You are on page 1of 11

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) JUDUL PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAWAB SOAL BAHASA INGGRIS SIMULASI UJIAN NASIONAL

2012 MELALUI TEKNIK JIGSAW BAGI SISWA KELAS XII RPL SMKN 4 KENDAL
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAWAB SOAL BAHASA INGGRIS SIMULASI UJIAN NASIONAL 2012 MELALUI TEKNIK JIGSAW BAGI SISWA KELAS XII RPL SMKN 4 KENDAL

Disusun oleh : HERO SULTONI COMARA

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS I. JUDUL PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAWAB SOAL BAHASA INGGRIS SIMULASI UJIAN NASIONAL 2012 MELALUI TEKNIK JIGSAW BAGI SISWA KELAS XII RPL SMK N 4 KENDAL II. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material

yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada permasalahan yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali. Terkait dengan hasil pendidikan Bahasa Inggris khususnya pendidikan pada jenjangSekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya di Kelas XII RPL SMK N 4 Kendal yang sebentar lagi menghadapi ujian nasional , tentulah perlu persiapan agar hasilnya nanti memuaskan. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kemampuan menjawab soal bagi siswa Kelas XII RPL SMK 4 Kendal dengan teknik Pembelajaran aktip inovatip kreatip dan menyenangkan (PAIKEM) dan dipilih menggunakan teknik jigsaw. Melalui teknik pembelajsaran dengan metode tersebut siswa diharapkan dapat dengan senang hati senang mengikuti pembelajaran dan mampu meningkatkan aktifitas belajarnya. III. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Apakah melalui tehnik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan dalam memecahkan soal simulasi Ujian nasional bagi siswa Kelas XII Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 4 Kendal ? 2. Pemecahan Masalah a. Hakikat Belajar 1) Arti Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka bahwa belajar adalahsesuatu yang disengaja oleh seseorang dan menghasilkan perubahan pada diri seseorang, perubahan tersebut mencakup perubahan sikap, tingkah laku, kemampuan berfikir dan ketrampilan. Untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal maka seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya menggunakan metode atau cara-cara yang beragam dengan mempertimbangkan Bahan ajar , peserta didik , dan metode pembelajaran. ktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar. Agar proses pembelajaran dapat efektif maka guru perlu memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Sukamto faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah : (1) kemampuan siswa (2) motivasi, (3) perhatian, (4) persepsi, pemrosesan informasi mencakup (5) ingatan, (6) lupa, (7) retensi, dan (8) transfer. Sedangkan faktor-faktor dari luar siswa adalah (9) kondisi belajar, (10) tujuan belajar, dan (11) pemberian umpan balik. ( Tuti S.1997.38 ) Dari beberapa faktor yang mempengaruhi tentang proses belajar tersebut seorang

guru/ pendidik hendaknya selalu mempersiapkan diri yang sebaik-baiknya sebelum mengajar sehingga peserta didik dapat memperoleh hasil belajar dengan baik, sebaliknya guru dapat memperoeh pengalaman dari hasil belajar para santrinya. Berkaitan dengan proses pembelajaran banyak koponen yang berpengaruh di dalamnya, misalnya kompetensi yang akan dicapai, siswa, dan guru. Selain beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, dalam belajar juga mempertimbengkan faktor materi yang dipelajari, dan mempertimbangkan kondisi pelajar (siswa), antara laian gaya belajar siswa. Menurut Michael dalam bukunya Righting the Education Conveyor Belt mengajarkan bahwa ada orang yang belajar cukup efektif dengan gaya visual yaitu seorang belajar lebih efektif jika ditunjukkan gambar atau peraga yang lain, gaya auditorial yaitu seorang belajar lebih efektif jika dengan mendengar dan kinestetik yaitu hasil belajar dari seorang lebih efektif jika dengan melakukan/ mengerjakan. b. Aktivitas memecahkan soal dalam Belajar Bahasa Inggris Aktivitas memecahkan soal dalam pembelajaran Bahasa Inggris merupakan keaktivan individu atau kelompok dalam melakukan interaksi selama proses belajar. Interaksi yang dimaksudkan adalah interaksi antara siswa dengan siswa dalam satu kelompok, siswa dengan siswa di luar kelompok, siswa dengan guru, dan interaksi antar kelompok dengan kelompokdalam sebuah kelas. Kemampuan siswa dalam malaksanakan aktivitas tersebut dapat ditunjukkan dengan kemampuan siswa secara individual maupun kelompok melalui kegiatan yang meliputi antara lain : Kemauan siswa atau kelompok dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa secara perorangan maupun kelompok. Kemampuan siswa atau kelompok dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa secara perorangan maupun kelompok. Keberanian siswa maupun kelompok untuk menyampaikan pertanyaan kepada guru maupun kelompok lain dalam diskusi. Kemampuan siswa maupun kelompok untuk memberikan pertanyaan ataupun soal kepada siswa lain meupun kelompok. Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan terutama dalam memcahkan soal simulasi ujian Nasional sehingga semua siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran diperlukan suatu model yang dapat menarik siswa dan terciptanya suasana yang menimbulkan motivasi belajar siswa. Guru dalam hal ini harus mampu bereperan sebagi fasilitator, dinamisator, serta pengatur kegiatan pembelajaran yang baik. Pada pedoman khusus pengembangan silabus berbasis kompetensi mata pelajaran Bahasa Inggris ada 3 hal yang dipertimbangkan, yaitu ; perkembangan aspek kognitif, hirarki aspek afektif dan perkembangan aspek psikomotorik.

1) 2) 3) 4)

1)

2)

3)

4)

Perkembangan aspek Kognitif menurut Ebbut dan strakker (1995 : 60-75) dalam Dirjen Dikdasmen (2004 : 4-6) bahwa potensi siwa dapat dikembangkan secara optimal , dengan berasumsi tentang subyek didik sebagai berikut : Murid akan mempelajari Bahasa Inggris jika mempunyai motivasi. Usaha guru untuk mewujudkan ini adalah ; menyediakan kegiatan yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengertian melalui apa yang ia ketahui, menciptakan suasana kelas yang mendukung Kegiataan Belajar Mengajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang dan memberikan harapan keberhsilan serta menghargai setiap pencapaian siswa. Murid mempelajari Bahasa Inggris dengan caranya sendiri. Implementasinya adalah siswa belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda-beda, tiap siswa memiliki pengalaman tersendiri yang terhubung dengan pengalaman di waktu lampau, tiap siswa memiliki latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda. Dalam hal ini langkah guru adalah : mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa, merencanakan kegiatan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, membangun pengetahuan dan ketrampilan siswa baik yang diperoleh di rumah maupun di sekolah, dan menggunakan catatan kemajuan siswa. Murid mempelajari Bahasa Inggris baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan kelompok. Implikasinya adalah ; guru memberikan kesempatan bekerja sama, berkelompok, belajar secara klasikal dan saling bertukar gagasan, memberi kegiatan siswa secara mandiri, melibatkan siswa dalam mengambil keputusan tentang kegiatan yang akan dilakukan, mengajarkan bagaimana belajar Bahasa Inggris. Murid memerlukan konteks dan situasi yang berbeda beda dalam mempelajari Bahasa Inggris. Implikasinya adalah ; guru menyiapkan alat peraga, memberikan kesempatan belajar di berbagai tempat dan keadaan, memberikan kesempatan menggunakan Bahasa Inggris untuk berbagai keperluan,. (Dirjen Dikdasmen. 2004 : 4-6). Hal lain yang dikuasai guru untuk menciptakan belajar yang menyenangkan maka guru hendaknya mampu memilih dan menentukan metode, strategi maupun pendekatan dalam pembelajaran, ada hal penting yang harus dipertimbangkan yaitu karakteristik peserta didik (siswa) dan karekteristik mata pelejaran yang akan dipelajari. Berkaitan dengan faham kontruktivisme, peran guru sebagai mediator dan fasilitator dalam pembelajaran mempunyai tugas antara lain : (1) menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa ikut bertanggung jawab dalam membuat design, proses dan penelitian, (2) Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa, membantu siswa, untuk mengekspresikan gagasan dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya. Memberi kesempatan dan pengalaman yang mendukung belajar siswa, (3) Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa terarah atau tidak. Atau secara garis besar yang harus diperbuat guru

dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran adalah melaksanakan persiapan mengajar, melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Persiapan mengajar meliputi : (1) Mempersiapkan bahan ajar, (2) Mempersiapkan alat peraga / praktikum yang digunakan, (3) Mempersiapkan pertanyaan dan arahan yang merangsang siswa belajar aktif, (4) Mempelajarai keadaan siswa, mengerti kelebihan dan kelemahannya, (5) Mempelajari kemampuan awal siswa.

c.

Peningkatan Kemampuan Memecahkan soal Simulasi Ujian Nasinal Kemampuan memecahkan soal dalam bahasa Inggris merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian keberhasilan pembelajran sorang siswa banyak dilakukan dengan menggunakan instrumen test. Melalui test atau menjawab soal banyak kegunaan baik bagi siswa, sekolah ataupun bagi guru itu sendiri, kegunaan itu antara lain bagi siswa untuk : (1) Mengetahui apakah ia sudah menguasai bahan yang disajikan oleh guru, (2) Mengetahui bagian mana yang belum dikuasainya sehingga ia berusaha untuk mempelajarinya lagi sebagai upaya perbaikan, (3) Penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh skor tinggi dan menjadi dorongan untuk belajar lagi, (4) Mendiagnosis kondisi siswa. d. Model Pembelajaran dengan Model Kooperatip Metode Jigsaw Menurut Lie (2003: 12) Pembelajaran Kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Di pihak lain menurut Slavin (dalam Solihatin, 2007: 5), pembelajaran kooperatif atau Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Banyak terdapat pendekatan kooperatif yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari emapat siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda dan ada yang menggunakan ukuran kelompok yang berbeda-beda. Setiap anggota dalam menyelesaikan tugas kelompok saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Selama mencari ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan (Salvin, 1995:6). Setiap siswa dalam pembelajaran kooperatif mempunyai tanggung jawab individu maupun kelompok terhadap tugas-tugas. Apabila dibandingkan dengan pembelajaran individual, pembelajaran kooperatif lebih dapat mencapai kesuksesan akademik dan social

siswa. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran teman sebaya dimana siswa bekarja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki latar belakang kemampuan yang berbeda. Belajar dalam kelompok kecil mendorong terciptanya suatu kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan komunikasi, interaksi edukatif dua arah dan banyak arah sehingga siswa yang belajar diperkirakan siswa yang belajar tersebut secara mental dan emosional lebih terlihat. Agar siswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya perlu diajarkan keterampilan-ketarampilan kooperatif pada peserta didik. Keterampilan-ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Berada dalam tugas. Siswa tetap berada dalam kerja kelompok, meneruskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan melatih keterampilan ini siswa akan menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat dengan karakteristik yang lebih baik. 2) Mengambil giliran dan berbagi tugas. Siswa bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas sehingga kegiatan akan terselesaikan pada waktunya. 3) Mendorong partisipasi Memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi tugas kelompok. 4) Mendengarkan dengan aktif Memperhatikan informasi yang disampaikan teman dan menghargai pendapat teman sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa senang karena apa yang mereka sumbangkan itu berharga. 5) Bertanya Siswa menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman sekelompok. Apabila teman sekelompok itu tidak tahu jawabannya, baru menanyakan pada guru. Hal ini penting karena siswa yang pasif dapat didorong untuk ikut aktif. Dalam teknik kooperatip learning yang diantaranya menggunakan teknik jigsaw, akan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Melalui teknik pembelajaran dengan metode tersebut siswa diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap meteri yang diberikan. IV. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Tujuan dari penelitian secara umum adalah untuk : a. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011 / 2012. b. Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011 / 2012

Untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011 / 2012. b. Untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011/2012. c. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011/2012. V .MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari hasil penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Teoritik. a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai pemahaman tentang Bahasa Inggris. b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas . 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1) Dapat meningkatkan aktifitas dalam bertanya kepada guru dalam pembelajaan Bahasa Inggris . 2) Dapat meningkatkan belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris . b. Bagi guru, 1) Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011/2012. 2) Meningkatnya hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendaltahun pelajaran 2011/2012. 3) Meningkatnya aktivitas siswa dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris bagisiswa Kelas XII Jurusan RPL SMK N 4 Kendal tahun pelajaran 2011/2012. c. Bagi Kepala Sekolah dapat digunakan sebagai bahan referensi guru dalam meningkatkan pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris. d. Sedangkan bagi peneliti dapat menambah wawasan dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris. VI. KAJIAN PUSTAKA 1. Kemampuan Menurut Morgan dan kawan-kawan dalam buku Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran oleh Toeti Sukamto dan Udin Saripudin Winataputra antara lain disampaikan bahwa kemamampuan/ ketrampilan seseorang dapat diperoleh dengan cara belajar .(Toeti Sukamto dan Udin.1997.9). Menurut Suryadi Suryabrata didapatkan hal-hal pokok sebagai berikut ;

c.

a)

bahwa melalui kemampuan dan ketrampilan yang dimilki membawa perubahan ( dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial ) b) bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru (dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit ) c) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja) (Suryadi Suryabrata,1990.249) 2. Soal Bahasa Inggris Simulasi Ujian Nasional 2012 Soal Bahasa Inggris Simulasi Ujian Nasional 2012 merupakan bahan latihan bagi siswa kelas XII yang dibuat oleh lembaga terakreditasi yakni LPMP. Mengingat bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang dijadikan pertimbangan kelulusan siswa dan merupakan bahasa asing yang digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat internsional maka intensitas pembelajarannya perlu selalu ditingkatkan. Dalam Garis Besar Program Pembelajaran ( GBPP ). Kompetensi seorang peserta didik dalam pembelajaran meliputi 4 pokok kemampuan yaknilistening, reading, speaking dan writing . Pembahasan soal Simulasi Ujian Nasional akan mencakup asepek- aspek tersebut. 3.Jigsaw. Menurut Wood (p. 17) yang dikutip oleh tim Sertifikasi Guru Rayon XII Universitas Negeri Semarang 20011 dalam buku Sertifikasi Guru Bahasa Inggris (SMA/MA//SMK) halaman 16 disebutkan : Jigsaw- Groups with the studentas are set up. Each group member is assigned some unique material to learn and then to teach to his group member, To help to the learning students across the class working in the same sub-section get together to decide what is important and how to teach it . After practice in the expert group the original groups reform and students teach each other (Wood,p 17). Dari kutipan di atas secara sederhana dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw kelas dapat dibagi dalam beberapa group (4-6 siswa). Tiap anggota kelompok diberikan materi yang unik dan menarik untuk dipelajari. Untuk membantu pemahaman materi yang telah diterima oleh masing- masing anggota groumaka anggota tersebut bergabung dengan anggota dari kelompok lain yang sejenis materinya yang biasa didebut kelompok ahli. Setelah diperoleh pemahaman yang lebih baik maka anggota group tadi kembali ke group semula untuk mengajar atau memberi pemahaman kepada anggota lain tentang materinya. Demikian secara bergantian sehingga semua anggota kelompok memberi masukan kepada yang lain. VII. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN 1. Subjek, tempat dan waktu penelitian a. Subyek Penelitian Subyek dalam peniltian ini adalah siswa Kelas XII Jurusan RPL (Teknik Kendaraan Ringan ) SMK N 4 Kendal jumlah siswa 111 orang terbagi dalam kelas.

Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut dimana siswa Kelas XII sebentar lagi akan menempuh Ujian Akhir Nasional (UAN) sehingga mereka ada kesungguhan dalam belajar. b. Tempat Penelitian Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SMK N 4 Kendal , penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XII SMK N 4 Kendal khususnya jurusan RPL memliki kekhasan di samping itu penulis sendiri bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis. c. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan mulai tanggal 4 Pebruari 2012 sampai dengan kurun waktu penelitian kurang lebih selama 4 bulan pada semester genap Tahun ajaran 2011/2012.Pemilihan waktu tersebut dengan pertimbangan bahwa saat itu dilaksanakan supevisi mengajar bagi para guru sehingga dalam hal pengawasan atas pelaksanaan penelitian akan lebih terbantu oleh supervisor. Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Pebruari, mulai dari siklus Idan Siklus II. 2. Skenario Penelitian a. Perencanaan Siklus I Meliputi pembuatan/pemilihan materi sebanyak 7 jenis (part I-VII) yakni soal dari simulasi ujian nasional LPMP. Kelas dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 6-7 siswa berdasarkan urutan daftar hadir (berarti dalam satu kelas ada 5-6 kelompok). Kemudian materi dibagikan kepada semua anggota kelompok . Semua anggota kelompok diberi waktu sekitar 5 menit untuk mempelajarinya. Setelah itu siswa diperintah untuk bergabung dengan siswa lain yang memiliki jenis soal/masalah yang sama. Khususnya bagi kelompok listening (Part I-IV) akan diputarkan soal listening (sekitar 25 menit) Guru memperbolehkan mereka untuk mendiskusikan. Sedang yang tidak masuk dalam kelompok listening dipersilakan diskusi menyelesaikan soal yang didapatkannya .Setelah diskusi selesai para anggota kelompok untuk kembali ke kelompok semula. Guru memberi waktu masing masing 5 menit kepada anggota kelompok untuk menjelaskan kepada anggota lain secara bergantian sesuai dengan materi yang diterimanya. Guru memutarkan kembali audio listening untuk dapat dibahas di kelompok induknya selanjutnya memberi waktu 10 menit mendiskusikan soal reading comprehention (non Listening). Tiap kelompok dipersilakan menunjuk salah satu wakil untuk menulis jawaban di papan tulis. Akhirnya guru meminta lembar jawaban serta daftar anggota kelompok untuk bahan laporan/evalusi. Siklus II Perencanaan pada siklus II adalah sama dengan pada siklus I namun

menggunakan soal yang berbeda , pembagian regu dengan urutan meja yang berdekatan dan sebelum diskusi dimulai secara sekilas diberikan arahan oleh guru pada soal- soal yang dianggap sulit oleh siswa (dengan memperhatikan hasil pelaksanaan pada test siklus I). Siswa juga diberi waktu untuk bertanya (waktu sekitar 10 menit). 3.Tindakan ( Action )/ Kegiatan, mencakup:
PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

4. Kriteria Keberhasilan. a. Meningkatnya prestasi belajar siswa/ nilai akademis b. Meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran. c. Meningkatnya prestasi sekolah dalam Ujian Nasional. VIII. JADWAL PENELITIAN Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 mengacu pada kalender akademik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK):

NO RENCANA PENELITIAN 1 2 MINGGU Ijin Penelitian Pel SIKLUS I Rencana Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Terapi ulang SIKLUS II Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi 1 v 2

2 3 4

BULAN 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4

V V V

3 4

V V

v v

Interpretasi, penyimpulan Penyusunan laporan

V V

1. 2. 3. 4.
5.

IX. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsini.2002.Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek.Jakarta:Rieneka Cipta. Dalyono Anni, 2005.Psikologi Pendidikan.Semarang :UPT MKK UNNES. Saud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Tim 2011 Sertifikasi Guru Rayon XII Universitas Negeri Semarang 2011 ,Sertifikasi Guru Bahasa Inggris (SMA/MA//SMK) Wahyudi.2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization). Bandung: Alfabeta.

You might also like