You are on page 1of 3

Sehat adalah karunia Tuhan yang perlu di syukuri, karena sehat merupakan hak azasi manusia yang harus

di hargai. Sehat juga investasi untuk meningkatkan produktifitas kerja sama meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak menyatakan Health is not everything but without health everything is nothing artinya : sehat memang bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti, karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan di tingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta di gunakan oleh semua pihak, untuk itu pada 1 Maret 1999 Presiden RI telah mencanangkan Pembangunan kesehatan bersumber kesehatan yang artinya setiap sektor harus memperhitungkan dampak pembangunan terhadap kesehatan. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi berperilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Perilaku sehat dirumah tangga salah satunya adalah mencuci tangan pakai sabun menunjukkan hasil yang belum menggembirakan tetapi selalu ada peningkatan seiring dengan tingkat sosial ekonomi dan kesadaran masyarakat walaupun belum tersedia hasil konkrit dari survey-survey singkat yang selama ini telah dilakukan , Namun dari data hasil Survey sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2001, data tentang pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk indikator lain sudah ada contohnya bahwa 28 % perokok mulai pada usia 10 tahun dan proporsi terbesar (92 % ) dari mereka merokok di dalam rumah ketika bersama anggota rumah tangga lainnya. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2001 mengiindikasikan bahwa proporsi terbesar penduduk yang berusia 15 tahun ke atas di Jawa dan Bali kurang melakukan kegiatan fisik. Untuk kelompok laki-laki 63% dari perempuan 76%. Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun dapat terwujud apabila ada keinginan kemauan dan kemampuan para pengambil keputusan dan lintas sektoral terkait agar PHBS menjadi proram prioritas dan menjadi salah satu agenda pembangunan Kab / Kota, serta di dukung oleh masyarakat. Program cuci tangan pakai sabun adalah merupakan bagian dari PHBS di rumah tangga yang merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Tujuan dari kegiatan gerakan cuci tangan pakai sabun adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama masyarakat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun. Secara khusus tujuan gerakan cuci tangan pakai sabun adalah yang pertama meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS berupa gerakan cuci tangan pakai sabun. Efek dari gerakan ini diharapkan setiap anggota masyarakat meningkatkan kesehatan dan tidak mudah sakit, Gerakan cuci tangan pakai sabun dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya di alokasikan untuk kesehatan dapat di alihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga. Selain itu Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun dapat menjadi salah satu indicator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kab / Kota di bidang kesehatan .

Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun juga dapat meningkatkan citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan dapat menjadi percontohan pemberdayaan masyarakat dan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

INDIKATOR PHBS

Selain gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun yang juga merupakan indicator dari PHBS , maka Indikator PHBS lainnya tersebut yang juga mengacu pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari 6 indikator perilaku dan 4 indikator lingkungan. Yakni Ibu bersalin ditolong oleh petugas kesehatan, ibu memberi ASI kepada balitanya , Setiap keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Tidak Merokok , lakukan aktifitas setiap hari , makan dengan gizi seimbang , Tersedia air bersih dirumah tangga , tersedia jamban disetiap rumah tangga , Ada kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah.

PILOT PROYEK DI DAERAH

Dalam rangka untuk meningkatkan gerakan dimasyarakat sudah mulai dicanangkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun yang jatuh pada tanggal 15 Oktober 2008 di Jakarta, yang selanjutnya dengan pencanangan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun tersebut memberi momentum bagi daerah lain untuk menjadi acuan satu langkah bersama dengan memasyarakatkan gerakan cuci tangan pakai sabun secara massal menyeluruh tanpa kecuali, Salah satu langkahnya adalah mulai dimasyarakatkannya kesetiap instansi Pemerintah maupun Swasta agar menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun secara proposional dengan jumlah karyawannya atau pekerjanya. Selain itu juga dapat juga dengan menyelenggarakan lomba penampilan kebersihan kantor / instansi termasuk sekolah maupun usaha-usaha niaga swasta lainnya.

KEGIATAN CTS DI INDONESIA

Di Jakarta pada Sabtu 27 April 2007 tahun yang lalu, Pemerintah RImeluncurkan Kampanye Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun di Jakarta. Deputi II Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dr Emil Agustiono menyatakan bahwa kampanye ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010, sebagai salah satu program Pembangunan ManusiaIndonesia. Dalam pernyataannya, dr Emil Agustinono menyatakan bahwa cuci tangan pakai sabun adalah cara penting untuk bisa mencegah penyebaran penyakit menular, beberapa diantaranya

diare, flu burung, dan tipes. Di sisi lain, WHO juga mencatat penyebab kematian terbesar bagi bayi dan balita (anak bawah lima tahun) di dunia adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) dan diare. Cuci tangan pakai sabun bisa melepaskan kuman penyebab infeksi dengan murah dan mudah, sehinga dianggap sebagai salah satu cara efektif mencegah terjadinya penyakit. BagiIndonesia, cuci tangan pakai sabun ini bisa menurunkan angka kematian bayi dan balita di Indonesia, yang saat ini tercatat 35/1000 kelahiran hidup untuk bayi 0-12 bulan dan 46/1000 kelahiran hidup untuk anak bawah limatahun (balita). Kampanye ini dilaksanakan untuk mendukung Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTS) yang telah di luncurkan tahun 2006. Kampanye ini di tujukan untuk meningkatkan pengetahuan atas pentingnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebagai upaya mencegah terjadinya berbagai penyakit menular serta meningkatnya kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam mempraktekkan CTS secara tepat dan benar, ungkap dr Emil Agustiono dalam konferensi pers peluncuran kampanye di SDN Percontohan Manggarai 01, Jakarta Pusat. Kampanye ini juga di rancang meningkatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pihak swasta terhadap gerakan nasional ini sehingga pelaksanaannya bisa lebih efektif dengan cakupan yang lebih luas. Melalui kampanye ini, USAID Indonesia UNICEF Indonesia, dan Unilever Indonsia berkomitmen untuk bermitra melaksanakan program jangka panjang bersama dengan pemerintah. Meski manfaat yang di dapat dari cuci tangan pakai sabun ini sangat besar, namun sejauh ini, promosi CTS masih belum di anggap sebagai intervensi yang penting, demikian ungkapAfroza Ahmed, Water & Sanitation Specialist Unicef Indonesia. Pemahaman tentang pentingnya cuci tangan di kaitkan dengan isu air dan sanitasi menjadi penting nantinya, lanjut Greg Adams, Project Leader Immunization Project MCC USAID Indonesia, Kita punya kekuatan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan memulainya dari diri kita sendiri, salah satunya dengan biasa mencuci tangan dengan sabun. Unilever Indonesia sangat mendukung kampanye CTS ini karena sejalan dengan misi sosial kami yang juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai membiasakan diri cuci tangan dengan sabun, kata Debby Sadrach, Direktur Hygiene dan Personal Care PT Unilever Indonesia Tbk. Kami percaya dengan semakin banyak pihak yang terlibat dalam misi ini, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai bagian dari hidup sehat mereka. Pelaksanaan kampanye nasional pada saat itu dilakukan pada 6 Mei 2007 di tandai dengan pelaksanaan kegiatan Cuci Tangan Bersama secara serentak melibatkan 4.500 murid beserta ibunya di DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang dipimpin oleh Ibu Negara Ani Bambang Yodhoyono. Kampanye ini juga di dukung oleh kampanye media di seluruh Indonesia.

You might also like