You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Anak, dalam hal ini manusia tidak akan bisa dipisahkan dengan lingkungannya. Sehingga terkadang, lingkungan pun akan berpengaruh pada sifat dan kepribadian anak, serta salah satu faktor yang membentuk karakter anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Hal itulah yang disebut pendidikan. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat). Lantas apakah lembaga pendidikan kita, baik yang formal ataupu informal telah mampu mengantarkan peserta didiknya sebagai agen perubahan sosial di masyarakat? Untuk Hal ini masih perlu dipertanyakan. Lembaga pendidikan kita sepertinya kurang berhasil dalam mengantarkan anak didiknya sebagai agen perubahan sosial di masyarakat, terbukti dengan belum adanya perubahan yang signufikan dan menyeluruh terhadap masalah kebudayaan dan keilmuan masyarakat kita, dan masih maraknya komersialisasi ilmu pengetahuan di lembagalembaga pendidikan kita, mahalnya biaya pendidikan serta orientasi yang hanya mempersiapkan peserta didik hanya untuk memenuhi bursa pasar kerja ketimbang memandangnya sebagai objek yang dapat dibentuk untuk menjadi agen perubahan sosial di masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH 1) Apa pengertian Lingkungan Lembaga Pendidikan? 2) Apa fungsi, peranan, serta tanggung jawab Lingkungan Lembaga Pendidikan? 3) Seperti apakah klasifikasi dari Lembaga Pendidikan? 4) Apa sajakah bentuk dari Lembaga Pendidikan? 5) Bagaimanakah keterkaitan antara Lembaga Pendidikan dan Perubahan Sosial? C. TUJUAN MASALAH 1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Lingkungan Lembaga Pendidikan. 2) Untuk mengetahui dan memahami fungsi, peranan, serta tanggung jawab dari Lingkungan Lembaga Pendidikan. 3) Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan bentuk dari Lingkungan Lembaga Pendidikan. 4) Dan untuk mengetahui dan memahami keterkaitan antara Lembaga Pendidikan dan Perubahan sosial.

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2 C. Tujuan Masalah............................................................................................................... 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN...................................................................................................................... 4 A. Pengertian........................................................................................................................ 4 1. Lingkungan................................................................................................................. 4 2. Lembaga Pendidikan.................................................................................................. 5 3. Lingkungan Pendidikan.............................................................................................. 5 B. Klasifikasi dan Bentuk Lingkungan Lembaga Pendidikan............................................. 6 C. Fungsi, Peranan, dan Tanggung Jawab............................................................................ 11 PENUTUP............................................................................................................................... 15 A. Kesimpulan...................................................................................................................... 15 B. Saran................................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN Dalam kegiatan pendidikan, kita melihat adanya unsur-unsur pergaulan dan unsur lingkungan yang keduanya tidak terpisahkan tetapi dapat dibedakan. Dalam pergaulan tidak selalu berlangsung pendidikan walaupun didalamnya terdapat faktor-faktor yang berdaya guna untuk mendidik. Pergaulan merupakan unsur lingkungan yang turut serta mendidik seseorang. Pergaulan semacam itu dapat terjadi dalam :1 Hidup bersama orang tua, nenek, kakek, adik, dan saudara-saudara lainnya dalam suatu keluarga. Berkumpul dengan teman-teman sebaya. Bertempat tinggal dalam suatu lingkungan kebersamaan di kota, di desa, atau dimana saja. Dari sinilah, kami memberikan penjelasan dalam makalah tentang bagaimana pentingnya suatu lingkungan lembaga pendidikan. 1) Lingkungan Dalam arti yang luas, lingkungan mencangkup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan, dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan seseorang. Sejauh manakah seseorang berhubungan dengan lingkungannya, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan kepadanya. Tetapi keadaankeadaan itu tidak selamanya bernilai pendidikan, artinya mempunyai nilai positif bagi seseorang, karena bisa saja malah merusak perkembangannya.2 Di samping itu, dapat pula dikemukakan bahwa lingkungan pribadi yang membentuk suasana diri, suatu suasana yang lebih bersifat pribadi. Suasana pribadi ini tampak pada diri seseorang sekalipun tanpa bergaul. Kita dapat menduga pribadi seseorang yang kita nyatakan dengan kata-kata : tenang, hati-hati, cermat, lembut, kasar. Pernyataan itu mungkin lahir karena kita merasakan demikian adanya, meskipun tidak bergaul dengannya. Dalam arti luas, pendidikan adalah berusaha membangun seseorang untuk lebih dewasa. Atau Pendidikan adalah suatu proses transformasi anak didik agar mencapai hal hal tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya.3
1 Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta ; Bumi Aksara,. hlm. 63 2 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 63-64 3 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

2) Lembaga Pendidikan Secara bahasa lembaga adalah suatu organisasi dan pendidikan adalah usaha manusia dewasa dalam mengembangkan potensi anak yang sedang berkembang untuk menjadi manusia yang berguna. Segala kegiatan yang diarahkan dalam rangka mengembangkan potensi anak menuju kesempurnaannya secara terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan adalah menjadi hakikat pendidikan. Untuk mencapai sasaran dan fungsi di maksud maka sistim persekolahan atau lembaga pendidikan menjadi salah satu wahana strategis dalam membina sumber daya manusia berkualitas.4 Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Lebih jelasnya pendidikan adalah setiap proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan/keterampilan sikap atau mengubah sikap. Menurut Ki Hajar Dewantara5 mengemukakan bahwa, pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Secara garis besar, pendidikan mempunyai fungsi sosial dan individual. Fungsi sosialnya adalah untuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif dengan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan masa kini. Fungsi individualnya adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (pengalaman baru). Proses pendidikan dapat berlangsung secara formal seperti yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan. Ia juga berlangsung secara informal lewat berbagai kontak dengan media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV, radio dan sebagainya atau non formal seperti interaksi peserta didik dengan masyarakat sekitar. 3) Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan adalah alam sekitar yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dan peserta didik. Lingkungan pendidikan terbagi tiga dimensi, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tipologi pendidikan yang mempengaruhi pendidikan, antara lain :6 a. Tipologi lingkungan keluarga Seorang anak mulai mengenal hidup dan kehidupannya dimulai di dalam keluarga. Seorang anak masuk dalam keluarga mulai dari kandungan hingga tumbuh berkembang
4 http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses pada tanggal 21 Maret 2013) 5 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo, 2008,. Pendidikan Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat,. hlm. 5 6 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

sampai anak sanggup melepaskan diri dari ikatan keluarga. Berdasarkan kenyataan dapat disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan keluarga sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dasar-dasar perilaku akan ditentukan oleh adat istiadat orang tuanya, juga sifat sikap hidup serta kebiasaan-kebiasaan orang tuanya. b. Tipologi lingkungan sekolah Sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah lingkungan rumah. Sekolah merupakan tempat latihan persahabatan dan persaudaraan. Suasana sekolah ditentukan oleh petugas-petugas yang berbeda-beda sehingga dapat menghilangkan kejenuhan. Banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan bagi anak-anaknya itu kepada sekolah. Dengan demikian, guru di sekolah berperan sebagai pendidik pengganti orang tua yang harus bertanggung jawab atas pendidikan. c. Tipologi lingkungan masyarakat umum Arti masyarakat menurut Cook adalah sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh kebiasaan dan pengalaman-pengalaman yang sama, serta memiliki sejumlah persesuaian, kesatuan dan tindakan yang sama di dalam kehidupannya. Lingkungan mayarakat sangat mempengaruhi perkembangan anak, seperti : Perkembangan intelektual antara lain : tingkat kecerdasan, kecepatan reaksi, kapasitas sintesa, kapasitas ingatan dan pengembangan bakat khusus. Perkembangan emosi anak seperti : perasaan senang, sedih, gembira, ramah, pendiam, pemarah dan seterusnya Perkembangan kepribadian seperti : memilliki cita-cita yang teguh, memiliki rasa tanggung jawab, mengetahui hak dan kewajiban, percaya diri dan sebagainya. B. KLASIFIKASI dan BENTUK LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN Upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada dasarnya merupakan cita-cita dari pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup dimensi lahir batin, material dan spiritual. Lebih dari itu, pendidikan menghendaki agar peserta didiknya menjadi individu yang menjalani kehidupan yang aman dan damai. Oleh karena itu, pembangunan lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera. Sejalan dengan realitas kehidupan sosial yang berkembang di masyarakat, maka pengembangan nilai-nilai serta peningkatan mutu pendidikan tentunya menjadi tema pokok dalam rencana kerja pemerintah dalam membangun lembaga pendidikan.

Lembaga pendidikan di Indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu: sekolah dan luar sekolah, selanjutnya pembagian ini lebih rincinya menjadi tiga bentuk :7 In-Formal (Keluarga) Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan di antara anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya, artinya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Disini diletakkan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan. Justru karena pergaulan yang demikian itu berlangsung dalam hubungan yang bersifat pribadi dan wajar, maka penghayatan terhadapnya mempunyai arti yang amat penting.8 Pengetahuan mengenai bentuk-bentuk lingkungan keluarga dalam mendidik anak amat perlu diketahui oleh para guru, karena dengan itu, ia akan lebih dapat memahami anak yang bersangkutan. Pengetahuan itu akan membawa guru untuk melakukan pilihan yang tepat terhadap alat-alat pendidikan yang seharusnya ia gunakan dalam membimbing perkembangan anak (lahir maupun batin). Oleh karena itu, harus dilakukan perlakuan maupun didikan yang berbeda terhadap anak yang dalam keluarganya memperoleh didikan keras atau lemah terhadap anak yang diterlantarkan dan anak dari keluarga yang harmonis. Kemiskinan juga sering menjadi sebab keterlantaran anak dalam berbagai aspek : jasmaniah, sosial, mental, dan hidup keagamaan. Anak-anak modern, khususnya yang hidup di kota-kota besar sering terlampau cepat mempelajari atau mengetahui sesuatu yang sebenarnya tidak cocok atau belum sesuai dengan dirinya. Keadaan itu terutama dipacu oleh siaran-siaran radio dan televisi yang didengar dan dilihatnya, dan pemanfaatan masa libur. Namun demikian, terlepas dari keuntungan dan kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh kemajuan dan citra baru mengenai keluarga bahagia. Unsur utama yang menjadi landasan pokok dalam pendidikan di lingkungan keluarga manapun adalah tetap, yaitu rasa kasih sayang dan terselenggaranya kehidupan beragama yang mewarnai kehidupan pribadi atau keluarga. Suatu kehidupan keluarga yang baik adalah menjalankan agama yang dianutnya, hal itu juga merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan sekolah. Oleh karena itu, melalui suasana keluarga yang demikian dapat menumbuhkan perkembangan efektif secara benar, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang seacara wajar. Keserasian yang pokok harus terbina adalah keserasian antara ibu dan ayah, yang merupakan komponen

7 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013) 8 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 66-67

pokok dalam setiap keluarga. Seorang ibu secara intuisi (bisikan hati)9 lebih mengetahui alat-alat pendidikan apa yang baik dan dapat digunakan. Sifatnya yang lebih halus dan perasa, hal itu merupakan imbangan terhadap sifat seorang ayah. Keduanya merupakan unsur yang saling melengkapi dan isi mengisi yang membentuk suatu keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan suatu keluarga. Formal Dalam bentuk yang kedua ini, berkumpul dengan anak-anak dengan umur yang hampir sama, dengan taraf pengetahuan yang kurang lebih sederajat dan secara sekaligus menerima pelajaran yang sama, dimana intinya adalah lingkungan sekolah.10 a) Arti sekolah11 Membahas masalah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal (lingkungan formal) perlu diketahui, dikatakan formal karena diadakan di sekolah/ tempat tertentu, teratur sistimatis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari TK (RA) sampai PT (Perguruan Tinggi), berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah untuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Bagi pemerintah diadakannya pendidikan dalam lembaga formal (lingkungan formal) yakni dalam rangka pengembangan bangsa, maka jalur yang ditempuh untuk mengetahui out putnya baik secara kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktivitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum. Dimana fungsi dari lingkungan ini adalah : 1. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki, dan memperdalam/ memperluas, tingkah laku anak/ peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat. 2. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar : a. Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, teman-temanya sendiri, dan masyarakat sekitar. b. Peserta didik belajar taat kepada peraturan/ tahu disiplin. c. Mempersiapkan peserta didik terjun di masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku.
9 Aplikai Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.1 10 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 71 11 Ahmadi, Abu, dkk, 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta ; PT Rineka Cipta,. hlm. 162-164

b) Jenjang lembaga pendidikan formal Pendidikan Tinggi

Umum Pendidikan Menengah SMTA SMTP Kejuruan

Pendidikan Dasar

SD TK

c) Tujuan pengadaan lembaga pendidikan formal 1. Tempat sumber ilmu pengetahuan 2. Tempat untuk mengembangkan bangsa 3. Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai. Non-Formal Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampak lebih luas.12 Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: a) Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah b) Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah c) Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek. d) Peserta tidak perlu homogen
12 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo,. Op. Cit,. hlm. 8-9

e) Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis f) Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus g) Keterampilan kerja sangat ditekankan Dari sini, kami dapat mendapat memberikan beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah :13 a) Pendidikan Social Yaitu14 proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggung jawab. b) Pendidikan Masyarakat Merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi. c) Pendidikan Rakyat Adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat. d) Pendidikan Luar Sekolah Adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa. e) Mass Education Adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah. f) Adult Education Adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar. g) Extension Education Adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka. h) Fundamental Education Ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak.

13 Ibid,. hlm. 9 14 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Dari lingkungan

ketiga lembaga di
No. 1. Ketentuan Tempat langsung

TABEL PERBANDINGAN DARI KETIGA LEMBAGA PENDIDIKAN


Pend. Formal Gedung sekolah Usia, sesuai dengan jenjang pendidikan Ada dan ketat Kurikulum Akademik Panjang Relatif sama Ada/STTB Pemerintah dan swasta Tertentu Ada SIM Sistimatis Non-Formal Luar sekolah In-Formal Utama dalam keluarga inti -

atas, maka dapat diambil inti bahasan yang sesuai dengan tabel disamping

2.

Syaratnya

sebagaimana tertulis dalam makalah ini :15 C. FUNGSI, PERANAN, dan TANGGUNG JAWAB Sebagai lembaga sistem sosial, harus pendidikan
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Jenjang Program Bahan pelajaran Lama pendidikan Usia peserta Penilaian Penyelenggaraan Metode Tenaga Administrasi Sejarahnya

Kadangkadang ada, tetapi tidak penting Biasanya tidak ada Ada Praktis dan khusus Singkat Tidak sama Ada/sertifikat Pemerintah dan swasta Tak selalu Tak selalu Tak selalu Agak tua

Terusmenerus Terusmenerus Tertua, sejak manusia ada di dunia

memiliki fungsi dan peran dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala lini. Dalam hal ini lembaga pendidikan memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan

peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi16 (perbedaan watak) kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi sebagai alat :17 1) Pengembangan Pribadi 2) Pengembangan Warga 3) Pengembangan Budaya 4) Pengembangan Bangsa Peran sesungguhnya dari lembaga pendidikan adalah sebagai jembatan pengantar kita untuk mecapai tujuan pendidikan nasional, sebagaimana dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
15 Ahmadi, Abu, dkk,. Op,. Cit,. hlm. 170 16 Aplikai Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.1 17 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Oleh karena itu, setelah kita ketahui tentang fungsi dan peran lingkungan pendidikan, maka di makalah ini juga akan menjelaskan sedikit tentang fungsi, peran, serta tanggung jawab dalam setiap lingkungan lembaga pendidikan : a. In-Formal (Keluarga) 1) Fungsi dan peranan pendidikan keluarga18 a) Pengalaman pertama masa kanak-kanak Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan. b) Menjamin kehidupan emosional anak Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni. c) Menanamkan dasar pendidikan moral Di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak. d) Memberikan dasar pendidikan sosial Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolongmenolong, gotong royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal. e) Peletakan dasar-dasar agama Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasardasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak.

2) Tanggung jawab keluarga


18 Makalah Univ. Muhammadiyah,. Op,. Cit,. hlm. 5-6

a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. b) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. c) Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara. d) Memelihara dan membesarkan anak. e) Memberi pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak. b. Formal (Sekolah) 1) Fungsi Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah19 Fungsi sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan, adalah a) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan, b) Spesialisasi20 (pengahlian dalam suatu cabang ilmu)dalam bidang pendidikan dan pengajaran, c) Efisiensi 21(kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat) d) Sosialisasi (yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat), e) Konservasi dan transmisi cultural (yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda), f) Transisi22 (peralihan dari keadaan)dari rumah ke masyarakat (Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat). 2) Peran Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah23 a) Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan. b) Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.

19 Ibid,. hlm. 7 20 Aplikai Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.1 21 Ibid, 22 Ibid, 23 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

c) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama. 3) Tanggung Jawab Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah a) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku. b) Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. c) Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya. 4) Sifat-sifat Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah a) Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua), maksudnya sekolah memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka. b) Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi. c) Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah. c. Non-Formal (Masyarakat) 1) Fungsi Lingkungan Pendidikan Masyarakat24 a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat. b) Mengurus dan membina tenaga tekhnis pendidikan masyarakat. c) Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat. 2) Peran Lingkungan Pendidikan Masyarakat25 a) Tempat Perkembangan Intelektual antara lain : tingkat kecerdasan, kecepatan reaksi, kapasitas sintesa, kapasitas ingatan dan pengembangan bakat khusus. b) Tempat Perkembangan Emosi Anak seperti : perasaan senang, sedih, gembira, ramah, pendiam, pemarah dan seterusnya c) Tempat Perkembangan Kepribadian seperti memilliki cita-cita yang teguh, memiliki rasa tanggung jawab, mengetahui hak dan kewajiban, percaya diri dan sebagainya. 3) Tanggung jawab Lingkungan Pendidikan Masyarakat Setelah kami mencari refrensi tentang masalah tanggung jawab lingkungan pendidikan masyarakat tidak menemukannya, maka kami memberikan jawaban bahwa, tanggung jawab dalam lingkungan masyarakat ini sesuai dengan tujuan, fungsi, dan perannya.

24 Ahmadi, Abu, dkk,. Op,. Cit,. hlm, 165 25 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. 1. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. 2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri. 3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu. Dengan mehamami beberapa pembagian dan penjelasan tentang masalah-masalah yang melingkupi lembaga pendidikan masingmasing, diharapkan adanya agen-agen yang mampu merubah kondisi negeri ini dari keterpurukan nasional, tentunya hal ini juga diperlukan adanya langkah nyata serta bantuan baik moril ataupun materil dari pemerintah maupun masyarakat terhadap semua undang-undang yang telah dicanagkan agar bisa terlaksan dengan sempurna. Walaupun dari beberapa undang-undang yang telah di tetapkan oleh pemerintah tidak luput dari kritik dari beberapa tokoh liberal karena negara telah memasukan pemahasan-pembahasan agama kedalam undang-undang yang berpotensi menumbuhkan gesekan antar agama. Tentunya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi agama haruslah mengangap bahwa hal itu hanya sebagai salah satu koreksi ke arah yang lebih baik atas peran lembaga pendidikan di masyarakat. B. SARAN Manusia diciptakan oleh Allah SWT, bukan menjadi orang yang paling benar disisi orang yang lain, melainkan manusia diciptakan hanya untuk menyelesaikan misi Amar Maruf Nahi Munkar, menyempurnakan Akhlaqul Karimah, dan Rahmatan lil Alamin. Maka dari itu, apabila dari awal hingga akhir pembahasan, ada suatu kekeliruhan baik dari segi bahasa, ucapan, maupun pengetikkan. Maka, penulis meminta kepada segenap para pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya demi misi yang telah diamanahi oleh Allah SWT kepada kita semua. Sekian, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dkk, 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta ; PT Rineka Cipta Aplikai Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.1 Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta ; Bumi Aksara,. hlm. 63 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo, 2008,. Pendidikan Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat Sumber-sumber lain yang diambil pada tanggal 21 Maret 2013 : http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013) http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

You might also like