You are on page 1of 5

KINEMATIKA

GERAK DALAM BIDANG DATAR

1. Pergeseran, Kecepatan, dan percepatan

Pembahasan dalam gerak satu dimensi telah diawali dengan meninjau suatu
partikel yang bergerak dua dimensi. Oleh karena itu untuk pembahasan pergeseran,
kecepatan dan percepatan gerak dalam bidang datar langsung dapat dinyatakan
sebagai berikut:
a. Untuk pergeseran persamaannya adalah
ρ
r = xiˆ + yˆj (2.1)
b. Untuk kecepatan persamaan
ρ
ρ dr
v= = vxiˆ + v y ˆj (2.2)
dt
c. Untuk percepatan;
ρ
ρ dv
a= = ax iˆ + a y ˆj (2.3)
dt

2. Gerak dalam bidang datar dengan percepatan konstan

Gerak suatu partikel dalam bidang datar dengan percepatan konstan artinya
selama gerak partikel tersebut percepatan a tidak berubah baik besarnya maupun arahnya.
Oleh karena itu komponen-komponen percepatannya (persamaan (2.3) ax dan ay. Pada
umumnya bila komponen-komponen percepatan itu konstan dan tejadi secara serempak,
maka lintasan gerak partikel merupakan garis lengkung, termasuk juga bila salah satu
komponen percepatannya (misalnya ax) sama dengan nol. Contoh gerak peluru yang
lintasannya lengkung komponen ax = 0 sebab vx konstan, sehingga percepatannya
hanyalah percepatan gravitasi g yang berarah ke bawah sepanjang sumbu Y.
Berdasarkan persamaan (16), (17), dan (19), maka persamaan gerak dengan
percepatan konstan dalam bidang datar X-Y adalah

Persaman gerak dalam arah Persamaan Persamaan gerak dalam arah Persamaan
sumbu X sumbu Y
vx = vxo + a xt (2.4) v y = v yo + a y t (2.7)
1 1
x = xo + vxot + axt 2 (2.5) y = yo + v yot + a y t 2 (2.8)
2 2
vx = vxo + 2ax (x − xo )
2 2
v y = v yo + 2a y ( y − yo )
2 2
(2.6) (2.9)

10
Persamaan gerak dalam bidang datar dapat dinyatakan dalam bentuk vector sebagai
berikut :

Untuk kecepatan, berdasarkan (2.4) dan (2.7) dan substitusi ke (2.2) dinyatakan :
ρ ρ ρ
v = vo + a t (2.10)
Sedangkan untuk posisi, berdasarkan (2.5) dan (2.8) dapat dinyatakan :

ρ ρ ρ 1ρ
r = ro + v o t + a t (2.11).
2

2. Gerak Peluru.

Gerak peluru merupakan gerak lengkung dengan percepatan konstan


(percepatannya dalam hal ini adalah percepatan gravitasi g)dan tidak ada komponen
percepatan dalam arah horizontal. Gerak peluru merupakan gerak dua dimensi dari suatu
peluru yang dilemparkan miring ke udara.

B
v v
ĵv y
A iˆvx iˆvx
vo ĵv y v
ĵv yo
θ0 C iˆvx
0 iˆvxo X
R ĵv y v

Gambar 1. Lintasan gerak peluru

Gambar 1. merupakan lintasan peluru yang bergerak dengan kecepatan awal vo yaitu;

vo = iˆvxo + ˆjv yo (2.12)


dengan
vxo = vo cosθ o , dan v yo = vo sinθ o (2.13)
Percepatan arah sumbu X, ax = 0, dan percepatan arah sumbu Y, ay = -g, sehingga
persamaa (2.4) dan (2.7) masing-masing dapat dituliskan:

11
vx = vxo = vo cosθ o (2.14)

v y = vo sin θ o − gt (2.15)
Persamaan (2.14) dan (2.15) merupakan besarnya komponen kecepatan gerak peluru pada
saat t detik. Jika mula-mula peluru diam (xo = 0, yo = 0), maka posisi peluru pada saat t
detik dapat dinyatakan berdasarkan persamaan (2.5) dan (2.8) sebagai berikut

x = vo cosθ o t (2.16)

1 2
y = vo sin θ o t − gt (2.17)
2

Dengan mengeliminasi t, maka dari (2.16) dan (2.17) diperoleh persamaan

g
y=− 22
x 2 + x tan θ o
2vo cos θ
Persamaan (2.18) merupakan persamaan parabola.

Contoh. 1
Sebuah peluru ditembakan dengan sudut tembak α terhadap horisontal. Tentukan ; a).
Kecepatan setelah t detik, b). waktu t pada saat peluru mencapai titik tertinggi, c). jarak
terjauh yang dicapai peluru saat sampai di bidang horizontal.

Penyelesaiaaaan.

a. Kecepatan saat t detik (di titik A)


Berdasarkan gambar 2.1. dan persamaan (2.14) dan (2.15), maka dapat ditentukan
kecepatan pada saat t detik ,

2 2
v = vx + v y (2.18)
b. waktu t saat mencapai titik tertinggi (di titik B)
Pada saat di titik tertinggi vy = 0, maka berdasarkan pers (2.15) diperoleh

0 = vo sin θ o − gt , sehingga

vo sin θ o
t= (2.19)
g
t = waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi
c. jarak terjauh yang dicapai ( peluru di titik C) = R
Pada saat mencapai titik terjauh (di titiki C), berarti y = 0, maka menurut
persamaan (2.17) dapat ditentukan waktu yang dipelukan untuk mencapai titik
terjauh yaitu ;

12
1 2 2 vo sin θ o
0 = vo sin θ ot − gt sehingga, t= (2.20)
2 g

maka dengan memasukan (2.20) ke persamaan (2.16) dapat diperoleh jarak


terjauh yang dicapai peluru yaitu

2
2 vo sin θ o 2 vo sin θ o cosθ o
R = x = vo cos θ o =
g g

2
vo sin 2θ o
R= (2.21)
g

3. Gerak melingkar beraturan


Gerak melingkar adalah gerak suatu partikel/benda yang lintasannya lingkaran dan
besarnya kecepatan konstan sedangkan arah vektor kecepatan berubah-ubah.

A
r
C θ s
v

A’

Gambar 2.2. Partikel bergerak melingkar beraturan

Gambar 2.2. menunjukan bahwa pada saat t1 partikel berada di A dengan kecepatan v dan
setelah t2 partikel berada di A’ dengan kecepatan tetap v tetapi arahnya tidak sama.
Karena arah kecepatan selalu menyinggung lingkaran, maka kecepatan partikel selalu
tegak lurus terhadap jari-jari r. Kecepatan v dapat dihitung sebagai berikut;

ds dθ
v= =r (2.22)
dt dt
v adalah kecepatan linier dari partikel. Sedangkan kecepatan sudut (ω) didefinisikan
sebagai;


ω= (2.23)
dt
Berdasarkan persamaan (2.22) dan (2.23) diperoleh ;

13
v =ωr (2.4)

14

You might also like