka tidak usah berkecil hati. Anak tetap harus dirawat dan dijaga dnegan baik untuk mencegah kecacatan yang lebih parah dan menjaga kesehatannya supaya dapat dididik untuk menjadi orang yang berguna setidaknya tidak merepotkan keluarga dan masyarakat, diantara lain : Hidrosefalus - Tindakan pembedahan (operasi) - Kontrol rutin Autis - Terapi psikofarmakologi tidak mengubah riwayat keadaan/perjalanan gangguan autis, tetapi efektif mengurangi perilaku autistik, seperti hiperaktivitas, penarikan diri, stereotipik, menyakiti diri sendiri, agresivitas, & gangguan tidur. - Terapi edukasi untuk meningkatkan interaksi sosial & komunikasi - Terapi perilaku, terapi wicara, terapi okupasi, sensori integrasi (pengorganisasian informasi melalui semua indera), latihan integrasi pendengaran utk mengurangi hipersensitivitas thd suara, intervensi keluarga, dan lain lain. - Terapi biomedis untuk gangguan saluran cerna pengaturan diet dengan menghindari zat-zat yg menimbulkan alergi (kasein, gluten), pemberian suplemen vitamin, pengobatan thd jamur & bakteri di dinding usus. Retardasi mental - Dapat diberi neuroleptika kepada yang gelisah, hiperaktif atau dektrukstif. - Pendidikan anak dengan retardasi mental secara umum ialah: Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada.dan Memperbaiki sifatsifat yang salah atau yang anti sosial. Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak. - Latihan diberikan secara kronologis dan meliputi : 1. Latihan rumah: pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan badan. 2. Latihan sekolah: yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial. 3. Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan social 4. Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik. Agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu disertai dengan hukuman dan tiap perbuatan yang baik perlu disertai hadiah Down sindrom Penanganan tergantung dari gejala penyakit yang menyertainya antara lain : Gangguan Tiroid, gangguan pendengaran, penyakit jantung bawaan, gangguan penglihatan, kejang, gangguan sistem tulang-otot-syaraf, leukemia, dsb. Gangguan tiroid dan kejang dapat diatasi dengan obat-obatan, penyakit jantung jika memungkinkan dapatdioperasi. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit yang riskan diderita seperti infeksi saluran napas kronik, Infeksi telinga tengah (otitis media), Tonsilitis rekuren,dan Pneumonia.

Kesimpulan
Pada Anak umur 1 tahun dengan berat badan 9kg dengan keluhan anaknya belum bisa angkat kepala, belum bisa duduk dan belum bisa bicara,mengalami gangguan tumbuh kembang anak.dimana dokter sudah melakukan pemeriksaan tumbuh kembang dan tatalaksana yang dapat dilakukan adalah dengan terapi okupasi dan terapi fisioterapi untuk mellatih otot-otot tubuh sianak suoaya motorik kasarnya diharapkan kembang secara optimal.

Daftar pustaka
Behrman, kliegman, Arvin. 1999. Ilmu Kesehatan Ank. Edisi 15. Volume 1. Jakarta : EGC Staf pengajar ilmu kesehatan anak. 1985. Ilmu kesehatan anak, penerbit : Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta

You might also like