You are on page 1of 37

I.

DESKRIPSI KEGIATAN Judul Kegiatan Pokok Tema Interdisipliner : Melalui KKN-PPM V Unud, Kita Tingkatkan Mutu dan Kualitas Sumberdaya Desa Padangan, Menuju Desa yang Terkemuka dan Inovatif

A. Lokasi Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan Bali B. Bidang Kegiatan KKN PPM 1. Fisik 2. Peningkatan Produksi 3. Sosial Budaya 4. Kesehatan C. Latar Belakang Desa Padangan merupakan salah satu dari 14 Desa yang terdapat di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dilihat secara geografis Desa Padangan mempunyai batas batas wilayah tertentu dengan desa desa lain disekitarnya. Batas batas tersebut adalah sebagai berikut : Di sebelah Utara Di sebelah Timur Di sebelah Selatan Di sebelah Barat : Desa Batungsel : Desa Sanda : Desa Kebon Padangan : Desa Pujungan dan Pajahan

Desa Padangan terletak diketinggian 650 850 meter di atas permukaan laut. Ketinggian tersebut menjadikan desa Padangan memiliki hawa yang sejuk dan juga mempengaruhi mata pencaharian penduduk nya. Dari luas Desa Padangan, sebagian besar wilayahnya merupakan tanah perkebunan dan tanah hutan. Tingkat kesuburan tanah yang cukup baik dimanfaatkan oleh penduduk untuk lahan perkebunan dan pertanian. Lahan perkebunan sebagian besar ditanami coklat, kopi, manggis, durian, dan sebagian kecil lahan sawah. Selain mata pencaharian dari hasil kebun dan sawah, masyarakat Desa Padangan juga mengaandalkan hasilnya dari berternak, seperti sapi, kambing, ayam dan babi. Dalam pembangunan desa Padangan dan upaya pengembangan potensi desa tersebut tentu tidak lepas dari penduduk desa setempat. Jumlah penduduk yang besar tidak selalu memberikan pengaruh positif terhadap 1

pembangunan apabila tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) nya, tentu akan menjadi beban pembangunan. Mata pencaharian pokok penduduk desa Padangan sebagian besar merupakan petani, buruh tani, maupun peternak, namun ada juga penduduk yang mata pencahariannya sebagai buruh atau swasta, pegawai negeri, pengrajin, pedagang, montir maupun dokter. Dari deskripsi diatas dapat kita lihat potensi desa Padangan yang sangat beragam baik di bidang sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Kedua potensi tersebut saling berkaitan dan tidak bisa berjalan sendiri sendiri. Dengan adanya potensi sumber daya alam yang terpelajar dan memiliki pemikiran maju, tentu hal ini menjadi potensi besar demi mengembangkan potensi sumber daya alam yang telah dimiliki desa Padangan sejak dahulu. Dengan potensi perkebunan dan pertanian di lahan yang sangat luas, Pertanian dan Perkebunan dapat dikembangkan dengan mudah di desa Padangan karena potensi alam yang mendukung baik luasnya, jenis tanah, sistem irigasi, maupun iklim. Potensi tersebut menjadi salah satu faktor pendukung guna mengembangkan sebuah sistem pengolahan sampah menjadi pupuk agar berguna bagi kehidupan penduduk. Bahan makanan organik yang sebagian besar diproduksi oleh setiap KK dan langsung dikonsumsi, akan sangat berguna apabila diolah kembali dijadikan pupuk ataupun hasil produksi lainnya. Iklim, lahan yang luas dan banyaknya sampah organik yang belum dimanfaatkan karena belum diketahui cara yang tepat untuk pengolahannya, akan menjadi potensi besar di desa ini. Potensi sumber daya manusia yang terpelajar tidak lepas dari pendidikan. Melalui sumbangan buku buku untuk di perpustakaan sekolah diharapkan mampu membuka wawasan anak anak di desa Padangan demi masa depan mereka. Dengan didukung oleh beberapa faktor yang menjadi faktor pendukung dalam mengembangkan potensi pendidikan di desa Padangan, salah satu faktor terpenting yaitu kesadaran masyarakat akan pentingnya mengemban pendidikan. Dengan kesadaran tersebut masyarakat akan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak anaknya. Selagi masih kecil, akan sangat baik apabila anak anak diajarkan untuk sering membaca, karena buku adalah gudang ilmu, buku bisa membuka wawasan anak anak yang selalu berkembang hingga dewasa nantinya. Selain faktor wajah desa dan pengembangan segala potensi sumber daya alam desa Padangan, tentu ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu potensi sumber daya manusia. Potensi ini dapat dikembangkan melalui sebuah organisasi lembaga 2

kemasyarakatan yang ada di desa Padangan yaitu organisasi perempuan (PKK) , organisasi pemuda dan organisasi profesi (petani) sebagai dari wadah dari seluruh masyarakat. Demi menuju desa yang terkemuka dan inovatif, kekayaan alam yang melimpah dan potensi-potensi wisata yang ada di Desa Padangan akan dipublikasikan ke Seluruh Indonesia khususnya, dan dunia pada umunya, melalui sebuah Website. Dengan pendataan yang detail dan akurat, serta dokumentasi yang menarik maka Sumberdaya dan potensi yang ada di Padangan akan diketahui oleh banyak orang sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan ke Desa Padangan, dan juga menarik Produsen/Distributor di luar Desa Padangan untuk membeli Sumberdaya alam yang melimpah dari Desa Padangan. Berdasarkan potensi potensi yang dapat dikembangkan tersebut, maka desa Padangan dapat menjadi salah satu Desa Binaan Universitas Udayana dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) 2012. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang Undang N0.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.60 tahun 1992 tentang Pendidikan Tinggi. Demi cita cita yang mulia itu, pendidikan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religius, kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. KKN PPM adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN PPM jug merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi 3

dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik teoritik dan dunia empirik praktis. Dengan demikian akan terjadilah interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Nama Sintha Dewi Aryaningrat Ayu Andini I Gst Bgs Wisma Adiputra Bagus Mayun Pradita Jaya Gst Ayu Emi Prastika Yuli Sagung Tri Diah Purwani Lia Puspitasari Komang Kusuma Hendra Gst Ayu Primandari Utami Ni Luh Meri Handayani Ni Putu Tessa Intaran I Gede Ari Sudana Ni Wayan Ginna Astarina Pande Nym Karismawan I Putu Adnya Pratama IGA Dian Wulandari Gede Suwiyoga Aziz Suryoputro Pribadi Wandana Narayana Putra I Made Bayu Dwi Putra AA Gd Bagus Nareswara Yudistira Adi Nugraha P I Nyoman Purnawan NIM 0902205038 0902205005 0920025008 0920025050 0911105002 0908505067 0908505025 0908605006 0908105010 0908205004 0908605028 0908405050 0908505060 0908505006 0905105017 0901305101 0901305004 0901505006 0804505010 0804505045 0804505068 0804505042 0920025051 Fak FK FK FK FK FTP MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA FP FS FS FS FT FT FT FT FK Jur Psikologi Psikologi IKM IKM ITP Farmasi Farmasi Ilkom Kimia Fisika Ilkom Matematika Farmasi Farmasi Agroekoteknologi Inggris Inggris Sejarah TI TI TI TI IKM

1.1. Judul Kegiatan Bidang Prasarana Fisik : Memperindah, Mengeksplorasi, Mendokumentasikan, dan Mempublikasikan Fasilitas dan Sumberdaya Desa Padangan dengan Sentuhan Teknologi, Menuju Desa yang Terkemuka dan Inovatif Sub tema 1 Memperindah Tampilan Fasilitas Desa, Demi Menuju Desa Padangan yang Indah, Asri, dan Sehat A. Latar Belakang Desa menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural) (Wikipedia, 2012). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung {Banten, Jawa Barat} atau dusun {Yogyakarta} atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara. Di dalam Desa, terdapat kumpulan masyarakat yang tinggal dan menetap di Desa tersebut. Untuk menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat Desa, maka diciptakan Fasilitas Sarana dan Prasarana umum. Dengan adanya aarana dan prasarana, tentu diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa tersebut. Di Desa Padangan, terdapat beberapa Fasilitas umum, seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Area Olahraga (Sepakbola, dan Voli), Pura, Gapura dan Batas Desa, dan lain sebagainya. Sebagai desa yang terletak di atas ketinggian, tentu suhu di Desa Padangan cukup dingin. Suhu tersebut mempengaruhi tampilan Fasilitas umum yang ada di Desa tersebut, misalnya warna cat yang yang cepat memudar dan kusam. Untuk itu, pada KKN-PPM V UNUD di Desa Padangan ini, akan dilakukan pengecatan ulang beberapa fasilitas umum di Desa Padangan agar menjadi Indah dan Asri, diantaranya pengecatan ulang batas desa, gapura, dan sarana olahraga (tiang gawang dan tiang Net Voli). Selain itu juga dilakukan

pembuatan batas garis pada lapangan sepak bola dan Voli untuk menuju desa padangan yang sehat. B. Tujuan Adapun tujuan dari program bidang Fisik ini antara lain : 1. Memperindah batas-batas Desa Padangan sehingga terlihat lebih indah dan Asri 2. Memperbaiki sarana dan prasarana olahraga Desa Padangan demi meuju Desa Padangan yang sehat 3. Memberi sumbangasih dan peninggalan Fisik yang berarti bagi masyarakat Desa Padangan C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut : 1. Makin indah dan asrinya tampilan batas-batas Desa Padangan 2. Meningkatkan minat masyarakat dalam berolahraga melalui tampilan sarana dan prasarana olahraga yang telah diperindah 3. Makin eratnya hubungan sosial antara Masyarakat Desa Padangan dengan Mahasiswa/i Universitas Udayana D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10 Nama Wandana Narayana Yudhistira Adi Nugraha P. Made Bayu Dwi Putra A.A. Gd. Bagus Nareswara Bagus Mayun Pradita Jaya Gst Bgs Wisma Adiputra Komang Kusuma Hendra Pande Nym Karismawan I Gede Ari Sudana I Nyoman Purnawan NIM 0804505010 0804505042 0804505045 0804505068 0920025050 0920025008 0908605006 0908505006 0908405050 0920025051 Fak FT FT FT FT FK FK MIPA MIPA MIPA FK Jur TI TI TI TI IKM IKM Ilkom Farmasi Matematika IKM 6

11 12 13 Sub tema 2

Gede Suwiyoga Aziz Suryoputro Pribadi I Putu Adnya Pratama

0901305004 0901505006 0905105017

FS FS FP

Inggris Sejarah Agroekoteknologi

Meningkatkan Kebersihan Desa Padangan, Sampah Demi Desa Padangan yang Sehat A. Latar Belakang

Melalui Pengadaan Tempat

Sebagai desa besar dengan sumberdaya alam yang melimpah ditunjang dengan fasilitas umum, tentu Desa Padangan sangat padat dengan aktivitas sehari-hari warganya, seperti berdagang, bertani, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan untuk memperoleh penghasilan yang digunakan untuk menghidupi keluarga. Selain itu, sebagai umat yang beragama tentu masyarakat Desa memiliki tempat-tempat ibadah, seperti Pura Dalem, Pura Puseh, dan Kedaton. Pusatpusat kegiatan aktivitas warga tersebut terletak di dekat Kantor Perbekel Desa. Dengan banyaknya warga dengan pimikiran yang berbeda-beda, tentu terdapat cara pandang yang berbeda tentang kebersihan. Sebagai pusat kegiatan warga, Area sekitar Kantor Perbekel Desa tentu harus bersih agar dapat menjaga kesehatan warga yang beraktivitas di sana. Setelah diamati, area di sekitar kantor perbekel Desa, seperti Sekolah, Pura, dan Pasar, terlihat bersih. Namun demi mempermudah dan menjaga kebersihan di sekitar tersebut, belum terdapat tempat sampah. Untuk itu pada KKN-PPM V Universitas Udayana ini akan dilakukan penyerahan tempat sampah kepada Masyarakat yang ditempatkan di sekitar area umum, seperti Pura, Sekolah, area pasar, dan sekitar kantor perbekel Desa. B. Tujuan Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain : 1. Meningkatkan kesehatan masyarakat 2. Menjaga kebersihan lingkungan 7

3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan

C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kesehatan masyarakat 2. Mempermudah masyarakat dalam mengatur pembuangan sampah di tengah padatnya aktivitas 3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan Mahasiswa/i Universitas Udayana D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. Nama Wandana Narayana Yudhistira Adi Nugraha P. Made Bayu Dwi Putra A.A. Gd. Bagus Nareswara NIM 0804505010 0804505042 0804505045 0804505068 Fak FT FT FT FT Jur TI TI TI TI

Sub tema 3 Pendokumentasian Kondisi Lingkungan dan Kependudukan dengan Sentuhan Teknologi, Menuju Desa Padangan yang Inovatif A. Latar Belakang Desa Padangan terdiri atas sekitar 525 KK, yang di dalamnya terdapat kurang lebih 1500 penduduk. Itu merupakan sumber daya manusia yang dapat menunjang kemajuan Desa. Selain itu, desa padangan juga memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan daya tarik investor, produsen, ataupun distributor hasil pertanaian/perkebunan ataupun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kekayaan sumber daya alam dan manusia ini harus terdokumentasi dengan baik agar dapat mempermudah pengaturan sumber daya tersebut. Setelah dilakukan survei ke lokasi dan juga wawancara terhadap 8

Perbekel Desa, ternyata Desa Padangan memiliki dokumentasi hal-hal tersebut namun masih manual atau belum tersentuh sistem canggih yang

terkomputerisasi yang kina telah banyak digunakan di seluruh Indonesia. Melihat kondisi itu, pada KKN-PPM V UNUD ini akan dibuat sebuah Sistem Terkomputerisasi yang dapat mendokumentasikan data penduduk dan sumber daya alam di Desa Padangan. Selain itu, melalui sistem ini, perangkat desa akan lebih mudah dalam manajemen surat yang sering digunakan oleh Kantor Desa. B. Tujuan Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain : 1. Mendokumentasikan Sumber daya alam dan Manusia Desa Padangan 2. Mempermudah kantor desa dalam pendataan penduduk dan sumberdaya, serta mempermudah dalam manajemen surat 3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan data yang jelas mengenai sumber daya alam dan manusia Desa Padangan 2. Mengefisienkan kinerja Kantor Desa dalam pendataan dan surat menyurat 3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan Mahasiswa/I Universitas Udayana D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nama Wandana Narayana Yudhistira Adi Nugraha P. Made Bayu Dwi Putra A.A. Bagus Nareswara Komang Kusuma Hendra Ni Putu Tessa Intaran NIM 0804505010 0804505042 0804505045 0804505068 0908605006 0908605028 Fak FT FT FT FT MIPA MIPA Jur TI TI TI TI Ilkom Ilkom 9

Sub tema 4 Pendokumentasian dan Pemublikasian Sumberdaya alam dan Manusia Melalui Sentuhan Teknologi, Menuju Desa Padangan yang Inovatif dan Terkemuka A. Latar Belakang Setelah seluruh kegiatan KKN-PPM V UNUD di Desa Padangan ini dilakukan, tentu setiap Mahasiswa/i yang telah bersentuhan langsung dengan masyarakat akan mengetahui bagaimana kondisi seseungguhnya sumberdaya alam dan manusia yang ada di Desa Padangan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bidang KKN-PPM UNUD ini akan didokumentasikan dengan baik. Data-data yang telah didapatkan dan didokumentasikan melalui wawancara dan pengentryan ke Sistem, tentu lebih bermanfaat jika diolah dengan tetap menjaga privasi dan keajegan Desa Padangan, agar Masyarakat di luar Padangan mengetahui Potensi Desa tersebut. Untuk itu diperlukan media yang mampu memanajemen informasi dan mempublikasikannya ke Masyarakat luas. Berdasarkan hal itu, pada KKN-PPM V UNUD ini akan dibuatkan sebuah website sebagai media publikasi kondisi sumberdaya alam dan manusia Desa Padangan. Tentu dalam pemublikasiannya tetap dijaga privasi masyarakat Desa Padangan, dan juga terbatas pada Informasi yang diijinkan untuk

dipublikasikan. Dengan data-data yang akurat, penyusunan kalimat yang komunikatif, dan Foto-foto langsung dari Desa Padangan, akan membuat Website menarik sehingga pada akhirnya dapat menjadikan Desa Padangan lebih Inovatif dan Terkemuka.

10

B. Tujuan Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain : 1. Mendokumentasikan secara keseluruhan situasi dan kondisi sumberdaya alam dan manusia di Desa Padangan melalui kegiatan KKN-PPM V UNUD 2. Mempublikasikan Situasi, dan kondisi Sumber Daya alam dan manusia Desa Padangan melalui sebuah media yang mudah digunakan dan mengglobal 3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan data yang akurat dan Objektif mengenais situasi dan kondisi Desa Padangan 2. Mempublikasikan Potensi dan Sumberdaya yang terdapat di Desa Padangan ke masyarakat luas dengan tetap memperhatikan keajegan Desa 3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan Mahasiswa/i Universitas Udayana D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Nama Sintha Dewi Aryaningrat Ayu Andini I Gst Bgs Wisma Adiputra Bagus Mayun Pradita Jaya Gst Ayu Emi Prastika Yuli Sagung Tri Diah Purwani Lia Puspitasari Komang Kusuma Hendra Gst Ayu Primandari Utami Ni Luh Meri Handayani Ni Putu Tessa Intaran I Gede Ari Sudana Ni Wayan Ginna Astarina NIM 0902205038 0902205005 0920025008 0920025050 0911105002 0908505067 0908505025 0908605006 0908105010 0908205004 0908605028 0908405050 0908505060 Fak FK FK FK FK FTP MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA MIPA Jur Psikologi Psikologi IKM IKM ITP Farmasi Farmasi Ilkom Kimia Fisika Ilkom Matematika Farmasi 11

14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

Pande Nym Karismawan I Putu Adnya Pratama IGA Dian Wulandari Gede Suwiyoga Aziz Suryoputro Pribadi Wandana Narayana Putra I Made Bayu Dwi Putra AA Gd Bagus Nareswara Yudhistira Adi Nugraha P I Nyoman Purnawan

0908505006 0905105017 0901305101 0901305004 0901505006 0804505010 0804505045 0804505068 0804505042 0920025051

MIPA FP FS FS FS FT FT FT FT FK

Farmasi Agroekoteknologi Inggris Inggris Sejarah TI TI TI TI IKM

1.2. Judul Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi : Peningkatan Mutu, Kualitas serta Kuantitas Hasil Produksi Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Di Desa Padangan Subtema 1 Pelatihan Pembuatan MOL (MikroOrganisme Lokal) Dan Pemanfaatan Limbah Kopi Dan Kotoran Ternak Kambing Sebagai Pupuk Organik Guna Meningkatkan Kwantitas dan Kwalitas Hasil Kopi Di Desa Padangan,Pupuan,Tabanan. A. Latar Belakang Kopi merupakan buah yang lazim dijadikan minuman penghilang rasa ngantuk. Di Indonesia terutama di bali sendiri kopi sudah menjadi minuman yang selalu disajikan dalam setiap kegiatan. Produksi kopi di bali umumnya berasal dari dua jenis kopi yaitu kopi robusta dan kopi arabika, kopi robusta dapat tumbuh di sebagian besar dataran rendah sampai tinggi, sedangkan arabika kebanyakan ditanaman di dataran tinggi seperti di daerah bangle. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Bali, penurunan produksi kopi Arabika di Bali mencapai 55 persen, sementara kopi Robusta mencapai 45 persen. Sebelumnya tingkat produksi kopi di Bali mencapai 3200 ton per tahun untuk kopi Arabika dan 13.000 ton per tahun untuk kopi Robusta. Dampak perubahan iklim menyebabkan pembentukan bunga tidak terjadi, bahkan bunga yang terbentuk tidak mengalami persarian sehingga gugur. Sehingga buah yang jadi itu sejak awal 12

jumlahnya sedikit. akibat penurunan produksi harga kopi di Bali saat ini mengalami kenaikan yang signifikan. Kopi Robusta yang biasanya Rp. 13.000 per kilogram, kini telah mencapai harga Rp. 22.000 per kilogram. Sedangkan untuk kopi arabika sebelumnya hanya Rp. 31.000 perkilogram, saat ini telah menyentuh harga Rp. 57.000 per kilogram. Selain itu serangan berbagai jenis hama serta penyakit yang menyerang tanaman kopi ikut memicu terjadinya penurunan produksi kopi di bali. Berbagai jenis hama dan penyakit seperti penyakit Karat Daun, Jamur Upas, Jamur Akar Putih serta hama nematode,penggerek buah kopi, gangguan hama dan penyakit tersebut dapat mengakibatkan gangguan produksi yang mampu menurunkan hasil signifikan pada buah kopi. Alternative pengendalian yang saat ini paling efektif dan efisien adalah penggunaan pestisida, namun resiko penggunaan pestisida bagi lingkungan dan ekosistem sekitar aka member dampak yang merugikan. Maka dari itu dikembangkan system PHT atau Integrated Pest Management yang dimana dalam pengendalian hama diterapkan berbagai cara atau metode namun penggunaan pestisida merupakan pilihan terakhir. Untuk mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tidak hanya perlu penanganan dari luar, namun juga perlu adanya penanganan dari dalam, yang dalam hal ini penguatan tumbuhan kopi, hal ini dapat dilakukan dengan cara penggunaan pupuk yang berimbang. Desa padangan merupakan salah satu sentra penghasil kopi yang terletak di Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan, Bali. Desa ini memiliki ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut. Sebagian besar petani membudidayakan kopi robusta, disamping karena jumlah produksinya yang lebih banyak dari kopi arabika, juga karena kopi jenis ini lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. pemupukan yang berbasis masyarakat adalah Salah satu alternative penggunaan MOL

mikroorganisme local yang selanjutnya dikombinasikan dengan memanfaatkan sisa ampas kopi,kotoran serta urine sapi untuk pembuatan pupuk cari. MOL adalah mikroorganisme lokal yang dapat di buat dengan sangat sederhana yakni dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kita yakni dapat memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau memanfaatkan sisa dari tanaman misalnya bonggol pisang , buah nanas , daun nimba ,gedebog pisang. MOL atau mikroorganisme lokal dapat digunakan sebagai pengganti bioaktivator dalam 13

pembuatan kompos atau langsung diaplikasikan ke tanaman. Dengan menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar, MOL murah sehingga menghemat biaya produksi tanaman. Pohon Gamal, bahasa latinnya adalah Gliricidia Sepium. Sama halnya dengan Kaliandra maka jenis tanaman ini masuk ke dalam kelompok polong-polongan atau Leguminoseae. Gamal merupakan akronim dari Ganyang Mati Alang-Alang yang dikarenakan bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan alang-alang. Daun Gamal dapat diberikan sebagai Pakan Ternak dengan Kandungan Gizi adalah 3 6,4% Nitrogen, 0,31% P, 0,77% K, 15 30% serat kasar dan 10% Abu. Daun Gamal yang rontok dan jatuh ke tanah pada musim kemarau sangat bermanfaat juga untuk meningkatkan bahan organik serta kadar nitrogen tanah.Pohon Gamal yang dijadikan pohon rambatan Vanili di lahan perkebunan & peternakan Villa Domba. Daunnya dapat diberikan sebagai Pakan Ternak saat dilakukan Pemangkasan. Menurut Hadinata (2008), bahan utama dalam pembuatan MOL terdiri dari tiga komponen antara lain : (1) karbohidrat berasal dari air cucian beras, nasi basi, singkong, kentang, gandum, rebung, rumput gajah, dan daun gamal; (2) glukosa dari gula merah, cairan gula pasir, dan air kelapa; (3) sumber mikroorganisme berasal dari keong mas, kulit buah-buahan, air kencing, dan terasi. Pembuatan MOL dilakukan dengan memanfaatkan daun gamal dikombinasikan dengan air kelapa sebagai sumber glukosa, dan urin sapi sebagai sumber mikroorganisme. Pemanfaatan daun gamal sebagai bahan baku dalam penelitian karena tanaman gamal (Gliricidia sepium) merupakan salah satu jenis tanaman leguminoceae dengan kandungan unsur hara yang tinggi. Purwanto (2007) menguraikan gamal yang berumur satu tahun mengandung 36% N; 0,31 % P; 0,77% K; 15-30% serat kasar; dan 10% abu K. Berdasarkan hasil penelitian Sutari (2009), kandungan unsur hara yang terdapat dalam larutan MOL daun gamal lebih tinggi daripada larutan MOL dengan bahan dasar rebung, dan rumput gajah. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam larutan biourine daun gamal terdiri dari 2,8 % N; 48,11 mg L-1 P; 14,469 mg L-1 K; 520 mg L-1 S; 48,5 mg L-1 Ca; 224 mg L-1 Mg; 125 mg L-1 Na; 3,75 mg L-1 Fe; 54,60 mg L-1 Mn; 0,83 mg L-1 Zn; 0,241 mg L-1 Cu, dan 7455 mg L-1 Cl. Air kelapa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi karena air kelapa mengandung 7,27% karbohidrat; 14

0,29% protein; beberapa mineral antara lain 312 mg L-1 kalium; 30 mg L-1 magnesium; 0,1 mg L-1 besi; 37 mg L-1 fosfor; 24 mg L-1 belerang; dan 183 mg L-1 klor (Budiyanto, 2002). Urin sapi dimanfaatkan sebagai sumber mikroorganisme dalam pembuatan MOL, karena kotoran ternak mengandung mikroorganisme selulolitik yang membantu proses pencernaan. Menurut Wanapat (2001 dalam Wahyudi, 2009), bakteri dan jamur lignoselulolitik memiliki peran penting dalam proses perombakan pakan ternak dalam bentuk selulosa di dalam rumen. Populasi mikroorganisme selulolitik berkembang dengan baik pada ruminansia yang diberi pakan utama berupa hijauan dengan serat yang tinggi. Menurut Lingga (1991 dalam Syaifudin, 2010), kotoran ternak sapi cair memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi daripada kotoran ternak sapi padat. Urin sapi mengandung 1,00% N; 0,50% P, dan 1,50% K sedangkan kotoran sapi padat mengandung 0,14% N; 0,20% P, dan 0,10% K. Faktor-faktor yang berperan penting dalam proses fermentasi antara lain media fermentasi, kadar bahan baku atau substrat, pH, temperatur, waktu, bentuk dan sifat mikroorganisme yang aktif di dalam proses fermentasi, dan rasio C/N dalam bahan (Suriawiria,1996; Hidayat, 2006). Mikroorganisme dalam larutan MOL melakukan perombakan terhadap bahan organik yang terdapat dalam MOL sehingga terbentuk senyawa yang lebih sederhana. Menurut Hidayat (2006), fermentasi merupakan perubahan kimia beberapa enzim dengan memanfaatkan bakteri dan jamur sebagai dekomposer. Perubahan kimia dari fermentasi meliputi proses pengasaman, dan dekomposisi gula menjadi alkohol dan karbondioksida, serta dekomposisi senyawa organik. Suriawiria (1996) menyatakan bahwa proses pengomposan alami membutuhkan waktu yang sangat lama, antara 6 bulan hingga 12 bulan, sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman. Penggunaan mikroorganisme dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu. Menurut Lukitaningsih (2010), mikroorganisme mampu mempercepat proses pengomposan menjadi sekitar menyatakan, bahwa lama fermentasi berkisar dekomposisi. 2-3 minggu. Hidayat (2006) 4-14 hari, lama fermentasi yang

disarankan adalah 14 hari karena bahan organik telah mengalami proses

15

Berdasarkan hasil penelitian Sutari (2009), pembuatan MOL starter dilakukan dengan proses fermentasi daun gamal dan air kelapa dengan konsentrasi 250 g L-1 air kelapa. Perlakuan menggunakan bio-urine daun gamal menunjukkan hasil yang paling baik pada pertumbuhan tanaman sawi dibandingkan dengan bio-urine rebung dan bio-urine rumput gajah. Penggunaan MOL sangat murah dan efisien karena larutan MOL menggunakan bahan alami yang terdapat di lingkungan sekitar, serta proses pembuatannya yang sederhana. Bahanbahan yang terdiri dari daun gamal, urin sapi, dan air kelapa dimasukkan dalam wadah tertutup, dan difermentasi selama beberapa minggu, setelah itu larutan MOL dapat digunakan sebagai aktivator dalam pembuatan pupuk kompos atau dapat langsung digunakan sebagai pupuk cair. B. Tujuan `Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah: 1. Peningkatan produksi kopi 2. Memberi alternatif solusi bagi petani kopi di Desa Padangan 3. Memberdayakan hal-hal yang ada disekitar lingkungan petani 4. Pemanfaatan limbah pertanian menjadi menguntungkan

C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut : 4. Peningkatan produksi kopi. 5. Meminimalisir penggunaan pupuk sintetis yang dapat meninggalkan residu kimia di dalam tanah. 6. Masyarakat mampu mengelola kebun kopi secara mandiri,terutama dalam hal pemupukan. 7. Peningkatan taraf ekonomi atau kesejahteraan petani sejalan dengan peningkatan produksi kopi.

16

Subtema 2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Padangan Menjadi Produk Fungsional A. Latar Belakang Dewasa ini, tampak kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi makanan untuk mempertimbangkan pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadap kesehatan tubuhnya disamping kelezatan dan nilai gizi produk tersebut (Goldberg 1994). Semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan dan maraknya gaya hidup sehat menempatkan fungsi pangan tidak lagi terbatas hanya dua tetapi menjadi tiga macam. Pangan selain berfungsi untuk mensuplai kebutuhan gizi dan kelezatan dengan cita rasanya, pangan juga berfungsi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan dapat menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu. Kenyataan ini menuntut suatu bahan tidak lagi sekedar bergizi dan lezat tetapi juga dapat bersifat fungsional. Fenomena pangan fungsional melahirkan paradigma baru dalam modifikasi berbagai produk olahan pangan yang memberikan sifat fungsional. Tujuan pengembangan pangan fungsional antara lain untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologi agar dapat melindungi tubuh dari penyakit, khususnya penyakit degeneratif seperti atherosklerosis, katarak, kanker, autoimun, dan penuaan dini. Salah satu sumber buah-buahan yang dapat digunakan sebagai produk fungsional yaitu jeruk yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh namun cepat rusak jika tidak dilakukan penanganan yang tepat. Jeruk, khususnya jeruk lemon selain dimakan segar, merupakan bahan baku industri pembuatan asam sitrun, pektin, dan minyak jeruk. Jenis jeruk ini juga dapat dibuat selai. Selain itu, pektin yang terkandung di dalam daging buahnya menurunkan kolesterol darah. Jeruk lemon mengandung substansi yang diketahui sebagai limonene yang digunakan untuk menghilangkan batu empedu dan dipercaya pula sebagai agen anti kanker. Kandungan limonene tertinggi berada pada bagian spon putih dari daging lemon (buletin teknopro hortikultura, 2004). Selain dari buah, rempah-rempah juga dapat berfungsi sebagai pangan fungsional. Beberapa dari rempah-rempah yang sudah lama dikenal di adalah kunyit dan asam. Minuman fungsional kunyit asam telah lama dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman kunyit 17

asam adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit dan asam (Limananti dan Triratnawati, 2003). Selain itu dijelaskan bahwa minuman kunyit asam sebagai pengurang rasa nyeri pada dismenorea primer memiliki efek samping minimal dan tidak ada bahaya jika dikonsumsi sebagai suatu kebiasaan (Limananti dan Triratnawati, 2003). Menurut Sastroamidjojo (1997), kunyit mempunyai khasiat sebagai penghilang gatal, antipasmodikum, obat gingivitis (radang gusi), obat radang selaput mata, obat sesak napas, obat sakit perut, dan sebagai astrigentia serta analgetika (penghilang rasa nyeri). Selain itu, kunyit juga mempunyai aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yang terutama disebabkan oleh senyawa kurkumin. Asam merupakan sejenis bumbu tradisional yang kaya akan zinc dan kandungan L-tartaric acid yang menurunkan resiko terbentuknya batu Kristal dalam saluran kemih (Winarno 1997). Asam juga dapat digunakan sebagai obat disentri, demam, lepra, radang mata, infeksi oral, penyakit pernapasan, dan luka-luka (Lewis dan Elvin 1977). Dengan berbagai manfaat tersebut jeruk lemon, kunyit dan asam jawa sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk fungsional. Oleh karena itu, diusulkan untuk dilakukan optimasi produk fungsional berbahan dasar jeruk lemon dalam pembuatan selai, serta kunyit dan asam sebagai minuman tradisional. B. Tujuan Adapun tujuan dari program ini : 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Desa Padangan 2. Mengenalkan manfaat dari jeruk lemon dan minuman kunyit asam 3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan pengolahan jeruk lemon dan minuman kunyit asam yang tepat agar kandungan gizinya tidak hilang 4. Membantu masyarakat membuka peluang usaha baru dari jeruk lemon, kunyit dan asam untuk meningkatkan penghasilan C. Hasil yang Diharapkan Melalui pelaksanaan program ini, adapun hasil yang kami harapkan antara lain adalah: 1. Dapat lebih memberdayakan sumber daya alam khususnya rempah-rempah yang ada di Desa Padangan 18

2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi jeruk lemon dan rempah-rempah dari kunyit dan asam sebagai minuman kunyit asam 3. Meningkatnya kesehatan masyarakat D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. Nama NIM Fak ITP Kimia Fisika Agroekoteknologi Jur Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Ni Luh Meri Handayani I Putu Adnya Pratama 0908205004 MIPA 0905105017 FP

1.3. Judul Kegiatan Bidang Sosial Budaya :Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Desa Padangan Melalui Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer, Kegiatan Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD, dan Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan A. Latar Belakang Sebagai wujud dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Udayana mewajibkan kepada mahasiswa melaksanakan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat). Disini kami ditempatkan di Desa Padangan, kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dalam survey kami, berbagai masalah sosial budaya ditemukan menjadi sorotan di Desa Padangan, khususnya dalam proses meningkatkan sumber daya manusianya. Dalam kesempatan kali ini, sorotan akan dititik beratkan pada masalah Pendidikan sebagai dasar peningkatan sumber daya manusia. Masih banyaknya jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Desa Padangan ini dapat diakibatkan oleh tidak meratanya tingkat pendidikan masyarakat karena terbatasnya sarana pendidikan di daerah tersebut. Di Desa Padangan sendiri hanya terdapat sekolah SD dan SMP, sedangkan untuk SMA harus dilanjutkan di luar Desa Padangan yang jarak tempuhnya lumayan jauh dengan infrastruktur jalan yang kurang baik sehingga menyebabkan rendahnya minat murid untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai langkah awal 19

mengurangi jumlah RTM di Desa Padangan ini adalah meningkatkan mutu dan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dengan cara meningkatkan tingkat pendidikan penduduk. Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Desa Padangan adalah melaksanakan penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan suatu jalan lebar yang dapat membantu mengurangi jumlah RTM, melalui pendidikan yang tinggi seseorang akan mendapatkan ilmu yang dpat berguna bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya, serta dengan mendapatkan pendidikan yang tinggi maka akan ada peluang memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Keinginan untuk menempuh pendidikan sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya diawali oleh minat sang murid. Murid yang sedang melaksanakan pendidikannya di tingkat SMP merupakan seorang anak yang sedang tumbuh menjadi ramaja. Pada proses ini anak akan mulai berpikir untuk menentukan masa remaja yang akan ditempuh, akan ada banyak faktor yang akan menentukan pilihan sang anak mulai dari keluarga, lingkungan, dan pergaulannya. Di Desa Padangan pada proses ini sangat rentang murid SMP tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi karena berbagai alasan terutama kurangnya minat anak anak tersebut. Sehingga perlunya diberikan penyuluhan pemahan pentingnya pendidikan tinggi sebagai dorongan dan motivasi agar adanya minat dari anak anak di sini untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pad kegiatan penyuluhan ini juga akan diberikan penuluhan tentang pentingnya teknologi informasi komputer dan cara ber internet sehat. Selain faktor minat yang memengaruhi seorang anak untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, terdapat juga faktor kebosanan belajar sang anak karena menganggap belajar itu tidak menyenangkan. Ini sering dirasakan oleh siswa siswa SD yang pada dasarnya mereka merupakan anak anka yang masih menyukai bermain. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya suatu kegiatan yang dapat membuat kesan bahwa belajar itu menyenangkan melalui kegiatan lomba tingkat SD yang dilaksanakan secara menarik dan kreatif sehingga akan memberikan kesan menyenagkan kepada siswa siswa tersebut. Diharapkan dengan kegiatan lomba tersebut akan memacu semangat mereka untuk belajar. Pada pelakasanaan survey yang kami laksanakan ke SD yang ada di Desa Padangan terlihat bahwa infrastrukur 20

gedung SD disana sudah baik. Namun dilihat dari suasana ruangan, sarana dan prasarana di sana masih kurang. Terlihat bahwa di beberapa ruang kelas kurang lengkapnya foto presiden dan wakil presiden. Serta suasana ruangan yang masih terlihat baku, perlu kiranya ada penambahan beberapa sarana seperti poster poster bahasa inggris, tabel tabel perkalian, serta kelengkapan sarana pendukung pendidikan yang lainnya juga. Secara keseluruhan aspek sosial budaya akan menjadi ujung tombak daya saing Desa Padangan kedepannya. Berbagai program telah secara konkrit kami rancang untuk medukung pengembangan tersebut. KKN-PPM ini akan menjadi kesempatan pengabdian yang tepat guna membantu Desa Padangan diinginkan. B. Tujuan Adapun tujuan dari program bidang sosial budaya ini adalah : 1. Berbagi dan meningkatkan wawasan Padangan 2. Mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan Pendidikan di Desa Padangan. 3. Memberikan pemahaman kepada Siswa siswa di Desa Padangan mengenai pentingnya pendidikan tinggi. 4. Meningkatkan mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan di Desa Padangan. C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas dan mutu pendidikan siswa di Desa Padangan. 2. Meningkatnya pemahaman masyarakat di bidang pendidikan mengenai pentingnya pendidikan tinggi.. 3. Meningkatnya semangat belajar siswa siswa di Desa Padangan. 4. Meningkatnya mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan di Desa Padangan. di bidang pendidikan di Desa mencapai daya saing yang

21

D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama I Gede Ari Sudana IGA Dian Wulandari Gede Suwiyoga Aziz Suryoputro Pribadi Komang Kusuma Hendra Ni Putu Tessa Intaran Sintha Dewi Aryaningrat Ayu Andini NIM 0908405050 0901305101 0901305004 0901505006 0908605006 0908605028 0902205038 0902205005 Fak MIPA FS FS FS MIPA MIPA FK FK Jur Matematika Inggris Inggris Sejarah Ilkom Ilkom Psikologi Psikologi

1.4. Judul Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat : Meningkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Penggunaan Potensi Alam sebagai Obat Tradisional di Desa Padangan Sub tema 1 21 hari Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan A. Latar Belakang Menurut WHO (1946), sehat adalah suatu keadaan yang baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya sekedar tanpa penyakit atau kecacatan. Dalam undang-undang kesehatan disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya. Kesehatan itu penting untuk setiap orang, termasuk pula masyarakat Padangan yang terdiri dari kelompok anak-anak yang masih bersekolah, remaja, dan orang-orang dewasa atau sebuah rumah tangga. Bagi sebagian besar orang, sehat adalah hal yang sangat mahal. Maka dari itu, kesehatan perlu dijaga. Salah satunya dengan PHBS. PHBS dapat berlaku secara universal dan dapat dilakukan di rumah, di sekolah, tempat kerja, maupun tempat-tempat umum. Maka, untuk mencapai suatu hal yang disebut dengan sehat, setiap orang, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa hendaknya memahami, menerapkan, dan membiasakan diri dengan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan adalah suatu hal yang biasa dilakukan oleh seseorang 22

sehingga saraf-sarafnya secara refleks telah mampu melakukan hal tersebut dengan baik tanpa harus mengeluarkan energi yang terlalu banyak. Menurut teori psikologi kognitif, kebiasaan baru dapat dibentuk dalam 21 hari dengan didahului perubahan pada sistem kognitif dari seseorang. Selain itu, permasalahan yang ditemukan di desa padangan untuk sarana kesehatan boleh dibilang cukup terbatas, dimana disana hanya terdapat posyandu dan puskesmas pendamping. Jika hanya mengharapkan peranan dari posyandu dan puskesmas pembantu saja rasanya kesehatan masyarakat sulit untuk tercapai secara merata dan maksimal di seluruh keluarga yang ada di desa padangan. Maka dari itu, kelompok kami mengusulkan suatu program pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dalam 21 hari guna meningkatkan kesehatan masyarakat yang berada di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Kegiatan yang akan dilakukan seperti self control, pembentukan dan pembinaan dokter kecil. B. Tujuan Adapun tujuan dari program bidang kesehatan ini antara lain : 1. Meningkatkan kesehatan masyarakat 2. Mengefektifkan pengeluaran biaya masyarakat agar dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan 3. Mengupayakan masyarakat untuk mampu menciptakan dan mempertahankan lingkungan sehat 4. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar bersedia memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada 6. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat seperti Posyandu, tabungan bersalin, kelompok pemakai air. 7. Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan penyediaan sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau. 8. Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS 23

9. Meningkatkan pengeloloaan lingkungan yang bersih dan mendukung dalam peningkatan kesehatan keluarga secara merata. C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kesehatan masyarakat 2. Pengeluaran biaya masyarakat dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan 3. Masyarakat mampu menciptakan dan mempertahankan lingkungan sehat 4. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan 5. Masyarakat bersedia memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada 6. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat seperti Posyandu, tabungan bersalin, kelompok pemakai air. 7. Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan penyediaan sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau 8. Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS 9. Melalui pembentukan dan pembinaan dokter kecil diharapkan dapat membentuk anak yang memiliki kemampuan yang cukup akan hidup sehat dan pemahaman akan pengeloloaan lingkungan yang bersih dan mendukung dalam peningkatan kesehatan keluarga secara merata Sub tema 2 Peningkatan Kesehatan Warga Desa Padangan melalui Pemanfaatan Potensi Alam sebagai Obat Tradisional A. Latar Belakang Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (BPOM RI, 2005). Obat tradisional telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO, negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. WHO merekomendasikan 24

penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit regeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Penggunaan obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak Pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sari, 2006). Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki banyak keuntungan diantaranya efek samping obat tradisional relatif kecil, adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional atau komponen bioaktif tanaman obat, pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi, dan obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif (Pramono dan Katno, 2008). B. Tujuan Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang kesehatan ini antara lain : 4. Meningkatkan kesehatan masyarakat 5. Memanfaatkan potensi alam sebagai obat tradisional untuk masyarakat 6. Mengurangi efek samping obat sintetis yang dikonsumsi masyarakat 7. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan menanggulangi penyakit melalui pengobatan secara tradisional C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut: 4. Meningkatnya kesehatan masyarakat 5. Termanfaatkannya masyarakat 25 potensi alam Desa Padangan untuk pengobatan

6. Masyarakat tidak merasakan efek samping obat yang dikonsumsi 7. Masyarakat dengan segera mampu mencegah dan menanggulangi penyakit D. Mahasiswa yang Terlibat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9. Nama Sintha Dewi Aryaningrat Ayu Andini Gst Bgs Wisma Adiputra Bagus Mayun Pradita Jaya Sagung Tri Diah Purwani Lia Puspitasari Ni Wayan Ginna Astarina Pande Nym Karismawan I Nyoman Purnawan NIM 0902205038 0902205005 0920025008 0920025050 0908505067 0908505025 0908505060 0908505006 0920025051 Fak FK FK FK FK MIPA MIPA MIPA MIPA FK Jur Psikologi Psikologi IKM IKM Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi IKM

26

II.

LINGKUP KKN-PPM 2.1. Lingkup Kegiatan Bidang Prasarana Fisik A. Kelompok Sasaran . Masyarakat

B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan a. Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa Padangan. b. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa Padangan. c. Survei potensi alam ke masyarakat di Desa Padangan. d. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan a. Melakukan Survei-survei ke Fasilitas Desa, pendataan dan pengamatan langsung terhadap situasi dan kondisi masyarakat Desa Padangan b. Perbaikan Fasilitas Desa c. Pendokumentasian dan Pendataan Kondisi dan situasi sumberdaya alam dan manusia Desa Padangan d. Pemublikasian Potensi Desa Padangan Evaluasi Dilakukan melalui wawancara pada masyarakat umum Desa Padangan

2.2. Lingkup Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi A. Kelompok Sasaran Kelompok-kelompok tani di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan

27

Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa Padangan Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait Survei ke masyarakat di Desa Padangan. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.

Pelaksanaan Melakukan pembuatan MOL Melakukan penyuluhan Melakukan pembuatan pupuk organik

Evaluasi Dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada kelompok tani di Desa Padangan

2.3. Lingkup Kegiatan Bidang Sosial Budaya A. Kelompok Sasaran Siswa-siswi SD Siswa-siswi SMP

B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan Melakukan pendekatan dengan instansi terkait yaitu pihak sekolah Mengadakan kerjasama dengan instansi Menyusun program-program dan materi sosial budaya yang akan diberikan

Pelaksanaan Melakukan penyuluhan pentingnya pendidikan tinggi dan informasi komputer Melakukan games edukatif untuk siswa-siswa SD Melengkapi sarana pendidikan di SD dan menambah buku bacaan

Evaluasi

28

Dilakukan dengan metode wawancara kepada beberapa orang dari siswa SD dan SMP.

2.4. Lingkup Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat A. Kelompok Sasaran - Siswa-siswi SDN 1 Padangan - Masyarakat umum Desa Padangan B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan e. Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa Padangan. f. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa Padangan. g. Survei potensi alam ke masyarakat di Desa Padangan. h. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan a. Melakukan survei ke rumah warga Desa Padangan untuk melihat taman yang berpotensi sebagai obat. b. Melakukan sosialisasi mengenai manfaat dan cara pengolahan obat tradisional c. Menyebarkan leaflet terkait dengan pengobatan tradisional Evaluasi Dilakukan melalui penyebaran kuesioner serta wawancara pada masyarakat umum Desa Padangan.

29

III.

METODE PELAKSANAAN KKN PPM 3.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Prasarana Fisik A. Rencana Program Kegiatan Bidang Prasarana Fisik 1. Perbaikan Fasilitas Desa Program ini berupa perbaikan terhadap identitas desa berupa gapura, batas Desa, dan tulisan-tulisan yang menyangkut keberadaan desa tersebut. Dilakukan dengan mengecat ulang (menebalkan) Fasilitas tersebut. Selain itu juga akan dilakukan pengecatan ulang terhadap sarana dan prasarana Olahraga, seperti tiang gawang Sepak Bola, tiang penyangga Net Voli, dan pembuatan garis lapangan. 2. Pengadaan Alat Kebersihan Program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pembuangan sampah di Desa. Tempat sampah diletakkan di sekitar area Umum Desa. 3. Pembuatan Website Desa Padangan Program ini bertujuan untuk mempublikasikan potensi-potensi Alam dan Wisata yang ada di Desa Padangan dalam bentuk Website sehingga dapat diketahui oleh masyarakat, terutama calon Wisatawan. 4. Pembuatan Aplikasi Sistem Manajemen Surat Program ini bertujuan untuk mempermudah perangkat desa dalam memanajemen surat masuk dan keluar di Kantor Perbekel Desa

B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Prasana Fisik No. 1 2 3 4 5 Program Survei atribut desa yang akan diperbaiki Persiapan alat-alat untuk pembenahan atribut desa yang akan diperbaiki Perbaikan atribut desa Penyiapan alat bantuan Kebersihan Penyerahan dan penempatan alat kebersihan Tempat Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan Tim 10 Orang 11 Orang 21 Orang 10 Orang 21 Orang Jam/Individu 5 jam 5 jam 15 jam 5 jam 15 jam Jumlah 50 jam 55 jam 315 jam 50 jam 315 jam 30

6 7 8 9 10 11

Survei dan dokumentasi Potensi alam dan Wisata Desa untuk dimasukkan ke Website Pembuatan Website Desa Padangan Sosialisasi Website Desa Padangan Survei Kondisi S.O.P. Surat masuk Keluar di Kantor Desa Pembuatan Sistem Manajemen Surat Kantor Desa Padangan Sosialisasi Sistem Manajemen Surat Kantor Desa Padangan TOTAL

Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan Desa Padangan

6 Orang 6 Orang 6 Orang 6 Orang 6 Orang 6 Orang

10 Jam 10 Jam 5 Jam 10 Jam 10 Jam 5 Jam

60 Jam 60 Jam 30 Jam 60 Jam 60 Jam 30 Jam 1080 jam

3.2.

Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi A. Rencana Program Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Pembuatan MOL 2. Pembuatan Pupuk Organik 3. Penyuluhan Pertama-tama, kami akan melakukan penyuluhan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat wilayah Padangan tentang manfaat jeruk lemon, kunyit dan asam serta produk apa saja yang dihasilkan. Metode ini dilakukan dengan bantuan media proyektor dan materi penyuluhan akan dibuat dalam bentuk Microsoft Powerpoint. Dalam sesi penyuluhan, kami sekaligus akan mempraktekkan cara pengolahan jeruk lemon untuk dibuat selai dan pengolahan minuman kunyit asam. B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

No.

Program

Tempat

Tim

Jam/Individu

Jumlah

Survei potensisektor pertanian (teknologi pertanian, Desa budidaya,pengolahan pasca Padangan panen,hama dan penyakit, kondisi topografi desa Padangan }

10 Orang

5 jam

50 jam

31

Persiapan alat-alat untuk pelatihan pembuatan MOL dan pupuk organik Persiapan alat-alat untuk pelatihan pembuatan selai jeruk dan minuman kunyit asam Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan selai jeruk dan minuman kunyit asam Pembuatan MOL dan pupuk organik

Desa Padangan Desa Padangan

11 Orang 15 Orang

5 jam

55 jam

15 jam

225 jam

Desa Padangan Desa Padangan

10 Orang 10 Orang

5 jam

50 jam

5 jam

50 jam 430 jam

JUMLAH

3.3.

Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Sosial Budaya A. Rencana Program Kegiatan Bidang Sosial Budaya 1. Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di salah satu ruangan SMP N 4 Pupuan atas persetujuan perangkat sekolah, dengan peserta adalah murid SMP kelas 3. Ada 2 pokok materi yang disampaikan yaitu pemahaman tentang pentingnya pendidikan tinggi dan Materi tentang teknologi informasi komputer, sehingga akan ada 2 pembicara. Pembicara berasal dari mahasiswa KKN-PPM V Unud. Pada akhir sesi akan diadakan sesi tanya jawab, dan untuk lebih meningkatkan minat siswa untuk bertanya maka akan diberikan hadiah bagi siswa yang mau bertanya. 2. Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD Kegiatan games edukatif untuk murid SD ini akan diadakan di halaman sekolah SD dengan gambaran acara seperti lomba. Point gamesnya terdapat pada jalannya perlombaan seperti maraton, yaitu akan ada pos-pos yang akan dilaui oleh Peserta, dan di setiap pos akan diberikan pertanyaan untuk peserta. Pada pos pertanyaan yang diberikan mengenai mata pelajaran, namun dikemas dengan menarik dan unik. Sehingga diharapkan games akan 32

dijalani dengan senang. Untuk pemenangnya akan diberikan hadih sesuai juara yang didapatkan dan juga piagam penghargaan. 3. Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan Kegiatan ini dilaksanakan di SD desa Padangan, dimana semua barang yang dibutuhkan merupakan sumbangan dari para donatur dan mahasiswa KKNPPM V UNUD, sebelumnya akan dilaksanakan survey untuk mengetahui sarana apa yang dibutuhkan di SD sehingga pemberiannya akan tepat sasaran. B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Sosial Budaya No 1 Program Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer Tempat Desa Padanagn Tim 23 Orang Jam/Individu 3 jam Jumlah 69 Jam

Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD

Desa Padngan Desa Padngan

23 Orang

4 jam

92 Jam

Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan

23 Orang

2 Jam

46 Jam

Total Volume JKEM

9 Jam

207 jam

3.4.

Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat A. Rencana Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan kepada siswa-siswi SDN 1 Padangan yaitu siswa kelas 4 dan 5. Dalam penyuluhan, mahasiswa akan memberikan fakta-fakta mengenai penyakit-penyakit yang kiranya dapat ditimbulkan karena kebiasaan yang tidak sehat, khususnya di sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa-siswi tersebut memiliki rasa takut dengan kebiasaan buruknya dan 33

mencari cara untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Kemudian, diberikan cara-cara sederhana dalam penerapan PHBS sekaligus memberi pemahaman bahwa PHBS adalah hal yang mudah dilakukan namun memberi manfaat yang sangat baik bagi kehidupan mereka. Adapun PHBS yang akan diberikan adalah cara mencuci tangan yang benar, membuang sampah pada tempatnya, dan menyikat gigi. Selain itu, kami juga akan melakukan pembekalan dokter kecil terkait dengan PHBS sehingga mereka dapat pula mengajari teman-teman dan keluarganya mengenai cara-cara sederhana hidup bersih dan sehat. Selain itu, kegiatan ini juga mampu meningkatkan rasa percaya diri anak dan mengembangkan konsep diri positif bagi anak yang nantinya akan membuat anak mampu lebih mudah membentuk suatu kebiasaan baik dalam hidupnya, salah satunya PHBS. 2. Monitoring Proses monitoring akan dilakukan dengan memberikan sebuah form kepada masing-masing siswa-siswi yang berisi kontrol kegiatan mereka. Berapa kali mereka menyikat gigi, pada saat kapan mereka mencuci tangan, dan bagaimana pola hidup sehat yang telah mereka terapkan selama 21 hari. Jika kebiasaan PHBS telah dapat diterapkan dalam 21 hari, maka suatu kebiasaan baru akan dapat terbentuk sesuai dengan teori psikologi kognitif bahwa mengubah perilaku seseorang haruslah didahului dengan perubahan pada pola pikirnya. Proses monitoring akan dilakukan oleh tim dari mahasiswa dengan melihat form yang telah diisi oleh siswa setiap satu minggu sekali. B. Rundown Rencana Kegiatan Kegiatan Briefing dan pembagian tugas Kegiatan surat menyurat ke klian banjar dan Kepala sekolah SD Kegiatan survey tempat dan waktu diadakannya penyuluhan Pembagian brosur PHBS Tempat Desa padangan Desa padangan Desa padangan Desa Tim 23 orang 23 orang 23 orang 23 orang Jam 2 jam 2 jam 3 jam 3 jam Jumlah 46 jam 46 jam 69 jam 69 jam 34

padangan Penyuluhan kesehatan PHBS Menyumbangkan buku mengenai kesehatan dasar seadanya. Dokumentasi Total Desa padangan Desa padangan Desa padangan 23 orang 23 orang 23 orang 16 jam 1 jam 2 jam 368 jam 23 jam 46 jam 667 jam

35

IV. 7.1

RINCIAN ANGGARAN BIAYA Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

Pengeluaran Cat Kuas Tiner Amplas Kapur Serbuk Domain website Desa Padangan Tempat Sampah

Satuan Kaleng Buah Kaleng Buah Karung Tahun Buah

Jumlah (Rp) 50.000 10.000 30.000 10.000 50.000 100.000 100.000

Vol. 5 2 2 5 1 1 4

Jml. Sat. (Rp) 250.000 20.000 60.000 50.000 50.000 100.000 100.000 930.000

Total

4.2

Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi Pengeluaran Air Kelapa Ragi Jerigen (besar) Air Mineral Kotoran kambing Kunyit Asam Jawa Gula pasir Garam Biaya tak terduga Total Satuan Liter Buah Buah Dos Kilogram Gram Gram Kilogram Gram Jumlah (Rp) 25.000 2.500 60.000 20.000 10.000 60 50 15.000 5 Vol. 2 2 2 6 10 250 300 1 100 Total 50.000 5.000 120.000 120.000 100.000 15.000 15.000 15.000 500 100.000 540.500

36

4.1. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Sosial Budaya Pengeluaran Sewa LCD Konsumsi Perlengkapan lomba Poster Foto presiden Kapur & penghapus papan Biaya hadiah Biaya tak terduga Total Satuan Buah Bungkus Buah Lembar Lembar Buah Buah Jumlah (Rp) 50.000 5.000 200.000 10.000 30.000 20.000 25.000 100.000 Vol. 1 40 1 5 1 4 6 Total 50.000 200.000 200.000 50.000 30.000 80.000 150.000 100.000 860.000

4.2.

Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Kesehatan Masyarakat Pengeluaran Sewa LCD Cetak leaflet Fotocopy form Satuan Buah Lembar Lembar Total Jumlah (Rp) 200.000 2.000 200 Vol. 2 100 100 Total 400.000 200.000 20.000 620.000

37

You might also like