You are on page 1of 6

SUMBER HUKUM ISLAM

Sumber hukum islam merupakan dasar atau referensi untuk menilai apakah perbuatan manusia sesuai dengan syariah(ketentuan yang telah digariskan Allah SWT)atau tidak. Sumber hukum islam yang telah disepakati jumhur (kebanyakan ) ulama ada empat ,yaitu Al-Quran,As-Sunah,Ijmak,dan Qiyas,sebagaimana tertuang dalam QS 4:59. hai orang orang-orang yang beriman taatilah rasul dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu .Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah(AlQuran)dan Rasul(sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian,yang demikian itu,lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Ayat ini ditunjukkan kepada orang-orang yang beriman untuk menaati Allah SWT,Rasul,dan Pemimpin(ulil amri). Taat kepada Allah ditunjukkan dengan cara mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran. Taat kepada Rasul dilakukan dengan cara mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh Rasul sesuai As-sunah. Taat kepada ulil amri selama perintah ulil amri tersebut tidak untuk bermaksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Apabila manusia berselisih mengenai sesuatu,penetapan hukum harus kembali kepada ketentuan AlQuran dan As-Sunah.ketetapan hukum ini dapat berupa ijmak yaitu kesepakatan ulama atau Qiyas yaitu dengan menganalogikan peristiwa yang ketetapan hukumnya sudah ada. AL-QURAN Al-Quran ialah kalam Allah dalam bahasa arab,sebagai sebuah mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui utusan Allah Malaikat jibril untuk digunakan sebagai pedoman hidup manusia dalam menggapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Allah menurunkan Al-Quran langsung kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Setiap ayat yang diturunkan,kemudian dihafalkan oleh nabi dan para sahabat, sehingga sempurna menjadi sebuah Al-quran. Berdasarkan keterangan diatas maka kita ketahui bahwa Al-quran tidak turun secara sekaligus melainkan secara berangsur-angsur . Ada 2 alasan mengapa Al-Quran diturunkan secara berangsurangsur. 1. Untuk menguatkan hati,berupa kesenangan rohani agar nabi selalu merasa senang dapat berkomunikasi dengan Allah SWT,dan menghujamkan Al-quran serta hukum-hukumnya didalam jiwa nabi dan jiwa manusia umumnya,sekaligus menjelaskan jalan untuk memahaminya. 2. Untuk mengartilkan (membaca dengan benar dan pelan)AL-Quran,kondisi umat islam saat AlQuran diturunkan adalah ummiy,yaitu tidak dapat membaca dan menulis,sementara Allah SWT

menghendaki Al-quran dapat dihafal dan diresapi agar (mutawattir)tetap terpelihara keasliannya sampai hari kiamat. Mukjizat Al-Quran -

secara

berkesinambungan

Keindahan seni bahasa Al-Quran tidak hanya diakui oleh kalangan sastrawan arab saja,tetapi diakui pula oleh para ahli yang pernah mendalami dan mengkaji ilmu bayan dalam bahasa arab. Kebenaran pemberitaan Al-quran tentang keadaan yang terjadi pada abad-abad yang silam. Pemberitaan Al-quran tentang hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang juga merupakan kebenaran yang tidak terbantahkan. Kandungan Al-quran banyak memuat informasi tentang ilmu pengetahuan yang tidak mungkin diketahui oleh orang ummiy yang tidak pandai membaca dan menulis,dan tidak ada suatu perguruan atau lembaga yang mengajarkan saat Al-quran diturunkan.

Fungsi Al-Quran 1. Al-Quran sebagai pedoman hidup,bukti nyata kita telah menjadikan Al-quran sebagai pedoman hidup telah dicontohkan oleh rasulullah dan sahabatnya, Yaitu dengan membaca dan menghafalnya,memahami dan mendaburkan serta merealisasikan nilai-nilainya dalam amal nyata. Al-quran adalah kitab lengkap sebagai pedoman hidup manusia sebagai individu dan sebagai kelompok masyarakat . pedoman hidup tersebut mencakup informasi tentang Allah SWT ,alam dan manusia ,ketentuan syariah yang berkaitan dengan kehidupan serta renungan dan pelajaran atas kisah atau peristiwa sejarah. 2. Al-quran sebagai rahmat bagi alam semesta karena Al-quran akan melahirkan iman dan hikmah kepada manusia yang mengimaninya,sehingga manusia akan cenderung kepada kebaikan dalam berinteraksi dengan Tuhan,sesama manusia,dan alam sehingga Allah berkenan mencurahkan rahmat Nya bagi semesta alam. 3. Al-quran sebagai cahaya petunjuk,Allah SWT telah menjadikan Al-quran sebagai cahaya dengan nur itu,Allah memberikan petunjuk (huda)kepada siapa-siapa yang dikehendakinya. 4. Al-quran sebagai peringatan,Al-quran senantiasa memberikan peringatan kepada manusia karena sifat manusia yang pelupa dalam berbagai hal 5. Al-quran sebagai penerang dan pembela ,Al-quran memberikan keterangan dan penjelasan kepada manusia tentang banyak hal. 6. Al-quran sebagai pelaran,Al-quran diturunkan agar digunakan sebagai pelajaran bagi manusia karena manusia senantiasa membutuhkannya agar tetap berada dalam jalur yang benar terkait dengan tujuan penciptaannya.

Al-Quran sebagai Sumber Hukum Al-quran dijadikan sumber hukum yang utama, karena Al-quran berasal dari Allah SWT yang maha mengetahui apa yang terbaik bagi manusia dalam menata kehidupannya sehingga selamat didunia dan di akhirat. Mencari dan mengembangkan harta benda dan kekayaan diperbolehkan dalam islam ,sepanjang hal itu dilaksanakan dalam koridor yang benar dan halal yaitu melalui pekerjaan dan atau perniagaan halal yang saling rela. Al-quran menyuruh untuk menghadirkan saksi yang jujur pada akad transaksi ,dan jika akad tersebut ditangguhkan pembayarannya ,maka hendaklah ditulis untuk menghindarkan perselisihan di kemudian hari. wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan,hendaklah kamu menulisnya.dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar,janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana ALLAh telah mengajrkan kepada-Nya maka hendaklah dia menulisnya. Dan hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan,dan hendaklah dia bertaqwa kepada ALLAH tuhannya,dan janganlah dia mengurangi sedikitpun dari pada-Nya.jika yang berhutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah(keadannya),dan tidak mampu mendiktekan sendiri,maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar.dan persaksikanlah dengan kedua orang saksi laki-laki diantara kamu.jika tidak ada(saksi)dua orang laki-laki maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuam diantara orangorang yang kamu sukai dari pada saksi yang ada,agar jika yang Seorang lupa maka yang seorang lagi Mengingtkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila di panggil dan janganlah kamu bosan menuliskannya untuk batas waktunya baik(utang) itu kecil maupun besar . yang demikian itu lebih adil disisi ALLAH lebih dapat ,menguatkan kesaksian dan lebih mendekatkan kamu pada ketidakraguan,kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu,maka tidak ada dosa diantara kamu jika kamu tidak menulisnya,dan ambilah saksi apabila kamu berjual beli,dan janganlah menulis dipersulit dan begitu juga saksi.jika kamu lakukan (yang demikian)maka sungguh,hal itu suatu kefasika pada kamu.dan bertaqwalah kepada ALLAH ,ALLAH memberikan pengajaran kepada kamu,dan ALLAH maha menegetahui segala sesuatu.

AS-SUNAH AS-SUnah iaalah ucapan(qauliyah),perbuatan( filiyah ) serta ketetapan-ketetapan (taqririyah)nabi Muhammad SAW yang merupakan sumber hukum islam kedua setelah Al-quran. Dalam banyak hal, alquran baru menjelaskan prinsip-prinsip hukum yang bersifat global dan universal. Oleh karena itu ,salah satu fungsi assunah adalah untuk menjelaskan dan menguraikan secara lebih terinci prinsip-prinsip yang telah disebutkan dalam alquran dengan contoh contoh aplikatif.

Berita tentang ucapan(qauliyah) perbuatan(filiyah) serta ketetapan-ketetapan (taqririyah) Nabi Muhammad SAW disebut hadis. Sebuah hadis mengandung tiga elemen yaitu rawi,sanad dan matan. Rawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan hadis-hadis yang didengarnya dari seseorang atau dari gurunya. Sanad adalah urutan para rawi yang menyampaikan hadis, mereka yang mengantarkan kita sampai kepada matan atau teks hadis. Berbeda Dengan alquran yang telah ditulis pada masa nabi hdis lebih banyak dihafal dari pada ditulis . bahkan pada awalnya ,rosul melarang para sahabat utnuk mencatat hadis,karena khwatir tercampur denagn alquran.ijin menulis hadis hanya diberika pada sahabat tertentu seperti Abdullah bin amr. Rasul juga meminta orang ynag mendengarkan hadis untuk menyampaika dengan teliti dan jujur kepada orang lain. FUNGSI ASSUNAH Assunah berfungsi sebagai penopang dan menyempurnakan alquran dalam menjelaskan hokum-hukum sara. Oleh karena itu ,imam syafei dalam menerangkan alquran dan aasunah tidak mengurangkan secara terepisah. Menguatkan hokum yang telah ditetapkan oleh al-quran Memberikan keterangan ayat-ayat alquran dan menjelaskan rincian ayat-ayat yang msih bersifat umum Membatasi kemutlakannya Menakhsiskan/menkhususkan keumumannya Menciptakan hukum baru yang tidak ada di dalam alquran

ASSUNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM Ketaatan kepada Allah SWT harus diikuti dengan ketaatan kepada rasul. Sebaliknya ,ketaatan rasul harus diikuti pula dengan ketaatann kepada Allah SWT sehingga keduanya merupakn dua hal yang tidak dapat dipisahkkan.konsekuensi ketaatan kepada rasul adalah denagn mengimani dan membenarkan apa yang diakbarkannya,mengagungkannya dan membelanya,memperbanayk shoalawat,serta menghidupkan sunahnya .oelh karena itu seorang muslim perlu melengkapi rujukan sumber hokum alquran sebagai rujukan utama denagn asunah.

IJMAK Ijmak adalah kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa setelah wafatnya rasul SAW,terhadap hokum sara yang bersifat praktis (amaliy) dan merupakan sumber hokum islam ketiga setelah alquran dan assunah. Dalil yang menjadi dasar ijmak adlah sabda rasulullah SAW yang berbunyi. apa yang dipandang oleh kaum muslimin baik,maka menurut pandangan ALLAH SWT juga baik.

ummatku tidak akan bersepakat dalam perbuatan yang sesat

Tingkatan IJMAK Menurut imam syafei tingkatan,ijmak adalah sebagai berikut: 1. Ijmak sharih,ialah jika engkau atau salah seorang ulama mengatakan,hokum ini telah disepakati maka niscaya setiap ulama yang engkau temui juga mnegatakan seperti apa yang engkau katakan. 2. Ijmak sukuti,ialah suatu pendapat yang dikemukakan oleh seorang mujtahid,kemudian pendapat tersebut diketahui oleh para mujtahid yang hidup semasa dengan mujtahid diatas ,akan tetapi tidak ada seorangpun yang mengingkari nya. 3. Ijmak pada permaslahan pokok, jika para ahli fiqih(fuqayah) yang hidup dalam satu masa (generasi)berbeda dalam berbagai pendapat akan tetapi bersepakat dalam hukum yang pokok ,maka seseorang tidak boleh mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan pendapat pendapat mereka. FAKTOR-FAKTOR yang harus terpenuhi sehingga ijmak dapat dijadikan sebagai dasar hokum adalah sebagai berikut. 1. Pada masa terjadinya peristiwa itu harus ada beberapa orang mujtahid. 2. Kesepakatan itu haruslah kesepakatan yang bulat. 3. Seluruh mujtahid menyetujui hokum syara yang telah mereka putuskan itu dengan tidak memandang Negara,kebangsaan dan golongan mereka. 4. Kesepakatan itu diterapkan secara tegas terhadap peristiwa tersebut lewat perkataan maupun perbuatan. Ijmak sebagai salah satu sumber hokum dalam islam setelah alquran dan assunah,cara penetapan hukumnya bukanlah hal yang mudah karena ada criteria yang harus dipenuhi agar ahasi dari ijmak dapat dijadikan sebagai pedoman

QIYAS Qiyas menurut bahasa ialah pengukuran sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan sejeninsnya sedangkan menurut terminology definisi qiyas secara umur adaah suatu proses pengungkapan kesamaan hukum suatu kasus yang sebutkan dalam suatu nash baik di alquran. Qiyas dapat dianggap sebagai sumber hukum jiak memenuhi persyaratn sebagai berikut. 1. Sepanjang mengacu dan tidak bertentangan dengan alquran dan assunah ,qiyas dibutuhkan karena nash-nash dalam alquran dan aasunah itu universal dan global. sedangkan kejadiankejadian pada manusia itu berkembang. oleh karena itu tidak mungkin nash-nash *teks dalam

alquran)yang universal itu dijadikan sebagai satu-satunya sumber hukum terhadap kejadian yang berkembang mengikuti jaman 2. Qiyas juga sesuai dengan logika yang sehat, misalnya orang islam meminum-minuman yang memabukkan. sangatlah masuk akal bila setiap minuman atau makanan memabukkan yang di qiyaskan dengan minuman tersebut menjadi haram hukumnya,

jika diharamkan menjalankan suatu transaksi harta benda disebabkan karena transaksi itu mengandung pengkhianatan dan penganiayaan terhadap orang lain,maka sangat masuk akal kalau setiap transaksi kebendaan yang mengandung unsure pengkhianatan diqiaskan kepadanya maka hukumnya adalah haram. Argumentasi (Kehujjahan ) Qiyas Tidak Perlu diragukan, bahwa argumentasi Jumhur ulama didasarkan pada prinsip berpikir logis, Yaitu ayat Al-Quran dan As-Sunnah. Wahai orang-orang yang beriman ! taatilah Allah dan Taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil Amri (Pemegang Kekuasaan) di antara kmau. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih akibatnya (QS 4:59. Ayat diatas menjadi dasar hukum Qiyas, sebab maksud dari ungkapan kembali kepada Allah SWT dan Rasul (dalam masalah Khilafiyah ), tiada lain adalah perintah supaya menyelidiki tandatanda kecenderungan, apa sesungguhnya yang dikehendaki Allah SWT dan Rasul-Nya. Hal ini dapat diperoleh dengan mencari illat hukum, yang dinamakan Qiyas.

You might also like