You are on page 1of 2

Kehidupan bernegara, seperti yang di atur UUD 1945. Untuk kepentingankepentingan kegiatan praktis operasional diatur dalam Tap.

MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber Hukum dan Tata Urutan perundang-undangan, yaitu sebagai berikut. a. Un dang-undang Dasar 1945 b. Ketetapan MPR c. Undang-undang d. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang(Perpu) e. Peraturan pemerintah f. Keputusan presiden g. Peraturan daerah 3. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan uraian terinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dijiwai Pancasila. 4. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh. 5. Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, tercermin dalam pokok yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. 6. Berdasar penjelasan otentik UUD 1945, undang-undang dasar mencipatakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 pada pasalpasalnya. Hal ini berarti pasal-pasal dalam batang tubuh UUD 1945 menjelmakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan dari Pancasila. 7. Berhubung dengan itu, kesatuan tafsir sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945. 8. Nilai-nilai yang hidup berkembang dalam masyarakat indonesia yang belum tertampung dalam Pembukaan UUD 1945 perlu diselidiki untuk memperkuat dan memperkaya nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Nilai-nilai yang menunjang dan memperkuat kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat kita terima asal tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, misalnya refendum atau pemilihan presiden secara langsung. b. Nilai-nilai yang melemahkan dan bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945 tidak dimasukkan sebagai nilai-nilai Pancasila. Bahkan harus diusahakan tidak

hidup dan berkembang lagi dalam masyarakat Indonesia, misalnya demonstrasi dengan merusak bangunan/kantor, penjahat dihakimi massa, atau penjarahan. c. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945 dipergunakan sebagai batu ujian dari nilai-nilai yang lain agar dapat diterima sebagai nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu secara Filosfis dalam kehidupan bangsa Indonesia diakui bahwa nilai Pancasila adalah pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan, meliputi bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahan dan keamanan. Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan dasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Maha Pencipta. Dasar normatif yang dapat kita sebut filsafat negara diperlukan sebagai kerangka untuk menyelenggarakan negara. Falsafah negara merupakan norma yang paling mendasar untuk mencek apakah kebijakan legislatif fan eksekutif sesuai dengan persetujuan dasar masyarakat . B. PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFAT Apabila kita berbicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan, filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan. Keduanya akan berguna bagi ideologi Pancasila. Filsafat sebagai metode menunjukkan cara berpikir dan cara mengadakan analaisis yang dapat dipertanggungjawabkan untuk dapat menjabarkan ideologi Pancasila. Sedangkan Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, niali dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif yakni dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif, dapat juga dilakukan secara induktif yakni dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu dengan demikian menyajikan sebagai bahan-bahan yang sangat penting bagi penjabaran ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila adalah keseluruhan prinsip normatif yang berlaku bagi negara Republik Indonesia dan Bangsa Indonesia secara keseluruhan, namun filsafat Pancasila akan mengungkakpkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya. Manusia adalah makhluk yang khas, yaitu dilengkapi rasio dan kehendak bebas, maka etika dan filsafat moral merupakan bagian yang penting. Disini

You might also like