You are on page 1of 5

TUGAS 2 EKOLOGI TUMBUHAN

1. POLA DISTRIBUSI Distribusi individu dalam populasi, sering kali disebut sebagai dispersi atau pola penjarakan (pola penyebaran) secara umum dapat di bedakan atas 3 pola utama yaitu: a. Pola distribusi Kelompok (Teragregasi, Clumped) Yaitu pola yang umum ditemukan dialam yaitu individu yang beragregasi atau mengelompok dalam suatu gugus. Merupakan pola sebaran yang relatif paling umum terdapat di alam pengelompokan itu sendiri dapat terjadi oleh karena perkembangbiakan, adanya atraksi sosial dan lain-lain. Lewat pendekatan statistik, pola sebaran menelompok ini varians (s2) yang lebih besar dari rata-rata (x) b. Pola distribusi Random (Acak) Yaitu individu menyebar tidak mengikuti suatu pola tertentu dan posisi individu yang satu tidak bergantung pada posisi individu lainnya. Dalam sebaran statistik, sebaran acak ini ditunjukkan oleh varians (s2) yang sama dengan rata-rata (x). c. Pola distribusi teratur (seragam atau, unity) Yaitu individu menyebar dengan jarak yang kira-kira sama diantaranya. Pola sebaran ini terjadi apabila diantara individuindividu dalam populasi terjadi persaingan yang keras atau ada antagonisme positif oleh adanya teritori-teritori terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran teratur ini relatif jarang terdapat di alam. Lewat pendekatan statistik, pola sebaran teratur ini di tunjukkan oleh varians (s2) yang lebih kecil dari rata-rata (x) 2. Kelimpahan Bila jenis-jenis tumbuhan yang terdapat dalam suatu komunitas telah diketahui maka deskripsi struktur yang berhubungan dengan penilaian kelimpahan secara nisbi dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. a. Penilaian kelimpahan secara kualitatif

Caranya dengan memberi tanda misal: r= rapat; s = sering; j = jarang; dan k= kadang-kadang atau jarang sekali, kemudian hasil yang diperoleh diberi peringkat menurut kelas tertentu. - dominan/melimpah -kelas 5 - rapat - kerap/sering - jarang - kadang-kadang - kelas 4 - kelas 3 - kelas 2 - kelas 1

Penilaian seperti ini cenderung memiliki derajat kekeliruan yang besar Berbagai metode telah dibuat, salah satunya oleh Braun-Blanquet Skala penutupan Braun-Blanquet sebagai berikut: X = jarang atau sangat jarang terdapat, penutupan kecil. 1 = banyak tetapi nilai penutupannya kecil 2 = banyak sekali, atau penutupannya paling setempat. tidak 1/20 dari luas

3 = jumlahnya beberapa saja dan menutupi - luas setempat 4 = Jumlah beberapa saja dan mempunyai penutupan - luas tempat 5 = menutupi lebih dari 3/4/ luas tempat b. penilaian kelimpahan secara kuantitatif Dikembangkan untuk menghilangkan pertimbangan pribadi. Metode ini menggunakan penilaian kelimpahan sebenarnya berdasarkan sejumlah sampel dengan luas tertentu dari suatu komunitas tumbuhan. Maka sampel sebaiknya diambil secara acak atau sitematis. Sampel dapat berbentuk kwadrat, segi empat, lingkaran, garis lurus, atau titik, tergantung metode yang digunakan. Menurut Smeins & Slack (1982) terdapat 2 metode untuk menentukan kelimpahan, yaitu metode plot atau luas area

(Kuadrat dan transek) dan metode tanpa plot (titik dan jarak/kuarter. Terdapat 3 parameter yang digunakan untuk menentukan kelimpahan masyarakat tumbuhan secara kuantitatif (secara mutlak/nisbi), yaitu:

Frekuensi Kerapatan Penutupan tajuk

3. Tabel perbedaan life form pada tumbuhan NO LIFE FORM 1 POHON CIRI-CIRI tumbuhan menahun yang berkayu dan berbatang tinggi dengan percabangan jauh di atas tanah. percabanganya pada saat tumbuhan tersebut dewasa, dimulai pada ketinggian lebih dari 1 m. Tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm. contoh: tumbuhan berbiji, mangga, jambu, rambutan, kedondong, dan durian 2 3 4 5 TIANG PANCANG ANAKAN HERBA Pohon muda berdiameter 10 cm sampai kurang dari 20 cm. Permudaan dengan tinggi 1.5 m sampai anakan berdiameter kurang dari 10 cm. Merupakan regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian kurang dari 1,5 meter. Memiliki batang berair atau berbatang lunak, Merukuran kecil (kurang dari dua meter) Dalam keadaan kering, batang, dan keseluruhan tumbuhan nya tidak dapat tegak diatas permukaan tanah /air. Merambat ditanah, namun tidak menyerupai rumput.

Daunnya tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang menyolok, tingginya tidak lebih dari 2 meter dan memiliki tangkai lembut yang kadangkadang keras. misalnya tanaman bayam, kangkung atau sawi.

SEMAK

LIANA

PERDU

seperti perdu namun lebih kecil dan bagian yang berkayu hanya sampai cabang-cabang antara. Tumbuhan semak adalah tumbuhan yang tumbuh diatas permukaan tanah dan bergerombol. Misalnya: kembang melati (jasminum sambaca) pertumbuhannya memerlukan kaitan atau objek lain agar ia dapat bersaing mendapatkan cahaya matahari. Liana dapat pula dikatakan tumbuhan yang merambat, memanjat, atau menggantung. Akar liana berada di tanah atau paling tidak memerlukan tanah sebagai sumber haranya. tumbuhan berkayu dengan cabang yang banyak namun tanpa suatu batang jelas dan umumnya menahun. perdu bercabang tidak jauh dari permukaan tanah tumbuhan memiliki percabangan dekat dengan permukaan tanah (kurang dari 1 m) > perdu, kembang merak (caesalpinia pulcherrima)

SUMBER: Anonim. 2008. Tumbuhan dalam Arsitektur Lengkap. Diakses http://taufikurahman.wordpress.com/2008/02/22/tumbuhan-dalamarsitektur-lansekap/. Pada 25 Maret 2013, pukul 15:00 WITA. dari:

Anonim. 2009. Apa dan Bagaimana Mempelajari Analisa Vegetasi. Diakses dari: http://boymarpaung.wordpress.com/2009/04/20/apa-dan-bagaimanamempelajari-analisa-vegetasi/. Pada 23 Maret 2012, pukuk 15:00 WITA.

ANONIM. 2010. Laporan Analisa Vegetasi. Diakses dari: http://riyantilathyris.wordpress.com/2010/11/26/laporan-analisis-vegetasi. Pada 24 Maret 2013, pukul 16:30 WITA.

You might also like