You are on page 1of 15

qwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklz LAPORAN KIMIA xcvbnmqwertyuiopasdfghj Asam dan Basa klzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmq

wertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcv bnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjkl zxcvbnmqwertyuiopasDDI NASPbnmqDDDDwertyuiop


Nama Kelompok
Desy agustina

Dinda fitriana setia Eni maryani Fajar alawi alzauzi Ida royani Jajang Yanti purnama sari

Kelas

XI PSIA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGRI 1 ARGAMAKMUR JLN. IR SOEKARNO NO.1 ARGAMAKMUR KAB. B/U

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu nya. Laporan yang kami buat ini berjudul Asam dan Basa. Laporan ini berdasarkan pada penelitian yang kami lakukan di laboratorium untuk membuktikan larutan apa saja yang asam dan larutan apa saja yang basa. Setelah melakukan penelitian kami tuangkan dalam bentuk laporan untuk membantu para pembaca memahami tentang asam dan basa. Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama dan masukkan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu

Maria Kursusiarini, S.Pd yang telah membimbing, mengarahkan ketika

melakukan pratikum .
2. Teman-teman kelas XI PSIA 1

Semoga bantuan, doa dan kebaikan Ibu serta Teman-teman kelasXI PSIA 1 mendapat imbalan dari Allah SWT. Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari kesempurnan, untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kami. Karena tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Argamakmur, 26 Mei 2011

(Penyusun)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................

Bab I Pendahuluan
I. II.

Latar Belakang............................................................................................. Tujuan..........................................................................................................

I.

Bab II Tinjauan Pustaka

Study Pustaka..............................................................................................

Bab III Metodelogi Pratikum I. II. Alat dan Bahan............................................................................................... Cara Kerja.......................................................................................................

BAB IV Pembahasan
I.

Hasil Penelitian................................................................................................
II.

Pembahasan...................................................................................................

BAB V Penutup
I. II.

Kesimpulan dan Saran.................................................................................. Daftar Pustaka.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang

Dalam pembuktian larutan apa saja yang terdiri dari asam dan basa kami melakukan penelitan di laboratorium. untuk menguji kebenarannya. Karena asam dan basa berguna untuk membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, larutan yang di uji adalah larutan yang di dalam nya terdapat asam dan basa,tergantung pada kertas lakmus yang di lakukan, contoh, pada saat kami melakukan pratikum kami mengambil larutan yang berisi air, ketika di kasih kertas lakmus maka akan berubah menjadi warna biru,oleh karena itu, kami sangat berminat mengambil pratikum tentang asam dan basa, dengan melakukan pratikum ini kita tahu secara pasti mana saja larutan yang bersifat asam dan basa, dalam pratikum ini kami menemukan banyak sekali manfaat yang diperoleh dri pratikum yang kami lakukan, setelah kami melakukan penelitain kami menuangkan hasil penelitian dalam bentuk laporan, untuk lebih memperlengkap laporan ini.

II.

TUJUAN

Untuk mengetahui larutan-larutan apa saja yang mengandung asam dan basa. Mengetahui perbedaan antara larutan asam dan basa. Memenuhi tugas dari Ibu Maria Kursusiarini S. Pd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.

Study Pustaka

A.

Asam

Asam sering diwakili dengan rumus umum HA secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Terdapat tiga definisi asam yang umum dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, BrnstedLowry, dan Lewis. Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Brnsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brnsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling

rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ika 1. Sifat asam Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut. a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap. b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air. c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7). d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam. e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut. Lakmus Biru Berubah menjadi warna merah. Lakmus Merah Tetap berwarna merah. f. Menghantarkan arus listrik. g. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen. 2. Pengelompokan asam Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya). b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian). Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah sebagai berikut: a. Proses dalam pembuatan pupuk d. e. Proses pembuatan Bahan peledak Proses pembuatan Pengawet makanan

b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan c. Pembersih permukaan logam

3. Asam Kuat dan Asam Lemah Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa, HA + H2O A- + H3O+ Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107. Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan Aterdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 10-5. Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.

B. Basa Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan. ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20). 1. Karakteristik basa Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut mempunyai sifat berikut : a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit. b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH. c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7). d. Bersifat elektrolit. e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut. Lakmus merah berubah warnanya menjadi biru.

f.

Lakmus biru tetap berwarna biru

Menetralkan sifat asam. 2. Pengelompokan basa Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu : a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida. b. Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah kecil.Contohnya ammonia. Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari : a. b. Bahan dalam pembuatan semen. Pembuatan deterjen/sabun.

Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah) c. Baking soda dalam pembuatan kue. a. Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak Ekstrak bunga mawar. Ekstrak kembang sepatu. Ekstrak kunyit. Ekstrak temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol (kubis) merah. Tanaman Hydrangea Indikator sintetis yang umum digunakan di laboratorium adalah: b. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi hanya mengi.dentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa.

Dalam pengukuran pH, kita dapat melakukan berbagai cara, salah satunyadengan kertas lakmus dan larutan indikator. Melalui penggunaan kertas lakmus,kita melihat sifat larutan melalui perubahan warna kertas (biru jika basa, merah jika asam), sedangkan melalui penggunaan larutan indikator, kita dapatmengamati lebih jauh tidak hanya sifat larutan, namun kadar keasaman ataukebasaannya.

Indikator, Skala Keasaman dan Kebasaan Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain

itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa. Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan Pada larutan asam dan basa. anda bisa memahami hal ini dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion ammonium dan ion hidroksida

BAB III METEDOLAGI PRATIKUM

1.

Alat dan Bahan


a. Alat

Plat tetes

Pipet tetes

Kertas lakmus

b. Bahan

Larutan NaOH Larutan glukosa

Larutan alcohol 70% Larutan urea Larutan HCl Larutan NaCl Larutan sabun krim

2.

Cara Kerja
a.

Larutan yang akan diuji, diambil dengan pipet tetes kemudian ditetesi pada plat tetes Kertas lakmus dicelupkan kedalam plat tetes yang telah Perhatikan perubahan warna kertas lakmus Dan hasil dari perubahan warna di tulis.

b.

diisi larutan
c. d.

BAB IV PEMBAHASAN

1.

Tabel Pengamatan
Nama Larutan Larutan sabun krim Larutan glukosa Larutan NaOH Larutan NaCl Larutan HCl Larutan 70% alkohol Warna Kertas Lakmus Merah Biru Merah Biru Merah Merah Merah Warna Kertas Lakmus Biru Biru Merah Biru Merah Merah Merah Kesimpulan Larutan Basa Asam Basa Asam Asam Asam

N o 1 2 3 4 5 6

2 . Pembahasan
Larutan Sabun Krim Pada Larutan sabun krim yang kami uji, ketika lakmus merah dicelupkan, kertas lakmus berubah menjadi warna biru. Dan lakmus biru tetap berwarna biru. Hal ini membuktikan bahwa larutan sabun krim bersifat Basa. Larutan Glukosa Pada Larutan Glukosa yang kami uji, ketika lakmus merah dicelupkan, kertas lakmus tetap berwarna Merah . Dan lakmus biru berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa larutan Glukosa bersifat Asam.

Larutan NaOH Pada Larutan NaOH yang kami uji, ketika lakmus merah dicelupkan, kertas lakmus berubah menjadi warna biru. Dan lakmus biru tetap berwarna biru. Hal ini membuktikan bahwa larutan NaOH bersifat Basa. Larutan NaCl Pada Larutan NaCl yang kami uji, ketika lakmus merah dicelupkan, kertas lakmus tetap berwarna Merah . Dan lakmus biru berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa larutan NaCl bersifat Asam. Larutan HCl Pada Larutan HCl yang kami uji, ketika lakmus merah dicelupkan, kertas lakmus tetap berwarna Merah . Dan lakmus biru berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa larutan HCl bersifat Asam. Larutan Alkohol 70% Pada Larutan Alkohol 70% yang kami uji, ketika lakmus merah dicelupkan, kertas lakmus tetap berwarna Merah . Dan lakmus biru berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa larutan alcohol 70% bersifat Asam.

BAB V PENUTUP
I.

Kesimpulan dan Saran

A.

Kesimpulan

Larutan asam dan basa dapat di ketahui dengan menggunakan kertas lakmus atau larutan yang mempunyai indikator. Larutan yang bersifat asam biasanya selalu berwarna merah pada kertas lakmusnya, kemudian larutan yang bersifat basa berwarna biru pada kertas lakmusnya. Dari hasil pratikum dapat di peroleh kesimpulan bahwa larutan NaOH bersifat basa, larutan HCl bersifat asam,larutan Glukosa bersifat asam, larutan sabun bersifat basa, larutan NaCl bersifat asam dan larutan Alkohol 70% barsifat asam.
B.

Saran

Saran untuk sekolah


Kami dari kelompok dua merasa belum puas atas kerja pratikum kimia, karena keterbatasan alat dan bahan yang mengakibatkan setip kelompok tidak bisa melakukan pratikum masing-masing . sehingga pratikum dilaksanakan dengan cara mendemonstrasikan saja . untuk itu kami mengajukan saran agar pihak sekolah memperlengkap alat dan bahan sehingga pratikum dilakukan dengan mudah dan lebih efisien .

Saran untuk kelompok kami

Kami menyadari dalam pembuatan laporan pratikum ini banyak sekali kekurangan yang kami lakukan , sebagaimana pepatah tak ada gading yang tak retak Namun kami telah berusaha menyelesaikan tugas ini semaksimalmungkin . untuk membangun hasil yang lebih baik kami mengharapkan saran dari para pembaca.

Saran :

Daftar Pustaka
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1884244-teori-asam-basa/26 mei2011 http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Kimia/0192%20Kim%202-3a.htm/26mei2011

You might also like