You are on page 1of 6

Karya Ilmiah Populer

PENCEMARAN AIR PEMBAWA BENCANA


BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Disusun dalam Rangka


Memperingati Hari Air Sedunia Tahun 2004

Oleh :

ARRUM CHYNTIA YULIYANTI

PALANGKARAYA
2004

PALANGKARAYA | ARRUM CHYNTIA YULIYANTI


PENCEMARAN AIR PEMBAWA BENCANA
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Manusia tak dapat hidup tanpa air. Air diperlukan untuk minum,

memasak, mandi, mencuci, membersihkan peralatan, menyirami

tanaman dan untuk keperluan lainnya. Keberadaan air mutlak diperlukan

oleh manusia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Bila

kekurangan air, maka akan terjadi kekeringan yang berakibat lebih lanjut

terjadinya berbagai bencana seperti kelaparan, dan munculnya berbagai

penyakit. Demikian juga bila air terlalu berlimpah dapat berakibat

terjadinya bencana banjir dan munculnya berbagai macam penyakit

menular melalui perantara air.

Masalah lingkungan yang dirasakan akhir-akhir ini adalah

terjadinya krisis air bersih. Kenyataan ini terlihat terjadinya kasus

dibeberapa daerah di Indonesia maupun dibeberapa daerah di wilayah

Kalimantan Tengah pada khususnya, dirasakan adanya kesulitan untuk

mendapatkan air bersih. Walaupun air dikatakan sebagai sumberdaya

alam yang dapat dipertahankan dan dapat diperbaharui, namun

ketersediaan air bersih kemungkinan dapat habis bila tidak disertai

dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan secara arif dan

bijaksana.

Masyarakat Kalimantan Tengah dalam kehidupan sehari-hari

melakukan kegiatannya tak lepas dari aktivitas di wilayah perairan

terutama di wilayah sungai. Sungai dimanfaatkan untuk berbagai

PALANGKARAYA | ARRUM CHYNTIA YULIYANTI


kegiatan manusia antara lain untuk irigasi (pengairan) dalam bidang

pertanian, untuk transportasi, pembuangan limbah industri dan

pertambangan, para nelayan mencari ikan, pemeliharaan ikan dalam

keramba, sebagai sumber air baku PDAM dan untuk berbagai keperluan

rumah tangga.

Sebagai akibat dari berbagai kegiatan tersebut, muncullah

masalah pencemaran air yang berkaitan dengan pencemaran di wilayah

perairan sungai. Air sungai penuh dengan bahan-bahan buangan yang

berupa sampah organik maupun anorganik serta limbah industri maupun

limbah rumah tangga, sehingga sejumlah sungai telah tercemar oleh

logam berat atau limbah B3 (Bahan berbahaya dan beracun). Hal ini

tentunya akan membahayakan bagi manusia dan organisme yang hidup

di perairan sungai. Sebagai contoh meningkatnya limbah buangan rumah

tangga dan pencemaran logam merkuri (Hg) yang terjadi pada akhir-

akhir ini telah menyebabkan banyaknya ikan-ikan dan organisme

perairan lainnya yang mati. Bila manusia memakan ikan yang berasal

dari perairan yang tercemar logam merkuri,

Maka kadar merkuri dalam darah, ginjal dan otak akan tinggi. Kadar

merkuri yang tinggi dalam darah akan menyebabkan terjadinya

kerusakan pada sistem syaraf pusat, selain itu juga dapat menyebabkan

terjadinya keguguran pada ibu yang sedang hamil.

Adanya pencemaran air akan berakibat menurunnya kualitas air,

sehingga air menjadi tidak layak pakai karena tidak memenuhi standar

untuk syarat kesehatan. Air yang digunakan sebaiknya memenuhi

PALANGKARAYA | ARRUM CHYNTIA YULIYANTI


syarat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dari segi kualitas air yang

digunakan manusia harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu air harus

memenuhi syarat secara fisik, kimia dan biologis. Secara fisik air harus

jernih, tidak berbau tidak berwarna. Secara kimia tidak mengandung

zat-zat yang berbahaya dan beracun serta pHnya bersifat netral antara

6-8. Secara biologis tidak mengandung bibit penyakit yang menular

melalui perantara air. Apabila air yang kualitasnya tidak baik tetap

digunakan, maka dalam jangka pendek akan berakibat munculnya

berbagai macam penyakit seperti : muntaber, diare, tipus dan desentri.

Pembuangan sampah dan limbah ke dalam sungai selain

menyebabkan sungai tercemar oleh senyawa-senyawa berbahaya, juga

berakibat terjadinya pendangkalan sungai. Adanya pendangkalan sungai,

dapat mengakibatkan daya tampung air menjadi lebih kecil, sehingga

bila terjadi hujan secara terus-menerus akan berakibat air sungai meluap

dan terjadi banjir. Terjadinya genangan air di wilayah pemukiman

penduduk akibat luapan air sungai (banjir), tentunya akan mengganggu

aktivitas manusia. Adanya genangan air juga merupakan perantara

penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah, selain itu

penggunaan air kotor untuk mandi atau mencuci mempermudah

terjadinya penularan penyakit kulit seperti kudis, kurap dan borok yang

disebarkan melalui air.

Mengingat betapa pentingnya air bagi kehidupan, maka untuk

mengurangi penurunan kualitas air perlu dilakukan pengelolaan air

dengan cara; 1) menghindari penebangan pohon disekitar sumber air

PALANGKARAYA | ARRUM CHYNTIA YULIYANTI


sungai. 2) Menghindari pembuangan sampah ke sungai. 3) Kegiatan

penambangan supaya mengendalikan aktivitasnya dengan mengurangi

penyedotan perut bumi baik di sungai maupun di darat, yang

menghasilkan lumpur hitam pekat sebagai sumber penyebab kekeruhan

dan pendangkalan air sungai. 4) tidak membuang limbah industri ke

badan sungai.

Perlu adanya teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan

keadaan lingkungan, untuk mengatasi keterbatasan penyediaan air

bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Hal ini dapat dilakukan melalui

penyuluhan kesehatan dan teknologi tepat guna pengolahan air bersih.

Pengolahan air secara sederhana pada prinsipnya dapat dilakukan

melalui tiga proses yaitu; 1) membersihkan air dari kekeruhan, dengan

cara pengendapan dan penyaringan. 2) Membersihkan air dari zat-zat

kimia yang bersifat racun melalui pemberian zat penetral seperti kaporit

dan natrium karbonat. 3) merebus air sebelum diminum, agar air tidak

mengandung bibit penyakit. 4) Karena bibit penyakit bisa menular

melalui faeces penderita, maka disarankan air yang digunakan untuk

keperluan rumah tangga tidak boleh dikotori faeces manusia. Jadi, setiap

rumah tangga sebaiknya dibuat jamban dan septik tank yang jauh dari

sumber-sumber air tanah (sumur galian) guna menghindari pencemaran

air untuk keperluan rumah tangga.

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam

pengelolaan lingkungan. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan

terutama oleh bahan pencemar lingkungan, maka keseimbangan hidup

PALANGKARAYA | ARRUM CHYNTIA YULIYANTI


organisme perairan dan manusia khususnya akan terganggu.

Pencemaran lingkungan air sebaiknya dikendalikan lebih awal agar tidak

membahayakan bagi kehidupan manusia. Apabila tingkat pencemaran

air sudah melampaui batas, maka pencegahan dan penanggulangannya

akan lebih sulit dan memerlukan biaya yang sangat mahal.

PALANGKARAYA | ARRUM CHYNTIA YULIYANTI

You might also like