Professional Documents
Culture Documents
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik mu’annats atau mudzakar
pembentukan isim tatsniyah dengan cara menambahkan ( ) انpada bentuk mufradnya bila
rafa’ atau ( ﻳﻦ ) bila nashab dan jer. Dan huruf sebelum ya’ mutsanna’ difathah dan nun
Agar isim bisa ditasniyahkan maka harus memenuhi syarat yaitu : mufrad, mu’rob, dan tidak
murokab (tersusun), berdasarkan syarat tersebut maka isim tasniyah dan jamak tidak bisa
ditasniyahkan lagi. Begitu juga isim mabni seperti isim syarat dan isim istifham juga tidak
bisa ditasniyahkan.
Bila alifnya terletak diurutan ketiga maka alifnya dikembalikan ke asalnya (diganti wawu atau
Jika alifnya terletak diurutan yang keempat dan keatas maka alifnya diganti ya’
b. isim manqush bila ditasniyahkan maka ya’nya dikembalikan ketika ya’nya dibuang.
- jika hamzahnya gantian dari wawu atau ya’ maka hamzahnya bisa ditetapkan atau diganti
wawu
contoh : ﺑﻨﺎء menjadi ﺑﻨﺎءان atau ﺑﻨﺎوان hamzahnya asalnya ya’ dari kata ﺑﻨﻰ ﻳﺒﻨﻰ, ﺳﻤﺎء
menjadi ﺳﻤﺎءانatau ﺳﻤﺎوان, hamzahnya asalnya wawu dari kata ﻳﺴﻤﻮ ﺳﻤﺎ
contoh : اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ( ﺣﻀﺮ ﻣﺪرﺳﺎاﻟﻠﻐﺔkata ﻣﺪرﺳﺎنnunnya dibuang), ﺕﻘﻊ ﺑﻨﻬﺎ ﺑﻴﻦ ﻣﺪﻳﻨﺘﻰ
ada lima kata yang disamakan I’robnya dengan isim tasniyah yaitu: – ﺛﻨﺘﺎن – اﺛﻨﺘﺎن – اﺛﻨﺎن
asalnya isim tasniyah adalah isim mufrod lalu disambung dengan انatau ﻳﻦ . kecuali lima kata
tadi karena kelimanya tidak mempunyai bentuk mufrad dan menunjukkan arti dua. Oleh karena
- bila keduanya disambung dengan dhomir mutsanna maka kedudukannya menjadi taukid
Contoh: ﺟﺎء اﻟﺮﺟﻼن آﻼهﻤﺎ ( lafadz آﻼ menjadi taukid, rofa’ dengan memakai alif),
رأﻳﺖ اﻟﺴﻴﺪﺕﻴﻦ آﻠﺘﻴﻬﻤﺎ ( lafadz آﻠﺘﻲ menjadi taukid, nashob dengan memakai ya’),
- bila keduanya disambung dengan isim ma’rifat mutsanna maka dii’robi seperti I’robnya
Untuk menjaga lafadz maka dhomir yang kembali ke آﻼ dan آﻠﺘﺎ berbentuk mufrod.
Tapi terkadang untuk menjaga makna maka dhomir yang kembali ke آﻼ dan آﻠﺘﺎ tidak
Oleh : M.Thobroni