You are on page 1of 2

RANCANG BANGUN IRIGASI TETES SEDERHANA UNTUK PRODUKSI SAYURAN SEMUSIM DI LAHAN KERING

Oleh: Muhammad Idrus Suprapto Erie Maulana Sy. RINGKASAN Penelitian ini telah dilaksanakan selama 4 bulan dari SeptemberDesember 2007 di Laboratorium Teknik Tanah dan Air dalam pengujian kinerja rancang bangun sistem irigasi, dan uji kenerja sistem irigasi di pertanaman di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini bertujuan : (1) Merancang dan membuat irigasi tetes sederhana untuk produksi sayuran semusim (sawi), (2) mengukur kinerja irigasi tetes sederhana untuk produksi sayuran semusim yang meliputi laju debit air keluar emiter, diameter, kedalaman pembasahan dan distribusi kelembaban tanah di sekitar emiter, dan produktivitas air tanaman sayuran semusim (sawi), dan (3) menentukan komposisi campuran bahan pembuatan emiter dan ketebalan dinding emiter sebagai komponen sistem irigasi yang baik untuk produksi tanaman sayuran semusim (sawi). Bahan yang digunakan terdiri dari besi plat setebal 3 mm, lem PVC, botol plastik bekas kapasitas 1,5 liter, besi bulat diameter 10 mm, 14 mm, dan 18 mm, tanah liat, serbuk gergaji, pasir, kayu bakar, tali rapia, benih sawi, pupuk kandang, pupuk urea, SP36, KCl, pestisida, bambu, dan plastik lembaran. Alat yang digunakan terdiri dari alat pencetak emiter, timbangan, pengayak diameter 2 mm, ember bak air, selang plastik, soil moisture tester, cangkul, sprayer, golok. Emiter dibuat dari campuran bahan tanah liat, pasir, dan serbuk gergaji dengan berbagai komposisi yaitu K1 (70% tanah liat : 15% pasir : 15% serbuk gergaji); K2 (65% tanah liat : 17,5% pasir : 17,5% serbuk gergaji); K3 (60% tanah liat : 20% pasir : 20% serbuk gergaji); K4 (55% tanah liat : 22,5% pasir : 22,5% serbuk gergaji); K5 (50% tanah liat : 25% pasir : 25% serbuk gergaji); K6 (45% tanah liat : 27,5% pasir : 27,5% serbuk gergaji); dan K7 (40% tanah liat : 30% pasir : 30% serbuk gergaji). Setiap komposisi bahan dibuat emiter dengan 3 ketebalan dinding emiter, yaitu 4, 6, dan 8 mm. Setiap satuan percobaan dibuat 5 unit. Dari 21 kombinasi komposisi bahan dan tebal dinding emiter dipilih satu kombinasi komposisi bahan dan tebal dinding emiter yang menghasilkan laju rembesan air keluar emiter paling dekat dengan kebutuhan air tanaman sawi (0,275 liter/tanaman/hari atau 1,1 liter/4 tanaman/hari). Kombinasi komposisi bahan dan tebal dinding emiter terpilih diuji di lahan pertanaman sawi dan di laboratorium untuk mengukur kinerja irigasi. Kinerja irigasi terdiri dari laju rembesan

air keluar emiter, kedalaman dan diameter pembasahan tanah oleh emiter, distribusi kadar air tanah di sekitar emiter, produksi sawi, jumlah pemakaian air irigasi dan produktivitas air irigasi. Khusus produksi sawi yang dihasilkan dan produktivitas air irigasi dari irigasi tetes sederhana dibandingkan dengan kontrol (penyiraman dengan gembor) dengan menggunakan uji t pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan dan tebal dinding emiter yang dipilih untuk memasok air sesuai dengan jumlah air yang diperlukan (1,1 liter/hari) adalah K2 (tanah liat 65% : 17,5% pasir : 17,5% serbuk gergaji) dan tebal dinding emiter 8 mm. Kinerja irigasi tetes sederhana dengan komposisi baha K2 dan tebal dinding emiter 8 mm tergolong baik dengan indikator jumlah pemakaian air irigasi dapat dihemat 48,79%; produktivitas air irigasi tanaman sawi sebesar 63,43 kg sawi/m 3 air irigasi yang dipakai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sawi yang disiram dengan gembor (kontrol), yaitu hanya 31,38 kg sawi/ m3 air irigasi yang dipakai. Selain itu, dengan sistem irigasi tetes sederhana kadar air tanah di daerah perakaran tanaman sawi dapat dipertahankan pada aras kadar air tanah siap tersedia sehingga tanaman mudah menyerap air untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal. Dengan demikian komposisi bahan dan tebal dinding emiter untuk sistem irigasi tetes sederhana yang cocok untuk tanaman sawi adalah 65% tanah liat, 17,5% pasir, dan 17,5% serbuk gergaji dengan ketebalan dinding 8 mm.

You might also like