You are on page 1of 1

Sterilisasi alat dan bahan Teknik kultur jaringan merupakan salah satu teknik budi daya tanaman, dalam

hal ini yaitu tanaman anggrek yang memerlukan kondisi steril (aseptis). Untuk mendapatkan kondisi yang aseptis, maka baik ruangan harus dalam keadaan yang bersih serta alat yang digunakan harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu. Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril. Karena kondisi yang seteril akan menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan kultur jaringan. Karena jika kondisinya tidak steril, maka akan mudah terkena kontaminasi sehingga kemampuan totipotensi sel akan terhambat. Alat-alat yang akan digunakan untuk proses penyemaian dan subkultur antara lain cawan petri,pinset,scalpel,spatula, pipet, botol kecil dan gelas selai . Alat-alat tersebut disterilisasi menggunakan oven pada temperature 700C , sebelum disterilisasi alat-alat tersebut dibungkus dengan menggunakan kertas terlebih dahulu terutama untuk cawan petri. Alat penting lainya yang perlu dilakukan sterilisasi sebelum digunakan adalah lampu Bunsen dan LAF (Laminar Air Flow) , karena proses penyemaian biji dan sub kultur dilakukan dengan alat ini. Pada LAF didalamnya dilengkapi dengan lampu ultraviolet yang dapat membunuh mikrobia yang merugikan. Sebelum digunakan,LAF titutup kemudian lampu UV dinyalakan selama 10-15 menit, setelah itu lampu UV dimatikan dan tutup LAF di buka, kemudian lampu neon dinyalakan serta blower pada LAF. Setelah itu, LAF siap digunakan untuk penyemaian dan sub kultur. Bahan bahan yang digunakan dalam kultur juga perlu disterilisasi. Medium yang telah selesai dibuat harus disterilisasi menggunakan autoclave yang menggunakan panas dan tekanan dari uap air dengan temperature 1210C selama 20 menit. Autoclave sendiri berfungsi untuk mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus maupun tidak. Tidak hanya itu, botol medium yang alan dimasukkan ke dalam meja LAF seperti botol medium semai , sub kultur, dan alat alat yang mendukung proses pengkulturan juga perlu disterilisasi kembali dengan menyemprotkan alcohol 70% keseluruh bagian permukaan botol dan alat-alat yang lain dan dilakukan perendaman alat-alat dengan menggunakan alcohol 96% sebelum digunakan untuk sub kultur. Selain itu peneliti pun perlu mensterilisasi dirinya dengan menyemprotkan alcohol 70% keseluruh permukaan telapak tangan dan punngung tangan. Proses proses sterilisasi tersebut dilakukan bertujuan untuk meminimalisir pertumbuhan kontaminan dalam kultur.

You might also like