You are on page 1of 29

LAPORAN PERCOBAAN BIOKIMIA

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT

NAMA : SALMIAH NIM :012.071.014.047 KELOMPOK : IV TGL.PERCOBAAN : 18 MEI 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman yang berklorofil, karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara karbondioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari, disebut fotosientesis. nCO2+ nH2O (CH2O)n + nO2

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011). Berdasarkan pernyataan di atas bahwa sebagian besar karbohidrat diperoleh dari makanan akan tetapi terkadang kita tidak mengetahui bahwa karbohidrat jenis apa yang kita makan dan bagaimana sifat-sifat serta fungsi dari karbohidrat tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan mengenai karbohidrat ini.(Muhammad Haqqi Taufiq,2012)

I.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan umum 1.Untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan. 2.Untuk mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi karbohidrat. 3.Untuk mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat. 4.Untuk mengetahui kadar gula reduksi dalam suatu bahan. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Uji Molisch Untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif. 2. Uji Ioudium Untuk membuktikan adanya polisakarida (amilum,glikogen,dan dekstrin) 3. Uji Benedict Untuk membuktikan adanya gula reduksi. 4. Uji Barfoed Untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. 5. Uji Seliwanoff Untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa).

6. Uji Osazon Untuk membedakan bermacam2-macam karbohidrat dari gambar kristalnya. 7. Uji Asam Musat Untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa 8. Hidrolisis Pati Untuk mengdentifikasi hasil hidrolisis Amilum (pati) 9. Hidrolisis Sukrosa Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa 1.3 Prinsip Percobaan 1.3.1 Uji Pengenalan Karbohidrat 1. Uji Molisch Karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat menjadi Furfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi-metilfurfural. Pereaksi molisch yang terdiri atas -noftol dalam alcohol akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. 2. Uji Iodium Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru , dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan

sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat. 3.Uji Benedict Ion Cu2+ dalam suasana alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai aldehid dan keton bebas menjadi Cu+,,yang mengendap sebagai Cu2O yang berwarna merah bata. 4. Uji Barfoed Ion Cu2+ (dari pereduksi berfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebuh cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. 5. Uji Seliwanoff Dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan dengan penambahan resorsional akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah orange. 6. Uji Osazon Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau osazon bila di panaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida laru dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila di dinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada monomernnya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

7. Uji Asam Musat Oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat larut . Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan asam musat yang dapat larut. 8. Hidrolisis Pati Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. . Hasil hidrolisis dapat di uji dengan iodium dan menghasilkan warna biru sampai tidak berwarna. Hasil akhir hidrolisis ditegaskan dengan uji benedict. Hasil hidrolisis pati dengan perubahan warna biru berarti amilosa,warna ungu amilopektin, warna violet amilopektin, warna merah eritrodekstrin, warna kuning coklat akrodekstrin, warna kuning pucat maltosa , warna kuning pucat mendekati putih glukosa. 9. Hidrolisis Sukrosa Sukrosa oleh HCL dalam keadaan panas akan

terhidrolisis,lalu menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hal ini menyebabkan uji benedict dan seliwanoff yang sebelum hidrolisis sukrosa menghasilkan monosakarida. 1.4 Manfaat Percobaan Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari percobaan ini adalah : 1. Uji Molisch Agar dapat membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.

2. Uji Ioudium Agar dapat membuktikan adanya polisakarida (amilum,glikogen,dan dekstrin) 3. Uji Benedict Agar dapat membuktikan adanya gula reduksi. 4. Uji Barfoed Agar dapat membedakan antara monosakarida dan disakarida. 5. Uji Seliwanoff Agar dapat membuktikan adanya kentosa (fruktosa). 6. Uji Osazon Agar dapat membedakan bermacam2-macam karbohidrat dari gambar kristalnya. 7. Uji Asam Musat Agar dapat membedakan antara glukosa dan galaktosa 8. Hidrolisis Pati Agar dapat mengdentifikasi hasil hidrolisis Amilum (pati) 9. Hidrolisis Sukrosa Agar dapat mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan; senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji,starch) atau digunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Hewan dapat menyintesis karbohidrat dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat hewan terutama berasal dari tumbuhan. Glukosa adalah karbohidrat terpenting ; kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap kedalam aliran darah sebagai glukosa, dan gula lain diubah menjadi glukosa dihati. Glukosa adalah bahan bakar metabolik utama pada mamalia (kecuali pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Glukosa adalah prekursor untuk sentesis semua karbohidrat lain ditubuh, termasuk glikogen untuk penyimpanan ; ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat ; galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipit, dan sebagai kombinasi dengan protein dalam likoprotein dan proteoglikan.penyakit terkait metabolisme karbohidrat, antara lain diabetes mellitus, galaktosemia, penyakit penimbunan glikogen (glycogen storage diseases), dan intoleransi laktosa. (Robert K. Murray, 2010) Karbohidrat adalah aldehidah atau keton dengan dua atau lebih gugus hidroksil. Aldosa adalah karbohidrat dengan gugus aldahidah (seperti pada gliseraldehida dan glukosa), sedangkan ketosa mengandung gugus keto (seperti dihidroksiaseton dan fruktosa). Gula termasuk seri D jika konfigurasi absolute karbon asimetriknya yang paling jauh dari gugus aldehida atau gugus ketonya sama seperti dari D-Gliseraldehida. Sebagian besar gula yang dapat dalam alam termasuk seri D. Aldehida C-1 pada enam tiranosa. Gugus keto C-2 pada bentuk rantai terbuka fruktosa bereaksi dengan gugus hidroksil C-5 membentuk cicin lima furanosa. Pentosa seperti ribosa dan deoksiribosa juga membentuk cincin furanosa. Pusat asimetrik tambahan dibentuk pada atom karbon anomer (C-1 pada aldosa dan C-2 pada ketosa) dalam pembentukan cincin ini gugus hidroksil yang

terikat dengan atom anomer berada dibawah bidan cincin dalam (dilihat dari orientasi baku) pada anomer , sedangkan anomer diatas cincin. Tidak semua atom pada cincin terletak pada bidang yang sama. Cincin cincin piranosa biasanya memakai konformasi kursi, dan cincin cincin furanosa konformasi amplop. Gula berikatan dengan alkohol dan amina melalui ikatan glikosidik dari atom karbon anomer. Misalnya, ikatan O-Glikosidik mengikat gula satu sama lainnya pada disakarida dan polisakarida. Ikatan N-Glikosidik mengikat gula dengan purin dan pirimidin pada nukleotida RNA dan DNA. Ester gula-fospat seperti glukosa 6-fosfat adalah zat antara metabolisma yang penting. Forforilasi juga menghasilkan antara reaktif untuk sintesis ikatan O- dan N- Glikosidik. Sukrosa, laktosa, dan maltosa adalah disakarida yang umum. Sukrosa (gula pasir),yang didapatkan dari tebu atau bit, terdiri dari -glukosa dan fruktosa yang berikatan melalui ikatan glikosidik antara karbon karbon anomernya. Laktosa (pada susu) terdiri dari galaktosa yang berikatan dengan glukosa melalui ikatan -1,4. Pati adalah bentuk polimer glukosa pada tumbuhtumbuhan, dan glikogen mempunyai peran yang sama pada binatang. Sebagai besar unit glukosa pada pati dan glikogen terdapat dalam ikatan -1,4. Glikogen mempunyai percabangan yang dibentuk oleh ikatan-ikatan -1,6 lebih banyak dari yang terdapat pada pati, yang membuat glikogen lebih mudah larut. Selulosa, polimer struktural utama dinding sel tumbuh-tumbuhan, terdiri dari unit-unit glukosa yang berikatan melalui ikatan -1,4. Ikatan ini menimbulkan rantai lurus panjang yang membentuk serat dengan daya rentang tinggi. Sangat berbeda, ikatan-ikatan pada pati dan glikogen menyebabkan pilinan-pilinan terbuka, sesuai dengan peranannya sebagai simpanan energi yang dapat dimobilisasi. Permukanan sel dan matriks ekstrasel binatang mengandung polimer-polimer disakarida yang berulang disebut glikosaminoglikan. Salah satu unit pada setiap ulangan adalah drivat glukosamin atau galaktosamin. Karbohidrat yang bermuatan sangat negatif ini mempunyai banyak gugus karboksilat atau sulfat. Protein yang berikatan kofalen dari glikosa minoglikan dinamakan proteoglikan . (Lubert Stryer, 2011).

Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk manusia. Kebanyakan karbohidrat yang kita makan ialah tepung/amilum/pati, yang ada dalam gandum, jagung, beras, kentang, dan padi-padian lainnya, buah-buahan dan sayuran. Kata gula adalah bagian dalam pecakapan/bahasa sehari-hari dan menunjukkan suatu kristal karbohidrat yang manis, biasanya gula pasir. Gula adalah kata kuno yang berasal dari bahasa sansekerta sarkara, yang berarti gula. Istilah sakharida (latin saccharum, gula) juga dipakai untuk mengartikan gula. Berbagai golongan karbohidrat dapat dihubungkan satu sama lain dengan hidrolisa. Gula sederhana, atau monosakharida, adalah polihidroksi aldehid dan keton yang tidak dapat dihidrolisa menjadi bagian karbohidrat yang lebih kecil. Monosakharida, dengan demikian, adalah monomer, dasar bangunan untuk semua bentuk karbohidrat yang lain. Suatu struktur yang terdiri dari dua monosakharida terikat satu sama lain disebut disakharida (dari didua). Struktur yang mengandung tiga monosakharida terikat satu sama lain disebut trisakharida. Karbohidrat yang terdiri dari 2 sampai 10 unit sakharida digolongkan sebagai oligosakharida (yunani oligo-, sedikit). Struktur yang mengandung unit sakharida lebih dari 10 digolongkan sebagai polisakharida. Tidak ada garis batasan yang jelas yang membagi antara oligosakharida dan polisakharida karena sifat-sifat dari oligosakharida yang lebih tinggi bergabung dengan polisakharida lebih rendah. Polisakharida (> 10 unit sakharida) H2O Oligosakharida Karbohidrat (2-10 unit sakharida) H2O

Monosakharida (satu unit sakharida) H2O Tidak ada perpecahan hidrolitik

Semua monosakharida yang terdapat dialam adalah aldehid rantai berkesimbungan atau keton. Pada monosakharida keton, gugusan karbonil selalu berada pada atom karbon kedua dari rantai. Monosakharida yang terdapat dialam biasanya mempunyai gugusan hidroksil terikat kepada tiap atom tetrahedral dari rantai. Kekecualian prinsip adalah gula deoksi, gula aminom, dan asam glukuronat. (Fessenden, 2011) Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama bahan makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan energi. (Hawab, HM. 2004). Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama : 1. Monosakarida

Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang

terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. 2. Disakarida Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa. 3. Glikosida Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula. 4. Polisakarida Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Fessenden 1986). Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden 1986). Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006) Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan

heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena molekulnya

yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sumardjo Damin. 2006). Karbohidrat adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum Cn (H2O)m dengan harga n dan m boleh sama dan juga berbeda akan tetapi jumlah atom H selalu 2 kali jumlah atom O, seperti pada molekul air , sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidratnya suatu karbon. Itulah sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberinama karbohidrat (Anshory, 2000). Perlu dijelaskan bahwa ad senyawa-senyawa diluar golongan karbohidrat yang juga memiliki rumus Cn (H2O)m, misalnya formaldehida, HCHO, yang dapat dituliskan C (H2O); asam asetat, CH3 COOH, yang dapat dituliskan C2(H2O)2; dan asam laktat,CH3 CHOH COOH, yang dapat dituliskan Cn (H2O)3. Senyawa-senyawa ini jelas bukanlah karbohidrat . Meskipun demikian,rumus umum, Cn (H2O)m untuk karbohidrat tetap digunakan, sebab semua kerbohidrat memang memenuhi rumus umum tersebut (Anshory, 2000). Karbohidrat merupakan sember energi yang paling utama dalam tubuh mahluk hidup. Fungsi karbohidrat dalam organisme sama seperti fungsi bensin dalam kendaraan bermotor. Tumbuh-tumbuhan, bantuan klorofil yang mampu menangkap energi sinar matahari, membuat karbohidrat melalui proses fotosintesis (Anshory, 2000). nCO2 + mH2O Cn(H2O)m + nO2 Manusia dan hewan, yang tidak mempunyai klorofil, memperoleh karbohidrat dengan memakan bagian tumbuh-tumbuhan yang mengandung karbohidrat, terutama bagian biji atau umbi, misalnya padi, kentang, gandung, singkong, jagung, sagu ,ub ijalar, talas, dan sebagainya. Disamping merupakan sumber energi bagi mahluk hidup, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industri, misalnya penbuatan serat pakaian, kertas, film, industri fermentasi, dan sebagainya (Anshory, 2000).

BAB III METODE PERCOBAAN

III.1. Alat dan Bahan

III.1.1. Uji Pengenalan karbohidrat 1.Uji Molisch Adapun alat yang di gunakan uji molisch adalah tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, rak tabung. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji molisch adalah amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, pereaksi molisch, dan larutan Asam sulfat pekat (H2SO4). 2.Uji Iodium Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji iodium adalah tabung reaksi, pipet tetes, dan rak tabung. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji iodium adalah amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan larutan iodium 3.Uji Benedict Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji benedict adalah tabung reaksi, gegep, pipet tetes, penganas air atau alat pemanas, pengatur waktu. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji benedict adalah amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan pereaksi benedict. 4.Uji Barfoed

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji barfoed ini adalah tabung reaksi, gegep, pipet tetes, alat pemanas, pengatur waktu. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji barfoed adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan pereaksi barfoed. 5.Uji Seliwanoff Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji seliwanoff adalah tabung reaksi, gegep, pipet tetes,pengatur waktu, dan penganas air. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji seliwanoff adalah sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa masing-masing dalam larutan 1%, dan pereaksi seliwanoff. 6.Uji Osazon Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji osazon adalah tabung reaksi, pipet tetes, alat pemanas, dan mikroskop. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji osazon adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, glukosa, fenilhidrasinhidroklorida, natrium asetat. 7.Uji Asam Musat Adapun alat yang digunakan dalam percobaan uji asam musat adalah tabung reaksi, pipet tetes, pemanas air, dan mikroskop. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji asam musat adalah sukrosa, maltosa, galaktosa, glukosa, dan HNO3 pekat.

III.1.2. Hidrolisis Karbohidrat 1. Hidrolisis Pati Adapun alat yang digunakan dalm prcobaan hidrolisis pati adalah tabung reaksi, gegep, pipet ukur, alat pemanas. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan hidrolisis pati adalah sukrosa, galaktosa, glukosa,larutan amilum 1 %, larutan iodium, pereaksi benedict, larutan HCl 2 N, larutan NaOH 2 %, dan kertas lakmus. 2. Hidrolisis Sukrosa Adapun alat yang digunakan dalam percobaan hidrolisis sukrosa adalah tabung reaksi, pipet tetes, gegep, alat pemanas. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan hidrolisis sukrosa adalah larutan sukrosa 1%, pereaksi benedict, pereaksi seliwanoff, pereaksi barfoed, larutan HCl pekat, larutan NaOH 2%, dan kertas lakmus. III.2 Prosedur Kerja III.2.1 Uji Pengenalan Karbohidrat 1. Uji molisch 1. Dimasukkan 15 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi. 2. Ditambhakan 3 tetes pereaksi Molisch. Dicampurkan dengan baik. 3. Dimiringkan tabung reaksi lalu dialirkan dengan hati-hati 1 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar tidak bercampur

4. Diamati pembentukan cincin berwarna ungu 2. Uji Iodium 1. Dimasukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi atau porselin tetes. 2. Tambahkan 3 tetes larutan iodium 3. Perhatikan warna biru yang terbentuk 3. Uji Benedict 1. Dimasukkan 5 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan 15 tetes pereaksi benedict,campurkan dengan baik 2. Dimasukkan ke dalam air mendidih selama 5 menit 3. Didinginkan perlahan-lahan 4. Diperhatikan warna dan endapan yang terbentuk 4. Uji Barfoed 1. Dicampurkan dalam tabung reaksi 5 ml peeaksi barfoed dan 1 ml larutan uji,campurkan dengan baik 2. Dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 34 menit. 3. Diperhatikan warna atau endapan yang terbentuk 5. Uji Seliwanoff 1. Dimasukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi Seliwanoff ke dalam tabung reaksi. 2. Dididihkan di atas api kecil selama 30 detik atau dalam penangas air mendidih selama 1 menit. 3. Diamati warna larutan, hasil positif ditandai dengan terbentuknya larutan berwarna merah orange 6. Uji Osazon 1. Dimasukkan 2 ml larutan uji kedalam tabung reaksi . 2. Ditambahkan seujung spatel fenilhidrazin-

hidroklorida dan kristal ntrium asetat

3. Dipanaskan dalam penangas air mendidih selama beberapa menit. 4. Didinginkan perlahan-lahan di bawah air kran 5. Diamati kristal yang terbentuk dan diidentifikasikan di bawah mikroskop 7. Uji Asam Musat 1. Dimasukkan 25 ml larutan uji ke dalam sebuah gelas kimia kecil, dan tambahkan 5 ml HNO3 pekat. 2. Dipanaskan dalam penangas air mendidih sehingga volumenya tinggi 5-6 ml. 3. Didinginkan perlahan-lahan, lalu perhatikan

terbentuknya kristal-kristal keras seperti pasir 4. Diamati di bawah mikroskop

III.1.2. Hidrolisis Karbohidrat 1. Hidrolisis pati 1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml amilum 1%, kemudian tambahkan 2,5 ml HCL 2 N. 2. Dicampurkan dengan baik,lalu masukkan dalam penangas air mendidih selama 3 menit. 3. Diujilah dengan iodium dengan mengambil 2 tetes larutan di tambah 2 tetes ioudium dalam porselin tetes. Catatlah perubahan warna yang terjadi 4. Dilakukan uji iodium setiap 3 menit sampai hasil berwarna kuning pucat. 5. Dilanjutkan hidrolisis selama 5 menit lagi. 6. Didinginkan lalu ambil 2 ml larutan hidrolisis, lalu netralkan dengan NaOH 2%. Uji dengan kertas lakmus. 7. Diuji dengan benedict

8. Disimpulkan apa yang di hasilkan hidrolisis pati.

2. Hidrolisis Sukrosa 1. Dimasukkan 10 ml sukrosa 1% kedalam tabung reaksi dan tambahkan 10 tetes HCL pekat. 2. Dicampurkan dengan baik, lalu panaskan dalam penangas air mendidih selama 45 menit. 3. Didinginkan , netralkan larutan dengan NaOH 2% dan uji dengan kertas lakmus. 4. Dilanjutkan, diuji dengan Benedict, seliwanoff,dan Barfoed. 5. Disimpulkan apa yang di hasilkan dari hidrolisis sukrosa.

BAB IV PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

IV.1.1 Tabel Pengamatan A. Uji Pengenalan Karbohidrat 1. Uji Molisch No Zat uji Hasil Uji Molisch Karbohidrat (+/-) 1 2 3 4 5 5 6 7 8 Amilum 1 % Dekstrin 1 % Sukrosa 1 % Laktosa 1% Maltosa 1 % Galaktosa 1 % Fruktosa 1 % Glukosa 1 % Arabinosa 1 % Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu Terbentukcincin ungu Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu + + + + + + + + +

2. Uji Iodium No Zat uji 1 2 3 4 Amilum 1 % Dekstrin 1 % Sukrosa 1 % Laktosa 1% Hasil Uji Iodium Biru tua Merah ungu Kuning Kuning Polisakarida (+/-) + + -

5 6 7 8 9

Maltosa 1 % Galaktosa 1 % Fruktosa 1 % Glukosa 1 % Arabinosa 1 %

Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning

3. Uji Benedict No Zat uji 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Amilum 1 % Dekstrin 1 % Sukrosa 1 % Laktosa 1% Maltosa 1 % Galaktosa 1 % Fruktosa 1 % Glukosa 1 % Arabinosa 1 % Hasil Uji Benedict tidak ada endapan. Tidak ada endapan tidak ada endapan Ada endapan Ada endapan merah bata. Ada endapan Ada endapan Ada endapan Ada endapan Gula Reduksi (+/-) + + + + + +

4. Uji Barfoed Monosa No Zat Uji Hasil Uji Barfoed karida (+/-) 1 2 Sukrosa 1 % Laktosa Tidak berubah, warnanya tetap biru Tidak ada endapan -

Maltosa 1%

Tidak berubah, warnanya tetap biru Tejadi perubahan endapan

Galaktosa 1 %

merah bata Tejadi perubahan endapan

+ +

Fruktosa 1%

merah bata Tejadi perubahan endapan

Glukosa 1 %

merah bata Tejadi perubahan endapan

Arabinosa 1 %

merah bata

16. 17. 18. 19. 20. 21. J5. Uji seliwanoff No 1 2 3 4 5 Zat Uji Sukrosa 1 % Galaktosa 1 % Fruktosa 1% Glukosa 1 % Arabinosa 1 % Hasil Uji Seliwanoff Terjadi perubahan warna orange Tidak berubah Terjadi perubahan warna orange Tidak berubah Tidak berubah Ketosa (+/-) + + -

6. Uji Osazon

No Zat Uji

Hasil Uji Osazon

Gambar Osazon

Larut dalam air mendidih 1 Sukrosa % 1 berubah warna dari bening menjadi warna kuning. Seperti gel-gel bening dan 2. Laktosa tidak beraturan. Seperti bintik-bintik 3 Maltosa 1% berwarna kuning kristal /serbuk. Seperti rambut yang panja 4 Galaktosa 1 % dan barwarna kuning

kristal/serbuk. Seperti bulu memanjang 1

Glukosa %

berwarna

kuning

kristal

agak kemerah- merahan.

7.Uji Asam Musat No Zat Uji Hasil Uji Osazon Gambar Osazon

Sukrosa 1 Bentuknya %

agak

runcing & jumlahnya tidak terlalu banyak

Bentuk 2. Laktosa 1%

kristal

agak

bulat & yang lainnya tidak beraturan &

jumlahnya tidak terlalu banyak

Maltosa 1%

Bentuknya seperti gel dan tidak beraturan & jumlahnya tidak terlalu banyak

Galaktosa 1%

Bentuknya

bulat

&

halus & paling banyak kristalnya

Glukosa 1 Bentuknya %

seperti

serabut & jumlah nya sedikit

B.Hidrolisis Karbohidrat 1. Hidrolisis Pati Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 Hidrolisis (menit) Menit ke 3 Menit ke 9 Menit ke 12 Menit ke 12 Menit ke 18 Menit ke 24 Menit ke 27 Hasil Uji Iodium Biru biru ungu violet Kuning coklat Kuning pucat Kuning pucat Hasil Hidrolisis Amilosa Amilosa Amilopektin amilopektin Akrodekstrin maltosa glukosa

2. Hidrolisis Sukrosa

Perlakuan 5 ml sukrosa + 5 tetes HCl

Uji Benedict Seliwanoff

Hasil Uji Endapan berwana merah Endapan berwarna merah orange

pekat + Pemanasan Berfoed

Endapan berwana merah bata

VI.2 Pembahasan Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk di negara yang sedang berkembang. Karbohidrat juga mempunyai peran yang penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan misalnya rasa, warna, dan lain-lain. Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Pada uji molisch karbohidrat oleh asam anorganik pekat dan dihidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat menjadi furfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi-metilfurfural. Pereaksi molisch yang terdiri atas naftol dalam alcohol akan bereaksi dengan fulfural membentuk senyawa kompleks berwarana ungu. Pada larutan amilum dekstrin, sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, arabinosa dengan pereaksi molisch dan H2SO4 pekat menghasilkan tiga cincin yaitu hijau, ungu, dan putih reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna pada batas antara kedua lapisan. Hal ini membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.

Pada hasil percobaan kami dalam menguji beberapa karbohidrat uji iodium larutan amilum dengan pereaksi iodium warna biru tua, dekstrin dengan pereaksi iodium menghasilkan merah anggur, sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, arabinosa dengan pereaksi iodium menghasilkan warna kuning. Pada larutan uji arabinosa sesuai dengan hasil percobaan menghasilkan warna kuning dan pada percobaan kelompok lain menghasilkan warna bening. Hal ini disebabkan karena larutan arabinosa yang banyak dan sedikit. Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorbsi berwarna yang spesifik. Sehingga membuktikan adanya polisakarida pada amilum dan dekstri. Pada uji benedict larutan uji amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa,arabinosa dengan pereaksi benedict kemudian dipanaskan beberapa 5 menit dan dinginkan lalu amati perubahan warna dan endapan yang terbentuk. Pada amulim menghasilkan larutan biru dan tidak ada endapan karena sudah kontakminasi oleh udara lama terbuka tempat penutupnya jadi wadahnya lama terbuka, dekstrin menghasilkan larutan hijau dan terbentuk endapan karena kandungan gula pereduksi pada polisakarida lebih sedikit dari monosakarida dan disakarida,sukrosa menghasilkan larutan biru dan tidak ada endapan yang terjadi karena sukrosa memiliki ciri khas gugus aldehid dan keton itu tidak bebas, berbeda dengan karbohidrat lainnya,maltosa,galaktosa,fruktosa, glukosa dan arabinosa menghasilkan larutan merah bata dan endapan merah bata karena ion Cu2+ pada pereaksi bunedict freduksi oleh gula pereduksi, yang terkandung pada larutan uji, sehingga berubah menjadi Cu+ dan setelah pemanasan mengendap Cu2O yang mersifat merah bata. Pada uji barfoed larutan uji sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa (monosakarida) menggunakan pereaksi barfoed kemudian dipanaskan dan menghasilkan endapan merah bata. Ion

Cu2+ (dari pereaksi barfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. Sedangkan pada larutan sukrosa dan maltosa (disakarida) tidak mengalami perubahan warna. Monosakarida berubah warna menjadi merah bata karna gugus aldehid ketonnya lebih banyak sedangkan disakarida tidak berubah karena gugus aldehid ketonnya lebih sedikit dibanding monosakarida. Pereaksi barfoed terdiri atas larutan kuprisulfat asam asetat dalam air dan digunakan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari pada disakarida, dengan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak. Pada uji seliwanoff menggunakan larutan uji sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa,arabinosa dengan pereaksi seliwanoff. Sukrosa dan fruktosa mengalami perubahan warna orange karena dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah orange. Sedangkan galaktosa, glukosa dan arabinosa tidak berubah warnanya. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seriwanoff, yaitu larutan resorsinol dalam asam HCL. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa di ubah menjadi hidroksimetil furfural yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang berwarna orange. Pereaksi seliwanoff ini khas untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa berikatan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-hari sebagai pemanis, dan berasal dari tebu atau bit. Pada uji asazon menggunakan larutan uji sukrosa, maltosa, galaktosa dan glukosa dengan spate penilhidrazin-hidroklorida dan kristal nantrium asetat kemudian dipanaskan beberapa menit. Setalah

dipanaskan sukrosa, maltosa, galaktosa, dan glukosa menghasilkan perubahan warna kuning kristal. Dan di identifikasi dibawah mikroskop sekrosa berbentuk serabuk berwarna kuning kristal agak kemerah-merahan, maltosa seperti bintik-bintik dan berwarna kuning kristal/serbuk, galaktosa seperti rambut yang yang panjang dan berwarna kuning kristal dan glukosa seperti bulu yang memenjang dan berwarna kuning krisatal agak kemerah-merahan. Dengan adanya bentuk-bentuk kristal yang bermacam-macam sehingga dapat membedakan bermacam-macam karbohidrat dari gambar kristalnya. Pada uji asam musat larutan uji ditambah dengan HNO3 pekat dua tetes dan dipanaskan ke dalam penangas sampai 30 menit di dinginka kemudian diamati perubahan yang terjadi. Kemudian menganbil glukosa, maltosa, sukrosa, galaktosa diama tidibawah mikroskop dengan menggunakan kaca objek kemudian dicatat hasilnya. Pada maltosa tidak ada bintik-bintik, sukrosa berbentuk bintik-bintik tebal, galaktosa berbentuk garis dan glukosa berbentuk bintik-bintik. Sehingga hal ini dapat membedakan antara glukosa dan galaktosa. Pada hasil percobaan Uji Hidrolisis Pati amilum 1 %,sebanyak 5 ml dengan cairan HCL 2N sebanyak 2,5 ml dan kemudian di panaskan. selama 3 menit kemudian diuji dengan larutan iodium pada menit ke-3 hasilnya berwarna unggu dan hasil hidrilisisnya amilopektin, menit ke-9 menghasilkan warna kuning pucat dan hasil hidrolisisnya maltosa, menit ke-12 hasilnya berwarna kuning pucat dan hasil hidrolisis glukosa. Kemudian diuji dengan benedict dan di satukan menghasilkan terbentuk endapan merah bata. Dengan ada endapan yang berwarna merah bata membuktika teridentifikasi hasil hidrolisis amilim (pati).

Pari hasil percobaan kami pada uji hidrolisis sukrosa, larutan sukrosa 1% yang ditambahkan HCL kemudian dipanaskan akan mengalami hidrolisis. Dari hidrolisis tersebut menghasilkan monosakarisa penyusunnya adalah glukosa dan faktosa. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengujian. Pada pengujian dengan pereaksi Benedict, didapatkan endapan berwarna merah dan bersifat basah hal ini menunjukan bahwa monosakarida penyusun sukrosa merupakan merupakan gula reduksi. Pada pengujiaan dengan pereaksi seliwonof menghasilkan endapan merah bata orange yang menunjukan bahwa sukrosa terdapat monosakarida penjusun yang merupakan golongan keton. Sedangkan pada penguji Barfoed diperoleh endapan merah bata. Hal ini menunjuka bahwa sukrosa yang merupakan disakarida telah mengalami hidrolisis sempurna dengan berubah menjadi monosakarida penyusunannya.

You might also like