You are on page 1of 8

PT PLN (PERSERO)

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 311.KIDIR/2009

TENTANG

PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP)

DIREKSI PT PLN (PERSERO) . a. bahwa sumber daya manusia yang merupakan unsur utama dalam Perseroan perlu diupayakan secara optimal pemanfatannya, serta diharapkan semua Pegawai dapat mengikuti perkembangan Perseroan sesuai dengan kompetensi masing-masing; b. bahwa bagi pegawai yang tidak dapat mengikuti perkembangan Perseroan atau karena alasan lain, Pegawai difasilitasi melalui Program Masa Persiapan Pensiun (MPP) apabila tidak dapat mengikuti program Pensiun Dini sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 310.KIDIR/2009 tentang Program Pensiun Dini; c. bahwa sehubungan dengan substansi dalam Program Masa Persiapan Pensiun (MPP) sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 193.KIDIR/2007 tentang Program Masa Persiapan Pensiun beserta perubahannya, telah diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 310.KIDIR/2009 tentang Program Pensiun Dini, maka perlu diatur substansi yang berbeda mengenai Program Masa Persiapan Pensiun (MPP); d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c di atas, perlu menetapkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) tentang Program Masa Persiapan Pensiun (MPP). Mengingat 1. Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; 2. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 3. Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 2006; 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi perusahaan Perseroan (Persero); 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara; 7. Anggaran Dasar PT PLN (Persero); 8. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-252/MBU/2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara; 9. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 001.KI030/D1R/1994 tentang Pemberlakukan Peraturan Sehubungan Dengan Pengalihan Bentuk Hukum Perusahaan; 10.Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 096.KIDIR/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (persero); 11.Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 032.KIDIR/2009 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK); 12.Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 304.KIDIR/2009 tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero).

Menimbang

~.~

MEMUTUSKAN :

Menetapkan .

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP). Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

a. Perseroan, adalah PT (persero) Perusahaan Listrik Negara; b. Direksi, adalah Organ Perseroan yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang terdiri dari Seorang Direktur Utama sebagai pimpinan dengan beberapa Direktur sebagai anggota, dalam batasan yang ditentukan oleh Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan; c. pegawai, adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, bekerja, dan diberi penghargaan/imbaljasa menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan; d. Masa Persiapan Pensiun, selanjutnya disebut sebagai MPP, adalah masa Pegawai tidak aktif bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Normal dengan memperoleh hak-hak kepegawaian tertentu; e. Usia Pensiun Normal, adalah usia 56 (lima puluh enam) tahun; f. Masa kerja, adalah waktu yang dijalani oleh Pegawai selama melaksanakan karya nyata di Perseroan yang dihitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai, termasuk saat berstatus sebagai Tenaga Harian atau Calon Pegawai/Pegawai Dalam Masa Percobaan; g. Manfaat Pensiun, adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada Peserta Dana Pensiun PLN pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun PLN; h. Manfaat Pensiun Normal, adalah Manfaat Pensiun yang diberikan kepada Peserta Dana Pensiun PLN pada saat genap Usia Pensiun Normal atau setelahnya. Pasal 2
Persyaratan MPP

(1) MPP wajib dilakukan oleh seluruh Pegawai yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. mencapai Usia 55 (lima puluh lima) tahun; dan b. tidak sedang dalam proses pemeriksaan pelanggaran disiplin Pegawai atau tidak sedang menjalani hukuman disiplin; dan c. mempunyai kriteria talenta di semester sebelumnya : 1) Sangat Perlu perhatian 2) Perlu Perhatian 3) Perlu Penyesuaian 4) Kandidat Potensial (2) Bagi pegawai yang tidak diwajibkan MPP sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), tetapi berminat mengajukan MPP, dapat melaksanakan MPP dengan mendapatkan rekomendasi dari Atasan Langsung, paling rendah pada jenjang Manajemen Dasar, yang menyatakan bahwa tidak keberatan terhadap permohonan MPP Pegawai yang bersangkutan. (3) pegawai yang melaksanakan MPP diberikan hak-hak sebagai berikut: a. Pay for Person setiap bulan, Tunjangan Hari Raya (THR), dan Tunjangan Cuti Tahunan, yang diberikan sampai Pegawai yang bersangkutan genap berusia 56 (lima puluh enam) tahun; b. Uang pelepasan sesuai ketentuan yang berlaku, dengan ketentuan masa kerja untuk menghitung besar uang pelepasan adalah masa kerja sampai dengan saat menjalani MPP, dan dibayarkan pada saat yang bersangkutan genap berusia 56 (lima puluh enam) tahun; c. Pemeliharaan kesehatan yang berlaku bagi pensiunan; d. Pembekalan pensiun, yang harus dilaksanakan paling lambat 3 bulan setelah MPP;

Ak

~.~

e. Biaya perjalanan dinas pensiun, yang pelaksanaan pemberiannya mengacu pada ketentuan perjalanan pensiun; f. Manfaat Pensiun bagi Pegawai yang menjadi peserta program pensiun di Dana Pensiun PLN, diberikan berdasarkan ketentuan yang berlaku di Dana Pensiun PLN, dengan ketentuan : 1) Dalam hal Pegawai memilih Manfaat Pensiun diterima pada bulan berikutnya setelah bulan pelaksanaan MPP atau setelahnya tetapi belum mencapai Usia Pensiun Normal, kepada yang bersangkutan diberikan Manfaat Pensiun Dipercepat, dan Masa Kerja yang dipakai untuk menghitung besaran Manfaat Pensiun Dipercepat adalah masa kerja sampai dengan yang bersangkutan melaksanakan MPP; 2) Dalam hal Pegawai memilih Manfaat Pensiun diterima pada bulan berikutnya setelah mantan Pegawai genap berusia 56 (lima puluh enam) tahun, kepada yang bersangkutan diberikan Manfaat Pensiun Normal, dengan pemotongan luran Peserta dari Pay for Person setiap bulannya, dan Masa Kerja yang dipakai untuk menghitung besaran Manfaat Pensiun adalah masa kerja sampai dengan yang bersangkutan mencapai Usia Pensiun Normal. Pasal 3
Prosedur MPP

(1) Bagi Pegawai yang dikenai kewajiban melaksanakan MPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), maka Bidang Kepegawaian wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pegawai yang bersangkutan, dengan menggunakan format sesuai lampiran 1 Keputusan ini, untuk dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tanggal surat pemberitahuan. (2) Bagi Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), mengajukan permohonan untuk melaksanakan MPP kepada Pejabat Yang Berwenang, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal permohonan pelaksanaan MPP, dengan menggunakanformat sesuai lampiran 2. (3) Pejabat Yang Berwenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah : a. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum untuk Pegawai yang menduduki : 1) 2) 3) 4) 5) Jenjang Jabatan Manajemen Atas; Jenjang Jabatan Manajemen Menengah; Jenjang Jabatan Manajemen Dasar Unit Pelaksana; Jenjang Jabatan Fungsionall; Jenjang Jabatan Fungsionaili.

b. Deputi Direktur Pengembangan SDM dan Talenta, untuk Pegawai yang menduduki : 1) Jenjang Jabatan Menajemen Dasar ke bawah di lingkungan PT PLN (persero) Kantor Pusat; 2) Jenjang Jabatan Fungsionalill ke bawah di lingkungan PT PLN (Persero) Kantor Pusat. c. General Manager, untuk pegawai yang menduduki : 1) Jenjang Jabatan Manajemen Dasar ke bawah di lingkungan Unit yang bersangkutan, kecuali yang menjadi wewenang Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum; 2) Jenjang Jabatan Fungsionalill ke bawah di lingkungan Unit yang bersangkutan. (4) Pejabat Yang Berwenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), harus sudah memberikan jawaban permohonan MPP Pegawai, sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2), paling lambat 1 (satu) bulan setelah tanggal surat permohonan MPP, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. rekomendasi Atasan langsung Pegawai, paling rendah pada jenjang Manajemen Dasar, atas permohonan MPP, dengan menggunakanformat sesuai lampiran 3; dan b. anggaran untuk Program MPP yang tersedia. (5) Dalam hal permohonan MPP dikabulkan oleh Pejabat Yang Berwenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), maka Keputusan Pemberhentian pegawai karena melaksanakan MPP sudah harus disampaikan kepada Pegawai yang bersangkutan, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal permohonan pelaksanaan MPP. (6) Pegawai yang telah menerima surat pemberitahuan pelaksanaan MPP sebagaimana dimaksud ayat (1), atau pegawai yang telah menerima surat jawaban atas permohonan pelaksanaan MPP sebagaimana dimaksud ayat (4), wajib bekerja seperti biasa sampai tanggal pelaksanaan MPP.

4~,.

Pasal 4
Kewajiban Sebelum Melaksanakan MPP

Pegawai sebelum melaksanakan MPP, diwajibkan untuk: a. Melunasi pinjaman dinas kepada Perseroan secara sekaligus, jika ada; b. Mengembalikaninventaris/fasilitas Perseroan,jika ada. Pasal 5
Status Pegawai yang Melaksanakan MPP

(1) Pegawai yang sedang menjalani program MPP, diberhentikan sebagai Pegawai sejak tanggal melaksanakan MPP, dengan ketentuan : a. Bagi Pegawai yang memilih hak Manfaat Pensiun Dipercepat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf f butir 1), berstatus sebagai pensiunan Pegawai; b. Bagi Pegawai yang memilih hak Manfaat Pensiun Normal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf f butir 2), berstatus sebagai mantan Pegawai yang berhak atas Manfaat Pensiun dan diperlakukan sama dengan pensiunan Pegawai. (2) Pegawai yang telah melaksanakan MPP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak memperoleh hak-hak kepegawaian, kecuali hak-hak sebagaimana yang telah disebutkan pada pasal 2 ayat (3) huruf a. Khusus Bingkisan Hari Raya, jika ada, mulai diberikan setelah yang bersangkutan genap berusia 56 (lima puluh enam) tahun. Pasal 6
Ketentuan Peralihan

(1) Pegawai yang pada saat diberlakukannya Keputusan ini sedang dalam proses pengajuan pengunduran diri, apabila memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dapat mengajukan permohonan MPP. (2) Dengan diberlakukannya Keputusan ini, Pegawai yang telah melaksanakan MPP berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 193.K!DIR/2007,diatur sebagai berikut: a. Pegawai yang sedang melaksanakan MPP dan berstatus sebagai Mantan Pegawai dalam masa tunggu untuk mendapatkan Manfaat Pensiun Normal, diperlakukan sama dengan Pegawai yang telah berhenti bekerja atau pensiunan Pegawai; b. Mantan pegawai sebagaimana dimaksud dalam huruf a, tidak diberikan hak-hak kepegawaian, kecuali pemeliharaan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku bagi pensiunan dan bingkisan hari raya jika ada; c. Mantan pegawai sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat memilih pembayaran Manfaat Pensiun Dipercepat dengan ketentuan masa kerja yang dipakai sebagai masa kerja untuk menghitung besaran Manfaat Pensiun adalah masa kerja sampai dengan yang bersangkutan mengajukan Manfaat Pensiun Dipercepat; d. Mantan Pegawai yang mengajukan Manfaat Pensiun Dipercepat sebagaimana dimaksud dalam huruf c, diberhentikan sebagai Pegawai untuk keperluan pengurusan Manfaat Pensiun terhitung sejak akhir bulan permohonan Manfaat Pensiun Dipercepat disetujui; e. Apabila Mantan pegawai sebagaimana dimaksud dalam huruf d telah terlanjur membayar luran Peserta sampai dengan Usia Pensiun Normal, maka pengembalian luran Peserta tersebut dilakukan oleh Perseroan kepada Pegawai yang bersangkutan, yang diperhitungkan sebagai luran Pemberi Kerja Perseroan ke Dana Pensiun PLN pada bulan berikutnya. (3) pegawai yang pada saat diberlakukannya Keputusan ini, dengan mengacu pada kriteria talenta semester 1 tahun 2009, sudah memenuhi syarat sebagai Pegawai yang diwajibkan melaksanakan MPP sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 ayat (1), maka Bidang Kepegawaian menyampaikan surat pemberitahuan selambat-Iambatnya 28 Februari 2010, dan khusus bagi Pegawai yang akan Pensiun sampai dengan 30 Juni 2010, dapat memilih tidak mengikuti MPP.

Jj ~.~

Pasal7 Penutup

Dengan diberlakukan Keputusan ini, Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 193.KIDIR/2007tentang Program Masa Persiapan Pensiun Pegawai beserta perubahannya dan ketentuan lain yang bertentangan
dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal1 Januari 2010, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal: 31 Desember

2009

DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM,

EDpY D. ERNINGPRAJA

~.~

Lampiran 1 Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 311.KIDIR/2009 Tanggal 31 Desember 2009

FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP)

Dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan pegawai dalam mengikuti perkembangan Perseroan, dan mengingat kebutuhan Perseroan untuk mengupayakan pemberdayaan Pegawai secara optimal, maka sebagai implementasi dari Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 311.KIDIR/2009 tentang Program Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2010, dengan ini kami sampaikan bahwa kepada pegawai berikut : Nama Nomor Induk Pegawai Grade . ...... . ...... .......................................................

Difasilitasi untuk mengikuti Program MPP yang sifatnya wajib. Dan untuk selanjutnya, kepada Pegawai agar dapat menyelesaikan kewajiban-kewajiban sebelum pelaksanaan MPP, yang akan diberlakukan selambatlambatnya 3 bulan dari tanggal surat ini.

Demikian kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

.. .. . .. .. .. . .. .. . . , .. . . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .

Pejabat Yang Berwenang,

(..

t.~

Lampiran 2 Keputusan Direksi PT PLN {persero} Nomor : 311.K/DIR/2009 Tanggal 31 Desember 2009

FORMAT SURAT PERMOHONAN PELAKSANAAN PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP)

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama Nomor Induk Pegawai . Grade Alamat
............................................................................................ ............................................................................................ ............................................................................................

Sehubungan dengan adanya penawaran Program Masa Persiapan Pensiun (MPP) berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 311.K/DIR/2009 yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 201O,dengan ini saya mengajukan permohonan untuk melaksanakan Program MPP, terhitung mulai bulan

.dengan alasan sebagai berikut :


1. ............................................................................................................................................................................. 2. ....................................... 3. ............................................................................................................................................................................. dst.

. . .. . .. . .. . .. .. . . . .. .. . . . .. . . . .. .. . . .. . .. . . .. . . .

Pemohon,

...)

l~

~~

Lampiran 3 Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 311.K!DIR/2009 Tanggal : 31 Desember 2009

FORMAT SURAT REKOMENDASI PELAKSANAAN PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP)

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama Nomor Induk Pegawai Jabatan
............................................................................................

............................................................................................
, """""""""""""""""""

Menyatakan tidak keberatan atas pengajuan permohonan pelaksanaan MPP atas pegawai berikut : Nama Nomor Induk Pegawai . Grade Jabatan
............................................................................................ ,..................................................... ,......................................................... ............................................................................................

Dengan alasan sebagai berikut : 1.


2. ............................................................................................................................................................................. 3. .............................................................................................................................................................................

........

dst

. . . . . .. . . . . . . . .. . . , . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(Atasan*),

( . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. )

Keterangan : * Atasan langsung Pegawai, paling rendah pada jenjang Manajemen Dasar.

;PI

~ t,

You might also like