You are on page 1of 13

PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN PEMETAAN DAN GPS

JAJANG NURZAMAN 05121407004

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2013

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Yang dimaksud metodologi pemetaan disini adalah semua metoda yang dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran (bentuk dan ukuran) sebagian permukaaan bumi sehingga dapat diproses menjadi sebuah peta. Berbagai metodologi yang dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran permukaan bumi tersebut antara lain adalah : 1. Remote Sensing (Penginderan Jauh) 2. Foto Udara 3. Global Positioning Sistem (GPS) 4. Tererestris 5. Bathimetrik/ Hidrografi 6. Kombinasi. Masing-masing metoda mempunyai ciri/ karakteristik tertentu dan

mempunyai perbedaan dari segi : teknologi yang digunakan bentuk/ format data yang dihasilkan metoda pemerosesan penggunaan/ aplikasinya biaya waktu luas area terpetakan Metoda GPS menetukan posisi titik-titik dipermukaan bumi dengan cara memancarkan satu gelombang dari satelit-satelit yang diedarkan diatas permukaan bumi pada oribit lebihkurang 20000 km diatas permukaan bumi ini. Gelombang tersebut ditangkap dan diproses oleh sebuah alat sehingga diperoleh posisi titik dimana alat tsb. berada.

Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster. Berikut Prinsip Pemetaan dengan pengukuran secara sederhana seperti : kerja Lapangan, unsur yang Perlu di ukur dalam pembuatan peta sederhana adalah Pengukuran Jarak, Pengukuran Sudut Arah, Pengelolaan Data dan Penyajian Data. Selain dengan pengukuran, peta dapat di buat dengan menggunakan yang sudah ada. Berikut ini langkah Umum dalam membuat peta dari peta yang sudah ada ialah: menentukan daerah yang akan di petakan, memilih peta dasar yang tepat, membuat peta dasar baru, yaitu peta yang belum di beri simbol, mencari dan mengklasifikasikan data sesuai kebutuhan, membuat simbol-simbol yang mewakili data, menempatkan simbol pada peta dasar, melengkapi peta dengan komponen yang lain. Alat tersebut disebut juga dengan alat Global Positioning System atau dikenal dengan singkatan alat GPS. Konsep penentuan posisi dengan alat ini menggunakan besaran dan fungsi gelombang yang dapat diproses menjadi jarak dan kemudian berdasarkan jarak-jarak tersebut dan posisi satelit yang teridentifikasi maka posisi alat dapat dihitung. Konsep penentuan posisi dengan cara ini mirip dengan metoda pengikatan kebelakang, dimana minimal dibutuhkan 3 satelit secara simultan yang dapat teridentifkasi dalam alat tersebut. Contoh kombinasi metoda-metoda ini antara lain adalah ; Remote sensing dengan foto udara, foto udara dan GPS, Remote sensing dan GPS, Trestri dan GPS, Bathimetrik dan GPS.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari, mengetahui dan menghitung posisi lintang dan posisi bujur.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Salah

satu

pemetaan

dengan

teknologi

sederhana

adalah

dengan

menggunakan GPS kemudian dipindahkan datanya ke GIS. GPS Map edit merupakan salah satu software yang yang berfungsi untuk pemrosesan data hasil dari perekaman GPS (Rokhani, H. 2009). Beberapa jenis GPS adalah Garmin, ALAN, Holux, dan Navitel Navigator.Sedangkan GIS merupakan salah satu flowmap yang paling modern. GIS umumnya didesain untuk manajemen dan menampilkan yang mana umumnya merupakan data yang terkait dengan satu lokasi di bumi, bisa titik, garis atau poligon dan spasial. Flowmap dikembangkan pada tahun 1990, dimulai dengan pengembangan program simpel untuk aliran barang dan manusia di peta. Diversitas pepohonan endemik dan eksotik di lingkungan Universitas Sriwijaya memiliki potensi besar untuk dikembangkan, mengingat pentingnya menjaga kelestarian ekosistem flora pada suatu tempat. Kekayaan flora tersebut dapat menunjang kehidupan manusia, misalnya sebagai sarana pengambilan oksigen yang digunakan untuk bernapas, sarana rekreasi dan sarana edukasi untuk mengetahui kekerabatan suatu spesies dan apakah spesies tumbuhan tersebut endemik ataukah eksotik. Akan tetapi, kekayaan flora tersebut memiliki perhitungan yang sulit sehingga diperlukan suatu metode dalam pemetaan yang lebih efisien. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah membuat grid sehingga tiap sel diketahui ordinatnya. Selanjutnya dilakukan survey ditiap sel lokasi tersebut. Survey lapang dilakukan dengan sensus kerapatan vegetasi pohon lokal di Indonesia atau eksotik pada tiap sel. Lokasi vegetasi pohon telah ditentukan terlebih dahulu yaitu lokasi A (Teknik), lokasi B (THP), lokasi C (samping Teknik, Biomol sampai pintu Gerbang Teknik), lokasi D (Pertanian dan Perikanan), lokasi E (MIPA dan Pertanian) dan lokasi F (depan Kedokteran dan Perpustakaan). Kemudian didekatkan GPS pada pohon lalu dicatat ordinatnya (lintang dan bujur timur).

Tombol-tombol yang penting: GPS Magelan terdiri dari 8 tombol utama yaitu: POWER untuk menghidupkan dan mematikan GPS. PAGE untuk menampilkan menu GPS. MARK untuk menandai koordinat dari posisi yang diinginkan. GOTO untuk menuju ke titik titik yang sudah kita tandai/ waypoint yang diinginkan. ENTER untuk konfirmasi pemasukan data. QUIT untuk kembali ke menu sebelumnya. IN dan OUT untuk menaikkan/menurunkan skala peta. ROCKER untuk memilih menu, posisi clan memasukkan data. Halaman-halaman utama GPS Magelan mempunyai lima halaman

informasi utama. Untuk menuju ke halaman yang diinginkan, kita menekan tombol PAGE dan/atau QUIT. Halaman-halaman informasi tersebut adalah: Halaman satelit menunjukkan posisi dan kekuatan sinyal satelit yang tertangkap. Halaman posisi menunjukkan posisi dimana anda berada, arah mana yang anda tuju dan kecepatan gerak anda dalam bentuk angka. Halaman peta menunjukkan posisi anda, jejak yang sudah anda lalui dan waypoint sekitar anda dalam bentuk route. Halaman navigasi menuntun anda menuju waypoint yang anda inginkan. Halaman menu untuk melakukan pengaturan pada sistem. Beradasarkan pemetaan hasil praktikum kedalam peta google earth terlihat dominasi warna merah yang menandakan persebaran tanaman endemik sedangkan warna hijau yang merupakan penanda tanaman eksotik persebarannya terlihat lebih sedikit daripada tanaman endemik. Keadaan tersebut kurang dapat menandakan adanya globalisasi biologi dimana tanaman eksotik yang diintroduksi dari luar negeri telah manyak masuk ke negeri kita dan menyebabkan tanaman endemic tersisihkan, namun demikian data jika kita masuk ke kawasan dalam taman bukan pada sisi jalan saja kita dapat melihat

adanya globalisasi biologi dimana ditaman-taman tiap-tiap fakultas kebnayak merupakan tanamna eksotik yang sengaja diintroduksi dan kebanyakan homogen, tanaman tanaman tersebut antara lain rumput-rumpuhias eksotik sebagai groun cover , mahoni, bunga kertas, penitian dan lain-lain yang ditanam dalam jumlah banyak supaya kelihatan seragam. Hassil dari pemetaan pohon inipun juga kurang akurat katera GPS yang digunakan baru dapat mengenali pohon yang satu dengan yang lainya dalam jarak 35 m padahal pada pelaksanaan praktikum setiap jarak kurang dari sepuluh meter pohon ditandai lokasinya dengan GPS. Sebagian besar tanaman eksotik dapat bertahan di lingkungan baru dengan lebih dapat bersaing dengan spesies endemik karena pada tanaman eksotik kurang memiliki musuh alami dan kebanyak merupakan spesies invasif dengan persebaran yang sangat cepat sehingga menyisihkan spesies lokal karena spesies lokal kalah bersaing dalam hal memperoleh makan, tanaman eksotik langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi ekosisitem lingkungan barunya, karena dengan menyisihkan tanaman endemik berarti juga menyisihkan organisme lain yang berhubungan dengan tanaman tersebut seperti hewan dan organisme lainya contohnya adanya spesies eksotik berupa tanaman Asia nilotica di taman nasional Baluran yang menyebabkan rusaknya padang rumput dan menyebabkan

menyingkirnya banteng jawa dari wilayah tersebut. Kelebihan dari GPS ini adalah kesulitan kesulitan yang kita hadapi saat pemetaan ( seperti gunung pada pemetaan darat ) akan dapat teratasi dengan penggunaan GPS ini. Pada pesawat GPS juga terdapat fasilitas untuk membuat peta lokasi-lokasi yang kita tinggali atau lewati. Peta ini akan digunakan sebagai guide dalam perjalanan. GPS juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yang menyebabkan adanya ketidakakuratan penentuan posisi. Sumber dari kesalahan kesalahan tersebut diantaranya ephemeris error, ionosphere condition, troposphere condition, timing error, multipath error dan sebagainya.

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum tentang Pemetaan ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2013 pada pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah 1). Tiang kayu/bambu , 2). Jam, 3). Kompas, 4). Benang, 5). Waterpass, 6). Data deklanasi matahari, 7). Laptop, 8). Gps, 9). Kalkulator, 10). Penggaris, 11). Alat tulis.

C. Cara Kerja Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu : 1. 2. 3. 4. Pasang kayu balok 2m di suatu tempat yang telah di tentukan. Amati bayangan kayu yang terbentuk, dan ukur panjang bayangan tersebut. Catat waktu pengukurannya. Lakukan pengukuran bayangan yang kedua dengan senggang waktu selama 1 jam. 5. Tentukan koordinatnya dengan menggunakan rumus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Adapun hasil dari praktikum ini yaitu : A

200

tan = 90/200 Tan = 0,432o = 22, 538o koordinat = 22. 32 17 17. 28 23 = 05o 0344(posisi)

B 90 C pada 22o 32 17

Pada jam 12 08 29, jarak antara matahari dan deklanasi terletak di lintang selatan Posisi bujur = 12 08 29 11 56 26 = 00. 11. 58 Konversikan dengan detik 660 + 58 = 718/ 4 = 179.5 = 2o 59 24 BT

Pengamatan II A tan = 114/200 = 0,95 200 = 28,39, konversikan dengan detik = 0,39 x 60 = 24 B 114 C = 28o 23 24 Koordinat 28o 23 24 17o 29 03 = 10o54 21 Maka posisi lintangnya adalah lintang selatan, dengan lintang sebesar10o54 21 Dan posisi bujurnya adalah 13 14 10 11 56 26 = 01 17 44 Dikonversikan dengan detik, 3388/4 = 847/60 = 14,11 0.11 x 60 = 6,6 0,6 x 60 = 36 Jadi lintang bujur nya adalah 14o 6 36

B. Pembahasan Kemajuan teknologi informasi (TI) proses pembuatan peta telah terbantu, sehingga untuk melakukan pemetaan suatu wilayah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Pemanfaatan peta dasar yang dahulu banyak bersumber dari peta rupabumi, sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan citra penginderaan jauh. Citra penginderaan jauh yang banyak digunakan sebagai sumber peta dasar adalah; citra foto udara, citra satelit Landsat, citra satelit Spot, citra satelit Ikonos, dan citra satelit Quickbird. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh, gambaran muka bumi yang akan dipetakan akan dapat memberikan data dan informasi yang terkini. Kenampakan-kenampakan obyek fisik, sosial dan budaya beserta batas-batas administratif maupun batas geografis akan tampak. Dengan demikian kerangka letak (sebagai peta dasar) mudah dilacak atau ditelusuri lewat citra tersebut. Cahaya merupakan faktor lingkungan yang paling penting bagi tanaman karena merupakan sumber energi bagi fotosintesis tanaman. Cahaya yang paling penting bagi tanaman adalah cahaya tampak, yang memiliki panjang

gelombang antara 390-700 nm. Mengendalikan intensitas cahaya agar optimum bagi tanaman merupakan hal yang sulit. Rekayasa lingkungan untuk mendapatkan kondisi cahaya yang sesuai dapat dilakukan dengan sistem perlampuan. Hal ini umum dilakukan jika intensitas cahaya alami yang tersedia kurang atau tidak ada. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua tanaman pertanian menyukai intensitas cahaya tinggi, ada tanaman pertanian yang tumbuh subur dengan naungan, atau tanaman pertanian dinaungi untuk tujuan tertentu (misal pohon teh untuk membuat teh putih atau tembakau untuk mendapatkan daun yang lebar dan tipis). Titik koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude dan longitude suatu daerah. Kaitannya dengan latitude dan longitude adalah, kedua garis lintang dan bujur inilah (latitude = garis lintang, longitude = garis bujur) yang menentukan di perolehnya suatu nilai derajat dari suatu titik yang diukur. Titik Koordinat sekolah diperlukan untuk menentukan suatu lokasi sekolah secara detail.

Dengan mengetahui titik koordinat sekolah kita bisa mengetahui alamat dan letak geografis sekolah. Latitude dan longitude itu berfungsi untuk memudahkan pencarian titik koordinat dimana kita berada atau lebih jelasnya alamat seseorang itu berada. Dengan mencantumkan angka latitude dan longitude orang lain bisa dengan mudah mencari alamat seseorang dengan menggunakan GPS atau seperti dengan Google map dan sejenisnya. Latitude adalah garis yang melintang di antara kutub utara dan kutub selatan, yang menghubungkan antara sisi timur dan barat bagian bumi. Garis ini memiliki posisi membentangi bumi, sama halnya seperti garis equator (khatulistiwa), tetapi dengan kondisi nilai tertentu. Garis lintang inilah yang dijadikan ukuran dalam mengukur sisi utara-selatan koordinat suatu titik di belahan bumi. Latitude di bedakan menjadi 2 wilayah, yaitu utara atau yang biasa kita sebut lintang utara dan selatan atau yang biasa kita sebut lintang selatan, dimana nilai koordinat di bagian utara selalu positif dan nilai koordinat di bagian selatan adalah negatif. Selain intensitas, durasi ketersediaan cahaya juga merupakan hal yang penting. Sebagian tipe tanaman dipengaruhi oleh lamanya penyinaran agar berbunga atau menghasilkan hasil yang baik, namun ada juga yang tidak; misalnya, anggrek cattleya tidak akan berbunga jika lamanya penyinaran melebihi 15 jam sehari, bit gula tidak akan menghasilkan gula yang banyak jika tidak mendapatkan cahaya lebih dari 8 jam sehari, dan tomat tidak dipengaruhi lamanya penyinaran. Fenomena ini disebut fotoperiodisme. Cahaya merupakan faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Fotosintesis : sebagai sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan daya asimilasi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil dan pembahasan pada praktikum ini yaitu : 1. Berbagai metodologi yang dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran permukaan bumi tersebut antara lain GPS. 2. Alat tsb. disebut juga dengan alat Global Positioning System atau dikenal dengan singkatan alat GPS. 3. Pada pesawat GPS juga terdapat fasilitas untuk membuat peta lokasi-lokasi yang kita tinggali atau lewati. Peta ini akan digunakan sebagai guide dalam perjalanan. 4. Cahaya merupakan faktor lingkungan yang paling penting bagi tanaman karena merupakan sumber energi bagi fotosintesis tanaman. 5. Mengendalikan intensitas cahaya agar optimum bagi tanaman merupakan hal yang sulit. Rekayasa lingkungan untuk mendapatkan kondisi cahaya yang sesuai dapat dilakukan dengan sistem perlampuan.

B. Saran Sebaiknya dalam melakukan praktikum para asisten ikut membimbing para praktikan, dan untuk kepada para praktikan harus lebih teliti lagi dalam praktikum dan mencari serta mencatat hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kader, A.A. 1992. biological-globalisation-pemetaan-grid-gps. Diakses 23 Mei 2013 pukul 23:40 Martina, 2010. biological-globalisation-pemetaan-grid-gps. Diakses 23 Mei 2013 pukul 23:40 Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kota Solok FT Unand, Tahun 2005. Diakses 23 Mei 2013 pukul 23:46 Rokhani, H. 2009. Pengendalian Lingkungan Dalam Bangunan Pertanian. Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Diakses 23 Mei 2013 pukul 23:54 Sudaryatno, 2001. 2009. Pengendalian Lingkungan Dalam Bangunan Pertanian. Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Diakses 23 Mei 2013 pukul 23:54 Sugianto, 1994. Ekologi Kwantitatif, Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Yogyakarta : Usaha Nasional.

LAMPIRAN

You might also like